Bab 4"CEO (2)"

Jangan pernah meremehkan seseorang  bisa jadi dia lebih atas daripada anda

~Alina Christina~

•••

Hari ini Alina, akan kekantor Daddy-nya. sekitar jam 10, tapi sekarang sudah jam 9. berarti satu jam lagi, ia harus sampai dikantor Daddy-nya. tapi sekarang, Alina masih bergelut dengan selimut dan kasurnya.

Ferisha yg melihat anak bungsunya, belum keluar kamar pun berinisiatif, membangunkannya. ternyata benar dugaannya, bahwa anak bungsunya masih tidur,

"Alin bangun kamu! sekarang udah jam 9, satu jam lagi, kamu harus sampai dikantor daddy," teriak Ferisha

"Erghh apaan sih, mom masih pagi juga." kata Alina dengan suara serak,

"Pagi-pagi, mbahmu. liat udah jam 9,"ujar Ferisha.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Apaa!! mommy kenapa, gak bangunin Alin sih?"teriak Alina

"Bagus ya, nyalahin mommy. suruh siapa kebo, cepetan sana mandi abis itu makan," ujar Ferisha

"Yaudah mommy,keluar dulu sana."perintah Alina

"Kamu ngusir mommy?"ujar Ferisha dengan tatapan tajam,

"Hehehe peace mom, yaudah mommy keluar. abis itu, alin nanti kebawah.

"kata Alina cengengesan

"Iya"

Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Alina kebawah, dan ia langsung melihat jam dipergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul 09:40. berarti dua puluh menit lagi, ia harus sampai dikantor Daddy-nya.

"Mom Alin, berangkat dulu yaa, gak sempet sarapan. udah telat banget nih mom,"teriak Alina

"Hee sini, kamu,sini dulu,"kata Ferisha

"Apalagi sih mom?"tnya Alina

"Apalagi', sini kamu gak pamit?"jawab Ferisha

"Yaudah nih, bye mom."ujar Alina, sambil mencium pipi, Ferisha dan mencium punggung tangan Ferisha,

"Yaudah, hati-hati jangan ngebut,"kata Ferisha sambil memperingatkan.

"Gak janji mom" teriak Alina

"Dasar anak itu," kata Ferisha. sambil menggeleng²kan kepala, karena kelakuan anak bungsunya.

***

Alina menggunakan mobil, yang dihadiahkan oleh Daddy-nya. tahun lalu,

sesampainya di kantor,

semua mata, tertuju pada mobil berwarna hitam. lalu orang yang didalam mobil itu, keluar. setelah keluar, banyak tatapan yang tertuju padanya.

"Risih banget gila, diliatin gitu."gumam Alina kesal.

saat memasuki kantor, pandangan mata Alina. tertuju, pada resepsionis, di kantor Daddy-nya. bagaimana tidak? baju yang terlihat belahan dadanya, rok pendek, dandanan terlalu medok.

itu sih bukan resepsionis, tapi ****** di club -Batin Alina.

"Permisi, dimana ruangan bapak Wisnu ya?"tanya Alina sopan,

"Siapa kamu? ngapain cari, calon suami saya?"jawab resepsionis itu, dengan nada membentak.

Alina pun membuang pandangannya, "Cih, calon suami anda? dia Dad saya, mana mungkin. Dad saya, tergoda dengan anda *****."

"Apa kata kamu? ******? bukannya terbalik haha, saya tau. kamu kesini, karena mau minta pertanggungjawaban atas hamilnya mamah kamu kan?"balas resepsionis itu, yang bername tag Talita Putri.

cukup sudah kesabarannya sekarang,

Plak

satu tamparan mendarat di pipi Talita,

"Ah, gadis sialan. saya tahu, anda kesini mau menjual diri dengan bapak Wisnu kan?"ujar Talita, yang terus-menerus memojokkan Alina.

Seringai kecil, di bibir Alina mulai terlihat.

"Jual diri? Ga kebalik? ini apa?"kata Alina, lalu memperlihatkan Talita yang sedang di papah. oleh laki-laki yang sudah berumur,

"D-Darimana, kamu dapatkan foto itu!"ujar Talita, yang sudah banyak keringat di pelipisnya.

"Talita Putri, seorang gadis miskin. yang memperkerjakan dirinya, di sebuah club malam yang ada di daerah Jakarta. dengan tarif, satu malamnya sekitar 100 juta. wow,"Ungkap Alina, yang membeberkan fakta kehidupan Talita yang sebenarnya. Bagaimana Alina tau? Ada lah, ada orang yang memberikan sebuah informasi kepadanya.

Talita yang sudah malu, dia pun menampar Alina.

Plak

Salah lawan ***** -Batin Alina.

"Usir dia, satpam!"teriak Talita.

Satpam itu juga, mengikuti apa yang diperintahkan oleh Talita. "Ayo gadis kecil, kamu keluar. jangan membuat kerusuhan,"

"Lepaskan tangan anda dari saya, atau tidak nyawa anda akan melayang."jelas Alina dingin, dan Satpam itu langsung melepas cekalan tangan Alina.

Alina keluar sebentar, dia menghubungi Daddy-nya.

"halo, kenapa sayang? kamu sudah sampai? sini masuk, Dad sudah menunggumu."

"Dad, keluar bentar. Alin gak dibolehin masuk, sama resepsionis Daddy itu. kalo gak, kantor Alin Bakar,"kata Alina yang sudah kesal.

"i--ya, sayang. Dad turun,"

Tut. Alina mematikan sambungan ponselnya secara sepihak

Setelah menunggu, akhirnya Daddy Alina keluar dari lift. dia sangat buru-buru, sebab Wisnu tau. Alina tipe orang, yang malas menunggu.

Wisnu pun menghampiri Alina, Alina sudah masuk lagi. dan dia berada tepat di depan resepsionis itu, "Kenapa sayang? siapa yang berani usir kamu?"

belum sempat menjawab, Talita sudah menjawabnya. "Hahaha, dia simpanan bapak? gadis bau kencur, kenapa Bapak tidak sama saya saja."

Asal kalian tahu, pegawai kantor sudah berkumpul dan menyaksikan kejadian ini. sedari awal, saat Alina berdebat dengan Talita.

"Jaga ucapan kamu! dia anak saya,"jelas Wisnu.

"Anak dari selingkuhan bapak?"ujar Talita sangat enteng,

Wisnu akhirnya turun tangan, dia sangat keterlaluan!

Plak

Tamparan keras, mendarat di pipi Talita. Talita meringis karna tamparan Wisnu,

"Dia anak saya! Alina Christina Winata, anak bungsu saya. yang baru pulang, dari Ny."Tegas Wisnu.

"Gimana *****? malu kan sekarang? mulai detik ini, gue pecat lo."kata Alina tersenyum menang,

"Gak! jangan pecat saya pak, saya mohon."pinta Talita.

"Belum jelas lagi hmm? lo tampar gue, gue masih bisa diem ya. tapi, kalo lo ngatain Mommy, sorry gue ga bisa terima. yang ****** itu lo! bukan Mommy gue. sampai sini paham?"cerca Alina dengan emosi, dia juga sudah muak. dengan orang yang kebanyakan Drama,

"Apakah benar Talita, apa benar? yang dikatakan anak saya,"Tanya Wisnu memastikan.

"Tidak pak, tidak. itu semua tidak benar,"jawab Talita mengelak.

"Sayangnya, saya tidak percaya apa katamu. saya pecat kamu, dan saya pastikan kamu tidak akan pernah diterima di semua perusahaan,"seru Wisnu.

"T-api pak, saya tidak mengh---"kata Talita, belum selesai bicara. tapi sudah di potong oleh Alina,

"Pilih pergi, atau nyawa melayang?"sanggah Alina.

"Ba--ik saya pergi, dan tunggu pembalasan dariku nanti."papar Talita, dan dia pun keluar dari kantor ini.

"Gue tunggu, pembalasan dari lo."teriak Alina,

baru beberapa menit Talita keluar, terdengar suara tabrakan. menimbulkan semua orang, keluar dari kantor. dan mereka tentu saja terkejut, sebab Talita sudah terkapar banyak darah. karena sebuah kendaraan yang menabraknya,

Alina tersenyum tipis, "itu balasan buat lo."

Wisnu memerintahkan semua pegawainya, agar masuk ke dalam ruangan kembali. masalah tadi, dia akan telfon polisi.

karena Wisnu, akan memberikan sebuah Pengumuman.

"Mohon perhatian! saya disini, akan memperkenalkan dia putri saya. dia juga, yang akan menggantikan posisi saya disini, perkenalan dirimu sayang"ucap Wisnu. dan Alina mulai memperkenalkan dirinya,

"Sebelumnya, saya minta maaf. karena adanya kegaduhan ini, perkenalkan saya Alina Christina Winata. Saya disini, menggantikan posisi Daddy saya. dan saya minta, kerja samanya. saya tidak ingin mendengar berita, jika ada yang korupsi maupun yang lainnya. jika sampai saya mendengar, berita tersebut. saya pastikan keadaan keluarga anda, semuanya terancam. panggil saya nona,"jelas Alina.

setelah selesai, memperkenal dirinya. sekarang juga, giliran Wisnu yang memerintah mereka untuk kembali bekerja.

"kalian, kembali bekerja."

semua pegawai juga, membalasnya dengan serempak. "Iya pak,"

kini tinggal Wisnu dan Alina,

"sini Dad, tunjukan dimana ruangan mu."

"Iya Dad,"

sesampainya di ruangan kerja Alina, Wisnu memanggil Sekretaris Alina. "Siska, sini kamu."

Siska menghampiri Wisnu, "Iya pak. ada apa?"tanyanya.

"dia putri saya, dia juga atasan kamu. jadi kamu, harus bisa menghormati dia disini."jelas Wisnu,

Siska mengangguk paham, "Baik pak."

"Oke, Dad kembali ke ruangan Dad dulu ya."pamit Wisnu,

"iya Dad."

Wisnu berbalik arah ke ruangannya,

"Mari Bu, saya antar ke dalam"kata Siska sopan.

"Gausah terlalu formal, saya masih kecil. panggil saja Alina, saya tau kamu lebih tua daripada saya."tutur Alina.

"Tapi, kalo saya di pecat gimana?"tanya Siska, yang takut. di pecat, membuat Alina tertawa renyah. "Siapa, yang berani pecat kak Siska disini? Dad? mana mungkin,"

"Oke, nyo--- eh Alin."kata Siska.

"Yaudah, aku mau keluar dulu. masih ada urusan, jaga kantor kak."sahut Alina, dan juga menitipkan kantornya kepada Siska.

"Siap, pasti dijaga kok. hati-hati di jalan ya,"

Alina mengacungkan jempolnya, dan sebelum kembali bekerja. Siska bergumam, "Pokoknya, gue harus kerja keras. bersyukur banget, punya atasan yang super baik."

***

Alina beralih ke perusahaan yang dia bangun, yang bernama A'C company. sekitar 30 menitan, dari perusahaan Dad.

Setelahnya sampai, dia turun. saat baru masuk, pandangan tidak mengenakan di depan matanya. "Huh, ****** lagi."

"Kak ila mana?"tanya Alina to the point,

tatapan sinis, dari resepsionis ditujukan kepada Alina. "Ngapain cari nona Ila? ada urusan apa?"

Alina sudah sangat lelah, dia malas untuk berdebat. "Bukan urusan lo,"

"Urusan gue lah, orang gue resepsionis disini."jelas Resepsionis itu,yang bernama Sinta Amalia.

"Resepsionis aja bangga, gue pecat lo sekarang juga."hardik Alina.

Sinta juga semakin seenaknya, kejadian yang semulanya tak terpikirkan terjadi. dia meludahi Alina, "Cih. punya hak apa lo, pecat gue?!"

Alina tersenyum miring, "Sinta, Sinta. salah lawan lo, lo gatau gue siapa? hahaha,"

"Satpam usir dia,"perintah Sinta.

Satpam yang tau, siapa yang bertengkar dengan atasannya. dia pun menolak, "Maaf. tapi saya tidak bisa,"

Sinta sudah terlanjur kesal, "Gimana sih? gitu aja gak becus,"

Alina sudah dihadapan Sinta, dia juga mengeluarkan pisau lipat nya.

"Lo mau ngapain gue?"tanya Sinta ketakutan,

Dibalas dengan tatapan tajam dan menusuk. "Kita bermain-main dulu, sayang."

Sret. Alina melukai jari Sinta.

"Ah, udah. s-sakit,"

Bahkan mendengar rintihan dari Sinta, Alina tidak mendengarkan. dia malahan menawarkan, "mau lagi dimana sayang? oh, ukiran di otak mu?"

Sinta cukup beruntung kali ini, sebab Perempuan yang berdandan formal menghampiri keduanya. Dia Ila, Ila juga terkejut karena tingkah Alina. "Hei, Alina. sudah."

Alina tersentak dan dia menoleh, "Hai Kak Ila. dia yang memulai, dia juga yang harus mengakhiri".

"Stop sayang, sudah. kasihan dia,"imbuh Ila. Alina akhirnya menghentikan tindakannya,

"Baik, dengan senang hati. dan lo, permainan kita belum selesai."terang Alina. Darah sudah bercucuran di lantai, untung saja Alina hanya menyayat jari Sinta bukan memotong. Sinta juga sudah pucat pasi.

"sudah berapa kali saya bilang Sinta, pakai pakaian yang sopan. bukan yang, memamerkan belahan dadamu. lalu, kenapa kamu larang, pemilik perusahaan masuk Sinta?"Tukas Ila.

Seketika Sinta, membulatkan matanya. "Pemilik perusahaan? saya tidak percaya,"

"Percaya atau tidak percaya, bukan urusan saya. Jangan pernah meremehkan seseorang, bisa jadi dia lebih atas daripada anda!"

seketika Sinta merasa bersalah, "Tapi Bu, maafin saya Bu, hiks."

"Air mata buaya, cih. pergi sekarang, saya tidak mau melihat wajahmu lagi."usir Alina.

dengan terpaksa, Sinta pun pergi dari kantor ini.

Alina baru sadar, jika kejadian tadi banyak pasang mata yang memperhatikannya. Alina yang risih, akhirnya angkat bicara. "Dengarkan secara baik-baik. Saya tidak akan menganggu kalian, jika kalian tidak mengusik saya. bekerjalah dengan jujur, jika perusahaan saya. bisa menempati, peringkat 1. saya akan menaikan gaji kalian, sebesar 20%. kalian paham?".

"Paham bu,"ungkap mereka.

"Panggil saya nona,"jelas Alina.

"Baik nona."ucap mereka, serempak.

"Lanjutkan pekerjaan kalian, kembali." setelah mengatakan seperti itu, mereka langsung melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

"Yaudah, kita keatas. banyak berkas, yang harus kamu tanda tangani."

"iya kak,"

Alina dan Ila pun ke atas,

***

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi Alina belum pulang dari kantornya.

"Huh, akhirnya selesai juga. sekarang jam 8 malem, gila gue kerja 5 jam sendiri. mana laper lagi, mending gue mampir ke cafe buat ngisi perut,"Gumam Alina.

dia pun berdiri, dan berpamitan kepada Ila. "Kak ilaa, Alin pulang dulu yaa."

"Iya hati-hati,"

Alina yang melihat Ila masih saja, berkutat dengan kertas. dia memperingati Ila, "Kak. jangan terlalu diforsir ya, Alin mau pulang dulu. kalo capek istirahat, udah makan belum? kalo belum, makan dulu. nanti sakit,"

Ila langsung berhenti sejenak, "iya sayang. udah makan kok tadi, kamu hati-hati ya."

Sebelum pulang, Alina mencium pipi Ila. bukan apa-apa, dia sudah menganggap Ila sebagai kakaknya sendiri.

Terpopuler

Comments

Grizelle

Grizelle

Terlalu percaya diri, dan meremehkan orang lain

2022-01-20

0

Fania Nia

Fania Nia

q suka crita nya bgus skli dan q suka krya mu thooor

2021-09-28

0

Maria Thinx

Maria Thinx

kok bingung yaa...ama jln ceritanya☺☺☺

2020-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Bab 1 'Welcome Indonesia'
4 Bab 2 "Dia"
5 Bab 3 "CEO"
6 Bab 4"CEO (2)"
7 Bab 5 'Grup Chat'
8 Bab 6 'Hangout'
9 Bab 7 "Queen racing back"
10 Bab 8 'Back to school'
11 Bab 9 'Penghianat'
12 Bab 10 'Leader BDS'
13 Bab 11 'Geng Cabe'
14 Bab 12 'Hukuman'
15 Bab 13 'Nyaman'
16 Bab 14 'Misi'
17 Bab 15 'Khawatir'
18 Bab 16 'Bully'
19 Bab 17 'teman baru'
20 Bab 18 'meeting'
21 Bab 19 'Pertemuan'
22 Bab 20 'Sakit'
23 Bab 21 'Jenguk'
24 Bab 22 'Keterlaluan!'
25 bab 23 'Terbongkar'
26 Bab 24 'Koma'
27 Bab 25 'Menunggu'
28 Bab 26 'Masa lalu'
29 Bab 27 'Masa lalu (2)'
30 Bab 28 'Sadar'
31 Bab 29 'Pengakuan'
32 Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33 Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34 Bab 32 'Rencana Alika'
35 Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36 Bab 34 'Bang Marvin?'
37 Bab 35 'Sebuah rasa'
38 Bab 36 'Rencana dimulai'
39 Bab 37 'Murid baru'
40 Bab 38 'Kecewa'
41 Bab 39 'Salah'
42 Bab 40 'Benci'
43 Bab 41 'Terluka'
44 Bab 42 'Will you be mine?'
45 Bab 43 'Alina diculik?'
46 Bab 44 'Menghilang'
47 Bab 45 'Tak ada kabar'
48 Bab 46 'Sebuah kode?'
49 Bab 47 'Hampir saja'
50 bab 48 'Trauma'
51 Bab 49 'Pernyataan Alina'
52 Bab 50 'Berhasil'
53 Bab 51 'Dibenci'
54 Bab 52 'Korupsi'
55 Bab 53 'Dibunuh'
56 Bab 54 'Terbongkar'
57 Bab 55 'Sebuah surat'
58 Bab 56 'Rindu'
59 Bagian 57 'Surat ancaman'
60 Bab 58 'Misi besar'
61 Bab 59 'Kabar duka'
62 Bab 60 'Dari Alina'
63 Bab 61 'Diskotik'
64 Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65 Bab 63 'Untuk Kezia'
66 Bab 64 'Bunuh diri'
67 Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68 extra part 1
69 extra part 2
70 epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Bab 1 'Welcome Indonesia'
4
Bab 2 "Dia"
5
Bab 3 "CEO"
6
Bab 4"CEO (2)"
7
Bab 5 'Grup Chat'
8
Bab 6 'Hangout'
9
Bab 7 "Queen racing back"
10
Bab 8 'Back to school'
11
Bab 9 'Penghianat'
12
Bab 10 'Leader BDS'
13
Bab 11 'Geng Cabe'
14
Bab 12 'Hukuman'
15
Bab 13 'Nyaman'
16
Bab 14 'Misi'
17
Bab 15 'Khawatir'
18
Bab 16 'Bully'
19
Bab 17 'teman baru'
20
Bab 18 'meeting'
21
Bab 19 'Pertemuan'
22
Bab 20 'Sakit'
23
Bab 21 'Jenguk'
24
Bab 22 'Keterlaluan!'
25
bab 23 'Terbongkar'
26
Bab 24 'Koma'
27
Bab 25 'Menunggu'
28
Bab 26 'Masa lalu'
29
Bab 27 'Masa lalu (2)'
30
Bab 28 'Sadar'
31
Bab 29 'Pengakuan'
32
Bab 30 'Pengakuan Kirana dkk'
33
Bab 31 ' Tak sengaja bertemu'
34
Bab 32 'Rencana Alika'
35
Bab 33 'Markas Bds diserang?'
36
Bab 34 'Bang Marvin?'
37
Bab 35 'Sebuah rasa'
38
Bab 36 'Rencana dimulai'
39
Bab 37 'Murid baru'
40
Bab 38 'Kecewa'
41
Bab 39 'Salah'
42
Bab 40 'Benci'
43
Bab 41 'Terluka'
44
Bab 42 'Will you be mine?'
45
Bab 43 'Alina diculik?'
46
Bab 44 'Menghilang'
47
Bab 45 'Tak ada kabar'
48
Bab 46 'Sebuah kode?'
49
Bab 47 'Hampir saja'
50
bab 48 'Trauma'
51
Bab 49 'Pernyataan Alina'
52
Bab 50 'Berhasil'
53
Bab 51 'Dibenci'
54
Bab 52 'Korupsi'
55
Bab 53 'Dibunuh'
56
Bab 54 'Terbongkar'
57
Bab 55 'Sebuah surat'
58
Bab 56 'Rindu'
59
Bagian 57 'Surat ancaman'
60
Bab 58 'Misi besar'
61
Bab 59 'Kabar duka'
62
Bab 60 'Dari Alina'
63
Bab 61 'Diskotik'
64
Bab 62 'Kenyataan yang sebenarnya'
65
Bab 63 'Untuk Kezia'
66
Bab 64 'Bunuh diri'
67
Bab 65 'Puncak Diesnatalis (End)
68
extra part 1
69
extra part 2
70
epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!