Sudah dua minggu lamanya Junio bersama keluarga David,Kim juga sudah kembali dan bisa menerima Junio dengan senang hati.Melihatnya bisa merasa kembali menjadi muda karena seperti melihat David saat kecil.
Kim kembali bersemangat saat ini karena David memiliki anak laki-laki yang bisa melanjutkan kerajaan bisnisnya.
Hari ini Junio merasa kangen sama Mama,dia berusaha menghubungi Nara namun ponsel Nara tidak bisa dihubungi.
"Papa gak rindu sama Mama?"tanya Junio
"Tentu saja Papa rindu."jawab David
"Kapan Mama kesini?"tanya Junio
David mencoba menghubungi Nara beberapa kali namun tidak ada jawaban,dia menghubungi dengan telpon jaringan baru bisa tersambung dan istri Christ yang menerima.
"Halo."sapa istri Christ
"Bibi,apa Nara dirumah?"tanya David
"Sebentar."jawab Istri Christ
Ibu menemui Nara yang sedang sibuk dengan laptopnya bersama Mindi,beberapa berkas jatuh dibawah meja.Saat ini Nara sedang mengembangkan bisnis kecilnya karena bisnis milik keluarga sudah diberikan sepenuhnya kepada Andrew adiknya.
"Nara,ada telfon untukmu."kata Ibu
Mindi langsung menekan angka satu dan langsung tersambung dengan David.
"Ada apa?"tanya Nara
"Kapan kamu datang?"tanya David
"Aku sibuk."jawab Nara
"Junio terus merengek,menanyakanmu."kata David
"Bawa saja kesini."kata Nara
Nara menutup sambungan,waktunya saat ini sangat berharga.Rasanya lelah jika hanya melayani kemauan David yang tiada ujungnya,meski David sudah mendaftarkan pernikahan mereka namun Nara tidak banyak berharap akan menjadi satu-satunya milik David.
"Kalian sudah menikah,sudah sepantasnya tinggal bersama."kata Mindi
"Aku tidak mau tinggal disana."kata Nara tetap fokus
"Apa Mansion miliknya kurang besar?"tanya Mindi
"Aku hanya lebih suka tinggal disini."jawab Nara
Beberapa saat kemudian mobil David sudah terparkir dihalaman rumah Nara,Ibu menyambut Junio dengan pelukan,David langsung masuk menemui Nara.Mindi keluar dengan membawa laptopnya,David pasti sangat menahan rindu karena hampir dua minggu mereka berpisah.
Begitu pintu ditutup David langsung memeluk Nara dan menghujani dengan ciuman mesra,Mindi yang dengan percaya diri kembali masuk dengan tanpa mengetuk pintu dan dia melihat David sedang melahap bibir Nara.
"Kak..."kata Mindi
Nara mendorong tubuh David dan berjalan kearah Mindi.
"Ada apa?"tanya Nara
"Sorry,ponselku ketinggalan."kata Mindi berdiri diluar pintu
Nara memberikan ponsel milik Mindi,berbalik melihat David dengan kedua tangan didada,David tidak peduli terlihat dia meneguk minuman yang tersedia dimeja.
"Jadi siapa yang sebenarnya merengek?"tanya Nara
"Aku."jawab David
"Bagaimana kabar Renata?"tanya Nara
"Dia belum pulang."jawab David
"Dan kamu tidak mencarinya?"tanya Nara
"Dia sudah dewasa."jawab David
"Setidaknya kamu...."
David berjalan kearah pintu dan menguncinya,Nara selalu merasa terjebak jika David sudah diam dan tiba-tiba mengunci pintu,dia melempar begitu saja jas dan merenggangkan ikatan dasinya berjalan menuju arah Nara tanpa melepas pandangan.
"Hei,kamu bukannya sekali ini melakukannya,mengapa masih terlihat gugup?"tanya David
"Ah,aku hanya....."
David terus mencumbunya tanpa memberi kesempatan bicara,Nara hanya bisa pasrah dan pasif kali ini.Dia sedang tidak ingin bercinta karena sebenarnya ini jam kerja,ada beberapa klien yang menunggunya.
"Dave,stop!"aku harus kembali bekerja."kata Nara berusaha mendorong David
"Kamu tidak boleh menolakku,karena aku menginginkanmu Nara."kata David
"Apa kamu selalu begini kepada Renata?"tanya Nara sambil berbaring didada David
"Tidak."jawab David singkat
Ponsel David berbunyi dan terlihat nama Alfa yang berkedip-kedip,bukannya mengangkatnya David malah mematikan dan melempar begitu saja.
Sementara diruangan sebuah kantor Alfa hanya menggelengkan kepala,dan Ronald hanya asyik bermain dengan Farel,melihat Alfa kesal Ronald mendekatinya dengan menepuk pundaknya.
"Sudah,jangan ganggu dia."kata Ronald
"Sebenarnya dia kemana?"tanya Alfa
"Mungkin sedang tidur."jawab Ronald
"Hah,jam segini?"tanya Alfa
"Tidur dengan istri muda bisa kapan sajakan?"tanya Ronald
"Istri muda?"tanya Farel
Ronald tidak menjawab pertanyaan Farel dia masih fokus pada permainannya tanpa memperdulikan pertanyaan dari kedua temannya.Setelah dia memenangkan permainan dia juga pergi begitu saja tanpa menoleh lagi.
Alfa masih tidak habis fikir dengan David,dia menikah lagi namun tidak menceraikan Renata,apa Renata tahu hal ini?Alfa langsung keluar dari ruangan disusul Farel,dia mencari tiket penerbangan saat ini juga karena mau menyusul Renata.
"Dasar bodoh,mengapa diam saja saat David mendua."lirihnya
****
Nara melangkah meninggalkan David setelah membersihkan tubuhnya dia keluar menemui Junio,David masih terlelap tanpa memakai baju dan Nara hanya menutup dengan selimut.
"Junio,kamu sedang apa?"tanya Nara
"Mama,ayo kita main kesana."ajak Junio
"Baiklah."kata Nara
Mereka berdua bermain dengan ombak meski tidak besar namun cukup membuat basah,Mindi ikut bergabung dengan membawa pelampung.Mindi mengajak Junio berenang mengikuti gulungan ombak,Junio tertawa lepas saat pelampungnya terbawa arus.
Ibu yang berada diatas papan kayu tertawa melihat Junio,bahkan David juga tersenyum melihat dari lantai atas.Saat sendiri David akan merokok hanya untuk menghilangkan stress.
"Mindi jangan jauh-jauh."kata Nara
"Iya Kak."
Nara menghampiri Ibu yang sedang menyiapkan baju untuk Junio,makanan dan minuman juga sudah ibu siapkan dibawah tenda.Saat Nara mendekati Ibu ponselnya berbunyi tanda notifikasi pesan,Nara membaca dengan wajah tersenyum karena Andrew akhirnya menikah.Mereka akan datang menemui Nara untuk berbulan madu sekalian membawa Papa.
"Nara,kamu sedang gembira?"tanya Ibu
"Andrew akan menikah dan mereka akan datang kesini Bu."jawab Nara
"Benarkah?kapan?"tanya Ibu dengan tersenyum
"Sekitar akhir bulan ini."jawab Nara
Ibu secara tidak sengaja melihat David merokok,jadi dia lebih memilih masuk karena yakin David sedang stress,mungkin bicara dengan Nara bisa mengurangi stresnya.
"Bilang sama Mindi jangan lama-lama,anginnya sudah mulai kencang."kata Ibu beranjak masuk
"Baik,Bu."
Tidak berapa lama David turun menemani Nara,wajah datarnya masih terlihat ingin memakannya karena sebelumnya Nara meninggalkan begitu saja.
David merebahkan tubuh,kepalanya berada dipangkuan Nara,kali ini Nara sudah tidak bisa berkutik lagi.
"Kamu sudah bangun?"tanya Nara
"He hem."
"Apa sebelumnya kamu selalu bersikap manja seperti ini?"tanya Nara
"Tidak pernah,aku selalu dipaksa belajar bahkan aku tidak pernah bermain seperti Junio."jawab David
"Benarkah?"tanya Nara
"He hem."
Nara terdiam sementara otaknya berfikir bagaimana caranya menghibur David,apa harus bermain air bersama Junio atau bermain pasir membuat istana pasir.
"Dave,ayo kita berenang."ajak Nara
"Aku tidak mau,aku tidak suka bermain air."kata David mengeratkan pelukannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments