Alih-alih dari itu semakin Marian dan Viola mempermalukan Arisa, Arisa tidak hanya tinggal diam lagi seperti dahulu. Sekarang ia bukanlah Arisa yang dulu, yang mana dulu ia sangat bodoh sehingga tidak bisa membedakan yang mana yang jahat dan yang mana yang baik.
Melihat perubahan dari Arisa yang kini semakin cekatan dan memiliki lidah yang tajam, Marian dan Viola semakin membencinya. Maka dari itulah mereka tidak pernah habis-habisnya untuk memikirkan cara bagaimana menjatuhkan Arisa.
Marian: "Ah! Itu... Kami memang tahu kalau kau mendatangi kediaman Lawrence pada waktu itu, tetapi kami tidak tahu bahwa maksud kedatanganmu adalah untuk meminta uang untuk pengobatan nenek...hiks... Pada waktu itu kau berbicara meminjam uang untuk pergi berbelanja di mall, maka dari itulah kami tidak memberikanmu pinjaman dan lalu kau pergi tanpa pamit dengan kami. Hiks... Jika aku tahu bahwa kedatanganmu kemari pada saat itu adalah meminta uang untuk pengobatan nenek Yin, maka aku akan memberikannya untukmu...hiks...ini salahku...hiks...hiks..." (berpura-pura menangis dan meminta simpati terhadap orang lain)
Jhonny: "Sudahlah sayang, ini bukan salahmu tetapi ini adalah salah wanita tak tahu malu ini!" (sambil merangkul Marian dan menunjuk pada Arisa)
Viola: "Ya, ibu, ayah benar ini bukanlah salahmu. Tetapi kakaklah yang lalai dalam menjaga nenek Yin." (sambil berpura-pura sedih)
Para tamu: "Astaga... Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Arisa sekejam itu. Neneknya sedang sakit dan ia malah meminta uang untuk berbelanja."
Para tamu: "Iya, kau benar! Dia memang wanita yang tidak tahu malu!"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Marian Li tampak meyakinkan, para tamu yang hadir pun mulai bergunjing tentang Arisa dihadapannya secara terang-terangan.
Arisa yang melihat akting mereka pun sangat terkejut sambil mengepalkan tangannya, karena kejadian yang sesungguhnya tidaklah seperti apa yang mereka katakan. Tapi ingat, Arisa yang sekarang bukanlah Arisa yang bodoh seperti dahulu. Arisa pun berusaha membela dirinya dan mengakui bahwa apa yang dikatakan oleh Marian Li itu tidak benar.
Arisa: "A...apa...! Itu semua tidak benar! Kenapa kalian pandai sekali memutarbalikkan kenyataannya! Aku pada waktu itu datang untuk meminta pinjaman agar pengobatan nenek bisa dibayar, tetapi aku sama sekali tidak mendapatkan pinjaman itu dan kalian malah mengusirku! Dan sekarang kalian.... Cih... Menjijikkan sekali memperlihatkan air mata palsu dan kesedihan munafik kalian itu ketika dihadapan jasad nenek Yin! Kalian mengataiku tidak tahu malu, lalu lebih tidak tahu malu mana aku daripada kalian yang memasang muka munafik kalian itu dihadapan semua orang hanya untuk mempermalukanku?!" (karena emosinya meluap, Arisa berteriak dan dengan tegas mengatakan pembelaan atas dirinya)
Mendengar apa yang dikatakan oleh Arisa, emosi Jhonny pun sangat tidak terkendalikan lagi. Karena pembelaannya dianggap lancang oleh ayah angkatnya, Jhonny pun yang sekali ayah angkatnya menampar Arisa dengan keras dan memarahinya habis-habisan.
Jhonny pun menghampiri Arisa dan menamparnya hingga ia tersungkur dilantai.
Plakk....
Terdengar sangat jelas, bahwa tamparan yang diberikan oleh Jhonny kepada Arisa sangat keras sampai membuat bengkak dipipi kiri Arisa.
Arisa yang mendapatkan tamparan itupun sejenak tercengang dengan apa yang dilakukan oleh ayang angkatnya, karena meskipun ia adalah ayah angkatnya selama ini ia tidak pernah menampar Arisa apalagi sampai sekeras ini.
Arisa yang tersungkur dilantai pun hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya yang telah sangat-sangat dipermalukan oleh keluarga Lawrence. Dan ia hanya bisa berkata lirih meminta pertolongan kepada siapapun yang bisa menolongnya.
Jhonny: "Itu adalah peringatan keras untukmu karena kau sangat tidak tahu malu! Mulai sekarang kau dengan keluarga Lawrence tidak memiliki hubungan apa-apa lagi! Aku sudah tidak menganggapmu sebagai anak lagi!"
Arisa: "A...ayah...aku..."
Jhonny: "Jangan panggil aku ayah! Aku tak sudi wanita tak tahu malu sepertimu memanggilku ayah!"
Menyaksikan itu para tamu yang hadir pun kembali menggunjingkan Arisa.
Para tamu: "Astaga... dia benar-benar tidak tahu malu yaa..."
Para tamu: "Iya kau benar, aku bahkan tidak menyangka bahwa kesalahan yang telah ia perbuat hingga berakibat sefatal ini..."
Arisa pun menangis atas apa yang telah ia alami, dan ia mulai mengucapkan pertolongan secara lirih.
Arisa: "Siapapun... siapapun... kumohon tolong aku....hiks..." (berkata lirih sambil menyeka air matanya)
Melihat kejadian itu, Marian Li dan Viola Lawrence sangat puas menyaksikannya. Dan bahkan hal yang tidak mereka duga telah mereka saksikan pula, yaitu pemutusan hubungan antara Arisa dengan keluarga Lawrence.
Namun siapa sangka, bahwa ada seseorang yang akan benar-benar menolongnya.
Brakk...
Terdengar suara pintu masuk dikediaman Lawrence diterobos oleh beberapa orang.
Jhonny: "Laki-laki tak tahu malu dari mana kau yang berani menerobos masuk kedalam rumahku!?" (bertanya dengan nada berteriak)
Ajudan: "Siapa kau pantas menanyakan identitas taun kami?!" (sambil membekuk tangan Jhonny)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments