Mah aku rindu mamah yg dulu aku rindu keluarga kita lengkap mah. Tapi semenjak kehadiran tua Bangka itu keluarga kita hancur, kalian mengusirku tanpa bukti. Seakan-akan aku melakukannya
~Alina Christina~
Happy readingg🤗🎉
Typo bertebaran!!!!
•••
Didalam mobil, saat perjalanan menuju mansion alina. Mereka semua banyak, sekali perbincangan, entah membahas masalah doi, ataupun membahas tentang pembullyan disekolah. Kita tidak tahu apa, yg terjadi pada mereka dimasa yg akan datang.
Yg pasti hari ini, mereka semua tertawa lepas bahagia, tanpa ada sedikit beban apapun
Sama halnya Alina, ia tersenyum melihat org yg ia sayang tertawa bahagia. Ia juga, mempunyai firasat, yg tidak bagus, tapi ia berusaha, menepis tentang firasat itu.
Sesampainya di mansion, keluarga Winata Diandra dkk dibuat kagum. Bagaimana tidak? Halaman rumah yg luas, ditambah lagi dengan penjagaan yg ketat oleh bodyguard. Diandra dkk masih bingung, karena apa? Ini rumah orang terkaya didunia urutan ke 2.
Kenapa Alina bisa masuk ke sini? Siapakah dia? Apakah alina ada kaitan dengan keluarga winata? Ah entahlah hanya Alina yg bisa menjawab semua pertanyaan yg ada difikiran mereka.
"Ayo masuk, Jangan ngelamun!"kata Reva membuyarkan lamunan Diandra dkk,
"Ha? Eh, bukannya ini mansion keluarga winata?"ujar kezia kebingungan
"Emang, kenapa? Kaget?"timpal Nada,
"Ng-gak kok"kata Nadila, seraya menatap tak percaya.
"Alina anak bungsu dari keluarga winata"tutur Elina kepada Diandra,
"APAAA?"pekik mereka bertiga
"Diem! Kalo mau tau, ayo masuk"ucap Alina.
"Hehe iya"ujar mereka bertiga, cengengesan.
"Berarti Alina, saudaraan sama twins?"tanya Diandra masih tak percaya,
"Hmm"jawab alina
"Gila, gue masih gak percaya!"ujar Diandra tiba-tiba,
Tuk satu jitakan mendarat di kepala Diandra yg pelakunya adalah Nadila
"Aw... Sakit ****"kata Diandra meringis kesakitan,
"Dari tadi ga percaya mulu! Yaudah gue jitak"ujar Nadila,
"Gelud Bae teros, kapan masuknya?"cibir Elina.
"Peace hehe"kata Diandra dan nadila
Saat masuk ke dalam mansion, Alina disambut oleh mommy-nya yaitu Ferisha.
"Eh udah pulang?"tanya Ferisha
"Belum mom,belum!"jawab Nada,
"Kalo kita disini ya, kita udah pulang! Mommy gimana sih?"sambung Elina tak kalah kesal
"Ya maap, oh iya mereka siapa?"kata Ferisha, sambil menunjuk ke arah Diandra dkk.
"Kenalin Tante, saya Diandra. sebelah saya Nadila, disebelah Nadila namanya Kezia"ujar Diandra sopan,
"Oh iya, kamu nerd?"tnya Ferisha lagi pasalnya ia takut jika putri bungsunya, hanya dipermainkan seperti kejadian waktu itu.
"Bukan mom, mereka sama kek Alina. Diandra anak dari keluarga grissham,Nadila anak dari keluarga Wesley dan Kezia anak dari keluarga Addison"jelas Alina, yg membuat sang empu melongo. padahal mereka belum sama sekali menjelaskan apa-apa tentang dirinya,
"Yasudah,kalian sekarang masuk!"ujar Ferisha
"Kita langsung ke kamar aja ya"ajak Elina
"Yg punya rumah siapa? Yang jawab tamunya"cibir nada
"Sirik aja lo!"tukas Elina
"Gelud terosss, sampe ******!"sindir Reva
"Bacot"kata Elina dan Reva,
"Kita keatas, jangan urusin mereka!"ujar Alina kepada Diandra dkk.
"Iya"ucap mereka bertiga, dan menuju ke kamar Alina bersama Alina.
"Loh? Alinaaaaa, ngapain kita ditinggal sih!"teriak nada
"Bodo amat, suruh siapa adu bacot?"ujar Alina sinis,
"Ya tapikan, au ah!"kata nada kesal
"cepetantn kesini,gitu aja ngambek!"timpal Reva.
"Ish iya,iya bawel"gerutu Elina dan nada
Dikamar Alina
Sekarang kamar Alina seperti kapal pecah, bagaimana tidak? Sampah Snack berserakan, kapuk bantal ada dimana-mana, itu semua ulah mereka yg membuat kamar alina berantakan.
"Eh *****, kamar Alina berantakan bet dah!"kata Diandra
"bodo amat, ini kan kamar Alina. Bukan kamar gue!"ujar nada dan ia mendapat tatapan tajam dari Alina.
"Hehe peace, iya nanti gue beresin!"kata nada cengengesan,
"Eh kita pamit pulang ya, udah sore juga"ujar Kezia berpamitan,
"Lah kalian, pulang naik apa?"tanya Elina
"Taksi maybe"jwb Diandra
"Yaudh hati-hati, kita anterin Ampe depan ya!"kata nada
"Iya"
***
Setelah Diandra dkk pulang, kini mereka berempat sedang membahas Diandra dkk. Apakah benar ia real friend? Atau fake Friends?. Hanya Diandra dkk yg tau,mereka semua hanya bisa menerka.
"Eh menurut kalian, mereka real friends or fake friends?"tnya nada
"Gatau, ya semoga aja real friend"jwb Elina
"Gue punya firasat buruk, soal mereka"timpal Reva.
"Pemikiran kita sama"sambung Alina,
"Entahlah, gue gak tau! Tapi kita berdoa aja. Semoga gak ada apa²"kata Nada bijak.
"Sok bijak, lo bambang!"ujar Elina menonyor kepala nada
"Sakit nyet, dikira gk sakit apa!"kata nada kesal
"Eh lin, lo bakalan bilang ke diandra? Kalo kita ini mafia?"tanya Reva,
"Maybe, tunggu waktu yg tepat aja"jawab Alina,
"Terus, lo bakalan bongkar identitas lo kapan?"timpal Elina, kepada Alina.
"Setelah gue bunuh si tua bangka, dan mereka tau yg sebenarnya!"ujar Alina berseringai,
"Eh ***,gue merinding jir"celetuk nada
"Kupret! Giliran disuruh kolab bunuh orang aja, gk takut!"ucap Reva ketus,
"Kan beda cerita"kata Nada. cengengesan,
"Kalian mau pulang? Atau mau tetep disini?"tnya Alina
"Pulang lah"jwb Elina
"Pulang sana huss, abis itu mandi gosok gigi, tidur deh"ujar Alina terkekeh kecil
"Dikira kita anak bayi!"kata Elina kesal
"Kita?"tanya Reva dan nada
"Ho oh"jawab Elina,
"Lo aja kali, hahaha"kata Reva tertawa, dan membuat Alina Nada ikut tertawa.
"Au ah"ujar Elina ngambek
"Cup cup, dedek jangan nangis ya! Nanti tambah jelek"ledek Nada
"Serah lo *****, gue mau pulang!"kata elina ketus
"Pulang sono, pulang!"timpal reva dan itu membuat Elina tambah kesal
"Ih, gue kan gk bawa mobil"ujar Elina kesal, dan menghentakkan kakinya.
"Bodo amat"ucap Nada meledek, dan menjulurkan lidahnya.
"Udah woy, udah! Kasihan tuh bayi dugong!"kata Alina melerai
"Haha bayi Dugong haha"ujar Nada tertawa garing,
"Ih nada apaan sih? Gak lucu"sambung Reva
"Gue teros aja dinistain! Ikhlas kok,"ketus nada
"Udah sana pulang,"kata alina
"Lo ngusir kita?"tnya Reva ketus
"Astaghfirullah, ngegas mulu lo *****!"jawab Alina kesal.
"Yee *******, lo ngomongnya kok kasar sih?"ujar Nada ngegas.
"Lo juga ngomong kasar nyet!"timpal Elina emosi,
"Hee tulul, ngapa jdi gelud sih?"sambung Reva heran,
"Ini juga karena lo gublug"kata mereka serempak
"Ehh buset, kompak amat bu!"ujar Reva tersentak
"Bacot, yang katanya mau pulang. Kok kgk pulang²?"cibir Alina
"Oh iya, aduh lo sih!"kata nada sambil menepuk jidat
"Kita duluan yee, samlekom"ujar Elina
"Klo salam yg bner"sindir Reva
"Iya,iya astaghfirullah. Assalamualaikum ukhti"ujar Elina menirukan gaya seorang ustadzah
"Wa'alaikumsalam"jawab mereka serempak
"Hahaha, gak pantes niruin begituan haha,,,"tawa nada
"Pulang gk lo? Mau gue tembak?"kata Alina dingin dan siap mengeluarkan pistol
"Tembak saja aku, aku ikhlas!"ujar nada mendramatisir
"Gila, ketularan verrel nih!"timpal Elina
"Ayo pulang, itu pistolnya udh ditangan alina."ucap Reva dan benar,Alina sudah memegang pistolnya.
Satu
Dua
Tig--
Saat Alina hendak menembak pistolnya mereka semua lari ngacir. Alina yg melihat itu pun tertawa kecil, melihat tingkah laku sahabatnya yg konyol.
Tiba-tiba dering ponsel alina berbunyi
Drttt drttt drttt Alina pun mengangkatnya
"Halo kak, ada apa?"tnya Alina pada seseorang
"Besok kamu libur kan?"jwb seseorang itu
"Iya, kenapa kak il?"tnya Alina lagi
"Keluarga kandung kamu, mengajukan permintaan kerja sama. Gimana? Kamu mau terima?"jwb seseorang itu yg tak lain adalah ila
Degh'
"Terima aja, besok kita langsung meeting"kata Alina tersenyum getir
"Bnern gpp? Yaudh besok. Jam brpa?"ujar ila khawatir
"Gapapa kak, gausah khawatirin alin. Alin udah besar, alin bukan anak kecil lagi. Yg setiap ada masalah menghindar! Jam? Atur kakak aja deh."jelas Alina
"Oke, kakak percaya kamu pasti bisa. Besok jam 1 siang kamu bisa Lin?"kata ila diseberang sana
"Bisa kak, yaudh besok ya. Ada lagi?"ujar Alina
"Gk ada. Kakak matiin ya. Kakak masih sibuk!"kata ila
"Iya kak"ujar Alina dan
Tut sambungan telpon terputus secara sepihak dari ila.
Alina pun menatap kosong ke arah depan dan membatin
Mah aku rindu mamah yg dulu. Aku rindu keluarga kita lengkap mah. Tapi sejak kehadiran tua Bangka itu keluarga kita hancur, kalian mengusirku tanpa bukti. Seakan-akan aku melakukannya -batin Alina sendu
"Tenang pah, aku pasti balas kematian papah. Aku akan mengirimkan dia ke neraka pah"ujar Alina tak sadar dan mengeluarkan air matanya. Ferisha yg tak sengaja, melihat putri bungsunya menangis pun menghampiri dan memeluk Putri bungsunya itu.
"Kamu kenapa sayang?"tnya Ferisha lembut
"Hiks... A-alin rindu keluarga alin hikss...."jwb Alina sesenggukan, Ferisha yg tau pun mengeratkan pelukannya ke putri bungsunya.
"Udah ya sayang, mereka suatu saat pasti akan menyesal"kata Ferisha menenangkan
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ㅤㅤ💖 ᴅ͜͡ ๓ᵕ̈✰͜͡v᭄ ᵕ̈💖
kok gw sediiiih.... huuuuhuuuuhuuu
2020-09-29
0
Fitria Berkisah
boom like lagi aaah
2020-09-25
0
Avia Gustin
lanjutt
2020-09-25
0