Dua hari bersama akhirnya David bisa mendekatkan dirinya kepada anaknya Junio,anak kecil itu saat ini terlihat lengket dengan David.Diusianya yang genap lima tahun bertemu dengan David adalah hadiah yang sangat indah yang sudah Nara berikan kepada Junio.
"Mama,terimakasih."kata Junio
"Untuk apa?"tanya Nara
"Bertemu Papa."jawab Junio
Nara tersenyum membelai rambut anaknya,David yang sudah siap dengan pakaian kerja menghampirinya,wajah tampan dan kharismatik terpancar dalam dirinya.Pandangan Nara tertuju kepadanya,meski,pada akhirnya dia membuangnya dan mengalihkan kearah Junio.
"Sayang makan sarapanmu cepat."kata Nara
Junio hanya mengangguk,Nara meninggalkannya namun tangan David menahan dipinggangnya,Junio hanya melihat interaksi keduanya,dia sengaja membuat suara saat David mulai mendekatkan wajahnya kearah Nara.
"Pagi-pagi jangan nakal!"kata Nara menepuk tangan David
"Aku tidak peduli."kata David mencium lembut bibir Nara
"Ada Junio."kata Nara mendorong tubuh David
Akhirnya David melepaskan tubuh Nara dan berjalan mendekati anaknya,Junio hanya menatap dan memberinya senyum,meski begitu mulutnya masih tetap mengunyah makanan.
"Pagi sayang."sapa David
"Papa mau kemana?"tanya Junio
"Papa harus kembali kekantor,kenapa?"tanya David
Junio hanya menggeleng kepala,wajahnya sedikit kecewa karena David harus kembali meninggalkannya.Dia beranjak dari duduknya dan mendekati David,meminta kepada David untuk memangkunya.
Nara yang melihat tidak bisa mengatakan apa-apa,dia juga tidak bisa melarangnya karena tidak ada gunanya,David pasti akan membelanya.
"Sayang,Papa harus kembali kekantor."kata David
"Junio,ayo sama Mama."kata Nara
Junio hanya menggeleng,tangannya tidak mau lepas dan malah melingkar lebih erat,David berdiri mengendongnya,dia mengeluarkan ponselnya menghubungi Kaila.
"Halo."sapa Kaila
"Kai,aku belum bisa masuk."kata David
"Tidak apa-apa,aku bisa melakukannya.Bagaimana kabar Nara?"tanya Kaila
"Junio sedikit rewel pagi ini,aku usahakan siang hari datang."jawab David
David mengakhiri panggilannya,hubungan dengan adiknya perlahan mencair dan kembali menghangat setelah sekian lama membeku.David tersenyum dengan hanya mendengar suara Kaila yang kembali lembut seperti dulu.
Christ beserta istrinya kembali kerumah setelah dua hari David meminta mereka meninggalkan Nara dan Junio
"Tuan Muda,anda masih disini?"tanya Christ
"Junio agak rewel pagi ini."jawab Christ
"Biar Junio bersama saya."kata Christ
"Junio sama Kakek mau?"tanya David
Junio masih menggeleng,dia masih betah bersama David meski bagitu David tetap menggendongnya,bahkan mengajaknya jalan diluar rumah.
Ibu mendekati Nara dan menggenggam tangannya,wajah Ibu selalu tersenyum dan itu yang membuat Nara kembali merasa hangat dan hilang rasa khawatirnya.
****
Disebuah pulau kecil sedang dibuka pengobatan dan makan gratis yang disponsori oleh Alfa,kebanyakan pasien adalah lansia.
Renata juga bekerja sama dengan Alfa sebagai tenaga relawan dalam bakti sosial yang diadakan setiap bulan sekali,kesibukannya mengajar anak-anak serta menjadi tenaga relawan bisa membuatnya terhibur dan melupakan dunianya meski sebentar,esok dia kembali kerumah dan siap bertemu kembali dengan David.
"Ren,aku lihat kamu tidak pernah menghubungi David?"tanya Alfa saat istirahat
"Dia sibuk."jawab Renata
"Benarkah?setahuku dia mengambil cuti selama dua hari."kata Alfa
Renata terkejut mendengarnya namun dia menyembunyikannya dari Alfa,dua hari lalu Ronald memberi tahu Alfa bahwa meeting diundur karena David mengambil cuti selama dua hari,namun Ronald tidak memberi tahu alasannya meski Alfa sudah mendesaknya.
Renata memutuskan untuk kembali saat ini,dia meninggalkan Alfa begitu saja.Diraih ponsel dan berusaha menghubungi David beberapa kali,namun tidak ada jawaban.
"David,apa yang terjadi?aku sudah mengabaikanmu selama ini."lirihnya
Hingga siang hari ponsel David masih belum bisa dihubungi,dan itu sangat membuat Renata frustasi.Saat tiba dirumah Renata langsung kekamarnya dan saat dilihat kondisinya masih sama seperti sebelumnya tidak ada yang bergeser sedikitpun.
"Nona Muda,anda sudah kembali?"tanya pelayan
"Ah iya,dimana Tuan Muda?"tanya Renata
"Sudah dua hari ini tidak pulang."jawab pelayan
"Apa?jadi benar dia tidak pulang?"tanya Renata
Renata menghempaskan tubuhnya diatas ranjang,tiba-tiba ponselnya berbunyi namun didalam layar bukan nama David melainkan nama Ronald.
"Ada apa Ron?"tanya Renata
"Kamu dimana?"tanya Ronald
"Aku sudah dirumah,kamu tahu David dimana?"tanya Renata
"Tidak."jawab Ronal
Renata menutup sepihak panggilan dari Ronald,dan kembali menghubungi David dan kali ini langsung tersambung.
"Aku sedang dijalan,kita bicara setelah sampai dirumah."kata David berbohong
"Baiklah,aku menunggumu."kata Renata
Setelah Junio tidur David membawanya kekamar dan menidurkannya,dia menemui Nara yang sedang meeting jarak jauh dan memeluknya dari belakang,Nara menutup laptopnya meski meetingnya belum selesai,dia hanya jadi pendengar.
"Apa Junio sudah tidur?"tanya Nara
"He hem."jawab David
"Pergilah,sebelum dia kembali merengek."kata Nara
"Kamu tidak menahanku seperti Junio melakukannya?"tanya David
"Kalaupun aku ingin tapi aku tidak bisa melakukannya."jawab Nara
"Mengapa?"tanya David duduk disamping Nara
Nara tidak menjawab,pandangan yang awalnya diarahkan kewajah David dia lepaskan kearah lautan didepannya.
Christ mendapatkan panggilan dari Kaila,dia meminta David datang siang ini setelah jam makan siang.
"Tuan,sudah waktunya pergi."ajak Christ
"Sebentar lagi,putrimu sedang berusaha menahanku."kata David
"Baiklah."kata Christ
Nara hanya menarik nafas dalam dan menghembuskan pelan,David sudah sangat membuat lelah secara pikiran,belum lagi masalah dengan Renata yang mungkin sebentar lagi akan menyudutkannya.
"Pergilah."kata Nara
"Aku akan pergi ketika waktunya aku pergi."kata David
David menarik tangan Nara dan mengajak kedalam,rasanya sangat tidak tahan membiarkan Nara begitu saja tanpa mencumbunya.Nara berusaha melawan namun kalah secara tenaga.
"Dave stop,aku takut."kata Nara
"Takut?"tanya David
Nara hanya mengangguk dan membenarkan kembali bajunya,air matanya mengalir begitu saja.Dia mendorong David dan berjalan kearah dapur mengambil minum dan menemui Ibu karena ingin mengalihkan perhatian David.
David tersenyum melihat cara cerdas Nara,dia berusaha mengusirnya dengan cara lembut.
"Ayo kita pergi."ajak David
"Baik Tuan Muda."kata Christ
"Apa Renata sudah pulang?"tanya David setelah masuk kedalam mobil
"Sudah Tuan."jawab Christ
"Pulang kerumah sebentar,aku ingin bicara dengannya."kata David dengan pandangan masih fokus pada layar iPad
Mobil melaju dengan cepat tanpa terhalang kemacetan,setelah sampai dirumah David langsung menemui Renata dia tidak menyadari ada bekas lipstik dibibirnya dan bahkan ada aroma parfum Nara yang menempel dibajunya.
"Kamu sudah pulang?"tanya David
"Iya."kata Renata memandang noda warna merah maroon pada bibir David
"Bagaimana kabarmu?"tanya David
"Pagi ini aku sangat terkejut mendapati suamiku tidak ada dan begitu pulang wajah dan bajunya berantakan bahkan ada bekas lipstik dibibirmu,begitu kamu masih menanyakan kabarku."jawab Renata
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments