CEO kere

Di depan TV

Litania tampak sibuk dengan aktivitasnya. Gunting, kertas kotak, buku serta paralatan lain untuk memaketkan dagangan, semuanya masuk dalam kawasan kakinya yang sedang terbuka lebar. Saking asyiknya, ia bahkan tak menyadari Chandra telah merebahkan diri di sofa tempat dirinya bersandar.

Terkekeh pelan, gadis beriris hitam itu tengah menatap puas barang yang ada di tangan. "Kalau begini terus aku bisa kaya." Bermonolog sendiri. Bibirnya yang berwarna pink, merekah sempurna tatkala berhayal mendapat orderan yang banyak setiap harinya.

"Emang kalo banyak duit kamu mau ngapain?"

Litania terperangah. Matanya melebar ketika menyadari ada orang di sebelahnya. Namun tak lama, keterkejutan itu berubah menjadi ekspresi malas serta decakan kesal dari bibirnya. "Apaan sih, ganggu aja. Pergi sana." Mendorong kuat lutut Chandra, berharap pria yang sedang mengompres pelipis itu menjauh.

"Kasar banget. Kamu itu perempuan, lho. Kok gak ada anggun-anggunnya sama sekali." Chandra putar posisi, meletakkan kain berisi es batu itu di atas meja, kemudian melihat Litania yang kembali membungkus dagangannya. "Emangnya untung berapa, sih? Palingan sepuluh rebu. Jualan baju gitu doang sibuknya udah kaya pengusaha terkaya seantero dunia aja." Chandra mencebik, terdengar meremehkan.

"Ish, bisa gak sih jangan ganggu. Pergi sana. Atau, mau aku tabok lagi?" Ancaman yang terdengar mengerikan keluar dari bibir tipis Litania. Namun yang diancam malah mengulas senyuman, gemas. Chandra cubit pipi Litania hingga yang punya pipi mengaduh dan menepiskan tangannya dengan kasar. "Apaan, sih. Sakit tau gak."

Chandra terkekeh. "Kamu lucu banget. Kalo lagi cemberut gini rasanya pengen--"

"Stop!" Litania menyela. Darahnya berdesir, senyum mesum yang terukir di bibir Chandra lumayan membuatnya meradang. "Jangan macem-macem. Udah, pegi sono. Jangan ganggu. Aku lagi sibuk."

Menggelengkan kepala, Chandra yang baru dua hari ini serumah dengan Litania mulai paham akan tabiat istri kecilnya itu. Jadi, dia memilih diam saja dari pada meladeni mulut Litania yang tak pernah mau kalah maupun mengalah.

Tiga puluh menit berselang. Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam.

"Ah, selesai juga." Litania mereganggkan otot leher juga pundak yang kaku. Kemudian melirik Chandra yang ada di sebelahnya. "Besok udah masuk kerja?" tanyanya menengahi kebisuan. Ia rebahkan diri di sebelah Chandra.

"Kenapa?"

"Enggak, cuma nanya aja. Mang gak boleh?" Litania memanyunkan bibir, kemudian rasa kepo mulai menggerogoti. "Eh, perusahaan papa itu bergerak di bidang apa, sih? Aku udah lama penasaran tapi gak berani nanya. Takut dibilang kurang ajar.

Mendelik, Chandra yang tadinya menonton berita beralih memutar mata. Menatap Litania yang juga sudah menatapnya. "Trus apa bedanya dengan sekarang?"

"Ya beda lah. Kita 'kan udah--"

"Apa?" Chandra menyela, ia naikkan alis serta menarik sebelah bibir. Senyum mesum kembali terukir. Membuat Litania gugup bukan kepalang. "Tau ah. Bodo amat," ucap Litania, judes. Ia rebahkan dengan kasar punggungnya di sandaran sofa. Menatap TV yang sama sekali tak menarik minatnya. Ia hanya benci situasi yang ada, Chandra selalu bisa membuatnya malu. Dasar kampret mesum, rutuk Litania.

Lagi, Chandra tergelak nyaring. Ekspresi Litania yang malu-malu sukses menggelitik perut.

"Ketawa ... ketawa aja terus. Orang nanya serius jugak." Litania kembali bersedekap dada. Kesal, dirinya selalu menjadi bahan olokan dan berakhir memalukan.

"Iya deh iya ...." Chandra mulai meredam tawa. Kemudian mulai menjelaskan dengan dada membusung dan senyum mengembang. Menceritakan seluk-beluk perusahaan yang kini sah menjadi tanggung jawabnya. Perusahaan turun temurun yang kakeknya bangun. Big Group, perusahaan otomotif terkemuka di Jakarta. Produsen kendaraan dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Dari motor, mobil bahkan kendaraan untuk berniaga, semuanya di bawah naungan perusahaan itu.

"Bagaimana, hebat, 'kan?" Chandra tersenyum bangga. Kekayaan keluarga dan kesuksesan bisnis yang ada membuatnya sedikit berbangga diri.

Litania bergeming, hanya mata yang berkedip beberapa kali. Untuk sedetik ia kesal atas kesombongan Chandra. Namun, sedetik kemudian ide gila muncul dari benaknya. Oke Litan, manfaatkan apa yang bisa dimanfaatkan. Litania tersenyum penuh misteri. Membuat Chandra menautkan alis, heran. "Kenapa?"

Menggeleng cepat, Litania mulai mengutarakan isi hati serta pikirannya. "Kalau gitu, bisa dong kasih aku modal buat usaha. Kamu kan--"

Ops! Litania langsung membekap mulut dengan tangan. Ia cengengesan setelah mendapat pelototan tajam dari pria berjaket coklat yang ada di depannya. "A-abang, maksud aku, Abang. Jadi Bang Chandra pasti bisakan kasih aku modal buat buka toko baju?" ungkapnya terbata-bata.

Aish, Litania serasa merinding setelah mengucapkan itu. Namun, ia sadar, Chandra itu suaminya. Sosok yang harus dihormati. Terlepas ada cinta atau tidak di antara mereka.

"Mau, ya?" Litania mengatupkan kedua belah tangan, memasang wajah semanis mungkin. Bibir pun tak lupa untuk bersandiwara--tersenyum dengan lebarnya. "Please ... mau, ya?"

Memutar tubuh menghadap TV, Chandra dengan lancar berucap tanpa berpikir lebih dahulu. "Gak bisa."

"Lah, kenapa gak bisa? Katanya banyak duit. Masa ngeluarin duit dikit buat aku gak mau, sih." Litania bersungut. Memasang wajah cemberut. "Mau, ya ..." rayunya lagi. Menggoyang-goyang paha Chandra. Memanjakan suara seraya mengedip-ngedipkan mata.

"Ck, jangan lebai, deh. Kalo dibilang gak bisa, ya artinya gak bisa." Chandra menegaskan kata serta memelototkan mata. Membangkitkan rasa kesal yang sudah susah payah Litania tekan agar tidak mencuat ke permukaan. Dasar pria tua pelit. Gak berperasaan.

Bersedekap dada, Litania menatap sinis pada Chandra. "Pelit, dasar Om-om genit pelit." Gadis berambut tergerai itu memanyunkan bibir. Kejengkelannya semakin menjadi karena Chandra malah merogoh kocek dan memainkan ponsel.

"Aku gak pernah genit, ya. Jadi kalo ngomong jangan asal."

Masih dalam posisi lengan berlipat di dada, Litania makin sengit mendapat respon datar seperti itu. Emosinya jelas tak berlawan, dan dia tidak suka itu. "Lalu, kalau bukan genit, tadi siang itu namanya apa?" Litania menyipikan mata, kemudian kembali melanjutkan kata, "Main sosor sosor aja kaya bebek. Katanya gak suka anak kecil. Tapi bibir aku diembat juga."

Serasa dikelitik tangan tak kasatmata, Chandra pun akhirnya tergelak untuk ketiga kalinya. Ia menyerah. Mendengar sungutan Litania membuatnya tak bisa menahan tawa. Ia masukkan ponsel kembali ke saku celana dan memegang kedua belah pundak Litania. Melihat dengan jelas bola mata gadis yang sedang duduk di hadapannya.

"Kan udah dibilang. Itu hukuman, terlepas ada rasa suka atau enggaknya. Jadi, kalau kamu gak mau dicium atau diperawanin sama Om-om genit ini, sebaiknya sebelum ngomong disaring dulu. Jangan asal nyablak. Paham."

Chandra melepaskan bahu Litania. Kemudian mengambil remot dan menekan angkanya. Sementara bibir berkedut, masih menahan tawa yang belum usai. "Padahal waktu kecil kamu manis banget, lho. Kenapa sekarang jadi barbar begini," lanjut Chandra lagi.

Litania berdengkus. Ia beranjak dari sofa dan duduk kembali di lantai. Mencoba mengalihkan pikiran dan menekan emosi agar tidak kembali kurang ajar.

"Tapi 'kan tetep aja pelit. Masa ngeluarin duit dikit aja gak mau." Litania belum bisa mengenyahkan kekesalan. Ia racik kertas menjadi potongan kecil. Menyalurkan perasaan jengkel agar tidak berakhir mendapat hukuman. "Katanya CEO. CEO apa yang pake mobil keluaran lama. Gak kayak orang kaya. Dasar CEO kere berjiwa mesum," sungut Litania pelan.

"Hey, aku denger, loh. Kalo mau ngejelekin orang itu di belakang. Jangan di dekat kuping juga. Gak asik kan kalo kedengeran sama orang yang digibahin," ucap Chandra tanpa ekspresi.

"Biarin. Biar orang yang diomongin ngerasa."

Tak berapa lama, terdengar bel dari arah pintu. Suara yang membuyarkan tatapan menghunjam Litania. Dengan langkah lebar ia tinggalkan Chandra yang masih terduduk di sofa. "Sialan, siapa sih yang dateng malem-malem?"

"Siapa?" tanya Chandra saat Litania masuk dengan membawa bingkisan.

"Kiriman," jawab Litania ketus.

"Dari siapa?"

"Temen."

"Siapa namanya?" tanya Chandra yang mulai sewot. Pasalnya Litania berlalu tanpa mau menjawab lebih detail. "Kok bisa tau kamu tinggal di sini? Yang tau kan baru kita doang."

Namun Litania seolah-olah menulikan indra pendengaran dan lebih fokus pada barang yang ada. Tampak sebuah gaun cantik di dalam bag paper berwarna merah muda. Pemberian dari lelaki misterius yang ia sebut dengan Mr X. Lelaki yang sudah setahunan ini mengirim apa pun. Dari barang yang menyangkut idol-nya maupun barang yang lain. Pria misterius yang membuatnya merasa bangga.

Terpopuler

Comments

Sarah Susanti 🐋

Sarah Susanti 🐋

ya memang bener yak.
si Chandra ceo kere

2021-06-20

1

Kembang Kanthil

Kembang Kanthil

ya iyalah CEO KERE,mobile ae AVANZA🤭🤭

2021-06-19

1

Ary Ati

Ary Ati

seru ni cerita nya

2021-06-15

2

lihat semua
Episodes
1 Litania
2 kebohongan
3 Rencana Lita.
4 Pernikahan
5 Bang Kocan
6 Istri durhaka.
7 Apartemen.
8 CEO kere
9 Masa lalu
10 Chandra marah.
11 Chandra jumpalitan.
12 Rahasia Chandra
13 Kejutan yang bikin jantungan
14 Penculik.
15 Penguntit
16 Reno
17 Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18 Pengumuman author
19 Rumah impian
20 Takut hamil
21 Litania minder
22 Litania goyah
23 Maaf, dan terima kasih.
24 Lita dan Leo
25 Anak.
26 Rahasia Chandra.
27 Rania.
28 Permintaan Rania.
29 Niat Litania.
30 Terbongkar
31 Biang kerok
32 Litania belum dewasa
33 Fabian.
34 Chandra egois
35 Hati Rania.
36 Litania masih ngambek
37 Trik kedua.
38 Pengakuan cinta Fabian.
39 Trik.
40 Usaha Chandra
41 Chandra ngambek
42 Balas membalas.
43 Jujur
44 Sita
45 Asisten
46 Albert
47 Firasat
48 Arjun
49 Hamil
50 Jakun keren dan tak keren
51 pengumuman.
52 aksi Litania.
53 Ara.
54 Kinar.
55 Kinar dan Arjun.
56 Lita dan Litania.
57 Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58 Kelakuan Kinar.
59 Gak bisa makan cinta.
60 usaha Kinar.
61 balas dendam
62 Gadis keras kepala.
63 Litania oh Litania.
64 Ngebet.
65 Arkan.
66 Sandiwara Kinar.
67 Nostalgia
68 Alex, Arjun dan Arkan.
69 Kena batunya
70 Bianca dan Skala.
71 Cara menghibur Kinar.
72 Karena gunting.
73 Meluruskan.
74 Arkan dan Leo
75 Rencana.
76 penculikan
77 Aksi penyelamatan
78 Ceramah Litania.
79 Ceramah bagian ke 2
80 Menaklukkan.
81 perjanjian
82 Edward
83 Jumpalitan minta lubang.
84 Niat.
85 Bioskop
86 Kambing congek.
87 Alex.
88 Masih Alex
89 Kecolongan
90 Si Bekicot Botak
91 ciuman dan sentilan
92 Konspirasi.
93 Ariska.
94 Keberanian Ariska.
95 Ariska adalah pahlawan.
96 Kepercayaan.
97 Tawaran
98 Antisipasi.
99 Masang togel.
100 Gegara monyet.
101 Bucin
102 Ulang tahun
103 Perpisahan termanis
104 Ayah Kinar.
105 Ayah dan Anak.
106 Kembar
107 mesum
108 Jiwa pahlawan.
109 Salah paham
110 Menebus kesalahan.
111 Bertemu makhluk amazone.
112 Dendam terbalaskan.
113 Bukan pemain drama ikan terbang.
114 Drama mertua dan mantu.
115 Babbymoon
116 Sarimin pergi ke pasar.
117 Ninabobo si Albert.
118 Sita dan Lita.
119 Kebetulan atau kutukan.
120 Rio
121 Ghibahan Emak-emak.
122 Susu asli
123 Kehadiran si Endol.
124 Identitas si Endol.
125 Samsonwati galau
126 Kang Cilok KW
127 perubahan rencana.
128 Proses
129 Tobat.
130 Twins D.
131 Si kembar protes
132 cita-cita.
133 Siluman ular.
134 Kinar Comeback.
135 Masih Orisinil
136 Jujur
137 Cmimiw
138 Andil
139 Penjelasan.
140 Kepalang Basah.
141 Penengah
142 akal bulus yang tak mulus
143 Alasan.
144 Ekstrim.
145 kawin lari
146 hangat.
147 Masih ingin selimutan
148 Gadis ganjen
149 Bertemu demit.
150 Dendam masa lalu
151 Pasangan arogan.
152 lamaran ke dua.
153 Firasat
154 misi
155 Bukan emak biasa.
156 terhapus.
157 Ramalan
158 Butuh cokelat
159 Nostalgia hati.
160 Ending.
161 Ekstra part. Kinar & Arjun.
