Episode 20

Christ pulang dengan membawa Junio karena anaknya merengek minta bertemu dengan Mama dan Papa,Ibu langsung mengajaknya masuk kedalam kamar dan membantu membersihkan badannya sebelum kembali turun untuk makan malam.

"Kenapa Junio sedih?"tanya Ibu

"Kenapa Mama pulang ninggalin aku,Papa juga."jawab Junio

"Ya sudah,sekarang sudah dirumah sebentar lagi makan bareng Mama."kata Ibu

Setelah menganti baju Junio kembali turun menemui Nara dan David,Ibu membereskan baju kotor dan meletakan dikeranjang,Ibu juga sibuk mengganti spreinya.

Christ menemui istrinya dia mengajaknya kedalam kamar meski hanya sekedar menemani atau hanya menghabiskan waktu bersama dengan menonton film.

"Apa Junio rewel tadi?"tanya Ibu

"Iya,dia menangis saat mencari Papanya."jawab Christ

"Bagaimana dengan Kaila?"tanya Ibu lagi

"Dia mabuk berat dan lebih banyak tidur."jawab Christ

****

Mindi merasa seperti obat nyamuk saja makan bersama dengan Nara dan David,keduanya tidak melihat tempat bahkan didepan anaknya keduanya begitu mesra.

Mindi meninggalkan mereka begitu saja setelah selesai,biarlah malam ini David yang mencuci piring,Mindi memainkan ponselnya berjalan menuju kamarnya.

Malam ini David mengalah,dia harus mencuci piring setelah melihat kesekeliling tidak ada siapa-siapa lagi,hanya ada Nara dan Junio itu juga mereka berdua sudah menonton tv.

"Dave,sini biar aku saja."kata Nara mendekati David

"Sudah tidak apa-apa."kata David

"Mama."panggil Junio

"Iya sebentar."kata Nara

Nara kembali menemui Junio,kali ini dia meminta menemaninya karena mau belajar,sesekali Nara membenarkan tulisan Junio yang masih salah.

Junio merasa lelah karena hari sudah larut,kali ini dia langsung duduk dipangkuan David yang masih duduk didepan meja kerjanya.Melihat anaknya tertidur David membawa kedalam kamarnya.

David kembali kemeja kerjanya karena Nara juga tertidur disana,David membangunkan Nara dan mengecek beberapa jendela dan pintu.Nara berjalan meninggalkan David menuju kamarnya,sementara David menyusul dibelakangnya.

****

Alfa mengunci klinik setelah semua pasien tertolong,Kakek sudah pulang terlebih dahulu karena malam ini udara cukup dingin membuat kakinya kumat.Renata membantu membuang sampah dan langsung masuk kedalam mobil Alfa.

"Bagaimana menurutmu?"tanya Alfa

"Apanya?"tanya Renata

"Harimu,apa menyenangkan?"tanya Alfa

"Tentu saja,aku merasa lebih hidup saat lepas dari David."jawab Renata

Alfa mengantar Renata sampai didepan rumah,setelah Renata turun Alfa kembali melajukan mobilnya dengan pelan meski jalanan terlihat sepi.Pikirannya masih tertuju pada jawab terakhir Renata,dimana dia merasa lebih hidup saat lepas dari David.

"David,apa kau menyakiti Renata?"tanya Alfa lirih

Alfa menemui Farel sebentar meski mereka hanya minum segelas kopi,namun jika keduanya bertemu pasti akan melibatkan yang lain,dan kali ini David yang tidak hadir meski Ronald datang hanya sebentar.

"Ron,kemana David?"tanya Alfa

"Aku tidak tahu."jawab Ronald

"Jangan pura-pura,dia kakak iparmu?"tanya Alfa

"Meski aku tahu,aku juga tidak bisa ikut campur."jawab Ronald sambil berdiri dan membenarkan kancing jas

Diantara mereka berempat David yang paling keras kepala dan mendominasi karena kekayaannya yang dimiliknya jadi wajar jika saat ini dia memiliki istri sebelum keputusan cerai.Alfa memilih diam dan mengajak Farel keluar,tidak ada gunanya nongkrong lama-lama.

"Ayo kita pulang."ajak Alfa

"Kamu duluan,aku ada panggilan."kata Farel menunjukkan ponselnya

Farel berdiri menyandar didepan mobilnya,dia mulai berbicara dengan nada lembut namun tidak ada senyum sama sekali,wajahnya yang sebelumnya cerita berubah menjadi dingin seketika.

"Aku segera kesana."kata Farel

****

Dikantor David sedang sibuk dan tidak bisa diganggu kecuali hal penting,meski masih lemah dan wajahnya sangat pucat Kaila tetap masuk kerja saat ini karena harus menghadiri rapat bersama dengan David.

David memberinya semangat pagi saat bertemu dikantor,meski Kaila tidak meresponnya,David paham situasinya karena Nara juga sedang hamil dan kali ini benar-benar membuat David pusing.

"Kai,kamu sudah sarapan?"tanya David

"Apa kamu membelikan aku eskrim?"tanya Kaila

"Kamu mau,biar aku pesankan?"tanya David

"Aku maunya kamu yang beli langsung."jawab Kaila

"Jangan manja,aku sedang sibuk."kata David

Kaila tidak beranjak dari duduknya dia malah menangis meski suaranya kecil namun David mendengarnya,Christ masuk dengan membawa dokumen lengkap setelah meletakkan diatas meja Christ melihat anak majikannya menangis.

"Kenapa Nona Muda?"tanya Christ

"Aku mau es krim Paman,tapi David yang membelinya."jawab Kaila

Mendengar cerita Kaila yang berderai air mata Christ langsung membisikkan sesuatu ditelinga David,dia langsung beranjak meraih kunci mobil meninggalkan ruangan.

Tanpa menunggu lama Kaila sudah menikmati es krim pemberian David,bibirnya tersenyum saat pertama kali menyuap es krim kedalam mulutnya,rasa coklat dan vanila menyatu lumer dimulut.

"Makasih Dave."kata Kaila

"Sama-sama."kata David

"Apa Nara juga sensitif saat ini?"tanya Kaila

"He hem,sekarang jadi lebih manja dia."jawab David

"Lalu apa kamu bisa mengimbanginya?bukannya kamu tidak suka gadis manja?"tanya Kaila

"Entahlah,aku sendiri juga tidak tahu,saat bersamanya meski dia berubah jadi manja justru sangat menggemaskan."jawab David

"Ah,jadi kamu sudah bucin sama dia?rasa bencimu sebelumnya hanya pengalihan karena kamu sudah punya komitmen dengan Renata."kata Kaila

"Mungkinkah?"tanya David

Kaila tersenyum melihat perubahan besar pada David,sejak pulang dari luar negeri meski dia menyangkalnya ada banyak perubahan,pola makan dan juga hobinya membaca lebih lama dan itu sama persis dengan Nara.

****

Nara mengantar Junio pergi ketempat bermain,kali ini juga ditemani Ibu dan Mindi.Saat berjalan melalui stand makanan Nara melihat makanan kesukaan David,sebelum membeli Nara menghubungi David bahwa dia akan mampir kekantornya.

Nara meninggalkan Junio bersama Ibu dan Mindi,dia menuju kantor David membawa makan siang kesukaannya.Saat berada didalam lobby Nara menghubungi David,disana juga ada Ronald dan juga Alfa.

"Nara kamu disini?"tanya Ronald

"Ronald,aku hanya mampir."jawab Nara

Christ turun mencari Nara dan membawanya keatas,didalam lift juga ada Ronald dan Alfa,kali ini Alfa hanya bisa mengusap wajah dengan kasar karena kesal kepada David,pantas saja David meninggalkan Renata karena Nara lebih cantik dan jika dilihat dia berasal dari keluarga kaya meski tampilannya sangat sederhana.

"Katanya pergi ketaman bermain?"tanya Christ

"Iya Yah,aku meninggalkan Junio bersama Ibu dan Mindi."jawab Nara

Lagi-lagi Alfa terkejut mendengar Nara dan Christ bicara,saat menatap Ronald wajahnya sangat datar tanpa ekpresi,apa Ronald sudah tahu semua?apa hanya Alfa yang tidak tahu masalah David?Alfa merasa jadi orang paling bodoh karena ketinggalan berita,namun tidak bisa melawan karena David adalah teman dan juga penyelamat keluarganya.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!