Episode 17

"Lalu kamu suka main apa?"tanya Nara

"Apa aku terlihat seburuk itu sampai kamu berusaha menghiburku?"tanya David

"Tidak mau ya sudah,awas aku mau kekamar mandi."jawab Nara

David mengikuti Nara masuk kedalam rumah,Ibu yang sedang membuat acar hanya geleng-geleng melihat David begitu bucin kepada Nara.Karena Nara masuk rumah Ibu meletakkan kerjaannya dan kembali mengawasi Junio.

"Mindi,jangan jauh-jauh."

"Iya Bu."

Nara keluar dari kamar mandi dan David sudah menghadangnya,pandangannya tajam menusuk saat bertatapan dengan Nara,Nara berusaha menabraknya namun David tetap tidak bergeming,dia masih dalam posisi semula.

"Dave,kamu mau apa lagi?"tanya Nara

"Denger Nara,selama dua tahun terakhir aku tidak pernah menyentuh Renata,dan saat ini kamu yang mampu menggantikannya."jawab Nara

"Kenapa Dave?bukannya kamu mencintainya?"tanya Nara

"Aku tidak tahu,saat bersamanya hatiku terasa kosong,tapi saat bersamamu aku merasa hangat."jawab David

Nara memeluk David dan mencoba menenangkannya,pelukan Nara mampu membuat David melupakan sejenak hingar bingar kehidupan dunia,rasa lelahnya terbayar ketika Nara memeluk dan menepuk punggungnya.

Dave melepaskan pelukannya dan terus memandang wajah Nara,mendekatkan wajahnya namun Nara menolak karena harus kembali bekerja.

"Aku harus kembali bekerja."kata Nara

"Butuh bantuan?"tanya David

"Cukup jangan ganggu aku."jawab Nara

"Tidak mau."kata David

Nara kembali kemeja kerjanya,David terus memeluk dari belakang hingga Nara kehilangan konsentrasinya,pikirannya menjadi buyar ketika tangan David bermain dipinggangnya.

Nara menutup pelan laptopnya dan memainkan jari-jarinya,kali ini dia harus benar-benar membuat David diam,agar dia bisa kembali bekerja.Nara kembali berdiri meraih paksa tubuh David dan mendorongnya keranjang.

"Sepertinya ini cara satu-satunya agar kamu diam."kata Nara melepas satu persatu bajunya

"Kenapa kelamaan mikirnya?"tanya David

Nara berusaha bermain dengan cantik,tidak ada yang sia-sia karena David juga menikmatinya.

"Dave,ketika kamu sudah bersamaku maka aku tidak akan mengijinkan kamu kembali kepada Renata,meski kamu masih mencintainya.Ingat kata-kataku Dave."kata Nara sambil meraih bajunya

David tersenyum puas apalagi dengan ancaman Nara justru itu menjadi tantangan baginya.Saat ini David sudah memilih bersama dengan Nara,dan akan melepaskan Renata.

Renata sangat bahagia dengan pilihannya,dia lebih banyak tersenyum,sebuah pesan notifikasi dari m-banking memudarkan senyumannya.David baru saja mentransfer uang untuknya,dalam pesannya hanya tertulis uang bulanan,namun jumlahnya sangat besar sampai Renata menghubungi David.

"Dave,uang yang kamu kirim..."kata Renata

"Renata mari kita bercerai."kata David

"Baiklah,kamu urus semua dan sampai jumpa dipengadilan."kata Renata

Renata merasa dunianya hancur seketika,hatinya terasa sakit seperti teriris,dia hanya bisa memukul pelan dadanya karena sesak,Alfa yang baru saja datang langsung menemuinya langsung merangkul dan memeluknya.

"Tidak apa,jika menangis bisa membuatmu lega."kata Alfa

Renata menangis dengan suara keras karena benar-benar tidak bisa menahannya,kali ini tangisannya cukup lama meski setelah menangis dia akan kembali tersenyum.

Alfa memberinya segelas minuman yang mengandung vitamin,Renata merasakan kesegaran ditenggorokan saat meminumnya.Alfa tersenyum melihat wajah Renata kembali berseri.

"Apa rencanamu selanjutnya?"tanya Alfa

"Bercerai dengan David."jawab Renata

"Setelah itu?"tanya Alfa lagi

"Apa lagi?yang pasti aku akan menjadi janda kaya."jawab Renata

Alfa tertawa mendengar candaan Renata,bagi Alfa itu sekedar candaan tapi bagi Renata itu adalah kisah yang sebenarnya,kisah cinta yang manis diawal belum tentu manis saat bersama menjalani.

****

David kembali membawa Junio ke Mansion miliknya bertemu kembali dengan nenek Kim dan Kakek Rian,Kim tidak henti-hentinya memanjakan Junio.Meski terlambat mengetahui jika mereka memiliki cucu,tidak serta merta ingin menguasainya,semua terserah David akan membawa kemana hubungan mereka,masih ada Renata yang benar-benar harus dijaga perasaannya.

Kaila baru saja tiba dirumah,wajahnya sangat lelah karena hari pekerjaannya bertambah.Saat ingin menginjakkan kaki tubuhnya melemah dan terjatuh namun dia masih sadar,ada tangan yang memeganginya.

"Nona,anda baik-baik saja?"tanya Christ

"Entahlah,hari ini sangat melelahkan."jawab Kai

"Perlu dokter Sela datang kemari?"tanya Christ

"Iya,bantu aku masuk."kata Kaila

David yang baru saja turun melihat Kaila berjalan pelan menunduk digandeng Christ langsung menghampirinya.Dia mengangkat tubuh adiknya menuju kamar,Kaila sudah tidak bisa lagi menolak karena benar-benar lemah.

"Kai,kamu kenapa?"tanya Kim

"Ma,bantu aku bawa minuman hangat."kata David

David membaringkan tubuh adiknya dan menyelimutinya,wajah Kai sangat pucat seperti belum makan seharian,dia menghubungi Ronald agar segera pulang namun ponselnya masih belum aktif.

Kim masuk dengan membawa segelas minuman hangat,karena gagal menghubungi Ronald akhirnya David keluar berbicara dengan Christ.Beberapa saat mereka bicara dokter keluarga datang langsung masuk kekamar Kaila.

Dokter Sella yang sudah menjadi bagian keluarga mereka hanya tersenyum setelah memeriksa Kaila.

"Sella,bagaimana Kai?"tanya Kim

"Tidak apa-apa dia hanya kelelahan."jawab Sella

Sella membereskan peralatannya,dia akan berbicara dengan David diluar karena tidak ingin membuat hati Kim kecewa.

"Dave,aku ingin bicara denganmu."ajak Sella

"Bicara saja disini."kata David

"Dave ini serius."kata Sella

"Apa dia hamil?"tanya David

"Kamu sudah bisa menebaknya."jawab Sella

"Sudahlah,tidak usah panik.Kai sudah menikah beberapa waktu lalu hanya saja mereka tidak ingin mengekposnya."kata David

Akhirnya Sella bisa bernafas lega mendengarnya,karena jika dia yang salah diagnosis bisa-bisa ijin prakteknya dicabut.Sella menyarankan agar Kai langsung periksa kebagian obgin.

Setelah Sella pergi David masuk kekamar adiknya,Mama masih terlihat menemaninya bahkan memijat kakinya yang terasa pegal.

"Ma,Kaila positif hamil."kata David

"Apa?kamu yakin?"tanya Kim antusias

"Selamat Kai,kamu akan jadi Ibu cepat lahirkan teman untuk Junio."kata David

Kaila meraba perutnya yang masih rata,wajahnya kembali berseri dengan senyum menghiasi wajahnya.Kaila tertidur karena lelah,kali ini Kim masih tetap menemaninya sampai Ronald kembali.

"Ron,nanti ajak makan kalau Kaila terbangun."kata Kim

"Baik,Ma."kata Ronald tersenyum menahan tangis

"Jaga dia baik-baik."kata Kim sambil menutup pintu

Ronal beranjak kekamar mandi membersihkan diri dan langsung merebahkan tubuhnya disamping Kaila dengan memeluknya.

Kaila membuka mata perlahan,saat dia merasa ada pelukan dari belakang dia membalikan badan dan menenggelamkan kepalanya lebih dalam.

"Kai kamu masih tidur?"tanya Ronald

Karena tidak ada jawaban dari Kaila akhirnya Ronald kembali memeluk tubuh Kaila.

****

Junio bermain ditemani Rian dan Kim,mereka berdua menyarankan kepada David untuk memasukkan Junio kesekolah namun David menolak,dia ingin anaknya benar-benar tidak seperti dirinya,yang hari-hari hanya diisi dengan belajar.

"Apa Nara tidak ingin tinggal disini?"tanya Kim

"Dia tidak mau Ma,katanya rumahnya terlalu besar."jawab David

"Lalu sampai kapan kalian tinggal terpisah?"tanya Rian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!