Arti Cinta

Arti Cinta

Episode 1

Tentang Nara

Nara membuka matanya perlahan,ditatapnya langit-langit kamar meski dengan pandangan sedikit kabur,kepalanya masih terasa berat.Dia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya,tubuhnya terasa dingin karena tertidur tanpa memakai sehelai baju.

Tangannya meraba mencari dimana ponselnya diletakkan, tapi dia sangat terkejut ketika tanganya menyentuh benda keras dibelakangnya.Saat menoleh kebelakang dia mendapati wajah tampan David Castro tertidur pulas disisinya.Bukannya senang Nara malah merasa ketakutan,pasalnya perasaan yang selama ini dia jaga justru pudar karena mabuk semalam.

"Bodoh kamu Nara."lirihnya memukul kapalanya.

Diraihnya baju yang berserakan dilantai dan dikasur,dengan berlari mencari sudut ruangan lain Nara memakai bajunya dan mencuci mukanya,tanpa memperdulikan David yang masih terlelap dia meninggalkan rumah David.

Semalam David menghubunginya karena dia akan kembali kenegaranya,studynya sudah selesai dengan hasil yang memuaskan.

Nara datang kerumahnya tanpa make up sama sekali,dan itu justru membuat David terus memandangnya.

"Kamu menyuruhku datang,sampai kapan aku akan berdiri disini?"tanya Nara.

"Ah,iya ayo masuklah."kata David.

"Apa ada acara disini?"tanya Nara.

"Hanya kita,Lusa aku kembali kenegaraku."jawab David.

Ada rasa kehilangan saat David mengatakan lusa akan kembali kenegaranya,dari awal kenal aku sudah tertarik padanya hanya saja aku menjaga jarak agar perasaanku tidak berkembang.Yang ku tahu dia sudah memiliki kekasih dan akan segera menikah saat David kembali.

Gadis itu sangat beruntung,Renata Idris bukan gadis dari kalangan pejabat atau anak dari pengusaha kaya namun dia hanya gadis biasa sang ayah hanya pekerja serabutan dan ibunya hanya penjual makanan,namun pesonanya mampu meluluhkan kerasnya hati David.

Meski hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya namun David malah membuktikan bahwa dia bisa berdiri sendiri tanpa kedua orang tuanya.David terlahir dari keluarga kaya raya,memiliki hak waris Casto corp dan perusahaan lain yang berkembang diluar dan didalam negeri.

Aku hanya menjadi pendengar saat dia bercerita,terutama saat pertama kali jatuh cinta dengan Renata.

"Benarkah?apa gadismu itu akan direstui sepenuhnya oleh orang tuamu?"tanya Renata

"Aku tidak yakin."jawabnya

"Lalu kamu tetap bersikeras untuk menikahinya?"tanya Renata

"Iya."jawabnya lebih tegas dari sebelumnya

David meneguk minumanya sampai tetesan terakhir,matanya terus memandangku membuatku tidak nyaman.Lima tahun dekat denganya baru kali ini David memandangku dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Nara,aku tidak pernah melihatmu bersama laki-laki?"tanya David

"Aku tidak berfikir untuk memiliki pacar."jawab Nara sambil meneguk minumannya.

"Kenapa?jangan bilang kamu suka padaku?"tanya David.

Aku tidak menjawab pertanyaannya,kuraih sisa minuman yang tinggal setengah dan kuminum langsung dalam satu tegukan.

David masih terus memandangku meski kesadarnya sudah berkurang,berbeda denganku yang benar kehilangan kesadaran.

Saat tersadar Nara sudah berada diatas ranjang bersama dengan David.

Nara memutuskan mengambil cuti dengan tujuan menghindari keramaian,dia tidak berani pulang kerumah melihat dilehernya ada bekas warna merah.Entah apa nanti kata Ibu tirinya jika melihat bekas tersebut,yang ada Ibu tirinya akan terus menyudutkannya.

"Yah,aku pulang keapartemen ya.Jaga kesehatanmu,jangan banyak begadang,kurangi juga makanan berlemak."kata Nara

"Iya,Ayah akan paham.Kamu juga hati-hati."jawab Ayah diseberang sana.

"Iya Yah,jumpa lagi besok."kata Nara

Hari ini adalah hari dimana David berencana kembali kenegaranya,aku hanya memastikan dia baik-baik saja.Kulihat dia keluar dari rumahnya dengan membawa satu kopor kecil dan tas jinjing.Sebelum masuk kemobil David sempat melihat kembali kearah rumahnya dan menoleh kearah pintu.

Sesekali menghubungiku namun aku sengaja membiarkan ponselku berdering.

Aku mengikuti kemana mobilnya melaju,akan kutemani dia meski dari jauh.

"David Castro,semoga kamu bahagia dengan pasanganmu."lirihku

Aku masih menunggu sampai David benar-benar hilang ditelan kesibukan bandara yang tak pernah sepi.

Kurebahkan tubuh disofa apartemenku,mencoba memejamkan mata dan masuk kedunia mimpi.Sebulan telah berlalu aku hanya bermalas-malasan tidak memiliki semangat,aku juga tidak mengerti dengan badanku yang merasa sangat lelah,rencananya aku akan kedokter siang ini sekalian menemui ayah dikantornya.

"Ibu Nara,dari hasil tes darah dan lainnya tidak ada ditemukan penyakit,tapi anda positif hamil."kata dokter dengan tersenyum.

"Ha-hamil dok?"tanyaku

"Iya,ini surat rujukan kedokter kandungan."kata dokter

"Baik,terimakasih."jawab Nara

Nara berjalan dengan gontai,rasanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar.Kuremas kertas rujukan dari dokter dan kulempar kedalam tempat sampah.

"David Castro,apa yang sudah kamu lakukan?"lirihku

Air mataku menetes tanpa bisa dihentikan,apa yang harus kulakukan dengan janin ini,dia tidak bersalah aku tidak mau menyakitinya.

Kuraih ponsel dan berusaha menghubunginya,namum aku baru sadar dia sudah berada dinegaranya.

"Aahhhgg,Apa yang harus kulakukan?"tanyaku dalam hati.

Kucoba untuk mencari tahu siapa David Castro dalam laman pencarian,namanya banyak muncul dibeberapa akun media sosial.

Akhirnya aku menyerah karena tidak menemukan apa-apa,kuputuskan untuk menemui Ayah dan meminta nasehatnya.

Ayah memiliki perusahaan yang bergerak dibidang pertanian,menjadi suplier ke kota-kota lain bahkan keseluruh pelosok negeri ini.

"Yah,apa kabar?"tanyaku

"Nara,kamu kemana aja?"tanya Ayah

"Aku hanya sedikit flu semalam."jawabku

"Pantas kamu sedikit letih dan pucat."kata Ayah

"Yah,boleh gak aku jalan-jalan keluar negeri?"tanyaku spontan.

"Kamu mau kemana?"tanya Ayah

"Belum pasti."jawabku

Ayah memberikan sebuah map dan amplop coklat cukup berat,entah apa maksudnya yang pasti ayah memaksa aku menerimanya karena aku membutuhkannya.

"Ini untukmu."kata Ayah

"Apa ini?"

"Ayah yakin kamu memerlukannya,pergilah kemana kamu mau.Ayah baik-baik saja ada Andrew disini."

Aku memesan tiket menuju negara A dimana David tinggal,pertama kali menginjakkan kaki disini aku merasakan hawa sangat sejuk karena musim dingin.

Buliran salju menghias segala penjuru,warna putih menghampar disetiap tempat.

"Nara,ayo semangat kamu bisa."kataku

Aku melihat iklan betebaran disetiap sudut kota,wajah David dan pasangannya Renata terpampang disana,hari ini hari pernikahannya.

Kulangkahkan kaki setelah sampai diresort,tidak banyak tamu yang diundang,terlihat beberapa teman dekat David dan keluarga Renata.

Aku berusaha mencari David,tujuanku hanya ingin bicara dengannya.

Setelah bersabar dari jarak sedikit jauh,aku berlari menghampirinya dan berusaha menariknya namun tanganku dicekal seseorang dan membawaku menjauh dari acara.

"Kamu siapa?berani-beraninya mendekati Tuan Muda."katanya

Aku tidak menjawab,hanya diam memandangnya saat aku berdiri dan sedikit menggebrak meja.

"Aku hanya ingin bicara dengan David."jawabku

Seseorang masuk dengan berkas-berkas ditangan,usianya hampir sama dengan ayahku hanya dia memiliki tubuh yang ideal.

"Nara,namamu Nara?"tanyanya.

Terpopuler

Comments

Daulat Pasaribu

Daulat Pasaribu

kasian x si nara.hadir thor

2025-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!