Bab 15 'Khawatir'

Kalo lo suka sama dia perjuanganin! Jangan cuma kasih harapan tanpa kepastian lalu lo tinggalkan ketika lo udah bosan

~Vero Alden Winata~

Jangan pernah sekali-kali lo sakitin dia! Lo sakitin dia Lo berhadapan sama gue

~Veno Alden Winata~

                     Happy reading🎉

      TYPO BERTEBARAN!!!

•••

Kring kring kring.

Jam istirahat, telah berbunyi. berarti menandakan, jam pelajaran telah usai, kini banyak siswa-siswi, berhamburan keluar kelas, untuk pergi ke kantin yang akan mengisi perut kosongnya.

Sama halnya, dengan Reva,Nada,dan Elina. mereka bingung, kenapa sahabatnya hari ini, tidak berangkat. karena sahabatnya tidak, memberikan kabar sama sekali atau dia sakit? Ah entahlah, daripada mereka menerka-nerka, yang tidak jelas. mending ia langsung ke kantin, siapa tau aja ia bisa bertemu kakak sahabatnya itu.

"Alina kenapa ya?"tanya Reva,

"nah iya, gue juga bingung. biasanya juga gak gini,"jawab Elina.

"Apa dia sakit?"sahut Nada.

"gatau, ah nanti aja deh. kita ke kantin dulu, gue laper. siapa tau, disana ketemu twins kan?"ungkap Elina.

"nah bener,"tutur Reva.

mereka berjalan bertiga, saat di koridor mereka bertemu dengan anak kelas sebelah. yaitu Diandra, Nadila, dan Kezia,

"kalian mau ke kantin?"tanya Diandra,

"udah tau, malah tanya."jawab Nada ketus,

"kita boleh gabung gak?"sahut Nadila,

"enggak, udah ah laper gue."tolak Reva. dia menarik pergelangan tangan Nada,

Elina yang tidak enak, akhirnya meminta maaf. "sorry ya, temen gue lagi pms."

Elina segera menyusul kedua sahabatnya itu, Kezia menghela nafasnya gusar. "ternyata susah ya,"

"Sabar kita, pasti bisa temenan sama mereka kok."ucap Diandra menyemangati kedua sahabatnya,

"yaudah ke kantin yuk,"ajak Diandra lagi.

"yuk,"

mereka berjalan ke arah Kantin,

Skip Kantin

Sesampainya dikantin, Reva dkk minus Alina. menempati tempat duduk, yg berada ditengah. ia juga, menjadi pusat perhatian, karena ya mereka kurang Alina. banyak sekali cibiran, yg dilontarkan oleh mulut-mulut, kurang asupan. dan itu membuat Reva naik pitam,

Si nerd kok gada ya?

Udah pindah kali ga betah

Hahaha iyalah gak betah org kemaren juga udah dilabrak Ama Kirana dkk

Bagus deh pindah kan pantes dia disini

Ho oh udh item dekil ewh jijik deh

Dan banyak lainnya

Reva yg termasuk orangnya, mudah emosi pun menggebrak meja. dan itu membuat seisi kantin kaget.

"Kalo ngomong depan dong, punya mulut didepan ngomongin, orang dibelakang"cibir Reva halus.

"biasalah, orang kurbel."timpal Nada,

"Kan mulut fungsinya ada, 2. kalo gak buat makan, ya ngomongin orang"sambung Elina, sambil membawa nampan, berisi makanan.

orang yg merasa, disindir pun angkat bicara.

"Lo nyindir kita?!"kata orang itu yg bername tag Indri,

"Mbaknya ngerasa?"tutur Reva.

"Iyalah. orang lo jelas2 nyindir kita"timpal gadis, yg sebelah Indri yaitu Rara.

"Oh bagus deh. kalo kalian sadar"kata Nada,

"Ngapain sih lo, belain si nerd"sambung gadis sebelah Rara yaitu Maudy,

"urusannya sama lo apa?"tanya Elina,

"lo gatau apa? berurusan sama siapa? kita tuh, anak orang terpandang se-Indonesia."jawab Maudy,

"baru se-Indonesia aja, belagunya minta ampun? apalagi masuk ke jajaran dunia?"kata Reva menusuk,

"alah, bilang aja iri. ga mampu kan kalian,"tutur Maudy emosi.

"iri dari Hongkong, makan tuh iri. lagian jijik banget, gue iri sama manusia modelan kayak lo."ungkap Nada,

"Lo--"kata Indri terpotong, saat tangannya terangkat mau menampar Nada.

"Jangan sentuh dia! lo berurusan sama gue!"ujar seseorang, dari belakang yg tak lain adalah Mike.

"Lepasin gue!"berontak Indri, yang tangannya sudah di cekal oleh Reva.

"Yaa sakit kan? Ututu sakit ya? Makan nih sakit"kata Reva, menjeda, dan byur satu jus ditumpahkan dikepala indri "yah basah kan? Mau gue lapin gak?!"sambung Reva dengan nada meremehkan.

Indri yg merasa malu pun, meninggalkan kantin bersama antek-anteknya.

"makan tuh malu,"teriak Nada.

"******,"ungkap Elina.

"Yah kasihan tuh, anak orang rambutnya lengket"timpal Rava, dan duduk disebelah Reva.

"Pergi lo! Jangan duduk disini!"usir Reva kepada Rava,

"Ish kan, duduk doang sih!"gerutu Rava, dan pindah tempat duduk.

"Sukurin lo,"ledek verrel

"Yah ditolak lagi kan"sambung Vero terkekeh,

"Seneng banget, ya liat temennya begini"ujar Rava kesal.

"gitu aja ngambek, dih."timpal Veno.

Fino? Ia celingak-celinguk mencari keberadaan gadis, yg menurut dia sudah merobohkan tembok pertahanan yg ia buat.

Sahabat mereka pun, bingung. kenapa ia seperti sedang mencari keberadaan seseorang? Dan yah benar, mereka semua baru sadar jika Alina hari ini berangkat. Fino tersentak kaget, saat verrel menepuk bahunya

"Fin"ujar verrel sambil, menepuk pundak Fino

"eh, kenapa lin?"kaget Fino.

"******, ketauan. lo cariin Alina tah?"tutur Rava,

"Gak ada"jawab Fino datar,

"dikira kita gatau apa,"sahut Verrel.

"Lo nyariin Alina fin?"tanya Reva

"Gk"elak Fino.

"Gausah sok deh, dari gelagat lo udah ketauan."jelas Reva, dan Fino pun diam.

"Tinggal iyain aja. susah bener dah! Kita juga gatau, kalo Alina gk berangkat kenapa?!"sambung Nada gregetan,

"Maksud lo?"tanya Fino, tak paham.

"Alina gak ngasih, kabar apa-apa sama kita. kenapa dia gak berangkat"balas Elina.

"Yang ditanya, siapa yang jawab siapa dasar,"cibir Nada. sudah terlihat, jelas aura kekhawatiran diwajah Fino.

Lah alin gak kasih tau mereka apa ya- batin Vero heran

"Lo suka sama dia?"celetuk Vero

"Gk tau"kata Fino acuh

"Kalo lo suka dia perjuanganin! Jangan kasih harapan, tanpa kepastian, lalu lo tinggalkan ketika lo bosan"jelas Vero,

"Sok bijak lo!"timpal Mike.

Fino masih diam, mencerna setiap kata yg dimaksud Vero.

"Gausah bingung, lo mantepin aja hati lo"ujar Rava kepada Fino.

"Jangan pernah lo sakitin dia! lo sakitin dia, lo berhadapan sama gue"kata Veno dingin dan pergi meninggalkan kantin,

"Lah? Kenapa dia?"heran verrel,

"buset? kenapa tuh? suka ya dia sama Alina?"sahut Mike,

ndasmu, orang kita saudaraan- vero

"Intinya gini aja bro, kalo lo suka dia kejar dia."ucap Mike, sambil menepuk pundak Fino.

Kring kring kring jam istirahat habis

"Kita duluan ya"ujar Elina.

"Heart2 by"ujar verrel

"Hah? Maksudnya?"kata Mike bingung

"Hati-hati, gitu aja gak bisa"ujar verrel

"Goblog! Inggrisnya bukan begitu!"sambung Vero,

"Biarin wlekk, yang penting bisa bahasa Inggris."ujar Verrel smbil menjulurkan lidahnya,

"Dasar sinting"kata Rava pelan,

Fino masih melamun, memikirkan keadaan Alina kenapa dia gak berangkat? Apa dia sakit? Atau terjadi apa-apa sama dia? Lamunan Fino Buyar, saat Vero memanggil namanya.

"Fin Lo mau tetep disitu?"tanya Vero,

"lah udah masuk?"tanya balik Fino,

"udah, ngelamunin apa sih?"ujar Vero,

"Gak ada"kata Fino, lalu melenggang ke dari kantin.

tersisa Vero, Mike, Verrel, dan Rava. mereka berjalan santai di belakang,

Saat perjalanan menuju, ke kelas Fino tetap memikirkan Alina.

Apakah benar ia khawatir? Apakah benar ia suka? Tapi dia juga menaruh hati kepada gadis yang ia temui bersama Wanda,

Ia bimbang dengan semuanya.

Terpopuler

Comments

Grizelle

Grizelle

Itu orang yang sama. Gimana si

2022-01-20

0

Marza Marzatillah

Marza Marzatillah

humor gua HEART" BY🤣🤣🤣😂😂😂🤣

2020-11-14

0

ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖

ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖

fin, hati emang gk bisa d bo'ongin, meskipun penampilannya beda, tetep ajj kalo Udh nyaman mh. susah...

2020-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Bab 1 'Welcome Indonesia'
4 Bab 2 "Dia"
5 Bab 3 "CEO"
6 Bab 4"CEO (2)"
7 Bab 5 'Grup Chat'
8 Bab 6 'Hangout'
9 Bab 7 "Queen racing back"
10 Bab 8 'Back to school'
11 Bab 9 'Penghianat'
12 Bab 10 'Leader BDS'
13 Bab 11 'Geng Cabe'
14 Bab 12 'Hukuman'
15 Bab 13 'Nyaman'
16 Bab 14 'Misi'
17 Bab 15 'Khawatir'
18 Bab 16 'Bully'
19 Bab 17 'teman baru'
20 Bab 18 'meeting'
21 Bab 19 'Pertemuan'
22 Bab 20 'Sakit'
23 Bab 21 'Jenguk'
24 Bab 22 'Keterlaluan!'
25 bab 23 'Terbongkar'
26 Bab 24 'Koma'
27 Bab 25 'Menunggu'
28 Bab 26 'Masa lalu'
29 Bab 27 'Masa lalu (2)'
30 Bab 28 'Sadar'
31 Bab 29 'Pengakuan'
32 Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33 Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34 Bab 32 'Rencana Alika'
35 Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36 Bab 34 'Bang Marvin?'
37 Bab 35 'Sebuah rasa'
38 Bab 36 'Rencana dimulai'
39 Bab 37 'Murid baru'
40 Bab 38 'Kecewa'
41 Bab 39 'Salah'
42 Bab 40 'Benci'
43 Bab 41 'Terluka'
44 Bab 42 'Will you be mine?'
45 Bab 43 'Alina diculik?'
46 Bab 44 'Menghilang'
47 Bab 45 'Tak ada kabar'
48 Bab 46 'Sebuah kode?'
49 Bab 47 'Hampir saja'
50 bab 48 'Trauma'
51 Bab 49 'Pernyataan Alina'
52 Bab 50 'Berhasil'
53 Bab 51 'Dibenci'
54 Bab 52 'Korupsi'
55 Bab 53 'Dibunuh'
56 Bab 54 'Terbongkar'
57 Bab 55 'Sebuah surat'
58 Bab 56 'Rindu'
59 Bagian 57 'Surat ancaman'
60 Bab 58 'Misi besar'
61 Bab 59 'Kabar duka'
62 Bab 60 'Dari Alina'
63 Bab 61 'Diskotik'
64 Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65 Bab 63 'Untuk Kezia'
66 Bab 64 'Bunuh diri'
67 Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68 extra part 1
69 extra part 2
70 epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Bab 1 'Welcome Indonesia'
4
Bab 2 "Dia"
5
Bab 3 "CEO"
6
Bab 4"CEO (2)"
7
Bab 5 'Grup Chat'
8
Bab 6 'Hangout'
9
Bab 7 "Queen racing back"
10
Bab 8 'Back to school'
11
Bab 9 'Penghianat'
12
Bab 10 'Leader BDS'
13
Bab 11 'Geng Cabe'
14
Bab 12 'Hukuman'
15
Bab 13 'Nyaman'
16
Bab 14 'Misi'
17
Bab 15 'Khawatir'
18
Bab 16 'Bully'
19
Bab 17 'teman baru'
20
Bab 18 'meeting'
21
Bab 19 'Pertemuan'
22
Bab 20 'Sakit'
23
Bab 21 'Jenguk'
24
Bab 22 'Keterlaluan!'
25
bab 23 'Terbongkar'
26
Bab 24 'Koma'
27
Bab 25 'Menunggu'
28
Bab 26 'Masa lalu'
29
Bab 27 'Masa lalu (2)'
30
Bab 28 'Sadar'
31
Bab 29 'Pengakuan'
32
Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33
Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34
Bab 32 'Rencana Alika'
35
Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36
Bab 34 'Bang Marvin?'
37
Bab 35 'Sebuah rasa'
38
Bab 36 'Rencana dimulai'
39
Bab 37 'Murid baru'
40
Bab 38 'Kecewa'
41
Bab 39 'Salah'
42
Bab 40 'Benci'
43
Bab 41 'Terluka'
44
Bab 42 'Will you be mine?'
45
Bab 43 'Alina diculik?'
46
Bab 44 'Menghilang'
47
Bab 45 'Tak ada kabar'
48
Bab 46 'Sebuah kode?'
49
Bab 47 'Hampir saja'
50
bab 48 'Trauma'
51
Bab 49 'Pernyataan Alina'
52
Bab 50 'Berhasil'
53
Bab 51 'Dibenci'
54
Bab 52 'Korupsi'
55
Bab 53 'Dibunuh'
56
Bab 54 'Terbongkar'
57
Bab 55 'Sebuah surat'
58
Bab 56 'Rindu'
59
Bagian 57 'Surat ancaman'
60
Bab 58 'Misi besar'
61
Bab 59 'Kabar duka'
62
Bab 60 'Dari Alina'
63
Bab 61 'Diskotik'
64
Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65
Bab 63 'Untuk Kezia'
66
Bab 64 'Bunuh diri'
67
Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68
extra part 1
69
extra part 2
70
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!