Episode 14 Menyewa toko

Setelah dari lantai dua wandi mengajak bik marmi dan rana kebagian belakang toko

"loh ini bangunan apa mas wandi!?: tanya Bik Marmi

"ini ibu buat rumah,dulu kami sering nginap disini jika cuaca tidak memungkinkan kami untuk pulang atau ibu sedang membongkar barang baru karena sudah lelah jadi kami memilih untuk nginap di sini" jawab wandi

"ayo buk jika ibu mau lihat-lihat kedalam " ucap wandi lagi

Lalu membuka kunci pintunya

"di dalam sini ada dua kamar tidur satu kamar mandi dan satu dapur " ucap wandi bik marmi dan rana terus saja melihat sampai kedapur

"wah ini bagus bu jika kita banyak pesanan kan bisa langsung buat di sini" ucap Rana

"iya nak kamu benar" jawab bik marmi

"oh iya bu, memangnya ibu mau jualan apa!?" tanya wandi

"kami jualan kue mas wandi " jawab bik Marmi

"oh jualan kue ya bu?!!! Saya rasa jualan ibu akan laris tapi mungkin awal-awal masih kurang peminatnya tapi beda jika ibu memang sudah punya pelanggan tetap karena ibu bisa langsung mengarahkannya kemari"ucap wandi

bik Marmi dan rana membenarkan ucapan wandi

Rana semakin bersemangat ingin berjualan di tempat itu karena Rana sudah punya pelanggan tetap yaitu teman-teman sekolahnyamang Dito si tukang ojek

Bagaimana bu apa ibu minat!?" tanya wandi

"iya mas wandi kami minat tapi apakah kami bisa menyewanya pertama selama tiga bulan dulu!? Karena kami belum tau bagaimana situasi di daerah sini apakah jualan kami akan ramai nanti " ucap bik marmi mencoba untuk bernegosiasi dengan wandi

"oh tentu saja bu" jawab wandi

Wandi tidak mempermasalahkan itu yang terpenting bagi wandi toko kesayangan ibunya itu berpenghuni dan pastinya akan terawat jika ada yang menyewanya

Wandi juga paham maksud bik Marmi yang ingin menyewa toko ibunya selama tiga bulan sebagai pengenalan

"kalau begitu kami harus bayar sewanya berapa mas wandi selama tiga bulan itu!?" tanya bik marmi lagi

"kalau ibu hanya menyewa selama tiga bulan maka ibu hanya membayar sewanya sebesar Rp.3.750.000.00 " jawab wandi

"oh begitu ya" ucap bik marmi

"baiklah kalau begitu ibu bayar sekarang saja karena rencananya ibu akan mulai berjualan di akhir pekan nanti" ucap bik Marmi lagi

"oh tentu saja bu,kita buat surat perjanjian sewa ya bu biar di kemudian hari kita nggak bada kles ataupun kesalah pahaman karena ada bukti hitam diatas putih "jawab wandi mengeluarkan sebuah kwitansi dari dalam tas kecilnya

Setelah menandatangani kwitansi sewa wandi menyerahkan kunci toko nya pada bik marmi dan Rana memvideokan semuanya sebagai bukti di kemudian hari

"oh iya buk di samping kanan toko ini ada jalanan untuk menuju rumah di belakang jadi ibu bebas Keluar masuk ke rumah belakang tanpa harus masuk kedalam toko terlebih dahulu " ucap Wandi

" oh benarkah!? Bolehkah kami melihatnya !?" tanya bik marmi

"ayo bu saya perlihatkan " jawab wandi lalu mereka berjalan keluar dari dalam toko dan berjalan ke samping kanan toko dan benar saja di sana ada lorong kecil menuju kebelakang toko lorong itu cocok untuk satu motor saja

Setelah merasa tidak ada lagi yang harus di jelaskan pada bik marmi dan rana wandi pun berpamitan untuk pulang karena harus menggantikan adiknya wanda untuk menjaga sang ibu yang sedang dirawat di rumah sakit

"kalau begitu saya pamit dulu ya bu, semoga ibu betah jualan disini dan jualan ibu laris manis" ucap wandi

"aamiin ya rabbal alamiin, semoga saja mas wandi agar kami bisa memperpanjang masa kontrakan kami" jawab bik Marmi

Setelah berpamitan wandi pun meninggalkan bik marmi dan rana di toko itu

"bik ayo kita ke pasar segar takut nanti mama tau jika kita keluarnya lama banget " ucap rana mengingatkan bik Marmi

"ya ampun iya non,non Rana benar

Ayo non kita kunci dulu pintu tokonya setelah itu kita langsung kepasar" jawab bik Marmi

Setelah mengunci semuanya bik marmi menyerahkan kunci toko itu pada Rana

Mereka memesan ojek online untuk mengantarkan mereka ke pasar segar agar bisa cepat sampai

Tak butuh waktu lama kini mereka telah sampai dam mereka segera berbelanja

Setelah berbelanja mereka kembali memesan ojek online untuk mengantarkan mereka pulang

Rana dan bik marmi bersyukur sesampainya di rumah nyonya Sania sedang keluar bersama suami dan anak-anaknya

Rana segera membersihkan diri karena tidak ingin ketahuan oleh sang mama jika dia pergi cukup lama bersama bik marmi

Walaupun rana tau jika ibunya tidak akan pernah peduli padanya tapi Rana masih punya rasa takut pada kedua orang tuanya itu

Rana merebahkan tubuhnya di kasur bekas Raya yang baru saja rana minta bawakan ke kekamarnya pada pak joko dan mang kardi karena kasur lamanya sudah sangat keras

Pak joko san mang kardi memindahkan kasur itu saat rumah majikannya itu sepi

"semoga saja kue-kue jualanku nanti laris manis dan bisa mengumpulkan banyak uang agar bisa keluar dari rumah ini" gumam rana sambil menatap langit-langit kamarnya yang warnanya sudah mulai memudar

Lama rana melamun hingga tak sadar jika dirinya sudah tertidur pulas

bahkan Rana sudah melewatkan makan malamnya tapi keluarganya tak ada yang mempedulikannya

pukul tiga malam rana terbangun seperti biasa

Rana bergegas masuk kekamar mandi mencuci muka dan gosok gigi saja karena rana sedang absen untuk sholat

Setelahnya rana berjalan perlahan agar tidak membangunkan orang-orang yang ada didalam rumah orang tuanya

Rana menuju dapur para maid di mana bik marmi juga bik Mumun menunggunya untuk membuat semua pesanan teman-teman sekolah rana

pukul enam pagi rana sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dan di depan gerbang pak Dito sudah menunggu Nya

Seperti biasa Rana sampai di sekolahnya di saat masih sepi

"Ran bagaimana kamu sudah liat-liat toko yang cindy katakan !?" tanya Lesti saat menunggu waktu masuk

"sudah les, insya Allah akhir pekan ini aku sudah mulai berjualan di sana " jawab Rana

"wah kalau begitu teman-teman harus tau biar mereka ketoko kue kamu untuk jajan saat mereka jalan-jalan ke taman" ucap Lesti

Rana hanya tersenyum melihat antusiasme sahabatnya itu

Dan benar saja lesti memberi tahukan pada semua teman-temannya jika Rana membuka toko kuenya yang ada di pinggir Taman

Teman teman Rana bersorak gembira dan mengucapkan kata selamat untuk rana

Dan mendoakan agar toko kue rana selalu ramai

Rana merasa bahagia teman-teman sekelasnya Sangat baik padanya dan tidak pernah membulynya walaupun mereka tau jika rana anak seorang pembantu

Ya itulah yang mereka tau tentang Rana

Terpopuler

Comments

Herdian Arya

Herdian Arya

kok ga up, tersesat di mana ini penulisnya.

2024-11-20

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

awal masa depan yg bagus ttp s3mangat rana jgn sedih trs byktikan klo kau bisa sukses tanpa klga mu ..

2024-11-16

2

Iki Agustina

Iki Agustina

Ayoo rana cepatan keluar dari keluarga toxicmu, ka up lagi dong

2024-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 menarik perhatian
2 Episode 2
3 Episode 3 Rana Numpang Dong!!
4 Episode 4 Belajar menjauh
5 Episode 5 Liburan Ala Rana
6 Episode 6 Hati yang tersakiti
7 Episode 7 Kasian kamu non!!
8 Episode 8 Good job baby!!!
9 Episode 9 Mau jualan pisang goreng
10 Episode 10 Laris manis
11 Episode 11 Rasa Kecewa
12 Episode 12 lapak baru
13 Episode 13 Lapak baru 2
14 Episode 14 Menyewa toko
15 Episode 15 Mulai berjualan
16 Episode 16 Bismillah Berkah
17 Episode 17 jangan salahkan aku lelah berjuang
18 Episode 18 Rana Berbeda
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24 Brawijaya family
25 Episode 25
26 Episode 26 Ternyata aku memang anak pembantu
27 Episode 27 Ulang tahun Raya
28 Episode 28 menyesal
29 Episode 29 Usaha Rahardian
30 Episode 30 Di fitnah lagi
31 Episode 31 Dirawat
32 Episode 32 Dimana Hatimu nyonya
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35 ungkapan Raya
36 Episode 36 Aku Menyerah Berjuang
37 Episode 37 Ma,Pa Rana pergi
38 Episode 38 Rana pergi
39 Episode 39 Nama baru Untuk Rana
40 Episode 40 Pencarian Rama
41 Episode 41
42 Episode 42 Kesedihan nyonya Sania
43 Episode 43 Berita mengejutkan
44 Episode 44 Berita kematian Rana
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48 Bertemu Lagi
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54 Penyebar Gosip
55 Episode 55 Kebusukan angel
56 Episode 56
57 Episode 57 Ke Indonesia
58 Episode 58 Tiba di Indonesia
59 Episode 59 Wajahnya mirip Rana
60 Episode 60
61 Episode 61 Tangisan nyonya Sania
62 Episode 62
63 Episode 63 Nasihat dua ibu
64 Episode 64 Nyonya Amira Syok
65 Episode 65 Terusir
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68 liburan bareng
69 Episode 69
70 Episode 70 Lingga mencoba PDKT
71 Episode 71 Jebakan Laila
72 Episode 72
73 Episode 73 Menjenguk mbok Lastri dan mang amin
74 Episode 74 awal kedekatan Dira dan Arkana
75 Episode 75 orang dari masa lalu Arkana
76 Episode 76 kekecewaan Dira
77 Episode 77 Hari sial Arkan
78 Episode 78 kesempatan dalam kesempitan
79 Episode 79 PDKT
80 Episode 80 Harapan Raya
81 Episode 81 Adakah sebuah kesempatan?!
82 Episode 82 Berdamai dengan rasa sakit
83 Episode 83 Jujur pada bunda selena
84 Episode 84 Benarkah ini?!
85 Episode 85 Tes DNA
86 Episode 86 Hasil DNA
87 Episode 87 kebun strawberry
88 Episode 88 Bertemu Raya dan Rama
89 Episode 89 Rama tau siapa Dira
90 Episode 90 Karena aku memang kakakmu
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101 kembali kerumah masa lalu
102 Episode 102
103 Episode 103 Nginap
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107 viona sakit
108 Episode 108 viona di rawat
109 Episode 109
110 Episode 110
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Episode 1 menarik perhatian
2
Episode 2
3
Episode 3 Rana Numpang Dong!!
4
Episode 4 Belajar menjauh
5
Episode 5 Liburan Ala Rana
6
Episode 6 Hati yang tersakiti
7
Episode 7 Kasian kamu non!!
8
Episode 8 Good job baby!!!
9
Episode 9 Mau jualan pisang goreng
10
Episode 10 Laris manis
11
Episode 11 Rasa Kecewa
12
Episode 12 lapak baru
13
Episode 13 Lapak baru 2
14
Episode 14 Menyewa toko
15
Episode 15 Mulai berjualan
16
Episode 16 Bismillah Berkah
17
Episode 17 jangan salahkan aku lelah berjuang
18
Episode 18 Rana Berbeda
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24 Brawijaya family
25
Episode 25
26
Episode 26 Ternyata aku memang anak pembantu
27
Episode 27 Ulang tahun Raya
28
Episode 28 menyesal
29
Episode 29 Usaha Rahardian
30
Episode 30 Di fitnah lagi
31
Episode 31 Dirawat
32
Episode 32 Dimana Hatimu nyonya
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35 ungkapan Raya
36
Episode 36 Aku Menyerah Berjuang
37
Episode 37 Ma,Pa Rana pergi
38
Episode 38 Rana pergi
39
Episode 39 Nama baru Untuk Rana
40
Episode 40 Pencarian Rama
41
Episode 41
42
Episode 42 Kesedihan nyonya Sania
43
Episode 43 Berita mengejutkan
44
Episode 44 Berita kematian Rana
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48 Bertemu Lagi
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54 Penyebar Gosip
55
Episode 55 Kebusukan angel
56
Episode 56
57
Episode 57 Ke Indonesia
58
Episode 58 Tiba di Indonesia
59
Episode 59 Wajahnya mirip Rana
60
Episode 60
61
Episode 61 Tangisan nyonya Sania
62
Episode 62
63
Episode 63 Nasihat dua ibu
64
Episode 64 Nyonya Amira Syok
65
Episode 65 Terusir
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68 liburan bareng
69
Episode 69
70
Episode 70 Lingga mencoba PDKT
71
Episode 71 Jebakan Laila
72
Episode 72
73
Episode 73 Menjenguk mbok Lastri dan mang amin
74
Episode 74 awal kedekatan Dira dan Arkana
75
Episode 75 orang dari masa lalu Arkana
76
Episode 76 kekecewaan Dira
77
Episode 77 Hari sial Arkan
78
Episode 78 kesempatan dalam kesempitan
79
Episode 79 PDKT
80
Episode 80 Harapan Raya
81
Episode 81 Adakah sebuah kesempatan?!
82
Episode 82 Berdamai dengan rasa sakit
83
Episode 83 Jujur pada bunda selena
84
Episode 84 Benarkah ini?!
85
Episode 85 Tes DNA
86
Episode 86 Hasil DNA
87
Episode 87 kebun strawberry
88
Episode 88 Bertemu Raya dan Rama
89
Episode 89 Rama tau siapa Dira
90
Episode 90 Karena aku memang kakakmu
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101 kembali kerumah masa lalu
102
Episode 102
103
Episode 103 Nginap
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107 viona sakit
108
Episode 108 viona di rawat
109
Episode 109
110
Episode 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!