Setelah pergi dan memberi pelajaran kepada keluarga Lawrence, Alex pun segera membawa Arisa pulang ke paviliun miliknya.
Perjalanan menuju Paviliun Alex, didalam mobil
Alex: "Apakah kau ini bodoh atau apa? Mengapa kau tidak melakukan perlawanan kepada mereka yang menindasmu?! Yang benar saja kau ini!" (dengan nada yang agak sedikit marah)
Arisa: "Hm..." (sambil merenung melihat keluar jendela)
Alex: "Tsk, apakah kau mengabaikanku?! Cih! Berani sekali kau mengabaikanku!" (sambil marah lalu menarik tangan Arisa hingga Arisa terjatuh didalam pelukan Alex)
Arisa: "A...apa... apa yang kau lakukan!? Le...lepaskan aku!" (dengan perasaan terkejut dan segera menarik tangannya lalu duduk kembali ketempatnya)
Alex: "Sekarang kau bertanya apa yang aku lakukan? Lalu apa yang kau lakukan sehingga kau mengabaikan perkataanku?!" (serius menatap Arisa)
Arisa: "Err.... serigala licik ini...! Jika marah dia selalu menatapku seperti itu, seolah-olah ia ingin memakanku! Lagipula aku mengabaikannya bukan tanpa alasan." (pikir Arisa dalam hati)
Arisa: "Maafkan aku..." (dengan ucapan sayu dan tatapan sendu)
Alex: "Apa?! Dia...dia meminta maaf padaku?! Hm, perasaan ini lumayan juga!" (dalam hati Alex tersentuh)
Alex: "Baiklah, kali ini aku akan memaafkanmu. Tetapi jika lain kali kau mengabaikanku lagi maka aku akan..."
Setelah Alex setengah bicara ia kemudian ingin melihat Arisa, namun ia melihat bahwa Arisa tertidur. Alex pun tidak menyelesaikan bicaranya, dan ia segera merebahkan kepala Arisa ke pahanya sebagai bantal untuk Arisa yang tengah tertidur.
Didalam perjalanan, Juan memberitahukan informasi tentang Brandon Depth kepada Alex.
Juan: "Tuan, sepertinya... sepertinya David dengan Brandon cukup dekat."
Alex: "Hm?" (sambil mengerutkan keningnya)
Juan: "Ya, tuan. Sebenarnya setelah kau memerintahkanku untuk mengirim beberapa berkas kepada David diperusahaan Kane pada hari itu, aku melihat bahwa Brandon Depth baru saja keluar dari pintu perusahaan Kane. Aku pikir dia tidak terlalu dekat dengan orang-orang di perusahaan Kane selain untuk menemui David."
Alex: "Selidiki itu."
Juan: "Baik tuan."
Setelah perbincangan itu selesai, tidak lama kemudian sampailah mereka di paviliun milik Alex.
Pukul 15:20, Paviliun Alex
Setelah sampai pun Alex melihat bahwa Arisa masih tertidur pulas, Alex tidak ingin membangunkannya jadi Alex membawanya mausk kerumah dengan cara menggendongnya.
Takk...Takk...Takk...
Suara langkah kaki Alex menaiki tangga menuju kamar tidurnya.
Setelah sampai dikamarnya, Alex pun segera membaringkan Arisa diranjangnya. Namun setelah dibaringkan, Arisa malah terbangun dari tidurnya.
Alex: "..." (membaringkan Arisa diranjangnya)
Arisa: "Apakah aku sudah sampai dirumah?" (bertanya kepada Alex yang berbalik ingin beranjak pergi)
Alex yang mendengar suara Arisa pun segera berhenti dan membalikkan badannya.
Alex: "Ya."
Arisa: "Tapi, dimana ini? Kurasa apartemen yang kutinggali tidak semewah ini."
Alex: "Dasar bodoh, tentu saja ini paviliun milikku."
Arisa: "Apa? Di paviliun milikmu?!" (dengan ekspresi terkejut)
Alex: "Hm. Kau jangan pernah berpikir untuk meninggalkan tempat ini, jika tidak kau harus menanggung akibatnya! Duduklah dengan tenang disini, aku akan turun mengambilkan makanan untukmu, kau pasti lapar." (dengan nada yang serius)
Arisa: "Tidak perlu... aku tidak lapar."
Grukk...Grukk...Grukk...
Suara perut Arisa berbunyi, setelah mengatakan tidak lapar tetapi perutnya berbunyi. Tentu saja Arisa sangat malu akan kejadian itu dan itu membuat wajahnya menjadi merah.
Alex: "Ck! Kau pasti sangat lapar, mulutmu bisa berbohong tapi perutmu tidak." (berjalan pergi)
Arisa: "Astaga... ini benar-benar sangat memalukan! Mengapa kau harus berbunyi disaat yang tidak tepat seperti ini, perut!" (sambil mengumpatkan dirinya dibalik selimut)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments