"Baiklah,aku tidak akan menyembunyikan lagi darimu."kata David
"Apa?"tanya Renata
"Lima tahun diluar negeri aku tidak sendiri,aku mengenal gadis yang berdomisili disana,awalnya aku membencinya karena dia berani mencintaiku."jawab David
"Dia mencintaimu,sebesar apa?"tanya Renata
"Sebesar keberaniannya melahirkan anakku."jawab David
Renata hanya tertegun mendengarnya,tangannya menggenggam ponselnya dengan erat,tubuhnya menjadi lemah tiba-tiba namun dia berusaha kuat didepan David.Kalaupun dia jatuh tersungkur saat ini David sudah tidak peduli,dia akan tetap meninggalkannya.
David melihat Renata kecewa,dia mendekatinya dan memeluknya namum Renata menangkis tangan David dan masuk kedalam kamar mandi,namun David bisa menahannya sebelum pintu terkunci.
"Ren,kalau mau marah silahkan,hina aku atau pukul aku atau kamu maki aku aku terima."kata David
"Pergilah,bukannya siang ini kamu ada meeting."kata Renata membenarkan kerah baju David dan dasinya serta menghapus noda lipstik pada bibir David
David ingin memeluk Renata namun Renata sudah keburu membasahi wajahnya dengan air agar David segera meninggalkannya.Melihat cara Renata hampir sama dengan Nara,keduanya punya cara sama untuk mengusirnya.
"Aku berencana memasukkan nama anakku kedalam kartu keluarga kita."kata David
"Pergilah,aku sedang tidak ingin berdebat denganmu."kata Nara
David meninggalkan Renata begitu saja tanpa berbicara lagi,dia merasa Renata pantas marah kepadanya karena alasan yang sangat berat baginya.
Renata hanya bisa menerima karena dia tidak punya kuasa dirumah ini,dia hanya bisa diam karena diam adalah senjata terampuh baginya.
Siang ini meeting berjalan dengan baik meski sempat bersitegang dengan beberapa pimpinan cabang,rasa lelah menghiasi wajahnya dia berusaha memejamkan mata meski sebentar namun Ronald datang mengejutkannya.
"Dave,aku sudah menikahi Kaila."kata David
David tidak terkejut karena sebelumnya sudah melihat tanda merah dileher adiknya.Matanya masih tertuju pada pekerjaan tanpa menoleh sedikitpun.
"Kamu sudah bilang Ayah?"tanya David tidak beranjak
"Tentu saja."jawab Ronald
"Jaga dia baik-baik,jangan sakiti dia."kata David
"Bagaimana caramu menghadapi keduanya?"tanya Ronald
"Aku tidak tahu."jawab David
Ronald tidak ingin menambah keruh suasana dan pikiran David,hatinya sedang memilih diantara dua.Ronald hanya bisa menemaninya tanpa bisa memberinya solusi karena David tidak akan pernah mendengarnya.
Kaila masuk mencari David,wajahnya tiba-tiba tegang melihat Ronald ada didalam ruangan,ingatannya semalam membuat Kaila merinding,tanda yang ada dilehenya segera ditutup dengan mengangkat kerah baju dan membenarkan letak rambutnya.
"Dave,bagimana kabar Junio?"tanya Kaila
"Baik,tadi hanya sedikit rewel."jawab David
David membuka matanya memandang wajah adiknya,tidak ada wajah berseri yang terpancar wajahnya datar tidak seperti pulang bulan madu.
"Apa Ronald bermain kasar padamu?"tanya David
"Apa?"tanya Kaila
"Dave,aku...."kata Ronald
"Aku bertanya kepada adikku."kata David
Kaila tidak menjawab,dia berjalan mendekat kulkas dan mengambil minuman meneguk sampai tidak tersisa.
David mendekati dan mengajaknya bicara setelah sekian lama hubungan mereka merenggang.David tidak terlalu memperhatikan adiknya setelah dia mengenal Renata,dan saat ini baru sadar.
"Maafkan aku,selama ini sudah mengabaikanmu."kata David duduk disamping Kaila
"Sudahlah,tidak usah mengkhawatirkan aku."kata Kaila
"Bagaimana aku tidak khawatir kamu menikah dengan playboy kelas kakap."kata David
"Hei,kamu salah selama ini Dave."kata Ronald menyela
"Dave,bagaimana perasaanmu terhadap Nara?"tanya Kaila
"Kai...."kata Ronald
"Aku mencintainya."jawab David
Kaila tidak bisa berkata lagi setelah tahu jawaban David,dia hanya berharap Kakaknya bisa menyelesaikan masalah,ada Renata yang harus dia jaga perasaannya.
"Apa Renata sudah tahu?"tanya Kaila
"Aku sudah memberitahunya tadi."jawab David
"Bagaimana tanggapannya?"tanya Kaila
"Aku tidak tahu dengan perasaannya sekarang."jawab David
Kaila dan Ronald hanya bisa memberi semangat kepada David,karena merasa gerah David masuk kedalam ruangan dikamarnya,ruangan pribadi yang tidak pernah sekalipun dia membawa Renata.
Setelah mandi dia kembali membuka pekerjaannya dengan duduk bersandar dibantalan ranjang.Ponselnya berbunyi dan tertulis nama Alfa,dia hanya tersenyum kecut karena yakin Alfa akan menghakiminya.
"Ada apa?"tanya David
"Renata ada diclub malam,apa bisa kamu menjemputnya?"tanya Alfa
"Aku segera kesana."jawab David
David buru-buru membereskan kerjaannya dan membawanya,dia langsung menuju parkiran mobil dan menyetir sendiri.
Alfa sudah mengamankan Renata disudut sofa dengan meminta dua orang untuk menjaganya.Setelah sampai David langsung membawa Renata pulang dengan memapahnya.
****
Junio terlihat murung sejak bangun tidur karena tidak mendapati David dirumah,dia berhenti makan dan hanya mengurung diri dikamar.
"Sayang,makan dulu yuk."ajak Nara
Junio tidak menjawab dia malah menutup tubuhnya kembali dengan selimut,Nara sudah kehilangan kata-kata untuk merayunya.Beberapa kali melihat ponselnya,namun tidak ada pesan masuk dari David,rasanya ingin menghubunginya namun rasa bersalah kepada Renata kembali menghantuinya.
Kaila datang kerumah Nara setelah pulang dari kantor,dia meninggalkan Ronald begitu saja karena Ronald bersikeras melarangnya menamui Nara
"Bibi,apa Junio sudah tidur?"tanya Kaila
"Sejak bangun tidur siang tadi anaknya jadi murung karena Kakakmu tidak ada."jawab Istri Christ
"Kenapa tidak menghubunginya?"tanya Kaila mengeluarkan ponsel dan menghubungi David
"Nara tidak berani."jawab Bibi
Setelah bicara dengan David,Kaila mencari Junio dikamarnya,wajah Nara terlihat sembab karena menangis,Kaila mencoba menenangkan Nara dengan memeluknya.
"Kamu harus kuat,kasihan Junio."kata Kaila
"Aku sudah melakukan kesalahan besar,mencintai David dan membawa Junio kesini."kata Nara
"Sudah,David sudah mengakuinya bahwa dia mencintaimu."kata Kaila
"Apa?tidak mungkin,itu hanya rasa tanggung jawab saja karena aku melahirkan anaknya."kata Nara
Mobil David berhenti tepat di depan rumah,David buru-buru masuk mencari Junio,melihat piring yang berisi makanan masih belum disentuh,Kaila dan Nara keluar sementara David berusaha mendekati Junio lagi.
"Sayang,ayo makan dulu Papa suapin kamu ya."kata Junio
"Papa jahat,kenapa Papa meninggalkan aku tadi."kata Junio
Junio berlari keluar dari kamar mencari Neneknya,disini hanya Nenek yang bisa membuatnya tenang.Setelah mencari Junio tidak menemukan hanya ada Mama dan Tante Kaila,dia memilih menghambur kepelukan Kaila dan pada saat bersamaan Ronald datang mencari Kaila.
"Kenapa sayang,tadi bilang mau sama Papa?"tanya Kaila
"Papa jahat,Papa ninggalin aku sama Mama."jawab Junio
Ronald hanya termangu mendengarnya,dia hampir saja menyakiti perasaan anak kecil yang sekarang berada dalam gendongan Kaila,diurungkan niatnya untuk mengajak Kaila pulang.
"Sekarang makan dulu sama Tante mau?"tanya Kaila
"Mau,tapi Papa harus sama Mama."jawab Junio
Kaila tersenyum dengan memberi kode kepada David untuk bersama Nara,Ronal melihat kedewasaan Kaila yang mampu mencairkan suasana,mampu meredakan anak kecil yang sedang mengalami tantrum.
Ronald mendekati Kaila yang sedang menyuapi Junio dengan wajah tersenyum,mungkin sedikit menggoda Kaila bisa membuat Junio terhibur.
"Junio,kamu mau punya adik kecil?"tanya Ronald
"Mau,tapi aku mau yang dari perut Mama."jawab Junio
"Kalau dari perut Tante Kai mau gak?"tanya Ronald
"Gak mau,nanti Tante gak main kesini lagi."jawab Junio
Kaila tertawa mendengar malaikat kecil membelanya,Ronald hanya tersenyum masam kearah Kaila,rasanya tidak mungkin bisa menghamili Kaila dalam waktu dekat.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments