Episode 10

Melihat Nara panik David hanya tersenyum,dia merasa puas karena memiliki seorang anak yang tampan meski bukan dari rahim istrinya.Nara hanya menunduk tidak berani menatap mata David,tangannya meremas tali tas selempangnya.

"Kamu apa kabar?"tanya David

"Baik."jawab Nara

"Apa tujuanmu datang kemari?"tanya David

"Aku hanya berlibur."jawab Nara pendek

"Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?"tanya David pura-pura penasaran

"Apa maksudmu?"tanya Nara

David berdiri dan mendekati Nara,mencoba menayakan sesuatu namun entah mengapa lidahnya sangat kaku.Dia hanya bisa memandang dengan senyum tanpa bersuara.

Nara merasa tidak nyaman berada diruang meeting,dia beranjak dari duduknya namun tangan David menahannya,David berdiri dan memeluknya.Nara sempat menolak dan mendorong tubuh David,namun tangan David sudah menahan dengan kuat.

"Jangan bergerak,sebentar saja."ujar David

Nara diam tanpa kata,tangannya ingin memeluk balik tubuh David namun diurungkan karena tiba-tiba ayah angkatnya masuk kedalam bersama dengan Nick dan Junio.

Ayah Christ melihat putri angkatnya dipeluk oleh majikannya hanya menunduk dan kembali menutup pintu,mengajak Junio kembali bermain.

"Kakek,siapa yang berani memeluk Mama?"tanya Junio

"Ah,nanti kamu tanya langsung sama Mama."jawab Christ

"Eh,Junio ayo kita makan ice cream."ajak Nick

"Asyiiik,tapi aku mau dua cup apa boleh?"tanya Junio

"Tentu saja,kau bebas memilih rasanya."jawab Nick

Setelah pamit kepada Ayahnya Nick membawa Junio dan Mindi ke stand Ice Cream di lain tempat,tidak membutuhkan waktu lama akhirnya mobil berhenti didepan penjual ice cream.

****

Didalam ruangan meeting Nara sangat ingin keluar namun lagi-lagi David menahannya,bahkan mengunci pintunya.Nara kembali duduk dikursi,kedua tangannya mengenggam diatas meja,pandangannya sesekali kearah pintu sepergi siap melarikan diri.

"Sampai kapan kamu mau menahanku disini?"tanya Nara

"Sampai aku mendapatkan jawaban."jawab David

"Jawaban apa yang ingin kamu ketahui?"tanya Nara

"Katakan siapa anak itu?"tanya David dengan membisikkan ditelinga

Nara menatap David dengan pandangan yang tidak bisa diartikan,antara cinta dan rindu.Nara sadar sampai saat ini David masih sangat mencintai Renata,dia takut David akan mengambil Junio dari kehidupannya.

"Jangan ambil dia dariku,karena hanya dia bagian darimu yang bisa kumiliki."kata Nara

"Bagaimana kamu bisa berfikir demikian?"tanya David menggenggam tangan Nara

"Karena kamu tidak pernah mencintaiku."jawab Nara

David terdiam menatap wajah Nara,menyibakkan rambut yang sedikit menutup wajahnya,namun Nara mengindarinya dengan membelakanginya.Ruangan hening beberapa saat tanpa ada kata yang terucap,David berdiri menarik tangan Nara mengajaknya keluar dari ruangan dan membawanya kedalam mobilnya.

"Aku mau pulang,rasanya sudah terlalu lama aku meninggalkan Junio."kata Nara

"Kita tidak akan pulang saat ini."kata David dengan menyalakan mesin mobilnya.

David membawa Nara ke apartemen miliknya,dia terus menarik tangan Nara meski beberapa kali Nara menolak,Nara minta David melepaskannya saat ini karena sudah terlalu lama meninggalkan Junio.

"Siapa namanya?"tanya David

"Apa?"tanya Nara

"Anak yang sudah kamu sembunyikan dariku?"tanya David

Nara tidak menjawab lagi pertanyaan David,dia berlari masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya dengan keras.Nara membasuh wajah dan memandang wajahnya dalam cermin,dalam hatinya mengatakan secepat itukah David mengetahuinya.

David beberapa kali mengetuk pintu kamar mandi karena khawatir kepada Nara yang terlalu lama berada didalam.

"Nara,buka pintunya!"kata David sedikit keras

Akhirnya pintu dibuka dari dalam,Nara tersenyum kearah David.Senyuman sangat manis sehingga membuat David lupa akan Renata,Nara keluar dari kamar mandi menuju dapur karena dia sangat haus.

Diraihnya sebotol air mineral dan diteguknya sekali dalam satu tarikan.David hanya menggeleng-geleng melihat cara Nara.

"Pelan-pelan nanti kamu kesedak,apa kamu lapar?"tanya David

Nara hanya tersenyum,mengangguk namun senyumnya memudar karena ponsel David berbunyi dan Nara bisa melihat nama Renata di layar yang menyala.

David meninggalkan dapur saat bicara,namun itu juga tidak lama hanya beberapa saat dia sudah kembali.

****

Setelah meminta ijin kepada David suaminya Renata merasa lega dan melangkah dengan senyum,malam ini dia akan tidur dirumah orang tuanya yang berada diwilayah pulau kecil.

Setelah membeli tiket Renata duduk diruang tunggu,memainkan ponselnya dengan membuka akun sosmed miliknya,saat sedang asyik memainkan ponselnya tiba-tiba ada laki-laki yang mendekatinya.

"Nara,kamu mau kemana?"tanya Alfa teman David

"Kak Alfa,aku mau kerumah orang tuaku."jawab Renata menutup ponselnya dan memasukkan kedalam tas.

Alfa adalah salah satu teman David yang paling dekat dengannya,dimana disaat David tidak bisa menjemputnya Alfa selalu menemani meski harus berjalan kaki.

Alfa berprofesi sebagai dokter,dia membuka praktek gratis dan memiliki klinik sendiri.

Panggilan terakhir sudah menggema,itu menandakan speedboat yang akan Renata tumpangi akan segera berlayar menuju pulau.

"Ayo."ajak Alfa merangkul bahu Renata

"Kakak,kamu mau kemana?"tanya Renata

"Aku ada tugas besar dipulau."jawab Alfa

Renata tersenyum kearah Alfa,sementara Alfa memasang kacamata hitamnya dan duduk disamping Renata,kebiasaannya tidur setiap ada waktu luang.Jika sudah diam tanpa berkata-kata itu tandanya dia tidur meski sambil duduk.Renata masih memandangi buih-buih yang berada dilaut,laut yang biru nan jauh seakan menyatu dengan langit biru saat ini karena cuaca begitu cerah.

Perjalanan masih panjang,membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai bibir pulau dimana kedua orang tuanya tinggal.Renata berusaha memejamkan matanya meski sesekali speedboat menabrak ombak dan seakan melayang.

****

Senja menjelang menganti siang hari yang sangat panas,semburat sinar jingga masuk kedalam ruang apartemen.Nara membuka matanya setelah beberapa saat tertidur,badanya terasa berat karena tangan David memeluknya dari belakang.

Saat Nara berusaha bangun,David menarik kembali kedalam pelukannya,matanya tetap terpejam namun bibirnya tersenyum meski tipis.

"Aku harus pulang."kata Nara

"Aku tidak mengijinkan kamu pergi."kata David

"Aku bukan istrimu,tidak baik aku terus menemanimu."kata Nara

"Aku tidak peduli,aku menginginkanmu tetap tinggal."kata David

Nara hanya duduk termenung ditepian ranjang,tidak bisa menolak permintaan David.Nara kembali menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya,menyembunyikan air mata yang mengalir membasahi kedua bola matanya.

David kembali memeluknya,ada rasa nyaman saat bersama dengan Nara rasa yang sangat berbeda yang dirasakan saat bersama Renata.

"Maafkan aku."kata David dengan menyibak rambut Nara dan berbisik ditelinga

Nara berbalik menghadap kearah David,senyumnya masih tetap mengembang diwajahnya sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu saat dia menikah dengan Renata.

Nara memberanikan menyentuh wajah laki-laki yang berada disampingnya,tangannya menyentuh area pipi dan hidung,entah mengapa ada rasa yang mendorong untuk lebih mendekatkan wajahnya dan mencium bibirnya,David menyambut dengan ciuman hangat mencoba mengimbangi apa maunya Nara.Saat sedang panas tiba-tiba Nara melepas begitu saja dan berusaha menghindar namun David tidak menerima begitu,dia menarik kembali tubuh Nara dan menindihnya,memegang kedua tangannya dengan kuat dan menciumnya dalam.Semakin Nara memberontak semakin kuat David melakukannya,akhirnya Nara hanya bisa menuruti keinginan David dan berusaha mengimbanginya.

"Apa aku sudah bisa pulang?"tanya Nara sambil memakai bajunya kembali

"Kau tidak ingin menemaniku malam ini?"tanya David

"Kau sendiri,apa tidak ingin bertemu dengan Junio?"tanya Nara

"Tentu saja,tapi tidak sekarang.Bagaimana kalau besok pagi?"tanya David kembali mencium bibir Nara

Kali ini Nara lebih kalem dan tidak memberontak sedikitpun,baru kali ini David merasakan sensasi yang berbeda saat berhubungan badan,sangat berbeda dengan Renata yang hanya pasrah dan banyak diam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!