162 Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163 Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164 Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165 Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166 Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167 Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168 Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169 Penutupan yang hot.
170 Pengumuman.
171 S2. Salah orang.
172 Fia si gadis barbar.
173 Sun.
174 Tercurah.
175 Monyet barbar makan pisang.
176 Si Cecep
177 Simalakama
178 Apes.
179 Jemawa
180 Apa itu cinta.
181 Fia.
182 Drama
183 Tertaut
184 Sakit.
185 Tembak
186 masalah dan majalah.
187 Tantangan
188 Keluarga Fia
189 Upah
190 Testing
191 Transfer ilmu.
192 Janji.
193 Terkutuk.
194 keajaiban dunia ke 8
195 Gagal
196 malam
197 Sandiwara.
198 Sisi lain dari Sisi
199 No bully bully.
200 Siapa dia.
201 Makan malam
202 Terjebak
203 Goda
204 Kontrak.
205 Ternyata oh ternyata.
206 Tersangka
207 Reno
208 Diculik
209 aksi
210 Selesai
211 Pembawa Sial
212 Tukang nguping
213 Peraturan baru
214 Gak peka.
215 cemburu
216 Emosi jiwa
217 Belum sadar.
218 Mengakui
219 Dua pria
220 Dua cinta
221 Pertarungan sengit
222 Campur tangan
223 Dua pilihan yang berat.
224 Menyelesaikan.
225 Bukan pelakor
226 Hati ke hati
227 Nilai
228 Mengagumi
229 Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230 Rela.
231 Dunia Anya.
232 Kejutan
233 Menyelesaikan
234 Kegencet.
235 Sisi
236 Cinta
237 Dafan, Sisi, Anya.
238 Adu mobil.
239 Perubahan
240 Balas dendam
241 Cara
242 Sandiwara
243 Skak
244 Pesta.
245 Nini Thowok
246 lampu hijau
247 Shiren
248 Jalan
249 Jangan gigit.
250 Nah loh
251 Saingan
252 Siasat.
253 Terbalaskan
254 Kejujuran Ferry
255 Menggila
256 Kegep.
257 Sesi curhat.
258 Jebakan Batman.
259 Final.
260 Minta restu.
261 Muslihat gelay.
262 Lamaran.
263 Resepsi
264 Malam pertama.
265 Ninu-ninu terbaik.
266 Gerakan si pria dinding.
267 Sosor.
268 Ending
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Litania
2
kebohongan
3
Rencana Lita.
4
Pernikahan
5
Bang Kocan
6
Istri durhaka.
7
Apartemen.
8
CEO kere
9
Masa lalu
10
Chandra marah.
11
Chandra jumpalitan.
12
Rahasia Chandra
13
Kejutan yang bikin jantungan
14
Penculik.
15
Penguntit
16
Reno
17
Tragedi sebelum cinta bersemi lagi.
18
Pengumuman author
19
Rumah impian
20
Takut hamil
21
Litania minder
22
Litania goyah
23
Maaf, dan terima kasih.
24
Lita dan Leo
25
Anak.
26
Rahasia Chandra.
27
Rania.
28
Permintaan Rania.
29
Niat Litania.
30
Terbongkar
31
Biang kerok
32
Litania belum dewasa
33
Fabian.
34
Chandra egois
35
Hati Rania.
36
Litania masih ngambek
37
Trik kedua.
38
Pengakuan cinta Fabian.
39
Trik.
40
Usaha Chandra
41
Chandra ngambek
42
Balas membalas.
43
Jujur
44
Sita
45
Asisten
46
Albert
47
Firasat
48
Arjun
49
Hamil
50
Jakun keren dan tak keren
51
pengumuman.
52
aksi Litania.
53
Ara.
54
Kinar.
55
Kinar dan Arjun.
56
Lita dan Litania.
57
Hati ke hati. (Litania dan Rania)
58
Kelakuan Kinar.
59
Gak bisa makan cinta.
60
usaha Kinar.
61
balas dendam
62
Gadis keras kepala.
63
Litania oh Litania.
64
Ngebet.
65
Arkan.
66
Sandiwara Kinar.
67
Nostalgia
68
Alex, Arjun dan Arkan.
69
Kena batunya
70
Bianca dan Skala.
71
Cara menghibur Kinar.
72
Karena gunting.
73
Meluruskan.
74
Arkan dan Leo
75
Rencana.
76
penculikan
77
Aksi penyelamatan
78
Ceramah Litania.
79
Ceramah bagian ke 2
80
Menaklukkan.
81
perjanjian
82
Edward
83
Jumpalitan minta lubang.
84
Niat.
85
Bioskop
86
Kambing congek.
87
Alex.
88
Masih Alex
89
Kecolongan
90
Si Bekicot Botak
91
ciuman dan sentilan
92
Konspirasi.
93
Ariska.
94
Keberanian Ariska.
95
Ariska adalah pahlawan.
96
Kepercayaan.
97
Tawaran
98
Antisipasi.
99
Masang togel.
100
Gegara monyet.
101
Bucin
102
Ulang tahun
103
Perpisahan termanis
104
Ayah Kinar.
105
Ayah dan Anak.
106
Kembar
107
mesum
108
Jiwa pahlawan.
109
Salah paham
110
Menebus kesalahan.
111
Bertemu makhluk amazone.
112
Dendam terbalaskan.
113
Bukan pemain drama ikan terbang.
114
Drama mertua dan mantu.
115
Babbymoon
116
Sarimin pergi ke pasar.
117
Ninabobo si Albert.
118
Sita dan Lita.
119
Kebetulan atau kutukan.
120
Rio
121
Ghibahan Emak-emak.
122
Susu asli
123
Kehadiran si Endol.
124
Identitas si Endol.
125
Samsonwati galau
126
Kang Cilok KW
127
perubahan rencana.
128
Proses
129
Tobat.
130
Twins D.
131
Si kembar protes
132
cita-cita.
133
Siluman ular.
134
Kinar Comeback.
135
Masih Orisinil
136
Jujur
137
Cmimiw
138
Andil
139
Penjelasan.
140
Kepalang Basah.
141
Penengah
142
akal bulus yang tak mulus
143
Alasan.
144
Ekstrim.
145
kawin lari
146
hangat.
147
Masih ingin selimutan
148
Gadis ganjen
149
Bertemu demit.
150
Dendam masa lalu
151
Pasangan arogan.
152
lamaran ke dua.
153
Firasat
154
misi
155
Bukan emak biasa.
156
terhapus.
157
Ramalan
158
Butuh cokelat
159
Nostalgia hati.
160
Ending.
161
Ekstra part. Kinar & Arjun.
162
Ekstra part Kinar & Arjun (Aye-aye)
163
Ekstra part Kinar & Arjun. (Persiapan aye-aye)
164
Ektra part Kinar Arjun ( Gadis nakal)
165
Ekstra part Kinar Arjun (Bekicot botak berulah)
166
Ekstra part Kinar Arjun (move on dong)
167
Ekstra part Kinar Arjun (Masih ninu-ninu)
168
Ektra part Kinar Arjun (Hadiah)
169
Penutupan yang hot.
170
Pengumuman.
171
S2. Salah orang.
172
Fia si gadis barbar.
173
Sun.
174
Tercurah.
175
Monyet barbar makan pisang.
176
Si Cecep
177
Simalakama
178
Apes.
179
Jemawa
180
Apa itu cinta.
181
Fia.
182
Drama
183
Tertaut
184
Sakit.
185
Tembak
186
masalah dan majalah.
187
Tantangan
188
Keluarga Fia
189
Upah
190
Testing
191
Transfer ilmu.
192
Janji.
193
Terkutuk.
194
keajaiban dunia ke 8
195
Gagal
196
malam
197
Sandiwara.
198
Sisi lain dari Sisi
199
No bully bully.
200
Siapa dia.
201
Makan malam
202
Terjebak
203
Goda
204
Kontrak.
205
Ternyata oh ternyata.
206
Tersangka
207
Reno
208
Diculik
209
aksi
210
Selesai
211
Pembawa Sial
212
Tukang nguping
213
Peraturan baru
214
Gak peka.
215
cemburu
216
Emosi jiwa
217
Belum sadar.
218
Mengakui
219
Dua pria
220
Dua cinta
221
Pertarungan sengit
222
Campur tangan
223
Dua pilihan yang berat.
224
Menyelesaikan.
225
Bukan pelakor
226
Hati ke hati
227
Nilai
228
Mengagumi
229
Keahlian Si Badak Bercula Satu.
230
Rela.
231
Dunia Anya.
232
Kejutan
233
Menyelesaikan
234
Kegencet.
235
Sisi
236
Cinta
237
Dafan, Sisi, Anya.
238
Adu mobil.
239
Perubahan
240
Balas dendam
241
Cara
242
Sandiwara
243
Skak
244
Pesta.
245
Nini Thowok
246
lampu hijau
247
Shiren
248
Jalan
249
Jangan gigit.
250
Nah loh
251
Saingan
252
Siasat.
253
Terbalaskan
254
Kejujuran Ferry
255
Menggila
256
Kegep.
257
Sesi curhat.
258
Jebakan Batman.
259
Final.
260
Minta restu.
261
Muslihat gelay.
262
Lamaran.
263
Resepsi
264
Malam pertama.
265
Ninu-ninu terbaik.
266
Gerakan si pria dinding.
267
Sosor.
268
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!