Episode 4

David dan Renata baru saja kembali setelah makan malam romantis berdua,wajah keduanya diliputi senyum.Mereka berjalan bergandengan tanpa tahu apa yang sebenarnya akan mereka hadapi didalam rumah.

Kaila menyibakkan tirai melihat Kakaknya berjalan mesra dengan senyum sinis,dia sudah menunggu bahkan dengan rela membuka pintu untuk Kakaknya.

"Selamat datang kembali Tuan Castro."sapa Kaila

"Kai,kamu!"jawab David dengan mengepalkan tangan

"Kamu tahu apa yang terjadi dengan Ayah tadi?berjalan sendiri dari kamar kemeja makan tapi dimeja tidak ada apa-apa!"kata Kaila dengan nada sedikit tinggi.

"Apa maksudmu?"tanya David

"Tidak ada,masuklah diluar udara dingin nanti istrimu sakit."kata Kaila

Kaila berlalu meninggalkan David dan Renata,tadi Renata lupa kalau Ayah mertuanya sedang istirahat dan bahkan lupa tidak memeriksa kedalam kamar karena sempat teralihkan oleh Kaila yang menjatuhkan vas.

""David,aku lupa tadi Pak Chris berpesan kepadaku untuk sesekali melihat Ayah,tapi karena Kaila pikiranku jadi teralihkan."kata Renata

"Tidak apa-apa,besok kita bicara pada Ayah."kata David mencoba menenangkan

Christian sampai dirumah disambut istrinya,Nara hanya berdiri dan kembali duduk setelah mengucapkan selamat datang.

Malam ini Nara ingin langsung bicara dengan Chris tentang ketertarikannya pada rumah yaang sekarang ditempati.

"Benar kamu tertarik dengan rumah ini?"tanya Christ

"Iya Yah,aku berencana untuk membelinya."jawab Nara

"Ayah juga dengar kamu akan kembali,apa itu benar?tanya Christ

"Aku belum tahu pastinya,tapi Ayahku meminta untuk kembali."jawab Nara

"Ayah akan urus untuk pembelian rumah secepatnya."kata Chris sambil berdiri

"Yah."panggil Nara

"Iya,ada lagi yang mau kamu tanyakan?"tanya Chris

"Ah,tidak jadi."jawab Nara ragu

Christ berjalan meninggalkan Nara dan istrinya menuju kamarnya,sementara Ibu sudah melihat Nara masih ragu-ragu untuk bicara.

"Nara,ada yang ingin kamu bicarakan?"tanya Ibu

"Hanya ingin bertanya,tentang Renata sebenarnya."jawab Nara

Ibu tersenyum mendengarnya dan menjelaska kembali tentang Renata meski sebenarnya Nara sudah sangat tahu tentangnya.

Nara hanya manggut-manggut mendengar cerita dari Ibu.

"Wajahnya terlihat seperti tertekan saat aku menemuinya."kata Nara

"Kamu bertemu dengan dia langsung?"tanya Ibu

"Iya bu,dia menangis kebetulan aku sudah ada disitu dan kucoba untuk menenangkan tapi lagi-lagi David datang dan salah paham."jawab Nara

"Begitu besarnya rasa cintamu pada David."kata Ibu dengan mengelus-elus pundak Nara

Nara tersenyum menatap Ibu angkatnya,kata-katanya sangat menguatkannya yang saat ini sedang rapuh.Keluarga Christ datang mengulurkan kasih sayang yang besar kepadanya disaat dia terpuruk dan butuh tempat bersandar.

"Ibu,besok kita jalan-jalan ya."ajak Nara

"Kamu mau sesuatu?"tanya Ibu

"Aku mau makan ice cream,bolehkan?"tanya Nara

"Boleh,tapi tidak boleh banyak-banyak."kata Ibu

Keesokan harinya Nara bersama Ibu pergi kepusat perbelanjaan,mereka berdua langsung ke stand Ice Cream,banyak pilihan rasa yang tersedia.Setelah memesan dua cup mereka berdua duduk diujung agar bisa melihat keluar.

Ada beberapa kursi yang ditempati sekelompok anak gadis salah satunya Kaila dan teman-temannya.Kaila melihat kearah istrinya Christ dan menghampirinya.

"Bibi disini juga?"tanya Kaila

"Ah ,kamu Kai.Kamu juga disini."jawab Ibu sedikit gugup

"Kalau begitu saya kembali bersama teman saya,selamat menikmati ice creamnya."kata Kaila

"Iya Kai,kamu juga."kata Ibu

Saat Kaila kembali duduk bersama teman-temannya,rombongan David dan teman temannya datang,mereka memesan ditempat khusus.

"Kai,bukankah itu Kakakmu dan teman-temannya?"tanya Beno

"Gak tahu."jawab Kai masih asyik dengan ponselnya

"Kok gitu sih,bukankah mereka juga saudaramu?"tanya Casey

Kaila berdiri meninggalkan kedua temannya rasanya sangat menyebalkan melihat rombongan tersebut.

Nara mau mengangkat cup,namun karena tidak tahan dingin tangannya menjadi kebas dan cupnya juga terjatuh.

"Hati-hati Nak."kata Ibu mengambil tissu

"Iya Bu,tadi tanganku sedikit kebas."kata Nara

Nara berdiri membersihkan cipratan ice cream,karena merasa lengket Nara meninggalkan Ibunya karena harus ke toilet.

Didalam toilet Nara bertemu dengan Kaila yang sedang asyik memainkan ponselnya.

Nara tidak memperdulikan Kaila sama sekali,namu tidak dengan Kaila.Dia mengingat -ingat bahwa Christ tidak memiliki anak perempuan.

"Kamu anaknya Pak Christ ya?"tanya Kai

"Hanya anak angkat."jawab Nara

"Oh ya,sejak kapan?"tanya Kai

"Belum lama ini."jawab Nara

"Aku Kaila."kata Kai mengulurkan tangan

"Nara."kata Nara menyambut uluran tangannya

Kaila merasa nyaman bertemu dengan Nara,rasa penasarannya masih juga sangat besar.Banyak yang ingin diketahuinya,mungkin bisa dibilang ingin lebih mengenalnya.

Nara keluar dari toilet disusul oleh Kaila,saat berjalan bersama mereka berdua berpapasan dengan teman David.

"Kai,kamu juga disini?"tanya Ronald

"Iya."jawab Kai singkat

Ronald memperhatikan Nara,dirinya merasa pernah bertemu dengan Nara tapi dimana,wajahnya sangat familiar akhir -akhir ini.

Kaila ikut duduk satu meja dengan Nara,Ibu merasa serba salah karena Kaila ikut duduk dengan tiba-tiba.

Ronald kembali namun sebelumnya dia melihat ke beberapa arah dan akhirnya menemukan Kaila dan Nara.Dia berjalan menuju mejanya lagi berkumpul bersama teman-temannya.Ronald terus berfikir mengapa akhir-akhir ini sifat Kaila berubah,apalagi sejak David memiliki pacar dan menikah,tidak ada senyum hangat lagi dari bibir Kaila.

"Vid,itu ada adikmu disana."kata Ronald menunjuk kearah Kai

David menoleh mengikuti arah telunjuk Ronald dan betapa terkejutnya ternyata Nara ada disana dan Kaila bisa tertawa lepas dengannya,namun Kai tidak tersenyum sedikitpun kepada Renata.

David beranjak menghampiri Kaila,kedua temannya juga ikut dibelakangnya.Melihat wajah David yang sepertinya marah membuat Ronald merasa bersalah.

"Kaila ngapai kamu disini?"tanya David

"Ini tempat umum,aku bebas berada dimana selama aku masih sopan."jawab Kaila ketus

"Apa yang kamu lakukan disini Nara?"tanya David dengan pandangan tajam

"Suka-suka dia mau dimana?oh aku lupa sesuatu ini tempat kekuasaanmu jadi maaf kami permisi."kata Kaila menarik tangan Nara dan mengajaknya pergi.

Saat Kaila dan Nara ingin keluar,David menarik tangan Nara dengan genggaman kencang.Pegangan tangan Kaila lepas dan berbalik melihat Kakaknya menarik tangan Nara.Disaat yang sama Renata datang diantar oleh Christ,Renata hanya melihat David menarik tangan Nara dengan pandangan sendu.

Nara melepaskan dengan paksa pegangan tangan David,dan berlalu meninggalkan mereka disusul Ibu dan Kaila.

David mendekati Renata dan meraih tangannya namun Renata memilih pergi meninggalkannya.

"Ren,tunggu dulu.Kamu jangan marah."kata David

"Aku tidak marah."kata Renata

David membiarkan Renata meninggalkannya,hari ini gagal rencananya memberi kejutan kepada istrinya,yang ada hanya rasa kesal.Kesal karena ulah adiknya yang bisa tertawa lepas dengan Nara,tapi mengapa tidak dengan Renata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!