Pagi pun tiba...
Arisa yang sudah agak sedikit lupa dengan kejadian pada malam itu, akhirnya ia terbangun dengan perasaan sangat terkejut. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi dia tidur dengan seorang laki-laki!
Alex: "Selamat pagi, sayang."
Arisa: "Wahh!! Siapa kau!? Dan...dan mengapa aku bisa tidur denganmu!?" (Arisa sangat terkejut ketika disapa Alex yang tidur disampingnya)
Alex: "Yo, sayang, apakah kau sudah melupakan malam yang indah kita? Apakah aku perlu membantumu untuk mengingatnya?"
Arisa: "Malam indah...?" (Arisa kembali berpikir apa yang terjadi padanya tadi malam)
Setelah Arisa kembali mengingat semuanya, Arisa sangat terkejut karna ia telah ingat bahwa ia juga menandatangani surat perjanjian pernikahan dengan Alex.
Alex: "Sekarang, apa kau sudah mengingat semuanya, istriku?" (rebahan dengan senyum nakal dibibirnya)
Arisa: "Hm.."
Arisa nampak pasrah saja soal "Surat Perjanjian Pernikahan" yang telah ia sepakati dengan Alex, karna Arisa juga mengingat akan dokter Lu yang menelponnya agar segera melakukan operasi terhadap neneknya, dan tentu saja Arisa memerlukan uang untuk itu.
Seketika Arisa langsung mengubah raut wajahnya menjadi terlihat sangat banyak kesedihan dan kehampaan yang ia jalani. Dan itu membuat Alex bertanya-tanya kepadanya.
Alex: "Kenapa, apakah aku membuat kesalahan? Aku lihat kau cepat sekali mengubah raut wajahmu."
Arisa: "Ini bukan tentangmu, aku yakin kau juga sudah mendengar bahwa dokter Lu menelponku tadi malam kan?"
Alex: "Hm. Tenanglah sayang, semuanya akan baik-baik saja." (bangun lalu memeluk Arisa)
Arisa: "Hei, kau! Siapa yang mengijinkanmu untuk memelukku?! Apakah kau sudah lupa dengan syarat yang ku berikan kepadamu tadi malam?!" (sambil menepis tangan Alex yang menempel ditubuhnya)
Alex: "Dan apakah kau juga melupakan syarat dari perjanjian pernikahan ini?" (dengan ekspresi dingin)
Arisa: "Dasar serigala licik! Lihatlah nanti bagaimana aku membereskanmu! Jika bukan karena nenek aku tidak akan pernah menikahi serigala licik sepertimu ini! Sudahlah, sekarang waktunya menjenguk nenek dan menanyakan kepada dokter Lu apakah operasinya berjalan dengan lancar." (dalam hati Arisa marah)
Arisa: "Kupikir kau sudah mentransfer uangnya kerekening milikku. Sampai jumpa." (berjalan pergi)
Alex: "Kemana kau akan pergi?"
Arisa: "Itu bukan urusanmu!"
Karena Arisa berbicara seperti itu akhirnya membuat Alex sangat kesal, dan akhirnya Alex menarik tangan Arisa hingga Arisa terjatuh dipelukannya.
Alex: "..." (tarik)
Arisa: "Hei! Apa yang kau lakukan!? Mengapa kau menarikku dan mencoba untuk mengahalangi jalanku!?"
Alex: "Aku hanya bertanya kau akan pergi kemana, dan kau tidak menjawab pertanyaanku. Arisa Lawrence, ingatlah posisimu." (dengan tatapan yang dingin)
Sontak tatapan dingin yang diberikan Alex kepada Arisa sangat membuatnya takut, dan ia kembali teringat bahwa ia membutuhkan Alex untuk pengobatan neneknya.
Arisa: "Err... emm... tatapan ini... seperti seekor serigala yang ingin memakan seekor kelinci putih!" (dalam hati Arisa takut)
Arisa: "Aku ingin pergi ke rumah sakit! Apa kau puas!?"
Alex: "Juan, antar nyonya Alex ke rumah sakit."
Juan: "Baik, tuan." (menjawab diluar pintu)
Arisa: "Apa?! Nyonya Alex?!" (dalam hati Arisa bertanya dengan perasaan kesal)
Arisa: "Tidak, kurasa itu tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri naik taksi."
Alex: "Apakah kau mencoba melawanku, kucing kecil?" (dengan tatapan dingin)
Arisa: "Emm... tatapan ini lagi..." (dalam hati Arisa takut)
Karna tak sanggup menolak Alex, akhirnya Juan asisten pribadinya Alex, mengantarkan Arisa ke rumah sakit.
Ketika ia sampai dirumah sakit, betapa terkejutnya Arisa ketika ia mendengar sebuah kabar yang disampaikan dokter Lu kepadanya mengenai kondisi neneknya pada saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments