Kejutan yang bikin jantungan

"S-siapa kalian?" ulang Litania. Jantungnya berdebar kuat. Ia mundur beberapa langkah. Begitu takut akan kedatangan dua tamu yang menodongkan senjata ke arahnya. Tubuhnya bahkan gemetar, tapi ia mencoba untuk tenang.

Masih dengan tangan terangkat, Litania kembali berucap dengan tegas. "Apa yang kalia mau!"

Namun, sang tamu yang berpakaian serba hitam dan bertopeng itu makin berani. Mereka terkekeh, mendekati Litania dan tanpa ragu menarik ke belakang pelatuk senapan merek Airsoftgun Beretta M9 KJW yang ada di tangan. Salah satu dari mereka berucap lantang. "Kami mau nyawamu, Litan!"

Mata Litania membulat. Dengan satu tarikan napas panjang dirinya berteriak. "Abaaang!"

Dor!

Litania terperanjat. Suara letusan itu benar-benar memekakkan telinga, tapi anehnya bukan peluru yang menghantam tubuh, melainkan pernak-pernik plastik berwarna yang keluar dari lubang peluru itu.

"Surprise."

Litania ternganga. Otaknya yang terkejut masih belum bisa mencerna apa yang ada. Hingga seseorang yang berada dibalik topeng menunjukkan wujud aslinya. "Selamat ulang tahun mantu Papa."

Litania bergeming dengan mulut masih setengah terbuka. Ia shock, tak menyangka orang yang membuatnya hampir mendapat serangan jantung adalah mertuanya sendiri. Pria lima puluhan yang diselimuti warna putih hampir di seluruh rambutnya.

"Papa." Masih dengan tatapan tak percaya, ia lihat lagi dengan seksama sosok pria yang satunya. "Bang Irwan!" pekiknya.

Kaki Litania melemas, hampir terjatuh dan beruntung Chandra menangkapnya dari belakang. "Kamu gak pa-pa?"

Menggeleng pelan, wajah Litania masih memucat. Ia tak tau harus berkata apa. Tapi yang jelas, dirinya lumayan kesal dipermainkan se-ekstrim itu. "Apa ini?"

Tak lama, ekspresi marah Litania berubah ketika tiga sosok wanita berjalan mendekatinya. "Nenek, Mama ...." Litania menjeda ucapan. Heran dengan sosok wanita berparas cantik dan putih yang mengekor di balik punggung nenek dan ibu mertuanya itu. Sosok yang tak pernah ia kenal sebelumnya. "Dia ...."

"Dia istrinya Irwan. Namanya Reka," sela Chandra yang berdiri di belakang Litania.

"Selamat ulang tahun, ya. Ini hadiah dari Kakak. Kakak yang bikin sendiri." Reka menyerahkan kue black forest coklat dengan beberapa biji buah ceri di atasnya. Begitu manis, perpaduan antara warna hitam pekat dengan merah buah ceri.

Masih dengan perasaan campur aduk, Litania mencoba mencerna semuanya. "Ini ... ini ...."

"Ini kejutan ulang tahun dari kami, Sayang. Maaf, harusnya kami datang kemarin. Cuma Mama, Papa, sama Nenek kamu lupa. Padahal sudah seminggu yang lalu Chandra mengingatkan," ucap Lita. Ia usap dan bersihkan potongan pernik yang menempel di baju Litania. "Selamat ulang tahun, ya."

Mengalihkan pandangan ke belakang, Litania mulai membatin, heran akan sikap acuh Chandra selama ini. Ternyata dia ingat ulang tahunku.

"Iya, Ma. Aku tetep seneng walau kejutannya bikin aku jantungan," ucap Litania seraya memaksakan senyuman.

Euforia begitu terasa. Semuanya duduk santai di ruang tengah dan menikmati kebersamaan. Suasana apartemen yang biasanya sepi kini heboh. Candaan dan tawa memenuhi sudut ruangan itu. Apalagi dengan adanya sosok Lita yang memang ceplas-ceplos dalam berkata.

"Potongan kue pertama aku kasih buat Nenek. Nenek udah berjasa membesarkan aku ampe sekarang, aku bersyukur punya Nenek di sisiku. Makasih, Nek." Litania berucap lirih dalam suasana bahagia itu. Ia merasa beruntung mempunyai seorang nenek walau harus merelakan kedua orang tua di saat dirinya masih haus akan kasih sayang. Namun ia tak pernah mengeluh. Semua sudah takdir, dan takdir tak akan bisa dirubah meski meronta pada langit sekali pun.

Mengambil piring kecil dari tangan sang cucu, Sita pun mengulas senyuman. Ada sejejak kesedihan dalam suasana bahagia itu. Bagaiman tidak? Mengingat bagaimana anak dan menantunya pergi begitu cepat. Tak ada rasa sakit yang lebih dahsyat dibandingkan orang tua yang harus melihat jenazah anak-anak mereka.

"Nenek yang harusnya bersyukur, Sayang. Semenjak kepergian ayah dan ibumu, hanya kamu yang Nenek punya. Kamulah penguat Nenek agar bisa tetap hidup di dunia ini. Nenek sayang kamu. Nenek selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu, Litan."

Sungguh, perkataan singkat sang nenek membuat hati Litania kembali diselimuti awan mendung. Mata yang tadinya hanya berkaca-kaca, kini menumpahkan isinya. Ia begitu bahagia. Mempunyai nenek yang baik, serta mertua yang tak kalah baik. Dan suami? Entahlah, masih dipantau secara mendalam. Harus dikupas secara menyeluruh. Ia takut mempercayai dan berakhir terluka lagi.

"Oya, ini ada hadiah dari Mama, bukalah," sela Lita seraya menyerahkan amplop coklat ke tangan Litania.

"Apa ini, Ma?"

"Itu tiket untuk ke Bali. Kalian bisa berbulan madu sekarang. Bersenang-senanglah di sana selama seminggu." Lita kemudian memandang sang anak yang duduk di sebelah Litania. "Dan kamu, Chandra. Untuk sementara tugas kamu di perusahaan biar Papa kamu yang urus. Tugasmu cukup satu." Lita sengaja menggantung ucapan. Mambuat Chandra menautkan alis.

"Apa, Ma?'

"Bikin cucu buat Mama."

"Mama ...."

Tergelak, semuanya tertawa lepas setelah mendengar ucapan jujur dari Lita. Apalagi setelah melihat wajah merah Litania dan Chandra yang salah tingkah. Oh sungguh, para orang tua mereka begitu senang menggoda.

Waktu telah menunjukkan pukul sepuluh siang. Semua orang masih asyik bercengkrama di ruang tengah. Sementara Litania dan Reka sibuk mempersiapkan makan siang.

"Maaf, Kak Reka. Kakak tamu tapi ikut repot karena aku." Tersenyum kikuk, Litania memandang tak enak pada Reka yang begitu cekatan membersihkan daging ayam dan yang lainnya. Sementara ia sendiri tengah berdiri di samping Reka seraya tangan mengiris kacang panjang dengan potongan menyamping. "Dan juga, makasih banyak. Kakak penyelamatku hari ini, jujur aku gak bisa masak. Lebih tepatnya malas untuk masak. Tiap hari kami pesen makanan di luar. Dan kalau sarapan, itu Bang Chandra yang bikin. Aku cuma disuruh cuci piring aja," sambungnya.

Memandang Litania, Reka mengulas sedikit senyuman. "Gak apa-apa, nanti juga bisa. Sekarang kamu nikmatin aja dulu. Belajar pelan-pelan. Toh, Chandra orangnya gak rewel, 'kan? Gak nuntut kamu harus bisa masak dan segala macem. Kamu beruntung, loh. Dapat suami baik kayak Chandra. Pengertian dia. Gak kayak suami Kakak. Hari-hari harus Kakak yang masak. Dia gak mau makan di luar. Orangnya over protektif sama diri sendiri." Reka menjeda kata. Tampak senyum mengembang di wajahnya. "Tapi anehnya itu yang bikin Kakak cinta."

"Kok gitu. Bukannya selalu masak itu merepotkan, ya, Kak. Aku sih ogah, males, capek, mending beli."

"Hust! Jangan ngomong gitu. Masak itu wajib, lho. Kalo gak suka masak, nanti gimana nasib anak-anak kamu. Masa iya harus pesen mulu. Lagian kata pepatah, cinta itu turun dari lidah. Dan Kakak udah membuktikannya. Kakak selalu manjain Mas Irwan dengan masakan. Alhamdulillah sikapnya yang kasar lama-lama lembut. Malah sekarang jadi bucin parah."

Litania bergidik. "Anak? Gak, ah. Aku gak mau punya anak. Aku masih mau seneng-seneng. Aku masih muda, Kak. Lagian aku juga gak peduli sama Dia. Dia juga gak suka aku, Kak. Kami menikah itu karna terpaksa. Gak ada cinta. Jadi, buat apa aku ambil hatinya. Aku kapok, Kak. Nanti dikecewain lagi."

"Litan, gak boleh gitu. Dia itu suami kamu, loh. Suka gak suka, cinta atau gak cinta, kamu harus pertanggungjawabkan keputusanmu. Sekarang kalian udah nikah. Jadi gak baik kaya gitu. Harus akur, pernikahan bukan main-main, loh. Lagian sapa bilang kalo udah punya anak gak bisa seneng-seneng. Adek Kakak aja yang seuisia kamu udah punya anak, loh. Tetep bahagia dia. Malah katanya punya anak itu rasanya gak tertandingi. Punya kepuasan dan kebahagiaan tersendiri. Gak akan nemu di luaran sana."

"Oh, ya?"

"Iya. Ini kakak lagi nunggu. Pengen tau rasanya jadi ibu." Reka lagi-lagi menjeda ucapan, kemudian tersenyum kala melihat perutnya yang masih rata.

"Kakak hamil? Udah berapa bulan? Kok gak keliatan."

"Baru enam minggu. Sebelum ke sini, tadi kami ke rumah sakit dulu, dan Alhamdulillah positif, dan kamu tau gak ekspresi Mas Irwan. Dia seneng banget, lho. Sampe-sampe Kakak digendong keliling rumah sakit, 'kan gila."

****

Nah, yang rindu Reka Irwan. Hehehe. Tenang, mereka bahagia kok. seenggaknya dipikiran authornya.

Jan lupa like komen dan vote nya ya. Love you all

Terpopuler

Comments

Maulina Kasih

Maulina Kasih

awal2 baca duren sawit ttg adenya reka..trs lanjut ke reka...dr reka lanjut lg ke candra😂
wlwpun sbelum candra tamat nabung eps dlu mampir baca skala dlu sm bianca🤣

2021-08-14

1

Choi Seungcheol🍒

Choi Seungcheol🍒

Hay hallo holla 😊

Mampir di cerita aku yaa 🙏

Ceo Dingin Vs Pilot Ganteng ❤

Mampir ya semua nya ✌

Salam sayang dari aku 😊

🌼🌼 Tessa Amelia Wahyudi 🌼🌼

Follow juga ig Aku di @amelia_falisha1511 🐻

2021-07-04

0

Choi Seungcheol🍒

Choi Seungcheol🍒

Hallo 😊

jangan Lupa mampir di cerita aku 😍

CINTA BEDA NEGARA BICARA SOAL KASTA ❤

disana ada banyak yang bisa kalian baca dan kalian rasain 😭

Salam kenal dari akuh 😊

❤❤❤ Tessa Amelia Wahyudi ❤❤❤

Follow akun ig aku @amelia_falisha1511 😘

Love love sedunia dari akuh ❤❤❤❤❤❤❤

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Litania
2 kebohongan
3 Rencana Lita.
4 Pernikahan
5 Bang Kocan
6 Istri durhaka.
7 Apartemen.
8 CEO kere
9 Masa lalu
10 Chandra marah.
11 Chandra jumpalitan.
12 Rahasia Chandra
13 Kejutan yang bikin jantungan
14 Penculik.
15 Penguntit
16 Reno
17 Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18 Pengumuman author
19 Rumah impian
20 Takut hamil
21 Litania minder
22 Litania goyah
23 Maaf, dan terima kasih.
24 Lita dan Leo
25 Anak.
26 Rahasia Chandra.
27 Rania.
28 Permintaan Rania.
29 Niat Litania.
30 Terbongkar
31 Biang kerok
32 Litania belum dewasa
33 Fabian.
34 Chandra egois
35 Hati Rania.
36 Litania masih ngambek
37 Trik kedua.
38 Pengakuan cinta Fabian.
39 Trik.
40 Usaha Chandra
41 Chandra ngambek
42 Balas membalas.
43 Jujur
44 Sita
45 Asisten
46 Albert
47 Firasat
48 Arjun
49 Hamil
50 Jakun keren dan tak keren
51 pengumuman.
52 aksi Litania.
53 Ara.
54 Kinar.
55 Kinar dan Arjun.
56 Lita dan Litania.
57 Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58 Kelakuan Kinar.
59 Gak bisa makan cinta.
60 usaha Kinar.
61 balas dendam
62 Gadis keras kepala.
63 Litania oh Litania.
64 Ngebet.
65 Arkan.
66 Sandiwara Kinar.
67 Nostalgia
68 Alex, Arjun dan Arkan.
69 Kena batunya
70 Bianca dan Skala.
71 Cara menghibur Kinar.
72 Karena gunting.
73 Meluruskan.
74 Arkan dan Leo
75 Rencana.
76 penculikan
77 Aksi penyelamatan
78 Ceramah Litania.
79 Ceramah bagian ke 2
80 Menaklukkan.
81 perjanjian
82 Edward
83 Jumpalitan minta lubang.
84 Niat.
85 Bioskop
86 Kambing congek.
87 Alex.
88 Masih Alex
89 Kecolongan
90 Si Bekicot Botak
91 ciuman dan sentilan
92 Konspirasi.
93 Ariska.
94 Keberanian Ariska.
95 Ariska adalah pahlawan.
96 Kepercayaan.
97 Tawaran
98 Antisipasi.
99 Masang togel.
100 Gegara monyet.
101 Bucin
102 Ulang tahun
103 Perpisahan termanis
104 Ayah Kinar.
105 Ayah dan Anak.
106 Kembar
107 mesum
108 Jiwa pahlawan.
109 Salah paham
110 Menebus kesalahan.
111 Bertemu makhluk amazone.
112 Dendam terbalaskan.
113 Bukan pemain drama ikan terbang.
114 Drama mertua dan mantu.
115 Babbymoon
116 Sarimin pergi ke pasar.
117 Ninabobo si Albert.
118 Sita dan Lita.
119 Kebetulan atau kutukan.
120 Rio
121 Ghibahan Emak-emak.
122 Susu asli
123 Kehadiran si Endol.
124 Identitas si Endol.
125 Samsonwati galau
126 Kang Cilok KW
127 perubahan rencana.
128 Proses
129 Tobat.
130 Twins D.
131 Si kembar protes
132 cita-cita.
133 Siluman ular.
134 Kinar Comeback.
135 Masih Orisinil
136 Jujur
137 Cmimiw
138 Andil
139 Penjelasan.
140 Kepalang Basah.
141 Penengah
142 akal bulus yang tak mulus
143 Alasan.
144 Ekstrim.
145 kawin lari
146 hangat.
147 Masih ingin selimutan
148 Gadis ganjen
149 Bertemu demit.
150 Dendam masa lalu
151 Pasangan arogan.
152 lamaran ke dua.
153 Firasat
154 misi
155 Bukan emak biasa.
156 terhapus.
157 Ramalan
158 Butuh cokelat
159 Nostalgia hati.
160 Ending.
161 Ekstra part. Kinar & Arjun.
162 Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163 Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164 Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165 Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166 Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167 Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168 Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169 Penutupan yang hot.
170 Pengumuman.
171 S2. Salah orang.
172 Fia si gadis barbar.
173 Sun.
174 Tercurah.
175 Monyet barbar makan pisang.
176 Si Cecep
177 Simalakama
178 Apes.
179 Jemawa
180 Apa itu cinta.
181 Fia.
182 Drama
183 Tertaut
184 Sakit.
185 Tembak
186 masalah dan majalah.
187 Tantangan
188 Keluarga Fia
189 Upah
190 Testing
191 Transfer ilmu.
192 Janji.
193 Terkutuk.
194 keajaiban dunia ke 8
195 Gagal
196 malam
197 Sandiwara.
198 Sisi lain dari Sisi
199 No bully bully.
200 Siapa dia.
201 Makan malam
202 Terjebak
203 Goda
204 Kontrak.
205 Ternyata oh ternyata.
206 Tersangka
207 Reno
208 Diculik
209 aksi
210 Selesai
211 Pembawa Sial
212 Tukang nguping
213 Peraturan baru
214 Gak peka.
215 cemburu
216 Emosi jiwa
217 Belum sadar.
218 Mengakui
219 Dua pria
220 Dua cinta
221 Pertarungan sengit
222 Campur tangan
223 Dua pilihan yang berat.
224 Menyelesaikan.
225 Bukan pelakor
226 Hati ke hati
227 Nilai
228 Mengagumi
229 Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230 Rela.
231 Dunia Anya.
232 Kejutan
233 Menyelesaikan
234 Kegencet.
235 Sisi
236 Cinta
237 Dafan, Sisi, Anya.
238 Adu mobil.
239 Perubahan
240 Balas dendam
241 Cara
242 Sandiwara
243 Skak
244 Pesta.
245 Nini Thowok
246 lampu hijau
247 Shiren
248 Jalan
249 Jangan gigit.
250 Nah loh
251 Saingan
252 Siasat.
253 Terbalaskan
254 Kejujuran Ferry
255 Menggila
256 Kegep.
257 Sesi curhat.
258 Jebakan Batman.
259 Final.
260 Minta restu.
261 Muslihat gelay.
262 Lamaran.
263 Resepsi
264 Malam pertama.
265 Ninu-ninu terbaik.
266 Gerakan si pria dinding.
267 Sosor.
268 Ending
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Litania
2
kebohongan
3
Rencana Lita.
4
Pernikahan
5
Bang Kocan
6
Istri durhaka.
7
Apartemen.
8
CEO kere
9
Masa lalu
10
Chandra marah.
11
Chandra jumpalitan.
12
Rahasia Chandra
13
Kejutan yang bikin jantungan
14
Penculik.
15
Penguntit
16
Reno
17
Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18
Pengumuman author
19
Rumah impian
20
Takut hamil
21
Litania minder
22
Litania goyah
23
Maaf, dan terima kasih.
24
Lita dan Leo
25
Anak.
26
Rahasia Chandra.
27
Rania.
28
Permintaan Rania.
29
Niat Litania.
30
Terbongkar
31
Biang kerok
32
Litania belum dewasa
33
Fabian.
34
Chandra egois
35
Hati Rania.
36
Litania masih ngambek
37
Trik kedua.
38
Pengakuan cinta Fabian.
39
Trik.
40
Usaha Chandra
41
Chandra ngambek
42
Balas membalas.
43
Jujur
44
Sita
45
Asisten
46
Albert
47
Firasat
48
Arjun
49
Hamil
50
Jakun keren dan tak keren
51
pengumuman.
52
aksi Litania.
53
Ara.
54
Kinar.
55
Kinar dan Arjun.
56
Lita dan Litania.
57
Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58
Kelakuan Kinar.
59
Gak bisa makan cinta.
60
usaha Kinar.
61
balas dendam
62
Gadis keras kepala.
63
Litania oh Litania.
64
Ngebet.
65
Arkan.
66
Sandiwara Kinar.
67
Nostalgia
68
Alex, Arjun dan Arkan.
69
Kena batunya
70
Bianca dan Skala.
71
Cara menghibur Kinar.
72
Karena gunting.
73
Meluruskan.
74
Arkan dan Leo
75
Rencana.
76
penculikan
77
Aksi penyelamatan
78
Ceramah Litania.
79
Ceramah bagian ke 2
80
Menaklukkan.
81
perjanjian
82
Edward
83
Jumpalitan minta lubang.
84
Niat.
85
Bioskop
86
Kambing congek.
87
Alex.
88
Masih Alex
89
Kecolongan
90
Si Bekicot Botak
91
ciuman dan sentilan
92
Konspirasi.
93
Ariska.
94
Keberanian Ariska.
95
Ariska adalah pahlawan.
96
Kepercayaan.
97
Tawaran
98
Antisipasi.
99
Masang togel.
100
Gegara monyet.
101
Bucin
102
Ulang tahun
103
Perpisahan termanis
104
Ayah Kinar.
105
Ayah dan Anak.
106
Kembar
107
mesum
108
Jiwa pahlawan.
109
Salah paham
110
Menebus kesalahan.
111
Bertemu makhluk amazone.
112
Dendam terbalaskan.
113
Bukan pemain drama ikan terbang.
114
Drama mertua dan mantu.
115
Babbymoon
116
Sarimin pergi ke pasar.
117
Ninabobo si Albert.
118
Sita dan Lita.
119
Kebetulan atau kutukan.
120
Rio
121
Ghibahan Emak-emak.
122
Susu asli
123
Kehadiran si Endol.
124
Identitas si Endol.
125
Samsonwati galau
126
Kang Cilok KW
127
perubahan rencana.
128
Proses
129
Tobat.
130
Twins D.
131
Si kembar protes
132
cita-cita.
133
Siluman ular.
134
Kinar Comeback.
135
Masih Orisinil
136
Jujur
137
Cmimiw
138
Andil
139
Penjelasan.
140
Kepalang Basah.
141
Penengah
142
akal bulus yang tak mulus
143
Alasan.
144
Ekstrim.
145
kawin lari
146
hangat.
147
Masih ingin selimutan
148
Gadis ganjen
149
Bertemu demit.
150
Dendam masa lalu
151
Pasangan arogan.
152
lamaran ke dua.
153
Firasat
154
misi
155
Bukan emak biasa.
156
terhapus.
157
Ramalan
158
Butuh cokelat
159
Nostalgia hati.
160
Ending.
161
Ekstra part. Kinar & Arjun.
162
Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163
Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164
Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165
Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166
Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167
Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168
Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169
Penutupan yang hot.
170
Pengumuman.
171
S2. Salah orang.
172
Fia si gadis barbar.
173
Sun.
174
Tercurah.
175
Monyet barbar makan pisang.
176
Si Cecep
177
Simalakama
178
Apes.
179
Jemawa
180
Apa itu cinta.
181
Fia.
182
Drama
183
Tertaut
184
Sakit.
185
Tembak
186
masalah dan majalah.
187
Tantangan
188
Keluarga Fia
189
Upah
190
Testing
191
Transfer ilmu.
192
Janji.
193
Terkutuk.
194
keajaiban dunia ke 8
195
Gagal
196
malam
197
Sandiwara.
198
Sisi lain dari Sisi
199
No bully bully.
200
Siapa dia.
201
Makan malam
202
Terjebak
203
Goda
204
Kontrak.
205
Ternyata oh ternyata.
206
Tersangka
207
Reno
208
Diculik
209
aksi
210
Selesai
211
Pembawa Sial
212
Tukang nguping
213
Peraturan baru
214
Gak peka.
215
cemburu
216
Emosi jiwa
217
Belum sadar.
218
Mengakui
219
Dua pria
220
Dua cinta
221
Pertarungan sengit
222
Campur tangan
223
Dua pilihan yang berat.
224
Menyelesaikan.
225
Bukan pelakor
226
Hati ke hati
227
Nilai
228
Mengagumi
229
Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230
Rela.
231
Dunia Anya.
232
Kejutan
233
Menyelesaikan
234
Kegencet.
235
Sisi
236
Cinta
237
Dafan, Sisi, Anya.
238
Adu mobil.
239
Perubahan
240
Balas dendam
241
Cara
242
Sandiwara
243
Skak
244
Pesta.
245
Nini Thowok
246
lampu hijau
247
Shiren
248
Jalan
249
Jangan gigit.
250
Nah loh
251
Saingan
252
Siasat.
253
Terbalaskan
254
Kejujuran Ferry
255
Menggila
256
Kegep.
257
Sesi curhat.
258
Jebakan Batman.
259
Final.
260
Minta restu.
261
Muslihat gelay.
262
Lamaran.
263
Resepsi
264
Malam pertama.
265
Ninu-ninu terbaik.
266
Gerakan si pria dinding.
267
Sosor.
268
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!