Bab 2 "Dia"

Mengharapkan sesuatu yang telah hilang? Itu tidak mungkin kecuali takdir yg mempertemukan mereka

~Alina Christina Winata~

°°°

Setelah dari toilet, raut wajah Alina sangat berbeda, keringat ada dimana-mana, Dan wajahnya pun terlihat pucat. abang twins mereka pun bingung, dengan perubahan wajah adiknya itu,

"Princess kamu kenapa?" Tanya mereka berdua lembut.

"Ta--di aku ketemu dia" jwb Alina dengan mulut bergetar,

Tanpa aba2 mereka berdua pun memeluk Alina karna dia tau yg dimaksud siapa

"Udah tenang ya sayang, sekarang kita pulang. dia gak bakalan ganggu kamu, karena disini masih ada kita" jelas twins

"Iya"

"Sini kopernya, abang bawain" kata Vero

"Sini abang Veno aja, jangan mau sma dia" ujar Veno sinis

"Heee?! gue tau lo sirik kan? sama gue,"kata Vero dengan tingkat kepercayaan dirinya yang tinggi.

"Dih, yang disirikin dari lo apa? ganteng enggak, otak pas-pasan iya."jelas Veno

"Lo kalo ngomong, gak pernah disaring!"kesalnya

"Emg kenyataan kan?"tanya Veno

"Ya, iya sih?! tapi jangan ngehina dong"jawab Vero yg masih tidak terima

"Dih yg ngehina lo siapa coba? Org gue Ngomong sesuai fakta" ujar Veno

"serah lo dah *****" kata Vero

"sadar diri sat," ujar Veno tak terima

Sedangkan Alina pun jengah dengan perdebatan yang tak berfaedah itu memilih untuk langsung pergi ke mobil

"lo sih, Alin tambah ngambek kan" kata Veno menyalahkan Vero

"Hee ngaca mas, lo juga tdi debat hal yg gak penting" ucap Vero membela diri

"Matamu,"kata Veno

"Dih SSV dong"ujar Vero

"Apaan dah?" Tanya Veno

"Suka suka Vero lah dasar kudet" jwb Vero

"Diem lo anji--"blm selesai bicara perkataan Veno dipotong sma seorang wanita paruh baya

"Hee debat apaan sih kalian? Gk penting juga, pulang sana" semprot wanita paruh baya itu

"Eh iya Bu iya" ucap mereka cengengesan

"Sana pulang! ganggu orang aja atau gak telinga kalian saya jewer" kata wanita paruh baya saat hendak menjewer telinga twins mereka berdua sudah kabur

Satu

Dua

Tiga

Kaburrrrr teriak mereka berdua orang² disitu pun menatap mereka dengan pandangan aneh sedangkan mereka tidak perduli saat ini yg paling  penting menyelamatkan telinga mereka

"Dasar anak jaman sekarang gatau sopan santun" gumam wanita paruh baya tersebut.

Setelah mereka berlari, mereka pun sampai diparkiran mobil. yg didalamnya sudah ada Alina, mereka pun saling berpandangan, karena kunci mobilnya masih ada di tangan mereka. sedangkan Alina bisa masuk kedalam mobil,

"Eh Alin kok, udah ada dimobil ya? Padahal kunci mobilnya, ada disaku celana gue" tnya Vero heran

"Alah, kek gatau Alin aja lo. yaudah kuy cepetan, kasihan Alin dia pengen istirahat" jawab Veno.

"Iya iya, bawel deh lo." kata Vero

"Dih berisik, lo.masuk cepetan keburu Alin ngamuk" ujar Veno

"Hmm" dehem Vero

Sialan punya kembaran gini bgt- batin Veno

***

"Princess apa benar itu kamu" gumam seorang pria.

Iyah pria tersebut, Marvin kakak kandung Alina Christina. Marvin habis pulang dari rumah neneknya, yg ada di NY.

Saat itu Marvin, hendak ketoilet karena kebelet, dan dia terburu-buru. akhirnya ia, menabrak seorang gadis yang menurutnya sangat mirip dengan Alina. walaupun gadis itu, menutupi wajahnya dengan kaca mata hitam. tapi ia yakin ia percaya bahwa dia adalah Princessnya yg telah hilang 5 tahun yg lalu.

"Semoga saja, dugaanku benar. semoga itu kamu Princess" kata Marvin bermonolog

Daripada ia diselimuti rasa penasaran, akhirnya ia menelpon orang suruhan. agar mencari tau gadis yg ditabraknya tadi,

"Haloo cari tau nama gadis yg saya tabrak tadi"

"Baik tuan"

"Semoga kalian berhasil, jika tidak nyawa kalian taruhannya! p.a.h.a.m! Saya tunggu dalam waktu 48 jam" Kata Marvin penuh penekanan disetiap kata paham

"Si--ap tuan kalau ada informasi saya segera beritahu anda"

"Bagus"

Setelah menelpon orang suruhannya, ia pun memutuskan telpon secara sepihak, dan ia pun memutuskan untuk pulang. karena ia sudah ditunggu oleh keluarganya, eh upss tapi sekarang ia membenci keluarganya karena kesalahan mereka.

Sesampainya di rumah, ia disambut hangat oleh keluarganya. tapi ia tidak peduli, yg ia peduli hanya satu adiknya yg ia sayangi,

"Eh Marvin, sudah pulang nak sini makan bareng sama adek kamu," kata seorang wanita paruh baya.

Ia adalah, ibu kandungnya Marvin namanya irana Atalia Pramana.

"Saya sudah makan! dan saya gak punya adik, adik saya cuma satu Christin,"ujar Marvin dingin.

"Christin lagi, Christin lagi, kamu tuh selalu Christin, Christin, disini kan udah ada lika. ngapain kamu, nyari christin yg gak tau ada dimana. dia tuh sudah menghilang selama 5 tahun, ngapain sih kamu cari mungkin aja dia udah meninggal" kata irana emosi

"Jaga ucapan anda nyonya! andai saja kalian tidak membuang adik kesayangan saya, SAYA TIDAK AKAN SEPERTI INI DAN SAYA PASTIKAN ANDA AKAN MENYESAL SETELAH MENGETAHUI YG SEBENARNYA LIKA BUKAN ANAK KANDUNG ANDA ANAK KANDUNG SUDAH MENINGGAL DIBUNUH OLEH ORANG TUA LIKA PAHAM ANDA"kata Marvin naik pitam.

Plak, satu tamparan mendarat di pipi Marvin.

"Jaga ucapan kamu! dia anak saya, dan adek kesayangan kamu lah, yg bukan anak saya. dia disini hanya numpang, dan syukurlah dia gada disini. saya harap sih adek kesayangan kamu sudah mati kelaparan," kata irana dengan emosi yg membara.

"Anda telah menyentuh pipi saya, hak anda apa hah? Ibu macam apa anda! disaat anak anda membutuhkan pertolongan, anda malah menyiksa dia." ujar Marvin dingin

"Bang udah, kasihan mamah stop bang!" Teriak Mike dari atas

"Cih, saya bukan Abang anda! dan saya tidak sudi dipanggil Abang, oleh anda."decih Marvin

"Salah gue apa sih bang? gue coba minta maaf sama lo, tapi percuma karena yg ada dipikiran lo itu cuma anak pembawa sial." sentak Mike

Bugh, satu Bogeman mendarat di rahang Mike. dan Mike hanya diam tidak membalas Bogeman Dari abangnya itu,

"satu kali lagi, lo bilang dia anak pembawa sial! siap² aja lo, pilih rumah sakit, atau kuburan," ujar Marvin

Setelah mengatakan kalimat itu, ia memutuskan untuk ke kamarnya. saat sampai di kamarnya, ia menutup pintu kamar dengan kencang. hingga menimbulkan bunyi yg cukup keras,

Bruk suara dentingan pintu yg ditutup dengan keras,

"Mike, sini sayang mamah obatin lukanya" kata irana lembut

"Iya mah" bls Mike

"Aduh, sakit mah" erang mike

"Tahan ya sayang, ini sakit bentar kok" kata irana lembut sambil tersenyum

"Mah, kak Marvin kapan sih berubahnya?" Tanya Mike, kepada irana. yg sedang mengobatinya sontak, menghentikan aktivitasnya.

"Mamah juga gatau sayang, semoga aja kakak kamu bisa berubah. oh iya Alika mana?" Jawab irana

"Masih dikamar kayaknya mah, bentar yaa Mike panggil dulu" kata mike lembut

"Iya"

Sedangkan Alika, yg didalam kamar sudah mengepalkan kedua tangannya. dan berkata

"Tunggu pembalasan gue Alina, karna lo keluarga gue hancur!" kata Alika tersenyum smirk

***

Sesampainya di rumah, Alina disambut hangat oleh keluarganya.

"YUHUU ALINA CANTIK CAMBEKK,RED KARPETNYA MANA MOM?" teriak Alina

"Heh pulang-pulang, tuh assalamualaikum. bukan teriak-teriak kek dihutan," tegur mommy Alina

"Heh peace mom, udah kebiasaan hehehe" kata Alina cengengesan

"Mom dad mana?" Tanya Alina, mommy Alina blm sempat menjawab,

"Daddy disini sayang," kata Daddy Alina, lalu menghampiri Alina.

"Huwaa dad, alin kangen huwaa," kata Alina sambil menangis

"Cup cup anak Daddy, gaboleh nangis! kecuali nangis kebahagiaan," ujar Daddy Alina lembut, jangan heran jika bersama keluarganya Alina menjadi seperti anak-anak TK.

"Mommy gak dipeluk nih?" Tnya mommy

"Huwaa Alinn, juga kangen mommy huwaa" kata Alina. sedangkan twins, hanya bisa menyaksikan kelakuan adiknya, yg begitu manja dan membuat geleng² kepala.

"Hustt udah ya sayang, sekarang kamu keatas. jam makan malam, kamu turun pasti kamu capek kan?" Tanya mommy Alina lembut,

"Iya capek banget mom, gara-gara nunggunin mereka lama bgt," kata Alina sambil menunjuk twins. dan seketika Abang twinsnya mendapat tatapan tajam dari Daddy-nya,

"Hehehe peace dad, tadi kita tuh capek bgt jadinya telat" ucap mereka cengengesan.

Adek laknatt emang- batin Vero

Sialan lo dek awas aja nanti- batin Veno

"Oh iya mom, bang Ryan kmna?" Tanya Alina

"Lagi kuliah, ntar malem juga pulang. katanya mau istirahat" jawab mommy

"Eh yaudah, nanti alina bangunin ya mom"kata Alina, sambil mencium pipi mommy-nya itu.

"Bye kalian, Alina Keatas dadah"ujar alina sambil berlari kecil,

"Alin gaboleh lari ya," kata daddy. seketika itu Alina menghentikan larinya,

Sesampainya dikamar Alina, langsung bersih-bersih, dan merebahkan dirinya ke kasur. saat ingin tidur, ia melihat notif dari hpnya, dan ia melihat betapa hancurnya keluarganya dulu. Alina juga melihat, ketika Alika mengatakan kalimat itu.

Iya Alina sengaja memasang cctv, dirumahnya yg dulu, yg ia gabungkan ke hpnya. jika ada apa² pasti hpnya akan muncul notifikasi,

Sebelum lo bikin gue hancur gue dulu yg bkin lo menderita -batin Alina

Alina tersenyum devil, menurut orang itu senyum yang manis. tapi tidak dengan orang² yg telah mengetahui kepribadian, Alina justru mereka malah takut dengan senyuman itu.

Terpopuler

Comments

Horlinim Verawati

Horlinim Verawati

pada bab 2 agak bingung alur ceritanya...apa cuma gw???

2020-09-26

1

Daryanti Ario

Daryanti Ario

apa cuma saya yg agak² bingung sama alur ceritanya.. coba thor pemilihan kosa katanya yg ga bikin org bingung 🙏🙏😊

2020-09-25

3

Ina Ginting Manick

Ina Ginting Manick

ceritany sih kren thor, cuman kosa kata ny agak gmn gtu.
smngat trs buat novelny

2020-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Bab 1 'Welcome Indonesia'
4 Bab 2 "Dia"
5 Bab 3 "CEO"
6 Bab 4"CEO (2)"
7 Bab 5 'Grup Chat'
8 Bab 6 'Hangout'
9 Bab 7 "Queen racing back"
10 Bab 8 'Back to school'
11 Bab 9 'Penghianat'
12 Bab 10 'Leader BDS'
13 Bab 11 'Geng Cabe'
14 Bab 12 'Hukuman'
15 Bab 13 'Nyaman'
16 Bab 14 'Misi'
17 Bab 15 'Khawatir'
18 Bab 16 'Bully'
19 Bab 17 'teman baru'
20 Bab 18 'meeting'
21 Bab 19 'Pertemuan'
22 Bab 20 'Sakit'
23 Bab 21 'Jenguk'
24 Bab 22 'Keterlaluan!'
25 bab 23 'Terbongkar'
26 Bab 24 'Koma'
27 Bab 25 'Menunggu'
28 Bab 26 'Masa lalu'
29 Bab 27 'Masa lalu (2)'
30 Bab 28 'Sadar'
31 Bab 29 'Pengakuan'
32 Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33 Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34 Bab 32 'Rencana Alika'
35 Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36 Bab 34 'Bang Marvin?'
37 Bab 35 'Sebuah rasa'
38 Bab 36 'Rencana dimulai'
39 Bab 37 'Murid baru'
40 Bab 38 'Kecewa'
41 Bab 39 'Salah'
42 Bab 40 'Benci'
43 Bab 41 'Terluka'
44 Bab 42 'Will you be mine?'
45 Bab 43 'Alina diculik?'
46 Bab 44 'Menghilang'
47 Bab 45 'Tak ada kabar'
48 Bab 46 'Sebuah kode?'
49 Bab 47 'Hampir saja'
50 bab 48 'Trauma'
51 Bab 49 'Pernyataan Alina'
52 Bab 50 'Berhasil'
53 Bab 51 'Dibenci'
54 Bab 52 'Korupsi'
55 Bab 53 'Dibunuh'
56 Bab 54 'Terbongkar'
57 Bab 55 'Sebuah surat'
58 Bab 56 'Rindu'
59 Bagian 57 'Surat ancaman'
60 Bab 58 'Misi besar'
61 Bab 59 'Kabar duka'
62 Bab 60 'Dari Alina'
63 Bab 61 'Diskotik'
64 Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65 Bab 63 'Untuk Kezia'
66 Bab 64 'Bunuh diri'
67 Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68 extra part 1
69 extra part 2
70 epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Bab 1 'Welcome Indonesia'
4
Bab 2 "Dia"
5
Bab 3 "CEO"
6
Bab 4"CEO (2)"
7
Bab 5 'Grup Chat'
8
Bab 6 'Hangout'
9
Bab 7 "Queen racing back"
10
Bab 8 'Back to school'
11
Bab 9 'Penghianat'
12
Bab 10 'Leader BDS'
13
Bab 11 'Geng Cabe'
14
Bab 12 'Hukuman'
15
Bab 13 'Nyaman'
16
Bab 14 'Misi'
17
Bab 15 'Khawatir'
18
Bab 16 'Bully'
19
Bab 17 'teman baru'
20
Bab 18 'meeting'
21
Bab 19 'Pertemuan'
22
Bab 20 'Sakit'
23
Bab 21 'Jenguk'
24
Bab 22 'Keterlaluan!'
25
bab 23 'Terbongkar'
26
Bab 24 'Koma'
27
Bab 25 'Menunggu'
28
Bab 26 'Masa lalu'
29
Bab 27 'Masa lalu (2)'
30
Bab 28 'Sadar'
31
Bab 29 'Pengakuan'
32
Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33
Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34
Bab 32 'Rencana Alika'
35
Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36
Bab 34 'Bang Marvin?'
37
Bab 35 'Sebuah rasa'
38
Bab 36 'Rencana dimulai'
39
Bab 37 'Murid baru'
40
Bab 38 'Kecewa'
41
Bab 39 'Salah'
42
Bab 40 'Benci'
43
Bab 41 'Terluka'
44
Bab 42 'Will you be mine?'
45
Bab 43 'Alina diculik?'
46
Bab 44 'Menghilang'
47
Bab 45 'Tak ada kabar'
48
Bab 46 'Sebuah kode?'
49
Bab 47 'Hampir saja'
50
bab 48 'Trauma'
51
Bab 49 'Pernyataan Alina'
52
Bab 50 'Berhasil'
53
Bab 51 'Dibenci'
54
Bab 52 'Korupsi'
55
Bab 53 'Dibunuh'
56
Bab 54 'Terbongkar'
57
Bab 55 'Sebuah surat'
58
Bab 56 'Rindu'
59
Bagian 57 'Surat ancaman'
60
Bab 58 'Misi besar'
61
Bab 59 'Kabar duka'
62
Bab 60 'Dari Alina'
63
Bab 61 'Diskotik'
64
Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65
Bab 63 'Untuk Kezia'
66
Bab 64 'Bunuh diri'
67
Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68
extra part 1
69
extra part 2
70
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!