Bab. 14 Awal Yang Bahagia

Rania tengah duduk bersandar di ranjang tempat tidurnya sambil memainkan ponsel ditangannya. Sejak kejadian malam itu, Sean tidak pernah menghubunginya lagi atau sekedar mengirim pesan kepadanya. Jujur saja dia begitu khawatir serta rindu dengan lelaki itu. Namun rasa gengsi untuk mengabari lebih dulu kekasihnya itu terlalu besar.

Tiba-tiba satu notifikasi pesan masuk pada ponselnya. Rania segera membuka dengan segera pesan itu. Ternyata dari Sean. Sudut bibirnya pun tertarik membentuk sebuah senyuman.

"Rania aku ada kabar baik untukmu. Aku di terima! Mimpi ku selama ini akan terwujud! Aku akan menjadi penyanyi terkenal!" tukas Sean dalam pesan itu.

"Benarkah yang diucapkan Sean? Kyaaaa! Aku senang sekali ... Akhirnya ... Sean ..." secara spontan pun Rania berteriak saat membaca pesan dari Sean. Dia turut bahagia mendengar kabar baik itu. Mata indah gadis itupun sampai berkaca-kaca.

Vania yang sedang belajar di kamarnya pun sampai membuka kamar sang kakak saat mendengar suara teriakan kakaknya itu.

"Ada apa kak? Kenapa kakak berteriak?" tanya Vania heran melihat kakaknya yang tertawa bahagia serta loncat-loncat tidak karuan.

"Kakak senang dek. Kakak senang banget. Akhirnya ... Akhirnya impian Sean akan jadi kenyataan." tukas Rania menghambur memeluk sang adik.

"Apa maksud kakak? Aku tidak mengerti?" tanya Vania.

"Baru saja Sean kirim pesan ke kakak. Dia bilang dia diterima. Sebentar lagi dia akan jadi penyanyi." jelas Rania dengan hebohnya.

"Kakak serius?" tanya Vania. Rania mengangguk dengan senang.

"Akhirnya. Usaha kak Sean selama ini tidak sia-sia. Aku ikut senang kak mendengarnya." tukas Vania.

Dua kakak beradik itupun tertawa dengan bahagia. Seakan kebahagiaan tersebut milik mereka. Entahlah mimpi apa mereka, hingga mendapatkan kabar sebaik dan sebagus ini.

"Tapi kak, nanti kalau kak Sean udah jadi artis terkenal, kita tidak bisa ketemu dengannya dong?" celetuk Vania tiba-tiba. Seketika senyum indah Rania memudar. Gadis itu nampak memikirkan ucapan sang adik.

"Kamu benar ..." ujar Rania lesu.

" .Kakak gak usah khawatir. Vania yakin kok kalau kak Sean tidak akan berubah. Kak Sean kan cinta matinya sama kakak saja." goda Vania mencairkan suasana.

Rania tersenyum lebar. Pipinya pun memerah mendengar ucapan sang adik. Vania benar, apapun yang terjadi, dia harus percaya kepada Sean. Dia yakin Sean tidak akan berpaling darinya begitu mudah. Kesetiaan Sean tidak perlu di ragukan lagi.

*****

Aditya memutar gelas wine ditangannya. Senyum dibibirnya pun sedari tadi tidak pernah surut. Dia sudah membayangkan bagaimana rencananya itu akan berjalan mulus tanpa hambatan.

"Sayang ... Apa kamu tidak lelah hanya duduk seperti itu terus?" tanya seorang wanita cantik serta seksi dengan gaun terbuka pada bagian dada dan pahanya yang tengah duduk dengan menggoda di atas ranjang besar kamar hotel tersebut.

Atensi mata Aditya pun menatap sekilas wanita cantik itu. Aditya pun meneguk wine ditangannya dengan sekali tegukan dan menaruh kembali gelas tersebut di atas meja. Lelaki itu pun berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat kearah wanita cantik itu.

Wanita cantik itu sudah menyunggingkan senyuman menggoda saat melihat Aditya berjalan mendekat kearahnya. Aditya mengulurkan tangannya kepada wanita itu dan disambut dengan manja oleh wanita itu.

"Kau ... Sangat cantik malam ini ..." ujar Aditya dengan suara beratnya yang mampu membuat wanita itu semakin tergoda dengan lelaki tampan dan bertubuh kekar di depannya.

"Aku milikmu malam ini sayang ..." tukas wanita itu dengan suara seksi nan manja membuat Aditya tergelak mendengar itu.

"Benarkah?" Aditya berbisik tepat di telinga wanita itu dengan suara beratnya yang semakin seksi terdengar di telinga. Wanita tersebut semakin meremang mendengar suara berat nan seksi tersebut.

"Heemm ..." ujar wanita tersebut sambil memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan lembut dari tangan Aditya pada punggung serta lengannya.

Namun sekejap Aditya langsung mendorong tubuh wanita tersebut hingga jatuh ke atas ranjang. Aditya pun merapikan kemeja yang dipakainya.

"Pulanglah! Aku tidak bernafsu bermain dengan mu malam ini!" usir Aditya.

"Apa? Sayang, bukannya kamu yang menghubungiku untuk datang menemani mu malam ini. Kenapa tiba-tiba kamu seperti ini?" tanya gadis itu tidak terima dengan perlakuan lelaki di depannya.

"Jangan banyak bicara! Cepat keluar! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!" tukas Aditya dengan angkuhnya.

"Aditya!" teriak gadis itu menggema di dalam kamar tersebut.

Aditya membuka laci yang ada di samping ranjang tersebut dan melemparkan amplop coklat besar penuh berisi uang kepada wanita itu.

"Cepat pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi. Ambil uang itu dan enyah dari hadapan ku!" ujar Aditya membelakangi wanita itu.

"Satu lagi! Jangan pernah menghubungiku lagi!" tukas Aditya.

Wanita itupun menatap Aditya dengan perasaan kesal bercampur marah. Dia dibuang begitu saja seperti sampah oleh lelaki itu. Setelah dia memberikan segalanya yang dia punya untuk lelaki itu. Yah walaupun sudah banyak juga sih yang dia terima dari lelaki itu. Apartemen mewah, mobil mewah keluaran terbaru, perhiasan mahal serta barang-barang branded lainnya.

Saat membuka pintu kamar hotel tersebut. Terlihat Alvian dengan setia berdiri dibalik pintu kamar tuannya. Dia memandang wanita yang baru saja keluar itu dengan senyuman penuh mengejek.

"Akhirnya kau dibuang juga!" tukas Alvian kepada wanita sombong tersebut.

Wanita itu memandang Alvian dengan tatapan tidak suka dan penuh kebencian. Pasalnya Alvian selalu saja ikut campur dalam setiap urusannya. Bahkan Alvian pula yang memergoki wanita itu sedang bercumbu dengan pria lain di belakang Aditya. Dan wanita itu yakini. Jika Alvian sudah menceritakan semua apa yang dia lihat kepada Aditya. Sehingga Aditya memperlakukan dia seperti ini.

"Awas saja! Aku akan membalasmu!" ujar wanita itu dengan geram.

Aditya tersenyum menyeringai dan menatap acuh pada wanita tersebut.

Episodes
1 Bab 1. Audisi
2 Bab 2. Problematika Kehidupan
3 Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4 Bab 4. Beban
5 Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6 Bab 6 Calon Ibu Mertua
7 Bab. 7 Tertarik
8 Bab. 8 Mood Swing
9 Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10 Bab. 10 Rencana Licik Boss
11 Bab. 11 Ancaman
12 Bab. 12 Selangkah Lagi
13 Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14 Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15 Bab. 15 Menunggu
16 Bab. 16 Ajakan
17 Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18 Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19 Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20 Bab. 20 Gangguan
21 Bab. 21 Perubahan Cinderella
22 Bab. 22 Pameran Lukisan
23 Bab. 23 Dengan Caraku
24 Bab. 24 Terjerat
25 Bab. 25 Hal Konyol
26 Bab. 26 Kesalahan
27 Bab. 27 Bodoh
28 Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29 Bab. 29 Memihak
30 Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31 Bab. 31 Amarah
32 Bab. 32 Suka Atau Duka?
33 Bab. 33 Tidur Bersama
34 Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35 Bab. 35 Di Balik Senyuman
36 Bab. 36 Di Abaikan
37 Bab. 37 Kabur ( 1 )
38 Bab. 38 Kabur ( 2 )
39 Bab. 39 Pengawal Pribadi
40 Bab. 40 Bertemu Lagi
41 Bab. 41 Di Belakang
42 Bab. 42 Pertama
43 Bab. 43 Tindakan Bodoh
44 Bab. 44 Dampak Buruk
45 Bab. 45 Teman
46 Bab. 46 Mencari Rania
47 Bab. 47 Titik Terang
48 Bab. 48 Tidak Sebanding
49 Bab. 49 Melihatmu Kembali
50 Bab. 50 Galau
51 Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52 Bab. 52 Malam Pertama
53 Bab. 53 Terikat
54 Bab. 54 Berita Tersembunyi
55 Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56 Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57 Bab. 57 Banyak Anak
58 Bab. 58 Rewel
59 Bab. 59 Bedrest
60 Bab. 60 Pengkhianatan
61 Bab. 61 Menutupi
62 Bab. 62 Egois
63 Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64 Bab. 64 Memaafkan
65 Bab. 65 Ego
66 Bab. 66 Kebiasaan Baru
67 Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68 Bab. 68 Pengabdian
69 Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70 Bab. 70 Negosiasi
71 Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72 Bab. 72 Mirip
73 Bab. 73 Tak Lagi Sama
74 Bab. 74 Toxic
75 Bab. 75 Pengkhianatan
76 Bab. 76 Saling Menyakiti
77 Bab. 77 Mengakhiri
78 Bab. 78 Di Hantui
79 Bab. 79 Jadi Gila
80 Bab. 80 Good News? Bad News?
81 Bab. 81 Kabur
82 Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83 Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84 Bab. 84 Orang Baik
85 Bab. 85 Tergantikan
86 Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87 Bab. 87 Ketemu
88 Bab. 88 Apalagi Ini?
89 Bab. 89 Titik Terendah
90 Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91 Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92 Visual Soul Mine
93 Extra Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Audisi
2
Bab 2. Problematika Kehidupan
3
Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4
Bab 4. Beban
5
Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6
Bab 6 Calon Ibu Mertua
7
Bab. 7 Tertarik
8
Bab. 8 Mood Swing
9
Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10
Bab. 10 Rencana Licik Boss
11
Bab. 11 Ancaman
12
Bab. 12 Selangkah Lagi
13
Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14
Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15
Bab. 15 Menunggu
16
Bab. 16 Ajakan
17
Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18
Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19
Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20
Bab. 20 Gangguan
21
Bab. 21 Perubahan Cinderella
22
Bab. 22 Pameran Lukisan
23
Bab. 23 Dengan Caraku
24
Bab. 24 Terjerat
25
Bab. 25 Hal Konyol
26
Bab. 26 Kesalahan
27
Bab. 27 Bodoh
28
Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29
Bab. 29 Memihak
30
Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31
Bab. 31 Amarah
32
Bab. 32 Suka Atau Duka?
33
Bab. 33 Tidur Bersama
34
Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35
Bab. 35 Di Balik Senyuman
36
Bab. 36 Di Abaikan
37
Bab. 37 Kabur ( 1 )
38
Bab. 38 Kabur ( 2 )
39
Bab. 39 Pengawal Pribadi
40
Bab. 40 Bertemu Lagi
41
Bab. 41 Di Belakang
42
Bab. 42 Pertama
43
Bab. 43 Tindakan Bodoh
44
Bab. 44 Dampak Buruk
45
Bab. 45 Teman
46
Bab. 46 Mencari Rania
47
Bab. 47 Titik Terang
48
Bab. 48 Tidak Sebanding
49
Bab. 49 Melihatmu Kembali
50
Bab. 50 Galau
51
Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52
Bab. 52 Malam Pertama
53
Bab. 53 Terikat
54
Bab. 54 Berita Tersembunyi
55
Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56
Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57
Bab. 57 Banyak Anak
58
Bab. 58 Rewel
59
Bab. 59 Bedrest
60
Bab. 60 Pengkhianatan
61
Bab. 61 Menutupi
62
Bab. 62 Egois
63
Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64
Bab. 64 Memaafkan
65
Bab. 65 Ego
66
Bab. 66 Kebiasaan Baru
67
Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68
Bab. 68 Pengabdian
69
Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70
Bab. 70 Negosiasi
71
Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72
Bab. 72 Mirip
73
Bab. 73 Tak Lagi Sama
74
Bab. 74 Toxic
75
Bab. 75 Pengkhianatan
76
Bab. 76 Saling Menyakiti
77
Bab. 77 Mengakhiri
78
Bab. 78 Di Hantui
79
Bab. 79 Jadi Gila
80
Bab. 80 Good News? Bad News?
81
Bab. 81 Kabur
82
Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83
Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84
Bab. 84 Orang Baik
85
Bab. 85 Tergantikan
86
Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87
Bab. 87 Ketemu
88
Bab. 88 Apalagi Ini?
89
Bab. 89 Titik Terendah
90
Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91
Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92
Visual Soul Mine
93
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!