Bab 16 'Bully'

Lo tuh apa²an sih punya hak apa Lo ngelakuin ini? Merasa sok berkuasa? Udah pinter? Emg Lo pemilik sekolah? Kaya duit orang tua aja bangga

~Elina amaro~

         HAPPY READING🎉

TYPO  BERTEBARAN!

•••

Seusai bangun, dari pingsannya. Alina mendadak bingung, sebab padahal tadi ia sedang mengeksekusi si tikus. sekarang ia baru sadar, bahwa tadi Angel, masuk ke dalam tubuhnya.

Sekarang, ia bisa lega karena misinya sudah selesai. berkat bantuan Angel, dan besok ia akan mulai sekolah lagi dan berpakaian nerd lagi,

Ia bingung kapan, ia akan membongkar identitasnya. Apakah saat ulang tahun sekolah? Atau perpisahan sekolah? Setelah ia fikir-fikir, ia akan membuka identitasnya saat keluarga kandungnya mengetahui, kebenarannya yg sesungguhnya.

"Huftt drama, lagi drama lagi"gumam Alina. saat hendak bangkit, dari kasur. setelah itu ia memasuki walk closet, untuk ganti baju dan memakai pakaian formalnya.

Loh kok bukannya tadi udah pake? Tadikan udah ganti pas Alina menunju kesini kok gada ya part itu? Aku skip hehe biar cepet

Setelah sudah merasa perfect, ia turun dan tak lupa juga memakai topeng. saat ia hendak pergi, ia sempat ditahan oleh Leo.

"Mau kemana?"tanya Leo,

"Kantor"jawab Alina singkat.

"Kamu baru, sadar sayang"ujar Leo lembut

"Udah gapapa kok,"sahut Alina.

"hati-hati dijalan,"kata Leo.

"hmm,"

Sedangkan Leo ia hanya geleng-geleng kepala, melihat kelakuan ketuanya+adik ia Alina sudah ia anggap seperti adiknya.

***

Saat tiba dikantor, karyawan disitu membungkuk hormat. karena nona besarnya datang. Ia mampir ke kantor Daddy-nya, yang sekarang ia pegang, dan menanyakan resepsionis dimana ruangan Siska sekretaris Alina.

"Bu Siska ada di ruangannya?"tanya Alina,

"iya nona, mari saya antar."jawab resepsionis itu sopan, dan mengantar Alina ke depan ruangan Siska.

"saya permisi nona,"pamit resepsionis itu. Alina mengangguk, dia masuk

"kak siskaaaaa, yuhuuu."teriak Alina.

Siska yang sedang menata berkas, dia terkejut. "Alin, astaghfirullah. kaget akunya,"

Alina cengengesan, "hehe iya maap kak. ada berkas baru gak?"

"ada, banyak. tumbenan kamu kesini?"tanya Siska,

"mana apa ada yang perlu, aku tanda tangani? gapapa pengen kesini aja,"jawab Alina.

Siska memberi berkas, yang Alina harus tanda tangani. ada 10 berkas lah, "nih," Siska memberikan berkas itu ke Alina.

Alina mengambil pulpennya, dan membaca satu persatu. setelah itu menandatangani, baru beberapa Alina menandatangani.

Alina mengambil cemilan, yang ia beli tadi. dia memakannya, "lah, malah makan."

"lapwer akwtuh,"kata Alina, dengan mulut yang penuh dengan Snack.

"habisin dulu, nanti kesedak."peringat Siska.

baru beberapa detik Siska berbicara, Alina tersedak. "uhuk, uhuk. Air kak, air"

Siska mengambil air, dan memberikannya kepada Alina. "kamu sih bandel, makan dulu baru ngomong."

"kak Siska mah, orang lagi kesedak malah diomelin."kata Alina merajukk,

"yaudah kakak minta maaf, habisin Snack nya. sama berkasnya, tanda tangani dulu. nanti, kakak traktir kamu beli es krim. gimana?"jelas Siska,

"oke,"

Alina segera menghabiskan snack nya, dan merampungkan tugasnya.

***

Setelah tugasnya selesai, seperti janjinya kak Siska ia akan menelaktir es krim kesukaan Alina.

Sekarang mereka berdua, sedang di kedai es krim favorit Alina. saat mau pesan, ia bertemu dengan Ryan. yg kebetulan tidak sengaja melihat Alina disini,

"Bang pese--"ujar Siska terpotong, karena ia melihat kehadiran sosok pria, yg duduk disebelah Alina. yg tak lain adalah Ryan.

"Eh? Dia siapa Lin?"tanya Siska bingung,

"Kenalin gue, Ryan. abangnya Alina"ujar Ryan yg membuat Siska melongo,

"Heh?! Liatnya biasa aja dong"ujar, Alina

"Eh apa? En-nggak dih siapaa yg liatin"elak Siska,

"pipinya merah tuh,"goda Alina. Siska langsung mengambil kaca, di tasnya.

"kamu tuh ya Lin, bikin kakak malu aja."tegur Siska,

"hehe, biasanya sama Alin juga gitu."tutur Alina.

"udah, udah. kalian mau pesen apa?"lerai Ryan,

"vanila bang,"kata Alina.

"stroberi,"ujar Siska.

"bang, vanila 1, coklat 1, stroberi 1,"kata Ryan kepada penjual es krim.

"siap mas, ditunggu ya."

15 menit kemudian

"Silahkan menikmati,"kata penjual es krim itu

"Oke makasih mas"sambung Ryan

"Nih es krimnya"kata Ryan sambil menyodorkan es krim, ke Alina, dan Siska

"Hmm"

Setelah makan es krim, kini mereka bertiga hendak pulang. Siska bingung pulang mau naik apa, sedangkan ia kesini bareng Alina.

"kenapa kak?"tanya Alina,

"kakak bingung, nanti kakak pulang sama siapa? kan tadi, kesini bareng kamu."jawab Siska,

Alina menyenggol lengan Ryan, "kode tuh kak."

"enggak, kok. yaudah kakak pulang naik angkot aja ya,"jelas Siska.

waktu Siska hendak beranjak, dia ditahan oleh Ryan. "bentar dulu,"

"Abang anterin dia dulu ya, sampai ketemu dirumah."pamit Ryan, dan mengacak-acak rambut Alina.

duh kok panas sih -Batin Siska

"udah bang, jangan gini. ada yang kepanasan, iya sampai ketemu di rumah juga."kata Alina,

Siska sempat tercekat, bagaimana Alina bisa tahu?

Siska tak mau memusingkan hal ini, dia juga sudah masuk ke dalam mobil Ryan. Alina berada di luar,

yakali gue suka sama dia?-batin Siska.

Alina tersenyum simpul, dia masuk ke mobil dan segera pulang.

🍏🍏🍏

Hari ini Alina, memulai aktivitas seperti biasanya, yaitu sekolah. yg dimana ia akan menyamar jadi nerd,

Serasa penampilannya, sudah perfect. ia turun kebawah, untuk menemui keluarganya.

"selamat pagi,"sapa Alina.

"pagi sayang,"balas Mom dan Dad.

"pagi,"kata Ryan, dan twins.

"bang kemarin gimana?"tanya Alina kepada Ryan,

"oh, biasa aja."jawab Ryan,

"serius? masa sih,"ujar Alina.

"iya, serius."

"Kalian bahas apa sih?"timpal Vero kepo,

"kepoan kayak monyet Dora,"jelas Alina.

dia pun duduk di samping Ryan,

"bodo amat,"

"udah makan, jangan berantem."peringat Wisnu,

"iya dad."

Setelah selesai makan, Alina berpamitan terlebih dahulu. karena hari ini, ia akan membawa mobil ke sekolah, dan menyimpannya. di parkiran khusus donatur, dan petinggi sekolah, alasan ia berangkat pagi, karena ia tidak mau penyamarannya terbongkar.

Setelah Sampai disekolah, Alina langsung menaruh mobilnya, diparkiran khusus petinggi. dan ia celingak-celinguk, agar ia tidak ketahuan sama siswa lainnya,

Tapi naasnya, ia hari ini tidak beruntung, ia bertemu dengan Diandra dkk diparkiran khusus petinggi,

"Hay Alina"sapa Kezia

"Eh? Hay Lo ngapain disini?"balas Alina,

"Kita? Mau naruh mobil lah"celetuk Nadila

"Hah? Mobil?"kata Alina bingung

"Ih Nadila, lo kenapa bisa keceplosan sih!"bisik Diandra,

"Gue denger kali gsah bisik2"sindir Alina

"Eh? Lah lo disini ngapain?"kata Diandra balik,

"Em, eh, anu, apa, itu, gue bingung jelasinnya."sambung Alina bingung

"Lo fake nerd?"tebak Kezia

"Hmm"

"AP HMFTT?"teriak Kezia, dan mulutnya langsung dibekap oleh alina,

"Jangan keras-keras ikut gue ketaman belakang"perintah Alina, kepada mereka bertiga. dan mereka bertiga hanya mengangguk.

Setelah sampai di taman belakang

"Lo fake nerd?"tanya Kezia lagi

"Iya gue fake nerd, jangan bilang ke siapa-siapa."jawab Alina.

"oke, ada syaratnya."ungkap Diandra,

"apa?"

"Lo jadi, temen kita."jelas Kezia

"oke,"putus Alina.

"Lo serius Lin?"tanya Nadila,

"iya,"

mereka bertiga langsung memeluk Alina, dan mengucapkan terimakasih.

"makasih Lin,"

"iya..."

Disepanjang koridor kelas, banyak sekali cuitan, dari mulut yg tidak berpendidikan. dan ditujukan kepada mereka berempat, entah itu hinaan cacian ataupun makian.

Yah kirain udh pindah

Ih udik bosen liat dia Mulu

Sekolah elit begini nampung nerd

Jijik deh

Lo berempat itu nyampah disini

Najongg ewh

Dan banyak lainnya

Diandra kezia dan Nadila ia hanya menggerutu tidak jelas sedangkan Alina? Ia menatap tajam, semua org yg menghinanya, yg ditatap hanya memalingkan wajahnya,

Dasar fake Friends-Batin Alina

Saat sampai depan kelas, banyak pasang mata yg menatap Alina. seolah-olah akan terjadi sesuatu pada dirinya.Alina yang tak tau pun, hanya menggedihkan bahu acuh, saat ia membuka knop pintu.

Byur satu ember air bercampur dengan terigu telur dll pun tumpah saat Alina memasuki ruangan tawa seisi kelas pecah (-) sahabatnya ia mulai memandang tajam org yg menertawakannya dan

"Gimana hmm? Masih mau ngelawan sama gue?!"kata seseorang muncul dari balik pintu, yg tak lain adalah Kirana dkk.

"______"tidak ada jawaban dari Alina

"lo takut kan? Mana sih temen-temen lo? Ututu kasihan ya"ledek Raya sambil mencengkram dagu Alina, dan menekan dagu Alina, dengan kuku panjangnya. dan membuat dagu Alina sedikit merah,

"Hm"respon Alina

"Berani banget ya lo!"sarkas Kirana

"Apa?"tantang Alina dan,

Plak

satu tamparan mendarat di pipi mulus Alina yg menampar Alina bukan Kirana tapi Shasa tiba-tiba pintu didobrak dan

Bruk pintu kelas roboh yg melakukan itu adalah Reva,Elina dan nada

"Lo tuh apa-apaan sih *****!"bentak Reva emosi,

"Eh temennya datang"ledek Shasa

"Diem lo mak lampir"ujar Nada sambil menunjuk Shasa,

"Eitss santai dong mbaknya"sambung Raya meremehkan.

"Lo tuh apa-apaan sih, punya hak apa lo ngelakuin ini? Merasa sok berkuasa? Udah pinter? Emang lo pemilik sekolah? Kaya duit orang tua aja bangga cih"kata Elina, tak menahan emosi. dan meludahi org yg ada didepannya yaitu Raya,

"Anjing"umpat raya

"Pipi lo kenapa?"tanya Reva kepada Alina,

"Gue tampar! Bagus kan karya gue sampe tuh merah pipi?!"jawab Shasa bangga

Reva yg tak dapat menahan emosi pun

Plak

Plak

bugh

Terpopuler

Comments

Ledy mardi

Ledy mardi

itu sklah apaan ya.. khusus org tua2 gtu ya..?? ktanya udh tamat S2 trs sklh lg..itu d negara mna ya

2020-09-30

0

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

dan terjadilah baku hantam😂😂

2020-09-27

0

альфа

альфа

mampus luu😂😂😂

2020-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Bab 1 'Welcome Indonesia'
4 Bab 2 "Dia"
5 Bab 3 "CEO"
6 Bab 4"CEO (2)"
7 Bab 5 'Grup Chat'
8 Bab 6 'Hangout'
9 Bab 7 "Queen racing back"
10 Bab 8 'Back to school'
11 Bab 9 'Penghianat'
12 Bab 10 'Leader BDS'
13 Bab 11 'Geng Cabe'
14 Bab 12 'Hukuman'
15 Bab 13 'Nyaman'
16 Bab 14 'Misi'
17 Bab 15 'Khawatir'
18 Bab 16 'Bully'
19 Bab 17 'teman baru'
20 Bab 18 'meeting'
21 Bab 19 'Pertemuan'
22 Bab 20 'Sakit'
23 Bab 21 'Jenguk'
24 Bab 22 'Keterlaluan!'
25 bab 23 'Terbongkar'
26 Bab 24 'Koma'
27 Bab 25 'Menunggu'
28 Bab 26 'Masa lalu'
29 Bab 27 'Masa lalu (2)'
30 Bab 28 'Sadar'
31 Bab 29 'Pengakuan'
32 Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33 Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34 Bab 32 'Rencana Alika'
35 Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36 Bab 34 'Bang Marvin?'
37 Bab 35 'Sebuah rasa'
38 Bab 36 'Rencana dimulai'
39 Bab 37 'Murid baru'
40 Bab 38 'Kecewa'
41 Bab 39 'Salah'
42 Bab 40 'Benci'
43 Bab 41 'Terluka'
44 Bab 42 'Will you be mine?'
45 Bab 43 'Alina diculik?'
46 Bab 44 'Menghilang'
47 Bab 45 'Tak ada kabar'
48 Bab 46 'Sebuah kode?'
49 Bab 47 'Hampir saja'
50 bab 48 'Trauma'
51 Bab 49 'Pernyataan Alina'
52 Bab 50 'Berhasil'
53 Bab 51 'Dibenci'
54 Bab 52 'Korupsi'
55 Bab 53 'Dibunuh'
56 Bab 54 'Terbongkar'
57 Bab 55 'Sebuah surat'
58 Bab 56 'Rindu'
59 Bagian 57 'Surat ancaman'
60 Bab 58 'Misi besar'
61 Bab 59 'Kabar duka'
62 Bab 60 'Dari Alina'
63 Bab 61 'Diskotik'
64 Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65 Bab 63 'Untuk Kezia'
66 Bab 64 'Bunuh diri'
67 Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68 extra part 1
69 extra part 2
70 epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Bab 1 'Welcome Indonesia'
4
Bab 2 "Dia"
5
Bab 3 "CEO"
6
Bab 4"CEO (2)"
7
Bab 5 'Grup Chat'
8
Bab 6 'Hangout'
9
Bab 7 "Queen racing back"
10
Bab 8 'Back to school'
11
Bab 9 'Penghianat'
12
Bab 10 'Leader BDS'
13
Bab 11 'Geng Cabe'
14
Bab 12 'Hukuman'
15
Bab 13 'Nyaman'
16
Bab 14 'Misi'
17
Bab 15 'Khawatir'
18
Bab 16 'Bully'
19
Bab 17 'teman baru'
20
Bab 18 'meeting'
21
Bab 19 'Pertemuan'
22
Bab 20 'Sakit'
23
Bab 21 'Jenguk'
24
Bab 22 'Keterlaluan!'
25
bab 23 'Terbongkar'
26
Bab 24 'Koma'
27
Bab 25 'Menunggu'
28
Bab 26 'Masa lalu'
29
Bab 27 'Masa lalu (2)'
30
Bab 28 'Sadar'
31
Bab 29 'Pengakuan'
32
Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33
Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34
Bab 32 'Rencana Alika'
35
Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36
Bab 34 'Bang Marvin?'
37
Bab 35 'Sebuah rasa'
38
Bab 36 'Rencana dimulai'
39
Bab 37 'Murid baru'
40
Bab 38 'Kecewa'
41
Bab 39 'Salah'
42
Bab 40 'Benci'
43
Bab 41 'Terluka'
44
Bab 42 'Will you be mine?'
45
Bab 43 'Alina diculik?'
46
Bab 44 'Menghilang'
47
Bab 45 'Tak ada kabar'
48
Bab 46 'Sebuah kode?'
49
Bab 47 'Hampir saja'
50
bab 48 'Trauma'
51
Bab 49 'Pernyataan Alina'
52
Bab 50 'Berhasil'
53
Bab 51 'Dibenci'
54
Bab 52 'Korupsi'
55
Bab 53 'Dibunuh'
56
Bab 54 'Terbongkar'
57
Bab 55 'Sebuah surat'
58
Bab 56 'Rindu'
59
Bagian 57 'Surat ancaman'
60
Bab 58 'Misi besar'
61
Bab 59 'Kabar duka'
62
Bab 60 'Dari Alina'
63
Bab 61 'Diskotik'
64
Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65
Bab 63 'Untuk Kezia'
66
Bab 64 'Bunuh diri'
67
Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68
extra part 1
69
extra part 2
70
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!