Ch- 10. Menyelesaikan Dendam 2.
Ming Xuan tersenyum sinis saat melihat kedua pasukan tersebut bergerak ke arahnya, bahkan Ming Xuan benar-benar sangat senang saat melihat tatapan kebencian mereka semua, karena tatapan kebencian tersebut benar-benar membuatnya sangat bersemangat dan semakin ingin membunuh mereka semua.
Ming Xuan kemudian berjalan dengan santai ke arah kedua pasukan tersebut, beberapa saat kemudian, Ming Xuan mengeluarkan pedang kayu roh dari cincin penyimpanannya, lalu setelah berjalan beberapa langkah, Ming Xuan tiba-tiba saja menghilang dari pandangan para prajurit tersebut.
Sesaat kemudian, Ming Xuan muncul kembali di hadapan salah satu prajurit keluarga Hui, lalu dengan gerakan yang sangat cepat, Ming Xuan langsung menebaskan pedangnya ke arah leher prajurit tersebut, sehingga membuat kepalanya langsung terpenggal saat itu juga.
Setelah itu, Ming Xuan langsung memutar tubuhnya dan menebaskan pedangnya ke arah prajurit yang lain, sama seperti sebelumnya, prajurit tersebut berhasil dipenggal oleh Ming Xuan dengan sangat mudah. Lalu setelahnya, Ming Xuan bergerak dengan sangat cepat sambil menebaskan pedangnya.
Para prajurit keluarga Hui dan keluarga Zhao benar-benar dibuat ketakutan oleh Ming Xuan, karena hanya dalam waktu yang singkat, Ming Xuan telah berhasil membunuh begitu banyak prajurit tanpa kesulitan, bahkan Hui Feng lagi-lagi tidak bisa mempercayai apa yang sedang dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri.
"Kenapa? Kenapa dia bisa sehebat itu?" tanya Hui Feng dalam hatinya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Zhao Lin, dia merasa sangat ketakutan ketika melihat Ming Xuan yang dengan sangat mudah membantai pasukannya.
Perasaan Hui Feng benar-benar kacau saat melihat Ming Xuan membantai pasukannya, bahkan tanpa ia sadari, tangannya mulai gemetaran karena merasakan takut pada Ming Xuan.
Akan tetapi, Hui Feng, tidak mau mengakui kalau yang ia rasakan adalah rasa takut, karena menurutnya, dia sangat tidak mungkin merasa takut kepada Ming Xuan, yang dulunya adalah sampah keluarga Yu.
"Benar! Aku tidak mungkin merasa takut pada sampah sepertinya!" ucap Hui Feng.
"Dia benar-benar sudah gila karena rasa takutnya sendiri" gumam Tang Wu.
"Tapi siapa sebenarnya Ming Xuan ini? Kenapa dia bisa sehebat itu? Padahal umurnya masih sangat muda" ucap Tang Wu dalam hatinya.
Tang Wu kemudian mengalihkan pandangannya kepada Qiao Ning, yang masih duduk dengan santai dihadapan Hui Fen dan yang lainnya, sambil menyaksikan pertarungan antara Ming Xuan dan kedua pasukan keluarga Hui dan Zhao, lalu setelah itu, Tang Wu berjalan menghampirinya.
"Ada apa?" tanya Qiao Ning sinis.
"Maaf jika aku mengganggumu, tapi apakah aku bisa membantumu?" tanya Tang Wu.
"Maksudmu?" tanya Qiao Ning.
"Izinkan aku menghilangkan racun di tubuhmu" jawab Qiao Ning.
"Jangan mencoba mengelabui ku!" ujar Qiao Ning.
"Tidak, aku tidak akan mengelabui mu, lagipula aku tidak ingin berurusan dengan temanmu itu, meskipun aku berhasil mengelabui mu, tapi aku pasti tidak akan bisa selamat dari tangan temanmu itu" ucap Tang Wu.
"Jadi, daripada aku mati sia-sia, lebih baik aku membantumu dan menjalin hubungan baik dengan kalian" lanjutnya.
"Cihh! Aku sama sekali tidak bisa mempercayai kata-kata mu itu, bisa saja kau hanya bersiasat untuk menjebak Ming Xuan" kata Qiao Ning.
"Jika kau tidak percaya juga tidak apa-apa, tapi aku benar-benar ingin membantumu, kau juga harus tahu, sebenarnya aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan keluarga Hui" ucap Tang Wu.
Tang Wu terus berusaha membujuk Qiao Ning, agar Qiao Ning mau menerima bantuannya, karena Tang Wu sangat ingin menjalin hubungan baik dengan mereka berdua. Terlebih lagi, setelah Tang Wu mengetahui kalau Ming Xuan bukanlah pemuda biasa.
Meskipun tidak mengetahui identitas mereka berdua, tapi setelah pukulannya tertahan oleh Ming Xuan, Tang Wu akhirnya bisa menyadari, bahwa Ming Xuan adalah pemuda yang tidak bisa dia singgung, bahkan Tang Wu sangat yakin, dia tidak akan bisa mengalahkan Ming Xuan meskipun menggunakan racun terkuat yang ia miliki.
"Apa aku boleh mengetahui, bagaimana cara temanmu menahan efek racun dalam tubuhmu itu?" tanya Tang Wu.
"Aku juga tidak mengetahuinya, tapi ayahku mengatakan kalau Ming Xuan menggunakan darahnya sendiri untuk menahan efek racun dalam tubuhku" jawab Qiao Ning.
"Menggunakan darah? Apa jangan-jangan dia telah memakan lotus darah? Kalau memang benar, berarti aku harus berteman dengan pemuda itu, walaupun aku harus menjadi bawahannya" gumam Tang Wu dalam hatinya.
"Ternyata begitu, tapi aku mohon, izinkan aku membantu menghilangkan racun itu, karena itu adalah racun ciptaan ku, jadi hanya aku yang bisa mengeluarkannya dengan mudah" ucap Tang Wu.
Qiao Ning diam sejenak, dia memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi, jika seandainya Tang Wu membohonginya dan malah membunuhnya, tapi Qiao Ning sama sekali tidak melihat niat buruk dalam perkataan Tang Wu.
"Baiklah, tapi kalau kau berani membohongiku..."
"Tenang saja, aku berjanji tidak akan melakukan sesuatu yang buruk padamu" ujar Tang Wu.
Tang Wu kemudian meminta Qiao Ning untuk meminum obat penawar yang telah ia berikan sebelumnya, setelah itu, Tang Wu menyentuh dahi Qiao Ning dengan telunjuknya, beberapa saat kemudian, Tang Wu menarik kembali jari telunjuknya, bersamaan dengan itu, dari dahi Qiao Ning keluar sesuatu seperti bola energi yang kecil dan berwarna hijau.
"Sekarang, racun itu telah menghilang dari tubuhmu" ucap Tang Wu, kemudian menyerap bola energi kecil tersebut.
"Terimakasih!" jawab Qiao Ning.
***
Sementara itu, Ming Xuan masih terus bertarung dan membantai kedua pasukan tersebut, pasukan yang sebelumnya berjumlah cukup banyak, sekarang hanya tinggal beberapa orang saja dengan tubuh yang gemetaran karena ketakutan.
Ming Xuan kembali tersenyum senang saat melihat mereka yang ketakutan, lalu Ming Xuan berjalan menghampiri mereka dengan santai. "Jangan salahkan aku, tapi salahkan Hui Feng yang tidak berguna itu!" ucap Ming Xuan sinis.
"Tu-tuan muda, mohon ampuni nyawa kami, kami tidak pernah menghina dan merendahkan tuan muda selama ini, kami melakukan ini karena tidak bisa membantah perintah patriark" ucap salah seorang prajurit.
"Kalau begitu, apa kalian juga akan menuruti perintahnya saat dia meminta kalian untuk terjun ke jurang kematian?" tanya Ming Xuan.
Para prajurit tersebut terdiam, mereka benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ming Xuan, karena apa yang dikatakan oleh Ming Xuan adalah kebenaran dan mereka memang tidak bisa menolak keinginan Hui Feng.
"Kalian semua sama saja!" ujar Ming Xuan, kemudian membunuh mereka semua.
"Ti-tidak, ke-kenapa bisa seperti ini?" tanya Hui Feng dengan tubuh yang gemetaran.
"Tentu saja bisa, karena ini semua adalah akibat dari perbuatan mu sendiri" jawab Ming Xuan.
"Hentikan!" ujar seseorang dari kejauhan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Nanik S
KMantap dan bener keren
2025-04-11
0