Ch- 18. Berkah Setelah Bencana?

Sementara itu, Qiao Ning juga mengalami hal yang hampir sama dengan Ming Xuan, namun yang menemui Qiao Ning bukanlah pencipta pedang emas, melainkan sang Dewa Petir sendiri. Lalu, tempat mereka bertemu juga sangat berbeda dengan tempat Ming Xuan sebelumnya.

Dewa petir menemui Qiao Ning di sebuah tempat yang sangat indah, yang mirip dengan sebuah taman, tapi sangat luas dan jauh lebih indah daripada taman biasa, tempat tersebut juga dipenuhi oleh energi spiritual yang sangat kental, serta aura yang terasa sangat agung.

"Qiao Ning, mulai sekarang kehidupanmu tidak akan sama lagi dengan sebelumnya, kau juga tidak pantas untuk bersama dengan manusia biasa lagi, karena sekarang kau adalah seorang Dewi yang mewarisi kekuatan Dewa petir" ucap pria yang tidak lain adalah Dewa petir sendiri.

"Maksudmu?" tanya Qiao Ning.

"Aku sudah lama mengawasi mu, bahkan aku juga mengetahui semua tentang dirimu, termasuk pria yang kau sukai itu. Mulai sekarang kau harus menjauhi pemuda itu karena dia hanya manusia biasa!" jawab dewa petir.

"Tidak! Aku tidak akan menjauhi Ming Xuan!" ujar Qiao Ning.

"Meskipun kau tidak mau, tapi ini adalah takdirmu sebagai penerus dari dewa petir. Setelah pertemuan ini, akan ada beberapa dewa utusanku yang akan datang menjemputmu" ucap dewa petir.

"Sudah aku katakan, aku tidak akan pernah menjauhi Ming Xuan!" bentak Qiao Ning.

"Kau tidak bisa menolak perintahku, atau aku akan menghancurkan seluruh kekaisaran Qiao, termasuk ayahmu!" Dewa petir berkata dengan sinis.

Qiao Ning seperti tersambar oleh petir yang sangat dahsyat saat mendengar ucapan tersebut, dia benar-benar sangat marah dan benci kepada pria dihadapannya, tapi Qiao Ning juga tidak memiliki kemampuan untuk melawan pria tersebut, karena dia adalah seorang dewa. Terlebih lagi, seluruh kekaisaran Qiao akan musnah, kalau dia berani melawan dewa petir.

"Semua keputusannya ada di tanganmu, kau bisa memilih untuk ikut bersamaku dan keluargamu akan aman, atau memilih manusia itu, tapi keluargamu akan musnah!" ucap dewa petir, kemudian menghilang dari hadapan Qiao Ning.

Qiao Ning hanya terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun, hatinya benar-benar bimbang karena diberikan pilihan yang sangat berat. Di satu sisi, Qiao Ning tidak ingin meninggalkan Ming Xuan, karena Ming Xuan adalah orang yang dicintainya, tapi di sisi lain, Qiao Ning juga tidak ingin mengorbankan seluruh kekaisaran Qiao, apalagi ayahnya.

"Apa yang harus aku lakukan" gumam Qiao Ning.

Beberapa saat kemudian, tubuh Qiao Ning tiba-tiba saja diselimuti oleh cahaya yang sangat terang, lalu tubuhnya menghilang secara perlahan dan kembali ke tubuh aslinya, yang masih pingsan di gunung Linshan.

***

Di dalam ruang jiwa Ming Xuan. Sambaran petir surga yang terakhir tidak hanya berdampak pada Ming Xuan saja, tapi sambaran petir surga tersebut juga memberikan dampak yang baik kepada Yufei, karena kekuatan petir merah tersebut juga terserap kedalam tubuh Yufei dan memberikan kekuatan yang besar padanya.

Yufei yang sejatinya adalah seekor serigala, langsung berubah wujud saat mendapatkan kekuatan dari petir surga, sekarang Yufei telah berubah menjadi seorang pemuda yang cukup tampan dan seumuran dengan Ming Xuan.

Penampilan Yufei sekarang benar-benar terlihat seperti manusia, bahkan hampir tidak ada bedanya dengan seorang manusia. Hanya saja, pupil matanya masih sama seperti pupil mata serigala, serta rambutnya yang berwarna abu-abu seperti bulunya saat dalam wujud serigala.

"Hahahaha! Meskipun kekuatanku belum sepenuhnya sempurna, tapi ini sudah sangat luar biasa! Dengan begini, aku bisa selalu berada disamping tuan!" ujar Yufei tertawa bahagia.

"Tuan, tidak lama lagi, aku akan selalu berada di sampingmu" gumam Yufei.

***

Di dunia nyata. Setelah hampir satu jam berlalu sejak menghilangnya bencana petir surga, Ming Xuan dan Qiao Ning akhirnya tersadar dari pingsan, saat membuka matanya, mereka berdua tiba-tiba saja dikagetkan dengan kehancuran yang terjadi pada gunung Linshan.

Tapi mereka berdua juga merasa senang, karena bisa selamat dari bencana tersebut, bahkan kekuatan mereka telah meningkat dengan pesat, tingkat kultivasi Lin Feng yang sebelumnya masih berada di ranah True God, sekarang telah naik sampai ke ranah Heavenly God bintang lima.

Sama halnya dengan Ming Xuan, Qiao Ning juga mengalami peningkatan yang luar biasa, kultivasinya yang semula hanya berada di ranah Deity, sekarang telah meningkat sampai ranah Great God bintang tiga, bahkan tubuh petir surga Qiao Ning, juga telah terbangkitkan sepenuhnya. "Luo Ning, apa kau baik-baik saja?" tanya Ming Xuan.

"Aku baik-baik saja" jawab Qiao Ning.

Ming Xuan menghela nafas lega setelah mengetahui bahwa Luo Ning baik-baik saja. "Syukurlah, aku benar-benar takut akan terjadi sesuatu padamu" ucap Ming Xuan.

Ming Xuan kemudian melihat ke sekelilingnya untuk mencari pedang emas, karena Ming Xuan masih mengingat dengan jelas bahwa pedang emas masih belum kembali kedalam tubuhnya. Akan tetapi, Ming Xuan tidak berhasil menemukan pedang emas dimanapun, justru Ming Xuan malah menemukan sebuah pedang yang mirip dengan pedang kayu roh.

"Pedang siapa ini" gumam Ming Xuan, kemudian mendekati pedang yang sedang melayang tidak jauh darinya.

Pedang yang melayang di hadapan Ming Xuan benar-benar terlihat seperti pedang kayu roh, bahkan bentuk dan ciri-cirinya juga sama, bahkan pedang yang tengah melayang tersebut, juga berwarna hitam seperti pedang kayu roh, tapi memiliki corak berwarna emas yang membentuk garis lurus pada bagian bilah pedang tersebut

"Entah kenapa aku merasa kalau pedang ini adalah pedang kayu roh, tapi kenapa ada corak berwarna emas?" tanya Ming Xuan dalam hatinya.

Karena penasaran dengan pedang tersebut, Ming Xuan kemudian meraih pedang yang tengah melayang tersebut, disaat yang bersamaan, sebuah ingatan tiba-tiba saja masuk ke kepala Ming Xuan. Ingatan yang menceritakan tentang peristiwa yang terjadi antara pedang emas dan pedang kayu roh.

"Sekarang aku mengerti, tapi karena kau telah berubah dan bergabung dengan pedang emas, sekarang kau akan aku namakan sebagai pedang emas hitam" ucap Ming Xuan, kemudian menyimpan pedang tersebut, kedalam cincin penyimpanannya.

Setelah itu, Ming Xuan kembali menghampiri Qiao Ning yang terlihat murung. "Apa kau yakin tidak terjadi sesuatu padamu?" tanya Ming Xuan.

"Ya! Aku tidak apa-apa" jawab Qiao Ning.

Qiao Ning sebenarnya ingin mengatakan alasan yang membuatnya murung kepada Ming Xuan, bahkan Qiao Ning sangat berharap agar Ming Xuan bisa membantunya, tapi saat teringat dengan ancaman yang diberikan oleh dewa petir, niat untuk menceritakan masalahnya langsung menghilang saat itu juga.

"Kalau kau memang tidak apa-apa, sebaiknya kita kembali ke ibukota kekaisaran sekarang, agar kau bisa beristirahat" ajak Ming Xuan."

"..." Qiao Ning tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya, kemudian tersenyum pada Ming Xuan.

(Sedikit info)

Mungkin diantara kalian ada yang lupa atau bertanya-tanya ada di ranah berapa dan apa Ming Xuan sekarang, author sudah memberitahu Ming Xuan berada di ranah apa sekarang dan itu sudah tertulis di atas.

Dan mungkin saja kalian juga lupa untuk tingkatkan kultivasi di dunia Ming Xuan sekarang.

\=\=BASIC\=\=

Qi Foundation.

Qi Condensation.

Golden Core.

Nassent Soul.

Half Immortal.

True Immortal.

Immortal.

Earth Immortal.

Celestial Immortal.

Profound Immortal.