Bab. 13 Awal Dari Semuanya

Seminggu telah berlalu, kini sang ibu sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Rania menggandeng tangan Mamanya menuju taksi online yang sudah dipesannya. Hari ini dia izin pulang kantor lebih awal. Sedangkan Vania sudah pulang satu jam yang lalu. Dia disuruh Rania pulang terlebih dulu untuk membereskan rumahnya. Agar sang ibu ketika pulang merasa nyaman.

Seperempat jam perjalanan. Kini ibu dan anak tersebut telah tiba di depan rumah mereka yang sudah seminggu tidak mereka tempati. Kedatangan sang ibu disambut dengan hangat oleh Vania dan Bu Mila. Bu Mila adalah tetangga depan rumah Rania. Beliau begitu baik dan ramah kepada keluarga Rania.

"Selamat datang, Mbak ..." seru Bu Mila saat melihat kedatangan Mama dan langsung memeluknya. Mama hanya tersenyum dan membalas pelukan wanita yang sudah dianggap adik kandungnya sendiri itu.

"Terima kasih ya. Kamu sudah menolong ku saat itu." ujar Mama.

"Tidak masalah Mbak. Itulah gunanya tetangga. Harus saling menolong. Ayo masuk Mbak." ujar Bu Mila lalu mengajak Mama masuk ke dalam rumah.

Mama duduk di ruang tamu. Dia memperhatikan ruangan tersebut dengan seksama. Dia begitu rindu akan rumah peninggalan mendiang suaminya tersebut. Padahal hanya seminggu dia meninggalkan rumah tersebut. Namun rasanya seperti sudah lama saja.

"Mbak istirahat saja di kamar. Kondisi Mbak belum sembuh betul. Sudah ... Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang berat. Kasian Rania dan Vania jika Mbak kenapa-kenapa." ujar Bu Mila.

"Iya Mil." jawab Mama disertai senyuman.

Rania baru saja keluar dari kamar sang ibu. Setelah dia meletakkan beberapa barang milik sang ibu.

"Ma, kamarnya sudah dibersihkan sama Vania. Yuk istirahat yuk! Kata dokter Mama harus banyak istirahat dulu." ujar Rania.

Mama mengangguk dan tersenyum. Dia berdiri di bantu oleh Bu Mila. Lalu berjalan perlahan menuju kamar untuk beristirahat.

"Kalau begitu, aku pulang dulu ya Mbak. Jangan banyak bergerak dulu dan lekas sembuh." tukas Bu Mila lalu beranjak pergi.

"Terima kasih ya Bu ..." ujar Vania lalu menutup pintu depan dan ikut masuk ke dalam kamar sang Mama.

Rania menarik selimut dan menutupi sebagian tubuh sang ibu. Sang ibu pun tersenyum melihat anak - anak gadisnya itu.

"Mama istirahat ya." tukas Rania.

"Terima kasih ya nak. Mama sudah merepotkan kalian berdua." ujar Mama kepada dua anaknya itu.

"Kami anak Mama. Sudah seharusnya kami merawat Mama. Jangan sakit-sakit lagi ya. Vania takut Mama kenapa-kenapa." ujar Vania lalu memeluk tubuh sang ibu.

" Iya. Mama tidak akan buat kalian khawatir lagi ..." tukas sang ibu.

*****

Terlihat sosok lelaki tampan dengan setelan kemeja flanel berwarna merah dan celana jeans biru tua sedang duduk di kursi dengan perasaan cemas. Pasalnya semalam dia mendapatkan pesan singkat dari kantor tersebut dan memintanya untuk datang hari ini untuk menemui salah satu produser yang ada di kantor tersebut.

"Aah ... Maaf. Sudah membuatmu menunggu lama." ujar salah seorang lelaki saat memasuki ruangan tersebut.

Sean berdiri dari duduknya dan tersenyum melihat kedatangan lelaki tersebut. Lelaki bertubuh tinggi dan tegap dengan kacamata diwajahnya.

"Silahkan duduk .." tukas lelaki itu yang tidak lain adalah Richard. Sean pun duduk kembali di hadapan lelaki itu.

"Aku sudah mendengar suara mu dari rekaman audisi yang kamu ikuti tempo hari. Bagiku, suaramu itu unik. Aku suka itu." tukas Richard.

"Terima kasih Pak." jawab Sean dengan tersipu malu.

"Jadi bagaimana kalau aku menawarkan kerja sama yang menguntungkan bagi kita berdua kepadamu?" tawar Richard.

"Maksud Bapak? Maaf saya masih belum bisa mengerti?" tanya Sean tak mengerti maksud dari ucapan Richard.

"Kamu tau siapa aku kan?." tanya Richard dengan percaya diri.

Sean mengangguk. Pasalnya siapa yang tidak tau dengan lelaki di depannya itu. Pencipta lagu sekaligus produser musik terkenal. Banyak sekali karyanya yang menjadikan artis yang di bawah naungannya menjadi bintang dalam industri permusikan.

"Aku ingin kamu menyanyikan lagu terbaru ku. Dan akan ku pastikan, kamu akan menjadi bintang paling bersinar tahun ini ..." ujar Richard santai.

Mata Sean berbinar mendengar ucapan lelaki di depannya. Sudah lama dia menantikan hal seperti ini. Mimpi yang selama ini akan segera terwujud.

"Se-serius Pak?" tanya Sean tak percaya. Richard mengangguk.

"Terima kasih Pak. Terima kasih banyak." ujar Sean senang lalu berdiri dan menjabat tangan Richard dengan senang dan tak henti-hentinya. Richard hanya tersenyum.

"Apa ini saingan Aditya? Cih, apa hebatnya lelaki ini sampai membuat singa arogan itu begitu terancam akan kehadirannya. Padahal dengan tangannya sendiri pun aku yakin dia pasti bisa menghancurkan anak ini. Ok. Sesuai keinginan mu tuan muda. Aku akan melaksanakan perintah mu!." tukas Richard dalam hati.

"Baiklah jika kamu sudah setuju. Kamu bisa bicarakan soal kontrak kerja kita kepada sekertaris ku." ujar Richard.

"Baik Pak. Terima kasih banyak. Saya tidak akan mengecewakan bapak. Saya akan sekuat tenaga bekerja dengan baik sesuai keinginan bapak!" tukas Sean bersemangat. Richard pun terkekeh.

"Ok baiklah! Aku suka semangat mu itu. Aku harap kamu konsisten terhadap ucapan mu. Dan kamu tidak pernah mengecewakan aku. Karena sekali kamu membuatku kecewa, kamu tidak berharga untukku!" ujar Richard.

"Saya akan mendengarkan semua perintah bapak! Saya janji!" tukas Sean.

Richard pun mengangguk. Dan Sean pun diajak keluar ruangan tersebut oleh sekretaris Richard untuk membicarakan kontrak kerja mereka selanjutnya.

"Menarik. Dia sangat polos sekali. Aditya memang jeli terhadap para mangsanya." gumam Richard dengan senyum menyeringai.

Episodes
1 Bab 1. Audisi
2 Bab 2. Problematika Kehidupan
3 Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4 Bab 4. Beban
5 Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6 Bab 6 Calon Ibu Mertua
7 Bab. 7 Tertarik
8 Bab. 8 Mood Swing
9 Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10 Bab. 10 Rencana Licik Boss
11 Bab. 11 Ancaman
12 Bab. 12 Selangkah Lagi
13 Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14 Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15 Bab. 15 Menunggu
16 Bab. 16 Ajakan
17 Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18 Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19 Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20 Bab. 20 Gangguan
21 Bab. 21 Perubahan Cinderella
22 Bab. 22 Pameran Lukisan
23 Bab. 23 Dengan Caraku
24 Bab. 24 Terjerat
25 Bab. 25 Hal Konyol
26 Bab. 26 Kesalahan
27 Bab. 27 Bodoh
28 Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29 Bab. 29 Memihak
30 Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31 Bab. 31 Amarah
32 Bab. 32 Suka Atau Duka?
33 Bab. 33 Tidur Bersama
34 Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35 Bab. 35 Di Balik Senyuman
36 Bab. 36 Di Abaikan
37 Bab. 37 Kabur ( 1 )
38 Bab. 38 Kabur ( 2 )
39 Bab. 39 Pengawal Pribadi
40 Bab. 40 Bertemu Lagi
41 Bab. 41 Di Belakang
42 Bab. 42 Pertama
43 Bab. 43 Tindakan Bodoh
44 Bab. 44 Dampak Buruk
45 Bab. 45 Teman
46 Bab. 46 Mencari Rania
47 Bab. 47 Titik Terang
48 Bab. 48 Tidak Sebanding
49 Bab. 49 Melihatmu Kembali
50 Bab. 50 Galau
51 Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52 Bab. 52 Malam Pertama
53 Bab. 53 Terikat
54 Bab. 54 Berita Tersembunyi
55 Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56 Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57 Bab. 57 Banyak Anak
58 Bab. 58 Rewel
59 Bab. 59 Bedrest
60 Bab. 60 Pengkhianatan
61 Bab. 61 Menutupi
62 Bab. 62 Egois
63 Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64 Bab. 64 Memaafkan
65 Bab. 65 Ego
66 Bab. 66 Kebiasaan Baru
67 Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68 Bab. 68 Pengabdian
69 Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70 Bab. 70 Negosiasi
71 Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72 Bab. 72 Mirip
73 Bab. 73 Tak Lagi Sama
74 Bab. 74 Toxic
75 Bab. 75 Pengkhianatan
76 Bab. 76 Saling Menyakiti
77 Bab. 77 Mengakhiri
78 Bab. 78 Di Hantui
79 Bab. 79 Jadi Gila
80 Bab. 80 Good News? Bad News?
81 Bab. 81 Kabur
82 Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83 Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84 Bab. 84 Orang Baik
85 Bab. 85 Tergantikan
86 Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87 Bab. 87 Ketemu
88 Bab. 88 Apalagi Ini?
89 Bab. 89 Titik Terendah
90 Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91 Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92 Visual Soul Mine
93 Extra Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Audisi
2
Bab 2. Problematika Kehidupan
3
Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4
Bab 4. Beban
5
Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6
Bab 6 Calon Ibu Mertua
7
Bab. 7 Tertarik
8
Bab. 8 Mood Swing
9
Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10
Bab. 10 Rencana Licik Boss
11
Bab. 11 Ancaman
12
Bab. 12 Selangkah Lagi
13
Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14
Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15
Bab. 15 Menunggu
16
Bab. 16 Ajakan
17
Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18
Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19
Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20
Bab. 20 Gangguan
21
Bab. 21 Perubahan Cinderella
22
Bab. 22 Pameran Lukisan
23
Bab. 23 Dengan Caraku
24
Bab. 24 Terjerat
25
Bab. 25 Hal Konyol
26
Bab. 26 Kesalahan
27
Bab. 27 Bodoh
28
Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29
Bab. 29 Memihak
30
Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31
Bab. 31 Amarah
32
Bab. 32 Suka Atau Duka?
33
Bab. 33 Tidur Bersama
34
Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35
Bab. 35 Di Balik Senyuman
36
Bab. 36 Di Abaikan
37
Bab. 37 Kabur ( 1 )
38
Bab. 38 Kabur ( 2 )
39
Bab. 39 Pengawal Pribadi
40
Bab. 40 Bertemu Lagi
41
Bab. 41 Di Belakang
42
Bab. 42 Pertama
43
Bab. 43 Tindakan Bodoh
44
Bab. 44 Dampak Buruk
45
Bab. 45 Teman
46
Bab. 46 Mencari Rania
47
Bab. 47 Titik Terang
48
Bab. 48 Tidak Sebanding
49
Bab. 49 Melihatmu Kembali
50
Bab. 50 Galau
51
Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52
Bab. 52 Malam Pertama
53
Bab. 53 Terikat
54
Bab. 54 Berita Tersembunyi
55
Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56
Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57
Bab. 57 Banyak Anak
58
Bab. 58 Rewel
59
Bab. 59 Bedrest
60
Bab. 60 Pengkhianatan
61
Bab. 61 Menutupi
62
Bab. 62 Egois
63
Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64
Bab. 64 Memaafkan
65
Bab. 65 Ego
66
Bab. 66 Kebiasaan Baru
67
Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68
Bab. 68 Pengabdian
69
Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70
Bab. 70 Negosiasi
71
Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72
Bab. 72 Mirip
73
Bab. 73 Tak Lagi Sama
74
Bab. 74 Toxic
75
Bab. 75 Pengkhianatan
76
Bab. 76 Saling Menyakiti
77
Bab. 77 Mengakhiri
78
Bab. 78 Di Hantui
79
Bab. 79 Jadi Gila
80
Bab. 80 Good News? Bad News?
81
Bab. 81 Kabur
82
Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83
Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84
Bab. 84 Orang Baik
85
Bab. 85 Tergantikan
86
Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87
Bab. 87 Ketemu
88
Bab. 88 Apalagi Ini?
89
Bab. 89 Titik Terendah
90
Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91
Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92
Visual Soul Mine
93
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!