Sedangkan dikediaman, keluarga Pramana, tidak ada ketenangan, keluarga mereka mulai hancur. gara-gara mereka, membuang gadis kecilnya.
yang dulunya, ada raut wajah kebahagiaan. sekarang tidak ada, kebahagiaan dikeluarga ini.
seakan semesta, menghukum mereka. pertengkaran sering terjadi, dan cek-cok pun sering terjadi seperti sekarang ini,
"Mas kamu, bawa siapa?"tanya Irana kepada suaminya,
"Bukan urusan kamu!"bentak suaminya itu, yang sedang bersama wanita lain.
"aku capek mas, kamu kenapa sih? gak pernah ngertiin aku!"tukas Irana, yang sudah terisak.
Plak
satu tamparan keras, mendarat di pipi irana.
"bosen saya sama kamu, kumel, gak pernah rawat diri. seharusnya kamu rawat diri, supaya saya tidak mencari wanita lain"jelas Suaminya itu, yang masih terpengaruh alkohol. Ferdy, dia nama suami Irana.
"Aku begini, karena ngurus rumah sama anak-anak mas. kenapa kamu jadi begini sih?!"kata Irana yang sudah menangis sesenggukan,
"Diam kamu! saya mau masuk,"cerca Ferdy.
Sedangkan Mike dan Alika, hanya merenungi nasib keluarganya. kenapa tidak seharmonis dulu, kenapa semuanya berubah sejak adiknya itu mereka usir?
"Kamu, dibayar berapa? sama suami saya, dasar wanita murahan!"tukas Irana,
wanita yang disamping Ferdy, diam. "ayo sayang, masuk. gak usah dengerin dia".
"Mas, sini aku bantu."kata Irana,
"Jangan sentuh saya!"Sentak Ferdy, lalu menghempas tangan Irana.
Irana tak kuasa menahan tangisnya, dia terjatuh dan menangis sejadi-jadinya. kenapa semuanya berubah? semenjak gadis itu pergi?
Mike ke bawah, dia yang tak tega melihat mamahnya menangis. akhirnya menghampiri, Andai Papah-nya masih hidup. keluarga ini pasti akan selalu bahagia,
"Mah, ayo bangun. tidur sama Mike,"kata Mike, lalu menghapus air mata Irana.
"iya sayang, nanti mama tidur sama kamu."jelas Irana, dengan tersenyum.
"Mah, Mike tau. mamah sakit, Mike tau mamah hancur, Mike bukan anak kecil lagi mah. Mike udah gede, kalo mamah mau nangis, keluarin aja semuanya. Mike siap, disamping mamah. buat dengerin semua keluh kesah, mamah."ungkap Mike, membuat Irana semakin terisak.
"hiks, mamah kangen sama papah kamu, hiks. kenapa semuanya begini? kenapa dia, bunuh papah?"tutur Irana,
Mike paham, akan perasaan mamahnya. Mike juga sakit, "Mamah, sekarang mamah tidur."
Irana mengangguk, dia keatas dituntun Mike. untuk saat ini, Mike membiarkan mamahnya tidur di kamarnya.
Ada senyuman bahagia, dan senyuman tak tega dari seseorang. dia bahagia karena keluarganya hancur, tapi dia tak bisa melihat ibunya menangis. orang itu, memastikan dia akan membalaskan dendam atas kematian papahnya.
🍁🍁🍁
Jam menunjukan pukul 05:30, tapi gadis ini belum bangun, dan akhirnya alarm pun membangunkannya dari alam mimpi.
Kring kring kring
suara alarm bunyi.
"apasih berisik,"gerutu gadis itu sambil mengambil jam.
"OMG!!!! telattt,"teriaknya, lalu mengambil handuknya, dan menuju ke kamar mandi.
setelah selesai mandi, dia menunaikan kewajibannya. selesai dari itu, dia mengenakan baju seragam miliknya. dia ingin menjadi nerd, tapi berbeda dari yang lain.
dimana bajunya, seperti baju anak sekolah lainnya. mengenakan sepatu hitam, rambut di gerai, menggunakan kaca mata. dan bedak yang warnanya sesuai dengan warna kulit sawo matang.
"perfect,"ujar Alina dikaca, tapi setelah dia fikir-fikir. ini mah bukan nerd, tapi Nerd bad girl.
Alina turun kebawah, untuk sarapan. mereka juga tercengang, melihat penampilan Alina.
"Anjay, serius ini lo?"tanya Vero,
"iya, kenapa emang?"jawab Alina,
"gapapa, bagus. beda dari yang lain,"sahutnya.
