Bab. 7 Tertarik

Aditya pergi meninggalkan ruang perawatan dengan senyum yang sulit diartikan. Entah mengapa dia begitu suka dan senang sekali saat melihat wajah kesal Rania. Ini pertama kali dalam hidupnya diperlakukan seperti itu oleh seorang gadis. Rania berbeda dengan para gadis yang selama ini Aditya temui. Semua gadis akan takluk dengan pesona dan ucapannya. Namun Rania, dengan berani dia menolak bahkan mengusir dirinya.

"Dia begitu menarik! Aku suka!" ujar Aditya masih dengan senyum di wajahnya.

Saat mobil miliknya akan pergi meninggalkan halaman rumah sakit, tanpa sengaja Alvian melihat kedatangan Sean.

"Tuan. Itu dia kekasih dari Rania!" tunjuk Alvian.

Aditya menoleh dan menatap ke arah luar jendela. Terlihat Sean sedang memarkirkan motor matic kesayangan. Lalu masuk ke dalam rumah sakit dengan bungkusan ditangannya.

"Cari tau tentang dia! Dan segera laporkan padaku." ujar Aditya dengan wajah yang sudah berubah menjadi dingin kembali.

"Baik tuan." jawab Alvian lalu perlahan mobil sedan hitam itu meninggalkan halaman rumah sakit tersebut.

*****

"Kamu darimana saja sih dek? Disuruh jaga Mama kok malah keluyuran!" tukas Rania kesal saat melihat kedatangan Vania.

"Aku dari kantin rumah sakit. Loh tadi Mama kedatangan tamu. Ya sudah aku pikir daripada aku ikut nimbrung, mending cari sesuatu di kantin." jelas Vania.

"Kamu tau gak, itu tamu siapa? Kalau Mama sampai dijahati sama orang tersebut gimana?" ujarnya kesal.

"Udah-udah. Kenapa jadi kalian yang bertengkar. Lagipula tidak ada yang akan menjahati Mama. Aditya orang yang baik. Mama yakin itu." sela Mama membela semuanya.

"Kenapa jadi Mama belain dia sih? Mama belum tau saja sifat dia. Sangat tidak bermoral sekali." ujar Rania kesal.

"Mama yakin, jika Aditya adalah orang yang baik. Jadi kamu gak usah berlebihan." tukas Mama yang masih saja membelanya.

"Aish ... Percuma ngomong sama Mama. Bikin kesel aja!" ujar Rania lalu beranjak dari duduknya.

Saat akan beranjak dari duduknya, terlihat pintu ruang perawatan Mama dibuka dan muncul lah Sean dari balik pintu ruangan tersebut.

"Sean ..." sapa ku lirih.

"Assalamualaikum ..." sapa Sean ramah saat memasuki ruang perawatan Mama. Dia juga tersenyum ramah saat melihat Mama dan Vania yang ada di sana.

Wajah Mama langsung berubah dingin saat melihat kedatangan Sean. Lain dengan saat melihat Aditya tadi.

"Tante ..." sapa Sean sungkan.

Saat Sean akan menyalami tangan Mama, Mama malah melengos. Sean yang tau kedatangannya tidak diharapkan pun hanya tersenyum kikuk.

"Mama ..." ujar Rania lirih.

"Bagaimana keadaannya Tante? Apa sudah lebih baik?" tanya Sean.

"Tadinya sih sudah, saat kamu datang tiba-tiba kepala ku jadi pusing lagi!." tukas Mama dengan acuhnya.

"Mama apa-apaan sih!" ujar ku tak terima.

Sean tersenyum canggung saat mendengar ucapan Mama. Mama kembali merebahkan tubuhnya dan menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut dan langsung memejamkan matanya. Itu berarti dia sedang tidak mau berbicara lagi dengan Sean.

"Ma ..." saat Rania akan protes, Sean mengisyaratkan pada Rania untuk tidak menggangu istirahat Mama nya lagi. Sean menyerahkan bungkusan plastik yang dibawanya kepada Rania. Bungkusan itu berisi buah apel yang tadi dibelinya di pinggir jalan saat akan menuju rumah sakit.

Rania pun mengajak Sean keluar dari ruang perawatan Mama. Sedangkan Vania disuruh menjaga Mama di dalam kamar.

"Kamu sudah makan, Rania?" tanya Sean saat duduk dibangku luar ruang perawatan.

"Belum. Kamu sendiri?" tanyaku balik.

"Sama. Kita beli makan yuk. Nanti kamu sakit kalau telat makan." ujarnya. Rania mengangguk

"Oh ya Sean aku mau tanya sesuatu."

"Apa?" tanya Sean penasaran.

"Apa kamu yang melunasi biaya perawatan rumah sakit Mama?" tanyaku.

"Tidak. Kamu kan tau sendiri, uang darimana aku." jawab Sean.

"Begitu ya ..." tukas Rania bingung

"Kenapa?" tanya Sean.

"Soalnya tadi saat aku datang dan ingin melunasi biaya perawatan rumah sakit, kata petugasnya semua biaya rumah sakit sudah lunas. Aku kira kamu yang bayar." jelas Rania.

"Hah? Enggak! Aku gak bayar sama sekali.

mungkin ada anggota keluarga kamu yang udah melunasi." ujar Sean.

"Mungkin ..." jawab Rania ragu.

"Sudahlah. Kita tanyakan saja nanti. Sekarang kita cari makan dulu untukmu dan Vania." ajak Sean.

Rania pun mengangguk mengiyakan dan akhirnya mereka berdua pun pergi meninggalkan ruang perawatan untuk sementara.

Episodes
1 Bab 1. Audisi
2 Bab 2. Problematika Kehidupan
3 Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4 Bab 4. Beban
5 Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6 Bab 6 Calon Ibu Mertua
7 Bab. 7 Tertarik
8 Bab. 8 Mood Swing
9 Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10 Bab. 10 Rencana Licik Boss
11 Bab. 11 Ancaman
12 Bab. 12 Selangkah Lagi
13 Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14 Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15 Bab. 15 Menunggu
16 Bab. 16 Ajakan
17 Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18 Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19 Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20 Bab. 20 Gangguan
21 Bab. 21 Perubahan Cinderella
22 Bab. 22 Pameran Lukisan
23 Bab. 23 Dengan Caraku
24 Bab. 24 Terjerat
25 Bab. 25 Hal Konyol
26 Bab. 26 Kesalahan
27 Bab. 27 Bodoh
28 Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29 Bab. 29 Memihak
30 Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31 Bab. 31 Amarah
32 Bab. 32 Suka Atau Duka?
33 Bab. 33 Tidur Bersama
34 Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35 Bab. 35 Di Balik Senyuman
36 Bab. 36 Di Abaikan
37 Bab. 37 Kabur ( 1 )
38 Bab. 38 Kabur ( 2 )
39 Bab. 39 Pengawal Pribadi
40 Bab. 40 Bertemu Lagi
41 Bab. 41 Di Belakang
42 Bab. 42 Pertama
43 Bab. 43 Tindakan Bodoh
44 Bab. 44 Dampak Buruk
45 Bab. 45 Teman
46 Bab. 46 Mencari Rania
47 Bab. 47 Titik Terang
48 Bab. 48 Tidak Sebanding
49 Bab. 49 Melihatmu Kembali
50 Bab. 50 Galau
51 Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52 Bab. 52 Malam Pertama
53 Bab. 53 Terikat
54 Bab. 54 Berita Tersembunyi
55 Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56 Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57 Bab. 57 Banyak Anak
58 Bab. 58 Rewel
59 Bab. 59 Bedrest
60 Bab. 60 Pengkhianatan
61 Bab. 61 Menutupi
62 Bab. 62 Egois
63 Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64 Bab. 64 Memaafkan
65 Bab. 65 Ego
66 Bab. 66 Kebiasaan Baru
67 Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68 Bab. 68 Pengabdian
69 Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70 Bab. 70 Negosiasi
71 Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72 Bab. 72 Mirip
73 Bab. 73 Tak Lagi Sama
74 Bab. 74 Toxic
75 Bab. 75 Pengkhianatan
76 Bab. 76 Saling Menyakiti
77 Bab. 77 Mengakhiri
78 Bab. 78 Di Hantui
79 Bab. 79 Jadi Gila
80 Bab. 80 Good News? Bad News?
81 Bab. 81 Kabur
82 Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83 Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84 Bab. 84 Orang Baik
85 Bab. 85 Tergantikan
86 Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87 Bab. 87 Ketemu
88 Bab. 88 Apalagi Ini?
89 Bab. 89 Titik Terendah
90 Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91 Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92 Visual Soul Mine
93 Extra Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Audisi
2
Bab 2. Problematika Kehidupan
3
Bab 3. Kau Seperti Pengemis!
4
Bab 4. Beban
5
Bab 5. Ciuman Pertama Ku
6
Bab 6 Calon Ibu Mertua
7
Bab. 7 Tertarik
8
Bab. 8 Mood Swing
9
Bab. 9 Permainan Akan Segera Di Mulai
10
Bab. 10 Rencana Licik Boss
11
Bab. 11 Ancaman
12
Bab. 12 Selangkah Lagi
13
Bab. 13 Awal Dari Semuanya
14
Bab. 14 Awal Yang Bahagia
15
Bab. 15 Menunggu
16
Bab. 16 Ajakan
17
Bab. 17 Kisah Kelam Aditya ( 1 )
18
Bab. 18 Kisah Kelam Aditya ( 2 )
19
Bab. 19 Identitas Baru, Kehidupan Baru
20
Bab. 20 Gangguan
21
Bab. 21 Perubahan Cinderella
22
Bab. 22 Pameran Lukisan
23
Bab. 23 Dengan Caraku
24
Bab. 24 Terjerat
25
Bab. 25 Hal Konyol
26
Bab. 26 Kesalahan
27
Bab. 27 Bodoh
28
Bab. 28 Kembalinya Sang Mantan
29
Bab. 29 Memihak
30
Bab. 30 Jangan Sentuh Milik Ku!!
31
Bab. 31 Amarah
32
Bab. 32 Suka Atau Duka?
33
Bab. 33 Tidur Bersama
34
Bab. 34 Tiba - Tiba Dingin
35
Bab. 35 Di Balik Senyuman
36
Bab. 36 Di Abaikan
37
Bab. 37 Kabur ( 1 )
38
Bab. 38 Kabur ( 2 )
39
Bab. 39 Pengawal Pribadi
40
Bab. 40 Bertemu Lagi
41
Bab. 41 Di Belakang
42
Bab. 42 Pertama
43
Bab. 43 Tindakan Bodoh
44
Bab. 44 Dampak Buruk
45
Bab. 45 Teman
46
Bab. 46 Mencari Rania
47
Bab. 47 Titik Terang
48
Bab. 48 Tidak Sebanding
49
Bab. 49 Melihatmu Kembali
50
Bab. 50 Galau
51
Bab. 51 Perasaan Apa Ini?
52
Bab. 52 Malam Pertama
53
Bab. 53 Terikat
54
Bab. 54 Berita Tersembunyi
55
Bab. 55 Kebahagiaan Dibalik Kesedihan
56
Bab. 56 Kehadiran Yang Tidak Tepat
57
Bab. 57 Banyak Anak
58
Bab. 58 Rewel
59
Bab. 59 Bedrest
60
Bab. 60 Pengkhianatan
61
Bab. 61 Menutupi
62
Bab. 62 Egois
63
Bab. 63 Mantan Teman Kencan
64
Bab. 64 Memaafkan
65
Bab. 65 Ego
66
Bab. 66 Kebiasaan Baru
67
Bab. 67 Badai Siap Menghadang
68
Bab. 68 Pengabdian
69
Bab. 69 Cara Menghabiskan Uang Suami Dengan Benar
70
Bab. 70 Negosiasi
71
Bab. 71 Malaikat Tak Bersayap
72
Bab. 72 Mirip
73
Bab. 73 Tak Lagi Sama
74
Bab. 74 Toxic
75
Bab. 75 Pengkhianatan
76
Bab. 76 Saling Menyakiti
77
Bab. 77 Mengakhiri
78
Bab. 78 Di Hantui
79
Bab. 79 Jadi Gila
80
Bab. 80 Good News? Bad News?
81
Bab. 81 Kabur
82
Bab. 82 Tak Tau Tujuan
83
Bab. 83 Ijinkan Tinggal
84
Bab. 84 Orang Baik
85
Bab. 85 Tergantikan
86
Bab. 86 Hancur Secara Tidak Langsung
87
Bab. 87 Ketemu
88
Bab. 88 Apalagi Ini?
89
Bab. 89 Titik Terendah
90
Bab. 90 Pedihnya Kehilangan
91
Bab. 91 Pelangi Setelah Badai
92
Visual Soul Mine
93
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!