Bab 14 'Misi'

Sekali lagi, saya peringatkan! satu tetes darah, dari orang yg saya sayang. sama halnya, dengan beribu nyawa yang akan melayang,

~Alina Christina~

                   Happy reading 🎉

         TYPO BERTEBARAN!!!

     

•••

Laki laki itu, masih tetap memandangi wajah gadis yg ada didepannya. Mulai dari, lekuk wajah, mata yg indah, hidung yg mancung, bibir merah muda yg tipis. satu kesan yg menggambarkan, wajah gadis itu adalah sempurna.

lamunan laki-laki itu buyar, karena ia tertangkap basah oleh sang empu. yah laki-laki itu adalah Fino Milian Grady, yang sedari tadi memandangi wajah Alina, wajahnya sangat mirip dengan nerd unik di sekolahnya. walaupun ada perbedaan,

"Heh?! Lo ngapain mandangin gue gitu?!"sarkas Alina,

"mana ada,"elak Fino.

"Alah gausah boong deh, gue tau ya dari tadi tuh lo mandangin gue!"sahutnya, bukan karena apa-apa, ia risih jika ada yg memandangi wajahnya seperti itu,

"Dih kepedean lo!"tukas fino

"Gue tau kalo gue cantik jadi gausah gitu ya mandanginnya"ujar Alina. sedikit sombong.

"Ck, bacot lo"tutur Fino

"Tata tenapa cih? Kok belantem?"tanya Wanda bingung,

"Kakak nggak papa sayang, yaudah kakak pulang ya. kan Christa udah makan es krim,"jawab alina menjelaskan.

"Ih tata, anda tan mau, main boneka balbie, cama tata dilumah, itut anda puyang ya"tutur Wanda merajuk

"Hmm gimana ya?"ujar Alina sambil berfikir,

"Tata ih"katanya cemberut, sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya sayang, iya. kakak mau"ungkap Alina.

"Benelan? Yeayy, Abang tita puyang yuk"ajak wanda gembira,

"Iya"ucap Fino

"Tata, naik mobil baleng anda ya"ungkap Wanda,

"Tapi kan, kakak bawa mobil"ujar alina menolak halus,

"Ih ndak mau tau! Pototnya tata baleng anda"sahut Wanda,

"Iya deh, tapi mobil kakak gimana dong?"tanya Alina.

"Mobil lo,nanti dibawa sama orang suruhan gue"jawab Fino.

"Hmm"

Alina melongos pergi, bersama Wanda, Dan meninggalkan Fino sendirian, Fino yang kesal pun hanya bisa membatin.

Untung cantik-Batin Fino kesal

Tiba-tiba suara, Alina mengagetkan Fino.

"Makasih emg gue cantik"ucap Alina sambil berteriak, sedangkan Fino? Ia hanya menganga, kenapa Alina bisa tau ucapan batin seseorang.

apakah dia cenayang? Atau? ah entahlah, Fino bingung, daripada ia bingung memikirkan hal itu. akhirnya Fino memilih untuk ke parkiran, dan pulang bersama Alina dan Wanda.

***

Skip rumah Fino

Saat sampai dirumah, Fino Alina disambut hangat oleh Dinda.Bunda Fino, ia menanyakan, kenapa ada seorang gadis cantik yang ikut bersama mereka.

"Eh? Pacarnya Fino ya? Aduh kamu cantik banget deh, kok Fino gak cerita kalo Fino punya pacar. Ayo masuk sayang anggep aja rumah sendiri"jelas Dinda, Fino menghela nafasnya. bunda nya memang seperti itu,

"Bukan Tante, saya bukan pacarnya Fino! saya tadi, tidak sengaja ketemu Christa ditaman lagi nangis"ujar Alina sesopan mungkin,

"Lah? Wanda maksud kamu? Kok dia nangis? Emang kenapa?"kata Dinda bertanya dengan Alina,

"Tati anda, ditinggay Abang ketoiyet, abang yama banet, kilain anda, abang ninggayin anda sendilian, yaudah anda nangis aja."jawab Wanda setelah mendengar penjelasan dari anak bungsunya itu.

Dinda menatap Fino tajam, Fino yg ditatap bundanya dengan tatapan horor pun hanya cengengesan,

"Hehe peace bun, lagian udah kebelet kalo ditahan, nanti bisa jadi penyakit, kalo Fino sakit bunda yang susah"ungkap Fino

"Lah terus? kakak ini kok ajak kerumah sayang?"kata Dinda ke Wanda,

"Iya tata Alin, mau main cama anda main boneka balbie."jawab Wanda,

"Yaudah masuk dulu ga enak kan,ngobrolnya diluar kita kedalam aja yuk."ajak Dinda sambil menarik tangan alina halus,

"Iya Tante"ujar Alina kaku,

"Gausah gitu, manggilnya Bunda aja ya. biar tambah akrab"tutur Dinda

"Iya tan--eh bunda."ujar Alina, sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mau minum apa sayang?"tanya Dinda ke Alina.

"Terserah deh Bun, apa aja"jawab Alina

"Disini gak ada yg terserah sayang, mau jus jeruk?"kata Dinda lembut

"Iya Bun, apa aja pasti Alina minum kok"ujar Alina,

"kacang mahal, kacang mahal."cibir Fino,

"apaan sih bang? sana ke atas,"ujar Dinda.

"gak ah,"tolak Fino.

"Fino suka gitu anaknya, sekarang kamu ke atas gih. ke kamar Wanda,"sahut Dinda

"Iya Bun,"ujar Alina.

Setelah Alina, naik tangga menuju ke kamar Wanda, disitu Dinda mengajak ngobrol Fino,

"Fin nggak, kamu pacarin?"tanya Dinda

"Apaan sih bun, udah punya kali."jawab Fino malas,

"Yah siapa emang? Udah sama dia aja, udah cantik, baik lagi"kata Dinda tak gencar menggoda Fino,

"bunda, malesin banget. tau ah, mau ke atas."kata Fino, yang sudah kesal.

"Dasar anak jaman sekarang"gumam Dinda, sambil geleng-geleng kepala, melihat tingkah laku putranya.

Skip kamar wanda

"Wanda mau main apa?"tanya Alina, kepada Wanda.

"Selah deh,anda itut aja"jawab Wanda

"Katanya mau main Barbie?"sahut Alina,

"Iya balbienya, ada dititu"ujar Wanda, sambil menunjuk ke arah, tempat mainan.

"Yaudah kakak, ambil dulu ya"kata Alina lembut, saat Alina sedang mengambil mainan, knop pintu kamar Wanda terbuka.

Cklek menampilkan sosok wanita paruh baya yg membawa nampan yg isinya jus dan cemilan yang tak lain adalah Dinda

"Loh? Alina kamu mau ngapain?"tanya Dinda

"Oh itu Bun, mau ambil barbienya Wanda"jawab Alina,

"Mau ngapain? Org wandanya udah tidur"ungkap Dinda,

"Lah? Pantesan nggak semangat gitu, ternyata udah capek toh"ujar Alina sambil terkekeh kecil, dan menghampiri Dinda.

"Wanda emang suka gitu nak, jadi maklumi aja ya"jelas Dinda yang tak enak hati.

"Gausah gitu Bun, Alina ngertiin kok. yaudah Alina pulang ya, nanti Alina main kesini kapan-kapan"ujar Alina sambil berpamitan,

"Jusnya minum dulu, sedikit aja. Bunda udah cape loh, buat ini."tutur Dinda kepada alina

"Iya bunda, iya. Alina minum nih"ujar Alina sambil menengguk jus itu, sehingga tersisa setengah.

" kamu pulang sama siapa?"tanya Dinda,

"Sama temen kok, tadi udah ngabarin"jawab Alina.

"Yaudah, hati-hati ya sayang."jelas Dinda lembut

"Iya bunda, Alina pulang dulu ya"ujar Alina, sambil mencium punggung tangan Dinda.

"Iya"

"Sampein salam, Alina ke wanda ya Bun,"ujar Alina

"Iya sayang"

Setelah selesai, dari rumah Fino.

Alina memutuskan untuk pulang kemansionnya, dan besok juga ia akan memulai misinya, untuk besok Alina tidak berangkat sekolah. karena ia tak mau misinya gagal,

****

Keesokan harinya,

Untuk saat ini, Alina menggunakan pakaian kantor ia sudah izin ke orangtuanya. bahwa hari ini ada urusan dikantor mendadak, padahal tidak, ia terpaksa harus berbohong kepada mereka.

serasa sudah perfect, ia turun kebawah untuk menghampiri orangtuanya dan ketiga abangnya.

"Morning"sapa Alina

"Morning too Princess"kata mereka serempak

"Kamu gk sekolah?"tanya Ryan

"Nggak Alin izin, dikantor ada urusan mendadak"jawab Alina

"Oh iya"

"Eh Bu CEO pagi"cibir Vero

"Apaan sih"kata Alina sinis,

"Besok berangkat ya. bu CEO, nanti pangerannya nyariin"ledek Vero ke Alina

"Gue tampol mau?!"tukas Alina sinis

"Udah udah, masih pagi aja udah ribut. sekarang, makan nanti kalian terlat berangkatnya."lerai Ferisha

"Iya mom"ucap mereka

Setelah sarapan, Alina pergi terlebih dahulu. dengan alasan meeting, kantornya dipercepat. yah itu semua, hanya alibi Alina. padahal ia sekarang, akan menuju ke markas besar BDS. yg letaknya agak jauh dari perkotaan.

Sesampainya disana, banyak anak buah yg membungkuk hormat karena nona besarnya datang.

"Pagi Queen"sapa ciko salah satu tangan kanan BDS, setelah Leo.

"pagi, Bang Leo dimana?"balas Alina datar,

"Diruangannya mari saya antar"ujar Ciko,

"Hm"dehem Alina, mengikuti Ciko dari belakang.

"Saya permisi, "ujar Ciko. setelah merasa jauh dari nona besarnya, Ciko hanya menghela nafasnya.

"Bang!"teriak Alina

"Eh? Ada apa gerangan kesini hm?"tanya leo

"Biasa gue mau musnahin tuh curut"jawab alina dingin,

"Oh itu? Ada diruang esekusi, kamu jadi kesana?"kata Leo,

"jadi lah, setelah gue musnahin tuh curut. setelah itu, kita berangkat kesana. dan bawa beberapa pasukan, terlatih."jelas Alina, Leo juga sudah merasakan hawa yang berbeda.

"oh iya, kenapa senjata kita ditahan sama polisi?"tanya Alina,

"Gue gatau, gimana cerita persisnya. tapi kata anak buah kita, polisi ngira kalo kita mau melakukan penyelundupan narkoba. Nah kayaknya, dia bukan polisi beneran. masa iya, minta uang denda sekitar 3 miliar kan gak masuk akal"jelas Leo,

"Sialan! anterin gue ke ruang eksekusi,"ungkap Alina.

"Baik Queen"

Sesampainya di ruangan eksekusi.

Mungkin saja, jika anda masuk ruangan ini. anda pasti akan muntah, karena ruangan ini baunya sangat menyengat, yaitu bau anyir darah segar, sudah tempatnya cukup pengap.

Bayangkan, jika kalian terkurung diruangan ini. selama 5 jam, apakah kalian kuat dengan bau anyir darah itu?

Hawa dingin, yg sangat mencekam bisa dirasakan oleh siapa saja. Jika masuk keruangan ini. Disini tempat para penghianat, dan nerakanya buat mereka yg sudah berani menghianati nona besarnya.

"Dimana tikus itu?"tanya Alina dingin kepada penjaga ruangan itu,

"Disitu queen"jawab penjaga itu, sambil menunjuk ke arah jeruji besi.

"Selamat bersenang-senang"gumam Alina tersenyum manis, padahal senyuman itu bagi Leo senyuman mengerikan.

"Sudah kalian apakah tikus ini?"tanya Alina kepada Andre,

"Belum kami, apa-apakan Queen. seperti kata Quuen kemarin"jawab Andre

"Good! Bangunkan dia dengan cambuk itu"perintah Alina.

Buk

Buk

Buk

"Argh, ah."kata orang itu kesakitan,

"Bangun hmm"ujar Alina dingin,

"S-siapa k-kamu?"tanya orang, itu terbata-bata

"Siapa saya? Apakah kamu akan percaya jika saya katakan siapa saya?"jawab Alina,

"Katakan saja! Kenapa kamu bawa saya kesini bocah kecil"kata orang itu meremehkan.

"Saya?"kata Alina. menjeda kalimatnya lalu menunjukkan belatinya, dan menggoreskan belati itu, ke pipi orang itu. dan dibelati itu sudah ada, tulisan Queen BDS. orang itu wajahnya berubah, menjadi pucat pasi ."anda sudah liat hm?"kata Alina lagi

"A-apa salah saya?"kata orang itu

"Salah anda? Kenapa anda berniat mencelakakan bapak Wisnu?"jwb Alina sinis

"M-maaf saya, hanya diperintahkan."ungkap orang itu jujur

"Siapa, yg menyuruh anda tuan Sergio terhormat!"bentak Alina

"______"tidak ada jawabannya

"Baiklah kalo begitu Tuan"kata Alina berseringai, ia mulai menggoreskan belatinya di paha Sergio.

"Ah sudah hentikan"kata Sergio menahan sakit

"Hentikan? Baiklah cukup dengan bilang siapa yg menyuruh anda? Bagaimana hmm?"ucap alina sekali lagi

"_____"tidak ada jawaban seperti tadi

"Itu mau anda tuan? Baiklah saya akan menjadikan anda santapan singa kesayangan saya!"ujar Alina, dan satu goresan mendarat di pipi kanan Sergio.

"S-su-dah he-nn-ti-kan"ujar sergio tak tahan lagi,

"Saya tegaskan sekali lagi! Siapa yg menyuruh anda bodoh!"kata Alina lepas kontrol, dan jiwa Alina berganti menjadi Angel. iya Angel, arwah anak Leader BDS dulu yg mati dibunuh oleh musuh ayahnya.

"Hay kak leo"sapa angel

"A-angel?"kata Leo

"Iya gimana kabarnya?"tanya Angel, kepada Leo.

"Baik, kamu kenapa masuk ke Alina sayang?"jawab Leo,

"Lagian ya, Angel udah bosen nunggu si brengsek tuh ngaku. yaudah Angel keluar, lagian Alina juga ngeizinin"jelas angel lagi

"Udah ah, Angel mau main-main. sama dia"kata Angel, sambil menunjuk ke arah Sergio. Leo sudah pasrah, jika Angel sudah keluar, maka apa daya, Leo akan menonton pertunjukan yg mengerikan.

"Hay tuan Sergio? Masih tidak mau ngaku ya?"kata Angel, sambil menatap Sergio tajam.

"Baiklah, saya mengaku. saya hanya org suruhan pak Ferdy, ia kalah tander dengan bapak Wisnu"jelas Sergio jujur,

"Nah gitu dong ngaku, dari tadi! dan sekali lagi, saya peringatkan, satu tetes darah. dari orang yg saya sayang, sama halnya dengan beribu nyawa, yang melayang paham?!"kata Angel ia mengambil belatinya dan,

Jleb belati itu menancap pas dijantung Sergio, dan ia tak lupa juga ia memutilasi Sergio.

yg sudah ia jadikan, beberapa potong, dan ia tak lupa juga memberikan daging ini ke singa kesayangan angel a.k.a Alina.

setelah merasa puas angel keluar dari ruangan itu sedangkan leo? Ia hanya menengguk salivanya kasar rasanya ia pengen keluar dari ruangan ini.

"Bersihkan mayat itu, dan jangan lupa undang chef handal, untuk memasak daging si brengsek itu, dan berikan kepada Ferdy"kata Angel dingin, dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Kita berangkat kesana sekarang, dan siapkan pasukan terlatih hanya beberapa orang"perintah Angel. begini ya Angel, belum keluar dari tubuh Alina. dan untuk saat ini tubuh alina dikendalikan oleh angel,

"Baik Queen"

***

Skip pelabuhan

Setelah beberapa menit, menempuh perjalanan. akhirnya mereka sampai, di pelabuhan, dan benar saat disampai disana kapal milik BDS, ditahan oleh polisi gadungan.

"Selamat siang pak"sapa angel

"Siang maaf ada apa ya?"tanya polisi itu,

"Saya mau, tanya kenapa kapal ini ditahan? Apa salahnya?"jawab Angel

"Oh kapal ini, melakukan penyelundupan narkoba. dan membawa barang-barang berharga,"jelas polisi satunya.

"Oh apa benar? Jika saya pemilik kapal ini apakah saya harus membayar denda?"kata Angel tersenyum devil,

"Tentu, anda harus membayar denda, sebesar 3 miliar kepada kami."ucap polisi itu

"Ah sayangnya, aku tak mau membayarnya! Tolong kembalikan kapal saya!"gertak Angel,

"Tidak! saya tidak akan memberikannya!"keukeh polisi itu dan,

Blash, Angel menebas kepala polisi itu. sedangkan 2 polisi lainnya sudah pucat pasi

"Banyak bacot sih! Kalian mau begitu hmm?"ungkapnya, dan tatapan tajam

"Kenapa anda membunuh teman saya!"bentak polisi yg berada di sebelah kiri,

"Bacot!"kata Angel, dan ia mengambil pistolnya dan,

Dor, satu tembakan mengenai jantung polisi itu. anggota BDS, dan Leo ia hanya menyaksikan saja.

"Tinggal lo doang, berikan kapal itu jalan. jangan tahan!"ujarnya, kepada polisi didepannya

"Tidak, saya tidak akan memberikannya kepada anda pembunuh."teriak polisi itu, Angel yg sudah emosi pun mengambil pisau lipatnya dan.

Jleb.

pisau itu menancap diperut polisi itu, dan Angel masih ingin bermain. ia mulai memainkan bagian dalam, organ tubuh polisi itu, dan hingga akhirnya bagian organ tubuh itu keluar, dengan usus yg ada dimana².

ditambah ia mencongkel mata polisi tersebut, dan setelah puas selesai. Angel pun memerintahkan agar mayat itu, dibersihkan dan tak lupa pula ia. menyisakan satu mayat disitu, dengan kondisi tertembak ia memberi tanda, bahwa yg melakukan hal ini Queen BDS.

"Bersihkan mayat itu, buang kelaut. dan sisakan satu mayat, yg masih utuh. dan beri tanda, bahwa itu yg melakukan saya, jangan sampai ada jejak apapun!"perintah Angel

"Baik Queen"kata anak buah mereka

Saat Angel sedang berjalan, meninggalkan tempat itu, bersama Leo. Angel pingsan, dan Leo yakin, Angel sudah keluar, dan Alina akan kembali seperti semula.

Terpopuler

Comments

🐿тαєнуυη_ⓚ •ZeE \\

🐿тαєнуυη_ⓚ •ZeE \\

emm btw itu dipotongnya potong dadu atau apa?

2020-09-27

0

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

Raina ⚡'~°F °M°~'⚡

hmmm alina kaalo udah gk bisa kendaliin emosi,bisa jadi siapa aja ya

2020-09-27

1

альфа

альфа

heem Alina kenapa di rasuki terus

dia bisa baca pikiran orang yaah ?

2020-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Bab 1 'Welcome Indonesia'
4 Bab 2 "Dia"
5 Bab 3 "CEO"
6 Bab 4"CEO (2)"
7 Bab 5 'Grup Chat'
8 Bab 6 'Hangout'
9 Bab 7 "Queen racing back"
10 Bab 8 'Back to school'
11 Bab 9 'Penghianat'
12 Bab 10 'Leader BDS'
13 Bab 11 'Geng Cabe'
14 Bab 12 'Hukuman'
15 Bab 13 'Nyaman'
16 Bab 14 'Misi'
17 Bab 15 'Khawatir'
18 Bab 16 'Bully'
19 Bab 17 'teman baru'
20 Bab 18 'meeting'
21 Bab 19 'Pertemuan'
22 Bab 20 'Sakit'
23 Bab 21 'Jenguk'
24 Bab 22 'Keterlaluan!'
25 bab 23 'Terbongkar'
26 Bab 24 'Koma'
27 Bab 25 'Menunggu'
28 Bab 26 'Masa lalu'
29 Bab 27 'Masa lalu (2)'
30 Bab 28 'Sadar'
31 Bab 29 'Pengakuan'
32 Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33 Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34 Bab 32 'Rencana Alika'
35 Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36 Bab 34 'Bang Marvin?'
37 Bab 35 'Sebuah rasa'
38 Bab 36 'Rencana dimulai'
39 Bab 37 'Murid baru'
40 Bab 38 'Kecewa'
41 Bab 39 'Salah'
42 Bab 40 'Benci'
43 Bab 41 'Terluka'
44 Bab 42 'Will you be mine?'
45 Bab 43 'Alina diculik?'
46 Bab 44 'Menghilang'
47 Bab 45 'Tak ada kabar'
48 Bab 46 'Sebuah kode?'
49 Bab 47 'Hampir saja'
50 bab 48 'Trauma'
51 Bab 49 'Pernyataan Alina'
52 Bab 50 'Berhasil'
53 Bab 51 'Dibenci'
54 Bab 52 'Korupsi'
55 Bab 53 'Dibunuh'
56 Bab 54 'Terbongkar'
57 Bab 55 'Sebuah surat'
58 Bab 56 'Rindu'
59 Bagian 57 'Surat ancaman'
60 Bab 58 'Misi besar'
61 Bab 59 'Kabar duka'
62 Bab 60 'Dari Alina'
63 Bab 61 'Diskotik'
64 Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65 Bab 63 'Untuk Kezia'
66 Bab 64 'Bunuh diri'
67 Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68 extra part 1
69 extra part 2
70 epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Bab 1 'Welcome Indonesia'
4
Bab 2 "Dia"
5
Bab 3 "CEO"
6
Bab 4"CEO (2)"
7
Bab 5 'Grup Chat'
8
Bab 6 'Hangout'
9
Bab 7 "Queen racing back"
10
Bab 8 'Back to school'
11
Bab 9 'Penghianat'
12
Bab 10 'Leader BDS'
13
Bab 11 'Geng Cabe'
14
Bab 12 'Hukuman'
15
Bab 13 'Nyaman'
16
Bab 14 'Misi'
17
Bab 15 'Khawatir'
18
Bab 16 'Bully'
19
Bab 17 'teman baru'
20
Bab 18 'meeting'
21
Bab 19 'Pertemuan'
22
Bab 20 'Sakit'
23
Bab 21 'Jenguk'
24
Bab 22 'Keterlaluan!'
25
bab 23 'Terbongkar'
26
Bab 24 'Koma'
27
Bab 25 'Menunggu'
28
Bab 26 'Masa lalu'
29
Bab 27 'Masa lalu (2)'
30
Bab 28 'Sadar'
31
Bab 29 'Pengakuan'
32
Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33
Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34
Bab 32 'Rencana Alika'
35
Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36
Bab 34 'Bang Marvin?'
37
Bab 35 'Sebuah rasa'
38
Bab 36 'Rencana dimulai'
39
Bab 37 'Murid baru'
40
Bab 38 'Kecewa'
41
Bab 39 'Salah'
42
Bab 40 'Benci'
43
Bab 41 'Terluka'
44
Bab 42 'Will you be mine?'
45
Bab 43 'Alina diculik?'
46
Bab 44 'Menghilang'
47
Bab 45 'Tak ada kabar'
48
Bab 46 'Sebuah kode?'
49
Bab 47 'Hampir saja'
50
bab 48 'Trauma'
51
Bab 49 'Pernyataan Alina'
52
Bab 50 'Berhasil'
53
Bab 51 'Dibenci'
54
Bab 52 'Korupsi'
55
Bab 53 'Dibunuh'
56
Bab 54 'Terbongkar'
57
Bab 55 'Sebuah surat'
58
Bab 56 'Rindu'
59
Bagian 57 'Surat ancaman'
60
Bab 58 'Misi besar'
61
Bab 59 'Kabar duka'
62
Bab 60 'Dari Alina'
63
Bab 61 'Diskotik'
64
Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65
Bab 63 'Untuk Kezia'
66
Bab 64 'Bunuh diri'
67
Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68
extra part 1
69
extra part 2
70
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!