Epiaode 19

David mencoba menepuk-nepuk punggung Nara pelan,David merasa panik melihat Nara muntah-muntah namun tidak mengeluarkan apa-apa.

Kim menghampiri David dengan menarik tangan anaknya,dia mencoba menyuruh anak laki-lakinya untuk tenang.

"Ma,tenang gimana sih.Nara muntah-muntah bagaimana aku bisa tenang."kata David

"Nara gak papa Dave,dia hamil."kata Kim

"Apa Ma?hamil?"tanya David

"Ya sudah kalau kamu gak percaya."jawab Kim berlalu meninggalkan David

Kim meminta kepada pelayan untuk membuat makanan yang bisa menghindari rasa mual,Kim merasa Kaila juga mau memakannya.Kehamilan Kaila tidak menyebabkan mual,hanya saja Kaila lebih banyak waktu diatas kasur dan malas bergerak,sementara Nara lebih merasa mual meski badan juga merasa sangat lelah.

David mengajak Nara masuk kedalam kamarnya,dia membantu Nara berbaring diranjang dan menemani Nara istirahat.

"Dave,apa Renata tidak pulang kesini?"apa kamu mengusirnya?"tanya Nara sambil memeluk David

"Tidak,kita sepakat untuk berpisah."jawab David

"Apa karena aku dan Junio?"tanya Nara

"Tidak,kamu istirahat aja tidak usah dipikirkan."jawab David

Nara hanya mengangguk membenamkan kepala didada David,dia terlelap karena lelah atau mungkin karena hamil muda.

David beranjak setelah Nara tertidur,dia memainkan ponselnya dan menghubungi Alfa,ponsel Alfa sedang tidak aktif saat ini,mungkin dia sedang berada bersama dengan kakeknya atau sedang bekerja.

****

Keputusan berpisah membuat Renata bebas bergerak tanpa batas,pagi hari dia akan pergi mengajar anak-anak kecil sampai jam dua siang,sepulang mengajar dia akan membantu Alfa dikliniknya meski hanya sesekali.

Dikota ini selain David dan Alfa yang menyayanginya ada Kakek Alfa juga yang selalu memperhatikannya apalagi setelah David melayangkan gugatan cerai kepadanya,Kakek Alfa malah memintanya untuk datang setiap sore hari karena jam-jam klinik penuh.

"Kenapa kamu terlambat?cepat bantu buatkan minum."kata Kakek

"Iya Kek."kata Renata

"Sekalian masak untuk makan malam."kata Kakek memerintah

"Apa?aku yang masak?tanya Renata

"Tentu saja,siapa lagi kamu tega melihat laki-laki tua memasak."jawab Kakek

Renata melangkah dengan gontai menuju dapur,dia membuka kulkas melihat bahan makanan yang ada,ternyata didalam isinya sangat lengkap,padahal kemarin tempatnya kosong.

"Kakek,apa Alfa yang mengisi kulkasnya?"tanya Renata

"Apa kamu masih merasa kurang?"tanya Kakek

"Ih,dasar Kakek-Kakek tinggal jawab aja apa susahnya."kata Renata merasa kesal dengan menghentakkan kakinya

Alfa yang sudah berdiri dibelakang hanya tersenyum melihatnya,dia menggulung kedua lengan bajunya dan mulai membantu Renata.

Tangan Alfa yang tiba-tiba menjulur membuat Renata kaget dan menghentikan kegiatannya,dia memandang wajah tampan temannya yang terus tersenyum kearahnya.

"Tidak usah gugup begitu."kata Alfa

"Aku tidak gugup."kata Renata dengan memonyongkan bibirnya

"Ternyata kamu sangat manis saat terlihat gugup."kata Alfa

Renata tidak menghiraukan kata-kata Alfa,dia sibuk mencuci bahan dan sesekali mendengar panggilan Kakek.Kebahagiaan tidak selalu bersama dengan orang yang dicinta namun bagi Renata lebih bersama dengan orang yang membutuhkan.

****

Alfa menemui David setelah beberapa hari kemudian,kesibukannya benar-benar menyita waktu bahkan sekedar menjawab pesan dari temannya.

David sudah menunggu beberapa saat sebelumnya,dia duduk bersandar disofa yang menghadap langsung kejalan,lintasan jalan mulai ramai menjelang makan siang.Alfa datang sendiri,dia memakai baju kebesaran yang membuat namanya bersinar.

"Ada apa?kamu butuh bantuan?"tanya Alfa

"Apa kamu pergi menyusul Renata sebelumnya?"tanya David

"Dave kita sama-sama tahu perasaan Renata bagaimana,tapi mengapa kamu menghianatinya?"tanya Alfa pelan

"Aku tidak menghianatinya,aku hanya merasa akhir-akhir ini mati rasa terhadapnya."jawab David

Alfa tidak ingin berdebat lebih dalam dengan David,selama ini Alfa selalu mengalah kepadanya,bahkan saat cinta David bersambut kepada Renata tidak banyak yang bisa Alfa lakukan,dia terus menyemangati Renata sampai titik terendahnya yaitu perceraian.

"Kamu pikir Renata sedih dengan perceraian?tidak Dave,jiwanya bebas tanpa terikat apalagi dengan keluargamu yang selalu dingin kepadanya."kata Alfa sambil berdiri,dia memasukkan kedua tangannya kedalam saku dan melangkah pergi

Setelah Alfa meninggalkan restauran David juga beranjak,dia memainkan ponselnya menghubungi seseorang,dia akan menemui sebelum berpisah.

Renata menunggu disebuah taman dimana dia dan David sering berjumpa,mungkin baginya ini adalah pertemuan yang terakhir karena Renata sudah memutuskan tidak akan datang dalam sidang.

David datang membawa dua gelas lemon tea panas dan chese burger kesukaan Renata,saat melihat Renata dia langsung menghampiri dan mengajaknya makan.

"Aku tidak yakin kamu masih menyukainya."kata David

"Aku masih menyukainya hanya saja sedikit mengurangi."kata Renata

"Bagaimana kabarmu?"tanya David sambil menyeruput teh

"Seperti yang kamu lihat,aku berusaha bahagia dengan keputusan yang kuambil."jawab Renata

Senyum Renata yang tulus membuat David tidak merasa canggung seperti sebelumnya,dia masih tidak percaya wanita polos didepannya akan segera menjadi janda setelah mereka resmi bercerai.

"Bagaimana kabar Kaila?"tanya Renata

"Dia sedang mabuk berat."jawab David

"Anakmu bagaimana?apa sudah mau sekolah?"tanya Renata lagi

"Aku membebaskannya,butuh waktu baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan."jawab David

Setelah menghabiskan waktu istirahat Renata kembali kesekolah,dia harus meninggalkan David yang masih duduk meski hari ini angin sangat kencang.

****

Nara pulang kerumah langsung masuk kedalam kamar,dia merasa badannya sangat lelah rasanya seperti lama berjalan dengan membawa beban berat dipundaknya.Ponselnya berbunyi beberapa kali namun dia tertidur,ibu yaang mendengar langsung menerima karena panggilan dari David

"Nara tidur sejak pulang tadi Dave."kata Ibu

"Mengapa dia harus pulang Bu,aku jadi tidak bisa mengawasinya."kata David

"Ibu juga belum bicara dengannya Dave."kata Ibu

"Ya sudah,Ibu jaga dia disana.Dia sedang hamil kalau ada apa-apa Ibu langsung hubungi aku."kata David

"Apa?Nara hamil?"tanya Ibu kaget namun tersenyum

Setelah menutup panggilannya Ibu kembali menuju kamar Nara,dia meletakkan ponsel Nara diatas nakas dan kembali turun menemui Mindi.

Mindi sendiri juga terkejut mendengar kabar Nara hamil,dia hampir tersedak dan kesusahan saat menelan makanan yang terlanjur masuk kedalam mulutnya.

"Apa ibu gak salah dengar?"tanya Mindi menyakinkan

"Tidak,kamu tahu sendiri jam segini biasanya Nara bekerja tapi saat ini dia malah tidur."jawab Ibu

"Benar juga Bu."kata Mindi

Sore harinya Chris membawa satu kopor baju milik David,dia akan tinggal seminggu dua atau tiga hari menemani Nara,sisa waktunya dia akan tinggal dirumah bersama orang tuanya.David membiarkan Junio bersama Mama dan Papanya,disana juga ada Ronald dan Kaila yang bisa sewaktu-waktu mengantarnya.

David pulang sebelum makan malam,dia langsung duduk menemani Nara yang sedang membantu Mindi,nafsu makan Nara sedikit menurun dia hanya bisa makan buah dan sayur segar sementara daging sama sekali tidak bisa menelannya.

"Ibu,apa harus seperti ini pola makannya?"tanya David

"Itu biasa terjadi diawal kehamilan,nanti juga nafsu makannya kembali lagi."jawab Ibu dengan senyum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!