"Dari mana anda tahu namaku?"tanyaku dengan melipat tangan didada.
"Bagi kami itu bukan hal yang sulit."jawabnya
"Aku hanya ingin bicara dengan Tuan Mudamu sebentar saja,setelah itu aku pergi."kataku
"Saat ini beliau sedang tidak bisa diganggu."jawabnya
"Baiklah,aku menyerah.Sekarang lepaskan aku,sekali menolakku aku juga tidak akan menoleh lagi.katakan kepada Tuan Mudamu bahwa Narita Nara dan David Castro memiliki Takdir yang tidak bisa dipisah,meski Tuanmu menikah dengan seribu wanita yang dicintainya."kataku panjang lebar
Aku melangkah pergi meninggalkan resort,tujuan utamaku telah kuhapus dan sekarang aku hanya akan menikmati sisa waktuku disini sebelum aku kembali kenegaraku.
Kusewa rumah mungil dibibir pantai,disini aku bisa mengeksplor apa saja yang aku suka,terkadang aku membantu bibi-bibi berjualan dipasar,terkadang juga membantu panen apel dan jalan-jalan diarea perkampungan.
"Bibi Mari,aku bawakan sarapan untukmu."sapaku kepada tetangga rumah
"Nara,kami selalu merepotkanmu.Apa kamu sedang ada tamu?"tanya Mari
"Tamu?tidak ada!Siapa?"tanyaku
"Mobil didepan bibi pikir itu tamu kamu."jawabnya sambil menunjuk kearah mobil.
Aku mengikuti arah petunjuk dari Bibi Mari,benar katanya sudah dua hari ini mobil hitam itu terparkir didepan rumah yang kusewa,namun sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya.
Aku kembali kerumah,membuka laptopku setelah semalaman mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan secara online.
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang periklanan menghubungiku dan aku langsung membalasnya aku bersedia.
Sesaat sesudah selesai bekerja secara online terdengar pintu diketuk,dengan membawa segelas susu aku membuka pintu.
"Selamat Siang Nona Nara."sapanya.
"Ada apa?"tanyaku
"Setidaknya ijinkan saya masuk."katanya
"Tidak perlu disini saja."kata ketus
Akhirnya seseorang yang kemarin menemuiku kembali menemuiku,kali ini dia tidak sendiri tapi bersama dengan istrinya.Istrinya sangatlah cantik,meski sudah berumur namun cara berpakaian dan perawatannya bisa dibilang sangat mahal.
Aku duduk diayunan yang terdapat diluar rumah,sementara mereka berdua duduk dikursi tepat disamping ayunan.
"Ada perlu apa anda datang kesini?"tanyaku
"Namaku Christian,dinegara ini kamu membutuhkan wali dan aku bersedia menjadi walimu."kata Christian
"Atas dasar apa?"tanyaku
"Kamu butuh keluarga untuk melindungimu."kata Istrinya.
"Bukankah kamu yang bilang sendiri kemarin,bahwa kamu memiliki Takdir yang tidak bisa memisahkanmu denga Tuan David.Itu artinya kamu sedang mengandung anaknya,Apa aku salah?"Chris bertanya
"Hah,ternyata selama ini anda mengawasiku."kataku dengan senyum sinis
"Aku hanya ingin melindungimu."Kata Chris.
"Pergilah,aku tidak butuh apapun.Bayi ini anakku yang akan kulahirkan tanpa perlu tahu siapa ayahnya."jawabku
Aku melangkah masuk kembali kedalam rumah,istri Chris mencoba mengikutiku dibelakang sebelum pintu tertutup,dia sudah berada didalam mencoba menenangkanku.
Kurebahkan tubuh diatas sofa,suara televisi menemani memecah kesunyian.Tanpa terasa mataku mulai terlelap,aku tertidur membiarkan istri Chris berada didalam rumah.
David bersama Renata baru saja mendaratkan kaki kembali setelah dua minggu pergi berlibur,senyumnya selalu tersungging diwajahnya.Aura kebahagiaan menyelimuti mereka berdua setelah berpisah sekian lama dan akhirnya menikahi gadis yang dicintainya.
"Sudah siap Nyonya Castro?"tanya David
"Tetap panggil aku Renata!"jawab renata
"Apa kamu keberatan dengan margaku?"tanya David lagi
"Bukan itu masalahnya,bukankah nama itu akan disematkan setelah melahirkan anak laki-laki?"tanya Renata
"Itu dulu dan sekarang aku sudah merubahnya."jawab David
David menarik tangan istrinya dan menggenggamnya,melangkah dengan pasti karena baginya saat ini Castro corp telah menjadi miliknya sepenuhnya.
Pesta penyambutan digelar mewah di hotel berbintang milik David,teman-teman David berkumpul bersama pasangan masing-masing.
Christian mengajak Nara datang kepesta dengan syarat tidak boleh mengacaukan pesta.
"Bersiap-siaplah,kamu boleh bertemu dengan Tuan David dengan syarat jangan membuat kacau."kata Christia
"Aku tidak yakin."kata Nara
"Ayo,biar ibu bantu kamu."ajaknya.
Aku beranjak dari duduk mengikuti istri Christian yang sekarang resmi menjadi ibu angkatku.Gaun berwarna hitam melekat sempurna ditubuhku,aku berjalan beriringan dengan ibu.
Setiba dihotel aku memilih berjalan sendiri,kubiarkan kedua orang tua angkatku berjalan lebih dulu,tersenyum kepada tamu dan menemui keluarga Castro.
Kuperhatikan dari jauh istri David,wajahnya sangat tegang dan sedikit panik,sesekali membenarkan rambutnya yang terurai mungkin karena belum terbiasa bergaul dengan kalangan atas.
David berada tidak jauh darinya,namun teman dekatnya sangat melindungi.Ku dekati David perlahan dan menepuk pundaknya,saat dia berbalik kearahku justru dia merasa bingung.
"Kamu,apa yang kamu lakukan disini?"tanya David
"Tentu saja aku harus hadir dipestamu,kenapa?bukankah ini pesta penyambutan,aku juga ingin menyambutmu.Semoga kamu bahagia."kataku sambil berlalu meninggalkan David
David menahanku dan meraih tanganku,menarik dengan kasar lalu membawaku ketempat yang sepi.Dia mendorongku ketembok dengan kasar,tangannya kuat mencengkeram lenganku.
"Dengar Nara,tidak ada yang terjadi malam itu jangan sekali-kali kamu minta pertanggungjawaban dariku."kata David sedikit mengancam.
Aku mendorong tubuh David lebih kasar"Kamu pikir aku akan mengemis kepadamu!"
Karena merasa kesal aku memukul David dengan tas kecilku tepat mengenai dadanya.Aku melangkah dengan cepat sampai aku tidak sengaja menabrak seseorang.
"Sorry."kata tanpa melihat kearahnya
Laki-laki itu terus menatapku,tatapannya tajam seperti hendak menerkam mangsa.Setelah menatapku dia beralih menetap kearah darimana aku muncul ternyata David juga muncul dari sana.
"David,siapa gadis yang barusan bersamamu?"
"Bukan siapa-siapa."
"Meski tidak sama-sama,kalian keluar dari jalan yang sama bukankah disitu jalan buntu."katanya penuh selidik
David kembali berkumpul bersama temannya,bercanda dengan riang.Renata berjalan menyendiri menghampiriku,wajahnya sedih bahkan air matanya menetes.
"Ini untukmu."kuberikan tissu kepadanya
"Terimakasih."katanya
Aku tersenyum kearahnya,melihat wajahnya aku merasakan beban yang begitu berat.Kucoba memberanikan diri meraih tubuhnya dan memeluknya,tangisnya pecah sesaat.Dari jauh David dan teman-temannya menghampiriku menarik tubuhku dengan paksa bahkan teman-temannya mencoba mengintrogasiku.
"Apa yang kamu lakukan sehingga membuatnya menangis?"tanya Matthew
"Kalian tanya langsung kepadanya,apa aku melukainya atau malah keluarga David yang melukainya?"
Mereka saling memandang satu sama lain,akhirnya mereka pergi meninggalkanku tanpa mengatakan satu patah kata.
Karena merasa bosan aku mencari Christian dan istrinya,saat melangkahkan kaki ponselku berbunyi dan ternyata Ayah yang menghubungiku.
"Ayah,ada apa?"tanyaku
"Cepat kembali,kamu sudah terlalu lama berada diluar."kata Ayah
"Beri aku waktu Yah."kataku
"Satu minggu kamu harus kembali!"kata Ayah
Kutinggalkan pesta begitu saja tanpa mencari Christian dan istrinya.Aku pulang menggunakan taxi yang dipesankan pihak hotel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments