Istri Barbar Kesayangan CEO

Istri Barbar Kesayangan CEO

Litania

Sebelum baca harap tekan love dan like. Oke Gaes.

Tampak lima anak usia tujuh tahun mengelilingi seorang gadis kecil yang berpenampilan lusuh. Mereka menyanyikan sebuah lagu secara bersamaan, membuat objek rundungan mereka menutup telinga dengan kuat dan menekuk lutut, takut.

Dasar jelek ....

Gak punya ayah ....

Gak punya ibu ....

Yatim piatu ....

Badannya bau ....

"Gak, aku bukan yatim piatu. Aku masih punya nenek." Menangis, gadis kecil bertubuh gendut itu ketakutan. Membiarkan air mata membasahi pipinya yang kotor. Mengaliri jejak ingus yang sudah menghitam.

Lita, gadis kecil dengan rambut berkepang dua dan ransel Barbie di punggung menggerakkan tangan. Menginstruksikan pada teman-temannya untuk berhenti bernyanyi. "Lah, kamu emang bau, kok. Euww ...." Memencet hidungnya sendiri, jijik. Mencemooh temen sebayanya yang sedang terduduk itu.

"Iya, udah jelek, miskin, bau, bisa-bisanya punya nama kaya kita-kita. Gak sudi aku punya nama sama kaya kamu," ucap anak lainnya yang berambut pendek dengan bando pink menghiasi kepala. "Ganti nama sana!"

"Tapi, bukan aku yang milih nama, Nia."

"Aku gak peduli. Ganti nama. Aku gak mau nama kita sama," tegas anak yang bernama Nia itu.

Tak mau kalah, anak perempuan berperawakan gempal yang sedang memegang permen tangkai, turut menyuarakan isi hati. "Iya, jangan pake nama aku juga. Enak aja mau pake nama Tania. Kebagusan tau gak!"

Lagi, setelah puas mencemooh, mereka kembali melanjutkan nyanyian.

Litania bau ....

Litania jelek ....

Gak punya ayah ....

Gak punya ibu ....

Yatim piatu ....

"Gak ... gak ... aku bukan yatim piatu. Aku masih punya nenek. Aku ... aku ... nenek!"

Teriakan menggema seantero ruangan. Membuat seorang wanita beruban tergopoh masuk ke dalam kamar. "Kenapa, Ndok?" Memegang pipi gadis yang barusan berteriak memanggilnya. "Kamu mimpi buruk lagi?" lanjutnya. Mengelap keringat besar yang mengucur dari pori-pori gadis itu.

Mengangguk cepat, Litania duduk dan meraih gelas berisi air putih di nakas, meminumnya sampai tak bersisa. "Iya, Nek. Aku benci mereka," ucapnya, menghapus air mata yang sudah mengalir tanpa ia sadari. Mimpi itu serasa nyata, mengingatkannya tentang kenangan pahit yang mengakar dan berurat di sanubari.

Merengkuh sang cucu. Nenek yang bernama Sita itu menepuk pelan punggung Litania. "Sudah, jangan di pikirin lagi, yah. Itu cuma mimpi, kembang tidur. Lagipula, sekarang kamu 'kan udah gede. Jadi jika mereka mengganggumu lagi, hajar aja." Melepaskan pelukan, Sita menatap dalam mata Litania. Mengulas senyuman seraya mengelap pelan jejak kesedihan sang cucu dengan ibu jarinya.

"Emb." Litania mengangguk mantap.

Dulu, di kala kecil mungkin ia takut akan ejekan itu. Tapi berbeda dengan sekarang. Dirinya sudah tumbuh menjadi gadis remaja berwajah bersih dan cantik, hidungnya mancung bibirnya pun terlihat tipis dan menggoda. Membuat siapa saja pasti menyukainya pada pandangan pertama. Ditambah ada sabuk hitam di tangan. Jadi tidak ada alasan untuk orang merundungnya lagi.

Melirik jam dinding, Litania menepuk jidatnya. Ia mencari ponsel yang ada di bawah bantal dan mendapati begitu banyak pesan yang masuk. "Nek, aku mau nganterin barangnya Kinar." Beranjak dari kasur, Litania meraih blazer yang tergeletak di atas kursi meja rias.

Mengurut pelipis, Sita meraih tangan Litania. "Udah malem, loh. Udah jam sebelas. Nanti kalo ada apa-apa di jalan gimana?"

Memegang tangan keriput sang nenek, Litania mencoba meyakinkan orang tersayangnya itu dengan senyuman. Keluarga satu-satunya yang dia punya setelah kepergian kedua orang tuanya sepuluh tahun lalu akibat kecelakaan.

"Gak apa-apa, Nek. Lagian nganterin barangnya gak jauh, kok. Di hotel Permata deket sini."

Meraih tangan Litania, Sita terlihat ragu untuk berucap. "Ndok, tadi ada temen Nenek nelfon, katanya dia mau ngelamar kamu untuk anaknya."

Tertegun, Litania kembali merebahkan diri di ranjang. Menatap penuh tanya pada sang nenek yang tak pernah membahas ini sebelumnya. "Siapa, Nek?"

"Lita, ibunya Chandra, kamu inget, 'kan?"

Meradang, mendadak mata teduh Litania berapi-api. Bagaimana mungkin bisa ia melupakan sosok Chandra. Tetangga yang mengabaikannya ketika mengalami perisakan. Dan sebab itulah ia bersikeras pindah dari Semarang.

"Gak, aku gak mau." Litania berucap penuh kemantapan. Ia kepalkan tangan seraya kembali berdiri. "Aku masih muda, Nenek. Aku baru delapan belas taun. Aku gak mau nikah muda, apalagi sama si kecebong tua itu," sungutnya.

"Tapi--"

"Udah, ya, Nek. Aku pergi dulu. Entar Kinar keduluan ngamuk dan gak jadi order."

Akhirnya, dengan alasan yang kuat, Litania pun berhasil mendapat izin dari sang nenek. Ia kendarai motor metiknya menembus jalanan kota Jakarta yang sudah lumayan sepi.

Berdecak kesal, Litania mengumpat di sela kegiatannya--mengendarai motor.

"Emang ngeselin nih si Kinar. Tadi pas mau di anterin bilangnya jangan dulu. Nah, udah tengah malem gini baru deh suruh anterin. Dasar kampret plinplan," gumam Litania, kesal.

Demi barang dagangan, Litania nekat menembus malam. Mengantarkan pesanan Kinar yang ada padanya. Maklum saja, semenjak lulus sekolah menengah atas tiga bulan lalu, ia belum juga mendapatkan kerja. Jadi, sembari menunggu panggilan, dirinya berjualan pakaian online. Dan kali ini ia harus mengantarkan baju kaus pesanan temannya itu.

Kinar sendiri adalah teman seangkatan Litania. Sosok remaja berperawakan kutilang (kurus tinggi tinggal tulang) yang saat ini sedang berkuliah dan menetap di Inggris. Dan karena ada berkas yang tertinggal, dirinya mau tak mau harus kembali lagi ke Jakarta.

Dengan langkah terburu, Litania masuk ke lobi hotel dan tanpa sengaja menabrak seorang anak kecil yang sedang memakan eskrim.

"Ya Allah." Memasang muka masam, tapi tak berapa lama hati Litania berakhir luluh tatkala melihat bocah yang menabraknya telah berurai air mata.

"Maaf, Kak," ucap bocah laki-laki berusia delapan tahun itu.

Litania menarik napas panjang, kemudian mengembuskan perlahan. Mengukir senyuman lalu berkata, "Gak apa-apa, kok. Cup cup cup, jangan nangis." Mengelap pipi bocah itu dengan sapu tangannya.

"Orang tua kamu mana?" tanyanya, heran. Menengok kanan kiri dan tak melihat siapapun. Hanya seorang resepsionis yang datang menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Aduh, maafkan adik saya, Mbak." Resepsionis itu mengelap celana Litania yang terkena eskrim. Lelehannya tampak nyata dari pangkal paha hingga lutut. Memalukan, jejaknya mirip orang yang habis buang air di celana.

Dengan sopan Litania menepis tangan wanita berseragam itu. Menipiskan bibirnya seraya berucap, "Gak apa-apa, kok, Kak. Nanti aku bersihin sendiri."

"Litan!" seru seseorang dari arah belakang. Membuat Litania, resepsionis dan beberapa orang pegawai hotel yang ada di lobi menoleh secara bersamaan. Hampir semua orang mengulum senyuman, menahan bibir agar tidak tertawa. 'Litan? Nama macam apa itu?' Mungkin itulah isi benak kepala orang-orang yang ada di sana.

"Kinar."

Litania berjalan mendekati temannya. Memandang dari atas hingga bawah. "kamu mau ke mana?"

"Aku mau nyari makan bentar. Celana kamu kenapa?" Mengernyitkan dahi, gadis berambut pirang yang bernama lengkap Kinaryosih itu kemudian tertawa. "Kamu ngompol?"

Mengabaikan pertanyaan, Litania langsung menyodorkan bag paper. "Nih, pesenan kamu," ujarnya ketus.

"Kamu langsung anter kamar, yah. Aku males nenteng-nenteng beginian. Kamu masuk aja, kamarku di lantai tujuh nomor 3045." Menyodorkan kembali tas kertas itu ke tangan Litania. "Sekalian bersihin sisa ompol kamu itu," ejeknya kemudian.

Berdecak kesal, tetapi akhirnya Litania mengikuti saran Kinar. Dan tanpa membutuhkan waktu lama, sampailah ia di depan sebuah kamar.

Mengernyitkan dahi, Litania mengurut pelipisnya yang tidak nyeri. Ia bingung, memandang kamar dengan nomor yang sama hanya saja ada perbedaan A dan B di ujung angka itu. "Yang mana kamarnya Kinar?" Ia keluarkan ponsel dan mencoba menghubungi Kinar. Namun, sialnya yang di hubungi tak menjawab panggilan. "Ih, ni anak. Makan nasi apa makan HP, sih?" sungutnya kesal.

Lima menit berlalu, tapi si Kinar tak kunjung datang. Sementara Litania sudah berjongkok, tak tahan menahan kemih lebih lama lagi. "Oke, aku coba buka kamar yang ini aja. Kata Kinar, kamarnya gak dikunci. Bearti kalo dikunci otomatis bukan kamarnya Kinar," gumam Litania, berspekulasi.

Ceklek!

Pintu terbuka.

Litania tersenyum lega karena kamar terlihat gelap dan tak ada orang di sana. "Yes, ini kamarnya." Tanpa menunggu lama, ia pun langsung berlari menuju kamar mandi. Membuang hajat juga membersihkan diri karena lelehan eskrim tadi.

Tak lama, ketenangan Litania terusik. Terdengar kericuhan di balik pintu kamar mandi.

Terpopuler

Comments

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

😁

2024-11-02

0

Nurhayatins Aqil

Nurhayatins Aqil

br bc sdh katawa ketiwi akux thor,lucu😂😂

2023-05-03

0

mamahe Lana

mamahe Lana

gara gara baca skala jadi penasaran ma novel ini...bertambah ni korban ya skala🤣🤣🤣

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Litania
2 kebohongan
3 Rencana Lita.
4 Pernikahan
5 Bang Kocan
6 Istri durhaka.
7 Apartemen.
8 CEO kere
9 Masa lalu
10 Chandra marah.
11 Chandra jumpalitan.
12 Rahasia Chandra
13 Kejutan yang bikin jantungan
14 Penculik.
15 Penguntit
16 Reno
17 Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18 Pengumuman author
19 Rumah impian
20 Takut hamil
21 Litania minder
22 Litania goyah
23 Maaf, dan terima kasih.
24 Lita dan Leo
25 Anak.
26 Rahasia Chandra.
27 Rania.
28 Permintaan Rania.
29 Niat Litania.
30 Terbongkar
31 Biang kerok
32 Litania belum dewasa
33 Fabian.
34 Chandra egois
35 Hati Rania.
36 Litania masih ngambek
37 Trik kedua.
38 Pengakuan cinta Fabian.
39 Trik.
40 Usaha Chandra
41 Chandra ngambek
42 Balas membalas.
43 Jujur
44 Sita
45 Asisten
46 Albert
47 Firasat
48 Arjun
49 Hamil
50 Jakun keren dan tak keren
51 pengumuman.
52 aksi Litania.
53 Ara.
54 Kinar.
55 Kinar dan Arjun.
56 Lita dan Litania.
57 Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58 Kelakuan Kinar.
59 Gak bisa makan cinta.
60 usaha Kinar.
61 balas dendam
62 Gadis keras kepala.
63 Litania oh Litania.
64 Ngebet.
65 Arkan.
66 Sandiwara Kinar.
67 Nostalgia
68 Alex, Arjun dan Arkan.
69 Kena batunya
70 Bianca dan Skala.
71 Cara menghibur Kinar.
72 Karena gunting.
73 Meluruskan.
74 Arkan dan Leo
75 Rencana.
76 penculikan
77 Aksi penyelamatan
78 Ceramah Litania.
79 Ceramah bagian ke 2
80 Menaklukkan.
81 perjanjian
82 Edward
83 Jumpalitan minta lubang.
84 Niat.
85 Bioskop
86 Kambing congek.
87 Alex.
88 Masih Alex
89 Kecolongan
90 Si Bekicot Botak
91 ciuman dan sentilan
92 Konspirasi.
93 Ariska.
94 Keberanian Ariska.
95 Ariska adalah pahlawan.
96 Kepercayaan.
97 Tawaran
98 Antisipasi.
99 Masang togel.
100 Gegara monyet.
101 Bucin
102 Ulang tahun
103 Perpisahan termanis
104 Ayah Kinar.
105 Ayah dan Anak.
106 Kembar
107 mesum
108 Jiwa pahlawan.
109 Salah paham
110 Menebus kesalahan.
111 Bertemu makhluk amazone.
112 Dendam terbalaskan.
113 Bukan pemain drama ikan terbang.
114 Drama mertua dan mantu.
115 Babbymoon
116 Sarimin pergi ke pasar.
117 Ninabobo si Albert.
118 Sita dan Lita.
119 Kebetulan atau kutukan.
120 Rio
121 Ghibahan Emak-emak.
122 Susu asli
123 Kehadiran si Endol.
124 Identitas si Endol.
125 Samsonwati galau
126 Kang Cilok KW
127 perubahan rencana.
128 Proses
129 Tobat.
130 Twins D.
131 Si kembar protes
132 cita-cita.
133 Siluman ular.
134 Kinar Comeback.
135 Masih Orisinil
136 Jujur
137 Cmimiw
138 Andil
139 Penjelasan.
140 Kepalang Basah.
141 Penengah
142 akal bulus yang tak mulus
143 Alasan.
144 Ekstrim.
145 kawin lari
146 hangat.
147 Masih ingin selimutan
148 Gadis ganjen
149 Bertemu demit.
150 Dendam masa lalu
151 Pasangan arogan.
152 lamaran ke dua.
153 Firasat
154 misi
155 Bukan emak biasa.
156 terhapus.
157 Ramalan
158 Butuh cokelat
159 Nostalgia hati.
160 Ending.
161 Ekstra part. Kinar & Arjun.
162 Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163 Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164 Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165 Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166 Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167 Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168 Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169 Penutupan yang hot.
170 Pengumuman.
171 S2. Salah orang.
172 Fia si gadis barbar.
173 Sun.
174 Tercurah.
175 Monyet barbar makan pisang.
176 Si Cecep
177 Simalakama
178 Apes.
179 Jemawa
180 Apa itu cinta.
181 Fia.
182 Drama
183 Tertaut
184 Sakit.
185 Tembak
186 masalah dan majalah.
187 Tantangan
188 Keluarga Fia
189 Upah
190 Testing
191 Transfer ilmu.
192 Janji.
193 Terkutuk.
194 keajaiban dunia ke 8
195 Gagal
196 malam
197 Sandiwara.
198 Sisi lain dari Sisi
199 No bully bully.
200 Siapa dia.
201 Makan malam
202 Terjebak
203 Goda
204 Kontrak.
205 Ternyata oh ternyata.
206 Tersangka
207 Reno
208 Diculik
209 aksi
210 Selesai
211 Pembawa Sial
212 Tukang nguping
213 Peraturan baru
214 Gak peka.
215 cemburu
216 Emosi jiwa
217 Belum sadar.
218 Mengakui
219 Dua pria
220 Dua cinta
221 Pertarungan sengit
222 Campur tangan
223 Dua pilihan yang berat.
224 Menyelesaikan.
225 Bukan pelakor
226 Hati ke hati
227 Nilai
228 Mengagumi
229 Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230 Rela.
231 Dunia Anya.
232 Kejutan
233 Menyelesaikan
234 Kegencet.
235 Sisi
236 Cinta
237 Dafan, Sisi, Anya.
238 Adu mobil.
239 Perubahan
240 Balas dendam
241 Cara
242 Sandiwara
243 Skak
244 Pesta.
245 Nini Thowok
246 lampu hijau
247 Shiren
248 Jalan
249 Jangan gigit.
250 Nah loh
251 Saingan
252 Siasat.
253 Terbalaskan
254 Kejujuran Ferry
255 Menggila
256 Kegep.
257 Sesi curhat.
258 Jebakan Batman.
259 Final.
260 Minta restu.
261 Muslihat gelay.
262 Lamaran.
263 Resepsi
264 Malam pertama.
265 Ninu-ninu terbaik.
266 Gerakan si pria dinding.
267 Sosor.
268 Ending
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Litania
2
kebohongan
3
Rencana Lita.
4
Pernikahan
5
Bang Kocan
6
Istri durhaka.
7
Apartemen.
8
CEO kere
9
Masa lalu
10
Chandra marah.
11
Chandra jumpalitan.
12
Rahasia Chandra
13
Kejutan yang bikin jantungan
14
Penculik.
15
Penguntit
16
Reno
17
Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18
Pengumuman author
19
Rumah impian
20
Takut hamil
21
Litania minder
22
Litania goyah
23
Maaf, dan terima kasih.
24
Lita dan Leo
25
Anak.
26
Rahasia Chandra.
27
Rania.
28
Permintaan Rania.
29
Niat Litania.
30
Terbongkar
31
Biang kerok
32
Litania belum dewasa
33
Fabian.
34
Chandra egois
35
Hati Rania.
36
Litania masih ngambek
37
Trik kedua.
38
Pengakuan cinta Fabian.
39
Trik.
40
Usaha Chandra
41
Chandra ngambek
42
Balas membalas.
43
Jujur
44
Sita
45
Asisten
46
Albert
47
Firasat
48
Arjun
49
Hamil
50
Jakun keren dan tak keren
51
pengumuman.
52
aksi Litania.
53
Ara.
54
Kinar.
55
Kinar dan Arjun.
56
Lita dan Litania.
57
Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58
Kelakuan Kinar.
59
Gak bisa makan cinta.
60
usaha Kinar.
61
balas dendam
62
Gadis keras kepala.
63
Litania oh Litania.
64
Ngebet.
65
Arkan.
66
Sandiwara Kinar.
67
Nostalgia
68
Alex, Arjun dan Arkan.
69
Kena batunya
70
Bianca dan Skala.
71
Cara menghibur Kinar.
72
Karena gunting.
73
Meluruskan.
74
Arkan dan Leo
75
Rencana.
76
penculikan
77
Aksi penyelamatan
78
Ceramah Litania.
79
Ceramah bagian ke 2
80
Menaklukkan.
81
perjanjian
82
Edward
83
Jumpalitan minta lubang.
84
Niat.
85
Bioskop
86
Kambing congek.
87
Alex.
88
Masih Alex
89
Kecolongan
90
Si Bekicot Botak
91
ciuman dan sentilan
92
Konspirasi.
93
Ariska.
94
Keberanian Ariska.
95
Ariska adalah pahlawan.
96
Kepercayaan.
97
Tawaran
98
Antisipasi.
99
Masang togel.
100
Gegara monyet.
101
Bucin
102
Ulang tahun
103
Perpisahan termanis
104
Ayah Kinar.
105
Ayah dan Anak.
106
Kembar
107
mesum
108
Jiwa pahlawan.
109
Salah paham
110
Menebus kesalahan.
111
Bertemu makhluk amazone.
112
Dendam terbalaskan.
113
Bukan pemain drama ikan terbang.
114
Drama mertua dan mantu.
115
Babbymoon
116
Sarimin pergi ke pasar.
117
Ninabobo si Albert.
118
Sita dan Lita.
119
Kebetulan atau kutukan.
120
Rio
121
Ghibahan Emak-emak.
122
Susu asli
123
Kehadiran si Endol.
124
Identitas si Endol.
125
Samsonwati galau
126
Kang Cilok KW
127
perubahan rencana.
128
Proses
129
Tobat.
130
Twins D.
131
Si kembar protes
132
cita-cita.
133
Siluman ular.
134
Kinar Comeback.
135
Masih Orisinil
136
Jujur
137
Cmimiw
138
Andil
139
Penjelasan.
140
Kepalang Basah.
141
Penengah
142
akal bulus yang tak mulus
143
Alasan.
144
Ekstrim.
145
kawin lari
146
hangat.
147
Masih ingin selimutan
148
Gadis ganjen
149
Bertemu demit.
150
Dendam masa lalu
151
Pasangan arogan.
152
lamaran ke dua.
153
Firasat
154
misi
155
Bukan emak biasa.
156
terhapus.
157
Ramalan
158
Butuh cokelat
159
Nostalgia hati.
160
Ending.
161
Ekstra part. Kinar & Arjun.
162
Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163
Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164
Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165
Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166
Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167
Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168
Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169
Penutupan yang hot.
170
Pengumuman.
171
S2. Salah orang.
172
Fia si gadis barbar.
173
Sun.
174
Tercurah.
175
Monyet barbar makan pisang.
176
Si Cecep
177
Simalakama
178
Apes.
179
Jemawa
180
Apa itu cinta.
181
Fia.
182
Drama
183
Tertaut
184
Sakit.
185
Tembak
186
masalah dan majalah.
187
Tantangan
188
Keluarga Fia
189
Upah
190
Testing
191
Transfer ilmu.
192
Janji.
193
Terkutuk.
194
keajaiban dunia ke 8
195
Gagal
196
malam
197
Sandiwara.
198
Sisi lain dari Sisi
199
No bully bully.
200
Siapa dia.
201
Makan malam
202
Terjebak
203
Goda
204
Kontrak.
205
Ternyata oh ternyata.
206
Tersangka
207
Reno
208
Diculik
209
aksi
210
Selesai
211
Pembawa Sial
212
Tukang nguping
213
Peraturan baru
214
Gak peka.
215
cemburu
216
Emosi jiwa
217
Belum sadar.
218
Mengakui
219
Dua pria
220
Dua cinta
221
Pertarungan sengit
222
Campur tangan
223
Dua pilihan yang berat.
224
Menyelesaikan.
225
Bukan pelakor
226
Hati ke hati
227
Nilai
228
Mengagumi
229
Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230
Rela.
231
Dunia Anya.
232
Kejutan
233
Menyelesaikan
234
Kegencet.
235
Sisi
236
Cinta
237
Dafan, Sisi, Anya.
238
Adu mobil.
239
Perubahan
240
Balas dendam
241
Cara
242
Sandiwara
243
Skak
244
Pesta.
245
Nini Thowok
246
lampu hijau
247
Shiren
248
Jalan
249
Jangan gigit.
250
Nah loh
251
Saingan
252
Siasat.
253
Terbalaskan
254
Kejujuran Ferry
255
Menggila
256
Kegep.
257
Sesi curhat.
258
Jebakan Batman.
259
Final.
260
Minta restu.
261
Muslihat gelay.
262
Lamaran.
263
Resepsi
264
Malam pertama.
265
Ninu-ninu terbaik.
266
Gerakan si pria dinding.
267
Sosor.
268
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!