"Anak gue ini,"tutur Ferisha.
"kenapa gak dikepang?"kata Veno,
"Ogah, ketara banget nerd-nya."balas Alina,
"udah makan dulu, kamu naik apa? ke sekolah?"cetus Wisnu,
"Angkot,"ujar Alina.
membuat mereka tersedak,
uhukkk
"Apaan angkot, gak boleh!"larang Ferisha,
"nah bener tuh, mending nebeng kita."sahut Vero,
"gak ah, ntar di bawa lagi sampe ke sekolah."tolak Alina,
"Alin? kalo kamu, gak mau ikut Abang kamu. mending kamu bawa mobil sendiri,"kata Wisnu,
Alina berfikir lagi, ah hari ini dia malas bawa mobil. "oke, Alin mau. tapi besok Alin, boleh naik angkot kan?"
tidak ada keputusan yang lain, akhirnya Wisnu mengiyakan.
"Bang Ryan mana?"tanya Alina,
"Ryan, udah berangkat dari tadi. ada kuliah pagi katanya,"jawab Ferisha.
"oh..."
mereka melanjutkan sarapannya, dan sesudah itu. Alina berangkat dengan Vero dan Veno,
***
Mobil si kembar, sebentar lagi akan memasuki area sekolah. membuat Alina, memberhentikan Veno yang sedang menyetir.
"Stop, gue turun disini. yakali gue bareng kalian, yang ada pada curiga."jelas Alina, lalu dia turun dari mobil
"Yaudah deh, hati-hati ya."kata Veno dan Vero,
Saat ini Alina, sedang berjalan kaki. menuju ke sekolahnya, yg jaraknya lumayan, dan sesampainya di sekolah.
banyak sekali cacian dan hinaan yang tertuju pada Alina,
Ewh nerd mana kumel lagi
Alah palingan lewat jalur beasiswa
Kok bisa ya sekolah elit kek gini nerima nerd
Eh nerd yg satu ini beda ****
Bahan bullyan Kirana dkk dan Alika dkk nih
Sedangkan, yang dicaci hanya memasang wajah datarnya. ia pun tak peduli dengan hinaan mereka, kalo mereka semua tau pasti mereka akan memuji Alina.
Dasar fake friends -batin Alina
Alina dia berjalan, menuju ke arah ruangan kepala sekolah. saat di perjalanan, mereka bertemu dengan 3 orang. yang penampilan sama dengan dirinya, tapi yang kali ini. Real Nerd.
"kamu anak baru ya?"tanya salah satu dari mereka, yang bername tag Nadila.
"ya,"jawab Alina singkat.
"kamu mau kemana?"tanya teman Nadila, yang bernama Diandra.
"ruang kepsek,"
"mau kita antar?"ujar yang satunya, yang bernama Kezia.
"gak perlu, gue bisa sendiri."
Membuat Kezia tersenyum paksa,
"yaudah, kita ke kelas dulu ya. semoga sekelas hehe,"pamit Nadila, diikuti Diandra dan Kezia.
sesampainya di ruang kepala sekolah, Alina menendang pintu masuk. membuat yang didalam ikut terkejut,
"Eh, copot. kamu tuh---"ujar kepala sekolah, yang hendak memarahi namun tidak jadi.
"Apa? kelas aku dimana?"sahut Alina, kepada kepala sekolah. yang tak lain, adalah anggota dari BDS.
"eh Alina, kelas kamu ada di Ipa 2. mau Abang anter?"tandas kepala sekolah itu, yang bernama Devian.
"Boleh, tapi aku sama sahabat aku kan? bang?"imbuh Alina,
"pasti dong, yaudah yuk keluar."kata Devian, lalu keluar bersama Alina.
Sesampainya di kelas IPA 2,
Devian disambut ramah, oleh guru disitu. guru disitu pun heran, kepsek yg terkenal dingin. mau mengantar seorang murid nerd,
"Saya bawa murid baru, tolong perlakuan dia seperti murid lainnya"pesan devian ke guru itu.
"Baik pak, ayo nak sini masuk."ujar guru tersebut, Alina pun masuk keadaan kelas pun menjadi hening.
"Mari, kenalkan diri kamu. perkenalkan nama ibu, bu Cika. saya disini, sebagai wali kelas kamu"kata Bu Cika,
"Alina"ujar Alina dengan ekspresi datarnya,
Gue kira cantik bgt ****
Eh ternyata nerd
Nerd nerd bad girl ini mah
Nerd aja belagu dasar
Ewh jijik bgt sih ada nerd disini
"Baiklah Alina, sekarang kamu duduk disebelah nada! Nada angkat tangan kamu"kata Bu Cika, Nada mengangkat tangannya dia juga sudah tau bahwa itu Alina.
Saat hendak, menuju ke meja Nada. ada satu kaki terjulur, yg hendak mengerjai Alina. agar dia jatuh, dan dipermalukan. tapi Alina sudah tau, dia menghindari kaki itu dan,
bruk
cewe itu jatuh, nyungsep karena Alina, menginjak tali sepatu cewe itu,
"paan sih lo,"bentak gadis itu yang bernama Fira.
"emang gue ngapain?"tanya Alina, dan dia pun berjalan santai ke arah meja Nada.
"Sudah Fira! Kamu tuh, berisik ya."tegur Bu Cika,
Fira duduk dengan perasaan dongkol,
awas lo nerd.
Bu Cika, lanjut menerangkan.
Sedangkan Alina? dia menatap bosan ke arah papan tulis, karena materi itu sudah ada di luar kepalanya.
From Andre:
Bos tikus itu sudah ditangkap dan sudah dimasukan ke ruang eksekusi.
To Andre
Good job! Siksa dia! Tapi jangan sampe mati
Nanti, gue kesitu
From Andre
Baik bos
(Read)
Nada tertidur, Alina hendak membangunkan. tapi tidak jadilah,
Kring kring kring
Bu Cika menyudahi mapel kali ini, beliau keluar kelas. Reva dan Elina menghampiri Nada dan Alina.
"ke kantin yuk,"ajak Reva
"Nada belum bangun elah,"tutur Elina.
"eh Lin, btw lu berangkat sama siapa?"tanya Reva,
"Abang,"jawab Alina.
Elina berusaha membangunkan, Nada dengan cara menggoyangkan lengannya. "Nada bangun, ayo ke kantin."
"ah, apasih. masih ngantuk jugaa,"kata Nada.
"NADA BANGUN,"teriak Reva tepat di telinga Nada.
Nada langsung bangun, dan menampol Reva. "telinga gue, astaga."
"gue laper, ke kantin yuk."sahut Alina,
"Bentar deh 10 menit, gue mau ngumpulin jiwa gue dulu."ungkap Nada.
akhirnya mereka menunggu 10 menit, setelah itu mereka berempat keluar ke kelas. dan berjalan ke arah Kantin, banyak cibiran dari orang-orang. karena hanya Alina, yang bisa jalan berdampingan bersama mereka bertiga.
Most wanted girls kita ngapain sih jalan sma nerd
Perusak pemandangan
Iyuh jijik deh ada nerd
Kuman lewat sama bidadari
Dan masih banyak lainnya,
mereka hanya menganggap angin lalu, sesampainya di kantin.
"kalian berdua pesen, gue cari tempat duduk."kata Elina,
Elina menyuruh Nada dan Reva, untuk memesan. dan dia dengan Alina, mencari tempat duduk.
"pesen apa?"tanya Nada,
"samain aja,"jawab Elina.
"oke,"
Elina dan Alina, sudah menemukan tempat duduknya. suasana kantin, yang tadinya hening mendadak ricuh. sebab, most wanted boy A'C High school mulai memasuki area Kantin.
Ya allah calon suami gue
Kyaaa twins tambah ganteng deh
Fino tambah dingin tapi gue suka
Mikeee misyuuu
*Verrel aku padamu
Rava lafyu*
Ih ngapain sih tuh cwek nempel terus
**** dia adeknya Mike, jadi dia pasti ikut Mike terus lah
Biasa aja ****
"Gitu aja heboh, Di Ny kenyang cogan gue."kata Alina, sambil menatap satu persatu dari mereka.
"Udah biasa itu mah,"cetus Elina.
"Makanan datang"kata Reva sambil membawa nampan berisi makanan, sedangkan Nada membawa minuman. yang berada di belakangnya,
baru saja hendak makan, sudah diganggu. oleh kedatangan most wanted boy,
"hai, boleh duduk sini?"sapa Vero
"Gak,"tolak Alina.
"duduk aja gapapa,"sahut Nada.
baru saja ingin menolak, tapi mau bagaimana lagi?
"Makasih, kita duduk disini ya."kata Veno, dia duduk disebelah Alina, dan sebelah nya lagi Vero.
"Dih, enak banget lo. jadi ratu, di antara mereka berdua."Ujar Gadis yang disambung Mike, yang tak lain adalah Alika.
Alina tak bergeming, karena ia sedang makan. dan tak menjawab perkataan Alika,
"Maksud lo apa? iri lo? udah mending gue mau ya nerima kalian, duduk disini."papar Reva.
"Udah Va, udah."tutur Elina menenangkan Reva.
"Gue gada urusan sama kalian, gue ada urusan sama dia."ucap Alika, yang terus-menerus menunjuk ke arah Alina.
"Jari lo, minta gue patahin?"kata Reva.
"Ngapain sih, belain nerd itu."kata teman Alika yaitu Sisil,
"masalah buat lo?"timpal Nada.
"Sumpah ya, kalian tuh pada gak tau diri. udah dikasih duduk, bukannya makasih malah cari gara-gara. kalo masih mau, duduk disini. bawa pergi tuh cabe nya,"tukas Reva.
tentu saja perkataan Reva, sangat menohok. bagi semuanya,
"Mik, bawa pergi tuh adek lo. daripada nanti ribut,"saran Rava.
Mike yang sudah tak enak, akhirnya menarik lengan Alina dengan paksa. sampai Alika meringis kesakitan, karena terlalu keras.
"bang, lepasin!"kata Alika,
"kamu bisa gak sih, sehari aja. gak buat masalah,"sentak Mike. membuat Alika terkejut, baru kali ini Mike menyentaknya.
"Maaf,"ujar Alika menunduk.
"Sorry dek, Abang kelepasan."ungkap Mike.
habis sudah kesabaran Alina, dia menggebrak meja.
Brak.
meja di gebrak oleh Alina dengan keras, sorot matanya berubah menjadi tajam.
******* dia sasa -Batin Nada
gawat deh, yang keluar sasa. -batin Elina
selamat bersenang-senang dengan Sasa *****, -batin Reva*.
"hai *****, sampah, tukang drama. lemah banget ya lo, giliran ngatain orang aja semangat. kalo gue beneran ratu gimana *****? gausah sok jago deh, sama gue aja kalah saing ups."jelas Alina,
Vero dan Veno, berbisik-bisik. Dia Sasa, bukan Alina. ingin tau siapa Sasa? Sasa adalah kakaknya, yang dulu. waktu itu Ferisha, mempunyai anak perempuan. tapi saat umurnya, menginjak remaja seperti Alina. dia tertabrak.
"Gimana nih?"tanya Vero,
"gatau, samperin aja lah."jawab Veno,
Akhirnya, mereka berdua mendekat ke arah Alina. "Kak, keluar. kasian Alina,"bisik Vero.
namun Sasa, malah menggelengkan kepalanya yang artinya dia tidak mau.
Sasa mendekat ke arah, Alika. dia mengambil satu jus, dan menyiramnya dikepala Alika. membuat Alika, naik pitam.
"Maksud lo, apa?!"kata Alika tak terima,
kesadaran Alina, detik selanjutnya menghilang. kebetulan di belakang nya Alina, adalah Fino. dia pun membawa Alina ke arah UKS.
seisi kantin, mendadak heboh. apalagi teman Fino, mengapa dia mau membantu? padahal jarang sekali, dia peduli dengan orang.
Reva, Nada, dan Elina juga yakin. berita ini, akan cepat menyebar ke penjuru sekolah. dan satu lagi, keadaan Alina akan terancam.
ketiganya menyusul ke UKS, diikuti oleh si kembar.
***
Di Uks, Fino masih menunggu gadis itu terbangun. tapi, belum melihat tanda-tanda gadis itu bangun. UKS sudah ramai, dimana ada Reva, Nada, Elina dan si kembar.
Fino memilih pergi, ada hal aneh disini. kenapa mereka bertiga, mau berteman dengan gadis ini? si kembar juga, kenapa menghampiri gadis ini? membingungkan,
"Aduh,kepala gue"kata Alina, sambil memegangi kepalanya.
"kamu gapapa kan?"tanya Vero, menghampiri Alina.
"maaf, lepas kontrol. tadi Alin, udah berusaha buat nahan Kak Sasa. tapi ga bisa,"jelas Alina.
"yang penting, kamu gapapa."sahut Veno.
"yang bawa Alin kesini, Abang?"tanya Alina,
"Bukan, tapi Fino."jawab Reva,
Alina mengernyitkan keningnya, "Fino?"
"iya, temen Abang lo."tutur Nada,
Alina mengangguk paham, dalam fikiran Alina. teman Abang? "apa yang kemarin, balapan sama gue?"gumamnya.
si kembar, yang melihat Alina bingung. Langsung menanyakan, "kamu kenapa?"
"ah, enggak. Abang masuk aja, disini udah ada mereka."sahut Alina,
"Yaudah, Abang ke kelas ya. jagain Alina,"ungkap Veno, sebelum ke kelas.
Alina teringat sesuatu, "kita ke markas sekarang."
membuat ketiganya saling berpandangan,
"kenapa? kok mendadak?"tanya Elina,
"Musnahin, tikus kecil."jawab nya, dengan seringain kecil.
bulu kuduk, mereka seketika berdiri. dia yakin, Alina kali ini akan membuat korbannya meminta ampun tanpa henti.
"terus sekolah kita gimana?"tutur Nada,
"gampang, gue yang izinin."papar Alina.
Mereka berempat keluar dari UKS, dan lewat pintu rahasia. yang hanya Alina yang tahu,
***
Sesampainya di markas, Alina mengeluarkan kartu identitasnya, dan diikuti oleh sahabatnya. setelah, pintu terbuka banyak penjaga yg menghadang Alina dkk.
"Kalian siapa? Penyusup ya! Woy ada penyusup"teriak, salah satu anak buah Alina,
"Mereka, masih baru toh! Yuk kita ladenin,"gumam mereka, dan seorang pria datang, kemudian mengehentikan pertarungan itu,
"Stopppp! Princess"kata seorang pria tersebut,
"hai bang Leo,"sapa mereka berempat.
"hai, kok kalian ga bilang. kalo mau kesini?"balas Leo,
"Biasa bang,"sahut Reva.
Leo yang sudah paham, maksud mereka langsung menyuruh mereka ke ruang eksekusi. "Langsung ke ruang eksekusi aja,"
mereka langsung memasuki markas, dan menuju ke ruang eksekusi.
"Maaf bos, dia siapa?"tanya, salah satu anak buah Alina.
bukannya, menjawab Leo memerintahkan untuk mengumpulkan semua anggota. "kumpulin, semua anggota di Aula."
"Baik,"
Ruang eksekusi
Satu gambaran, yg mendeskripsikan tempat itu, pengap gelap, dan bau anyir darah. Alina dkk sudah masuk, ke ruang eksekusi yg isinya penghianat dll.
Alina, sudah memakai baju khusus yg dibuat untuknya. dan memakai topeng, yg ia desain sendiri, dan juga kawan²nya. saat Alina, memasuki tempat itu, hawa dingin dirasakan oleh sahabatnya,
"Kok rasanya beda ya?"bisik Nada,
"Iya lebih nakutin ****,"kata Elina pelan.
Reva yang sedikit mendengar, obrolan keduanya langsung menegur nya. "jangan berisik,"
Alina sudah bersama pisau lipatnya, "Dimana tikus itu?"katanya dingin,
"Mari, saya antar Queen."jawab anak buah Alina, yg bernama Rio.
"Hmm"
Mau tau keadaan penghianat itu? Keadaannya sangat mengenaskan, luka cambuk ada dimana-dimana,
Alina, yg melihat itu pun, gencar ingin menyiksa, penghianat itu sampai dirinya senang.
"Bagus! Bangunkan dia!"perintah Alina,
Buk
suara cambukan membangunkan dia, yang tak lain adalah Erik.
"Ah, s-sudah."rintih, Erik kesakitan.
"Tuan Erik, koruptor perusahaan A'C Company. kau fikir, kau akan berhasil kabur tuan? atas apa, yang anda telah lakukan selama ini? tentu saja tidak!"gertak Alina,
"Ba-gaimana, an-da tau?"kata Erik bingung
"Tentu saja, saya tahu. karena saya, tidak sebodoh anda."ujar Alina
"Anda, siapa hah?!"tukas Erik,
"oh, masih bisa ngelawan juga? cambuk dia!"perintah Alina,
Buk
Buk
Buk
"mau nambah apalagi hmm? kalau saya katakan, anda tidak akan percaya."jelas Alina,
"Aww si-apa an-da!"jawab Erik terbata-bata, karena badannya sudah sangat sakit.
"Saya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Clara😈😒
𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒉𝒐𝒓𝒓:'𝒗
2020-12-19
0
альфа
heem Alina usia nya berpa yaak
2020-09-26
1
альфа
what kepala sekolah nya anggota BDS
beeeh ajiiib niih Alina😍😍😍😍
2020-09-26
3