19. Gejolak Hati Dibalik Pelukan

John terdiam, tak mampu berkata-kata. Untuk pertama kalinya, ia tak tahu harus memberi jawaban apa. John menatap Nadira dalam diam, seakan kata-kata tersangkut di tenggorokannya. Pertanyaan itu, pertanyaan sederhana, namun penuh makna, membuatnya sulit bernapas. Ia sudah menghindar, sudah mencoba menjaga jarak, tapi gadis ini, kehadirannya, senyumnya, tatapannya, semakin hari semakin membuat dinding yang ia bangun runtuh sedikit demi sedikit.

“Aku…,” John terdiam, mencari kata-kata yang tepat. Ia tak ingin menyakiti perasaan Nadira, tapi juga tak bisa memberikan harapan. Dalam benaknya, semua ini adalah batas yang tak boleh ia lewati, meski perasaannya sendiri sudah mulai memberontak.

Tatapan Nadira tak berubah, masih menunggu, penuh harap namun diselimuti kekecewaan. "Jadi… apa arti kehadiranku bagi Om?" ulangnya lagi dengan suara lebih lirih, menyentuh sisi rapuh yang selama ini John coba pendam.

Akhirnya, John hanya mampu menghela napas panjang dan membuang pandangan ke arah lain, berusaha menyembunyikan kebingungannya. Melihat sikap Nadira yang polos namun manis ini. Ia berusaha menjaga ekspresi datar, meskipun sebenarnya ia mulai kesulitan menahan debaran jantungnya. "Kau ini, Nadira... Kau membuat semuanya jadi rumit, tahu!" gumamnya, tapi tak mampu mengelak dari pesona gadis di hadapannya.

Melihat betapa kerasnya Nadira mempertahankan posisinya di sisinya, hati John bergetar. la merasa dilema, tetapi di sisi lain ada rasa hangat yang perlahan mulai menembus tembok yang ia bangun di antara mereka.

Nadira tersenyum kecil, puas karena berhasil membuat John terdiam. Ia pun semakin mengeratkan pelukannya, menikmati kehangatan itu sambil berkata pelan, “Pokoknya aku nggak akan biarkan Om dekat-dekat sama perempuan lain!”

John mendesah frustrasi,"Sekarang cepat turun!" Titahnya tak ingin perasaanya semakin kacau karena tingkah gadis ini.

"Iya .iya...Om jangan galak-galak sama aku. Entar aku makin cinta," ucap Nadira patuh dan turun dari pangkuan John, membuat John tak bisa berkata-kata mendengar ucapan itu.

Namun yang membuat John kembali terkejut adalah baru saja ia meminta Nadira turun dari pangkuannya, tapi tanpa diduga, gadis itu malah membaringkan diri di atas ranjangnya, menarik selimut dan memejamkan matanya seolah bersiap untuk tidur.

“Hei, kenapa kau malah tidur di sini?” suaranya terdengar seperti protes, campuran antara kaget dan bingung. John mengusap wajahnya dengan frustasi, tak tahu harus bersikap seperti apa menghadapi gadis yang keras kepala di hadapannya ini.

Nadira membuka matanya sekilas, lalu menatap John dengan tatapan polos, “Aku akan tidur di sini, Om. Mulai malam ini, kita tidur bareng.”

John membulatkan matanya, terkejut dengan pernyataan itu. Ia menghela napas panjang, mencoba meredakan perasaannya yang berkecamuk. “Kalau begitu, aku akan tidur di kamar lain saja.”

Namun Nadira hanya tersenyum tipis, seolah telah mempersiapkan jawabannya. “Aku akan tidur di mana pun Om tidur. Kalau Om tidur di lantai sekalipun, aku akan ikut tidur di lantai.” Ia melipat kedua tangannya di dada dan menatap John dengan tatapan penuh keyakinan. “Bahkan jika Om mengunci diri di dalam kamar, tidak membiarkan aku masuk, aku akan tidur di lantai di depan pintu kamar Om. Om nggak akan tega kalau aku tidur di lantai, 'kan?”

John kembali mendesah, frustrasi melihat keras kepala gadis ini. Pikirannya melayang pada kejadian sebelumnya, ketika Nadira pernah menunggu di depan pintu apartemennya selama berjam-jam hanya demi menunggunya pulang. Saat itu, setelah ia meminta pihak apartemen memeriksa CCTV, ia benar-benar terkejut melihat gadis itu duduk diam di sana sejak pagi. Kenangan itu membuatnya tak kuasa lagi untuk bersikap dingin.

“Nadira, kamu ini benar-benar keras kepala, ya,” gumamnya pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.

Nadira yang sudah.memejamkan matanya hanya tersenyum kecil, tak membuka matanya. “Om juga keras kepala, selalu menjauh dariku, padahal aku cuma ingin dekat sama Om,” jawabnya dengan suara lembut namun penuh keteguhan, seakan tak peduli seberapa sering John menolaknya.

“Haish... gadis ini! Sudahlah! Tidurlah!” katanya akhirnya, dengan nada yang jauh lebih lembut. “Besok kamu tidak boleh melakukan hal gila lagi, paham?”

Nadira mengangguk pelan sambil tersenyum. "Asal Om janji nggak bakal deket-deket sama perempuan lain lagi."

John tak lagi merespon perkataan Nadira. Akhirnya, dengan dengan terpaksa, John berbaring di sebelah Nadira. Ia tetap menjaga jarak, membiarkan punggungnya menghadap gadis itu.

“Nadira, jangan keras kepala lagi,” gumamnya lemah, hampir seperti permintaan yang ia tahu tidak akan didengarkan.

Nadira hanya tersenyum, menatap punggung John dengan penuh perasaan. “Tenang saja, Om. Aku nggak akan keras kepala, asal Om menjaga hati Om untukku.”

John tak menjawab, hanya menghela napas dalam-dalam dan berbaring dengan tubuh kaku. Meski sebagian hatinya masih ingin menjauh, ada sisi lain yang mulai merasa tak rela jika gadis ini pergi atau beranjak dari sisinya. Nadira memang tak pernah mudah baginya, tapi kehadirannya seperti membawa secercah kehangatan yang tak pernah ia sadari ia butuhkan.

Melihat John tertidur sambil menunggunya, Nadira berinisiatif mendekat dan memeluknya dari belakang, bahkan dengan berani meletakkan kakinya di atas paha John. Spontan, John terkejut dan matanya langsung terbuka. "Nadira! Tidur yang benar!" tegurnya, mencoba mengingatkan gadis itu. Tingkah Nadira benar-benar membuatnya kesulitan menahan diri.

Dengan santai, Nadira menjawab, "Posisi tidurku sudah benar, Om, ini nyaman kok. Apalagi kalau Om berbalik dan memelukku juga," ujarnya sambil tersenyum.

John memijit pelipisnya, berusaha sabar menghadapi sikap Nadira yang semakin berani. Sesaat, ia berpikir bagaimana caranya agar gadis itu tak terus menempel padanya dan membuatnya sulit menahan diri. Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya berkata, "Nadira, aku ini berasal dari negara yang berbeda. Di tempat asalku, tinggal serumah tanpa ikatan bukan masalah besar. Tapi di negara ini, budaya dan normanya berbeda, dan kamu asli orang sini. Apa yang kamu lakukan ini tidak sesuai dengan budaya bangsamu."

Namun, Nadira hanya tersenyum kecil, menepis peringatan John dengan tenang. "Om, banyak kok orang-orang zaman sekarang yang hidup bersama tanpa ikatan resmi. Jadi menurutku, Om nggak perlu terlalu khawatir soal itu."

John kembali menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya dari gejolak perasaannya yang bercampur aduk. Tatapan Nadira yang penuh harap, seolah meminta kepastian darinya, membuat hatinya semakin berat. Dalam hati, ia bergumam, "Kenapa aku jadi serumit ini dengannya? Nadira... kenapa kau harus membuat segalanya terasa begitu sulit?"

Ia mengingat Nadira yang selalu memandanginya dengan mata penuh keyakinan, dan tak bisa menahan perasaan hangat yang menyusup pelan ke dalam hatinya. Namun, John tahu betul bahwa membiarkan perasaan ini tumbuh hanya akan membuat segalanya semakin rumit. "Kau tahu aku tidak bisa memberikan yang kau harapkan, Nadira. Aku bukan pria yang siap untuk semua ini," bisiknya dalam hati.

Nadira memejamkan matanya, tetapi pikirannya terus berkelana. Dalam diam, ia masih memeluk John dari belakang, tubuhnya yang mungil menempel erat pada punggung pria itu. Keheningan malam menyelimuti mereka, tetapi hati Nadira tak pernah benar-benar tenang.

"Apa yang sedang aku lakukan? Aku tahu ini salah. Tinggal satu atap dengan pria yang bukan suami atau kerabat dekat... bahkan berbagi ranjang dengannya... ini melanggar semua norma, adat, dan agamaku."

Ia menghela napas pelan. Di dalam hatinya, ia terus bertanya-tanya. "Aku selalu diajarkan untuk menghormati batasan, menjaga kehormatan, tapi di sini aku malah mengabaikan semuanya. Apa yang sudah terjadi padaku? Apa aku benar-benar sudah gila karena cinta?"

Tangannya perlahan mengeratkan pelukan, seolah takut jika John akan pergi. "Tapi... aku merasa aman bersamanya. Bersama dia, aku merasa... dicintai, meskipun aku tahu dia tidak pernah mengatakan itu padaku. Aku ingin dia melihatku lebih dari sekadar gadis yang numpang hidup di apartemennya. Aku ingin dia melihatku sebagai wanita yang pantas untuk dicintai."

...🍁💦🍁...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Nadira membuang rasa malunya dan berusaha mendapatkan hatinya om john,,, nadira sangat cemburu bingit om john dkt2 perempuan lain....

Nadira mepet terus om john sampai luluh hatinya dan buat om john jatuh cinta dan bucin akut...

lanjut thor....

2024-11-27

3

Anitha Ramto

Anitha Ramto

iya si John sendiri yg membuat rumit
knp nyalahin Nadira...km tinggal jawab iya az selesai

2024-11-26

4

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

jhon, kamu yg membuat segalanya menjadi rumit

2024-11-26

3

lihat semua
Episodes
1 1. Yang Pertama
2 2. Menunggu
3 3. Kebohongan
4 4. Sementara
5 5. Kepedulian Dibalik Sikap Dingin
6 6. Heran
7 7. Perasaan yang Terusik
8 8. Menahan Rasa
9 9. Tak Pernah Tega
10 10. Pria Misterius
11 11. Dibenci
12 12. Pengakuan
13 13. Terulang Lagi
14 14. Rasa Penasaran
15 15. Warna Baru
16 16. Sebuah Ancaman
17 17. Nekat
18 18. Benar-benar Cemburu
19 19. Gejolak Hati Dibalik Pelukan
20 20. Tantangan
21 21. Menemani
22 22. Membalikkan Keadaan
23 23. Gara-gara Baju Kotor
24 24. Ocehan Angga
25 25. Rencana Licik
26 26. Perasaan Campur Aduk
27 27. Sesuatu yang Membuat Penasaran
28 28. Aku Kalah
29 29. Dimanjakan
30 30. Pembuat Masalah
31 31. Semakin Iri
32 32. Gagal
33 33. Menjengkelkan Tapi Menyenangkan
34 34. Kejujuran John
35 35. Saran Sahabat
36 36. Lamaran
37 37. Tak Ingin Memaksa
38 38. Enggan Pulang
39 39. Sekadar Memberitahu
40 40. Sejak Semalam
41 41. Para Sahabat John
42 42. Kepribadian Rian yang Kontras
43 43. Manggil Apa?
44 44.Ingin Mengacau
45 45. Mengajukan Cuti
46 46. Staf administrasi
47 47. Momen Bahagia
48 48. Pesta Spesial
49 49. Menonton
50 50. Malam Setelah Janji Suci
51 51.Memasang Umpan
52 52. Kejutan
53 53. Tak Percaya
54 54. Sasha Akan Beraksi
55 55. Celah
56 56. Sebuah Kebetulan
57 57. Curiga
58 58. Diskusi
59 59. Menyembunyikan
60 60. Nadira ke Kantor John
61 61. Hadiah
62 62. Nadira Tahu
63 63. Tanpa Solusi
64 64. Nadira Pulang
65 65. Tak Mampu Berkata
66 66. Rahasia yang Terkuak
67 67. Rencana John dan Para Sahabatnya
68 68. Ingin Mengambil Kembali
69 69. Perang Strategi
70 70. Ditangkap
71 71. Kesempatan
72 Dosa yang Kucintai
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Yang Pertama
2
2. Menunggu
3
3. Kebohongan
4
4. Sementara
5
5. Kepedulian Dibalik Sikap Dingin
6
6. Heran
7
7. Perasaan yang Terusik
8
8. Menahan Rasa
9
9. Tak Pernah Tega
10
10. Pria Misterius
11
11. Dibenci
12
12. Pengakuan
13
13. Terulang Lagi
14
14. Rasa Penasaran
15
15. Warna Baru
16
16. Sebuah Ancaman
17
17. Nekat
18
18. Benar-benar Cemburu
19
19. Gejolak Hati Dibalik Pelukan
20
20. Tantangan
21
21. Menemani
22
22. Membalikkan Keadaan
23
23. Gara-gara Baju Kotor
24
24. Ocehan Angga
25
25. Rencana Licik
26
26. Perasaan Campur Aduk
27
27. Sesuatu yang Membuat Penasaran
28
28. Aku Kalah
29
29. Dimanjakan
30
30. Pembuat Masalah
31
31. Semakin Iri
32
32. Gagal
33
33. Menjengkelkan Tapi Menyenangkan
34
34. Kejujuran John
35
35. Saran Sahabat
36
36. Lamaran
37
37. Tak Ingin Memaksa
38
38. Enggan Pulang
39
39. Sekadar Memberitahu
40
40. Sejak Semalam
41
41. Para Sahabat John
42
42. Kepribadian Rian yang Kontras
43
43. Manggil Apa?
44
44.Ingin Mengacau
45
45. Mengajukan Cuti
46
46. Staf administrasi
47
47. Momen Bahagia
48
48. Pesta Spesial
49
49. Menonton
50
50. Malam Setelah Janji Suci
51
51.Memasang Umpan
52
52. Kejutan
53
53. Tak Percaya
54
54. Sasha Akan Beraksi
55
55. Celah
56
56. Sebuah Kebetulan
57
57. Curiga
58
58. Diskusi
59
59. Menyembunyikan
60
60. Nadira ke Kantor John
61
61. Hadiah
62
62. Nadira Tahu
63
63. Tanpa Solusi
64
64. Nadira Pulang
65
65. Tak Mampu Berkata
66
66. Rahasia yang Terkuak
67
67. Rencana John dan Para Sahabatnya
68
68. Ingin Mengambil Kembali
69
69. Perang Strategi
70
70. Ditangkap
71
71. Kesempatan
72
Dosa yang Kucintai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!