Chapter 20

"Huh enggak istri, enggak suami sama aja"

Gerutu Umi Hasan setelah telponnya dimatikan sepihak oleh Nyonya Wijaya.

"Ada Mi, kok ngomong kesel sendiri gitu"

"Itu lo Bi, besan kesayangan Abi itu. Nanyain Syara yang pulang enggak pamit, ngomel-ngomel dan mentingin nama baiklah, bikin malu atau apalah. Mereka sendiri aja enggak sadar, kelakuan mereka pada putri kita"

"Astaqfirullah Umi, sudah enggak boleh ghibah"

"Terus aja belain, anak sendiri kesiksa enggak sadar apa"

Abi Hasan beristiqfar banyak, dan menghela nafas panjang melihat istrinya yang memang sangat sensitif jika sudah berurusan dengan Syara. Istrinya bahkan masih kesal padanya, yang menikahkan Syara dengan Hans, bukan dengan Afdan.

Melihat tinggah Hans di hari pernikahan dan menyeret paksa saat membawa Syara pulang, membuat geram dan kesal istrinya itu bertampah padanya. Dan semakin menjadi saat melihat Syara yang sudah tiba di rumah mereka saat pagi buta dengan mata sembab, dan ada luka di bagian lehernya.

Syara sejak kepulangannya, ia banyak berdiam diri di kamar. Abi Hasan hanya bisa melihat dari pintu, ia masih berada dalam posisi menerima kemarahan dalam diam istri dan putrinya.

Syara membuka lembaran demi lembaran diary lamanya. Syara menumpahkan segala kisah dalam hidupnya dengan menulis di buku kesayangannya. Dan dari situlah Hana tahu, jika ia memiliki seeorang yang dikagumi diam-diam sejak dari SMA.

Dairy SMAnya banyak mengisahkan pertemuan-pertemuan tak sengaja ia dan Afdan. Mereka memang kemudian sering bertemu tapi tak pernah saling memandang, karena Afdan adalah murid kesayangan Abi dan Uminya yang sering diundang ke rumahnya.

Ia selalu bermimpi jika kelak ia menikah dengan Afdan, Diary itu akan diberikan kepadanya di malam pengantin mereka. Do'a-do'a disepertiga malamnya jua tak lepas menyebut nama Afdan untuk dijadikan suaminya kelak. Lagi-lagi, impian yang ia bangun itu, impian yang hampir nyata musnah sudah.

Afdan sejak ditolak lamarannya tak lagi berada di pondok milik Abinya. Tak pernah terdengar kabar lagi tentang laki-laki itu. Malu, marah, kecewa mungkin itulah yang dirasakan Afdan, sama seperti Syara yang sedang meratapi takdirnya.

"derttt, dertttt"

Suara ponsel Syara terus berbunyi, Syara melihat Hana menelpon. Namun panggilan itu tak dijawabnya. Biarlah ia ingin menjadi egois untuk saat ini, ia sedang berada di posisi tidak menyukai keluarga Wijaya. Chat Hana juga begitu banyak, tapi lagi-lagi Syara mengabaikannya.

Syara ingin menulis lagi kisahnya, kisah kepiluannya yang harus menikah dengan lelaki tidak sesuai harapannya. Ia menghadap kaca rias, ia menyentuh lehernya yang diplester. Seketika ia ingat lagi perlakuan Hans, ia geram saat Hans menarik jilbab dan mengungkungnya dengan paksa, namun ia sedikit menarik senyum saat Hans membersihkan darah dan menyetuh kulitnya meski menggunakan waslap.

"Ahhhh apaan sih aku ini"

Gumamnya, sedikit melupakan tujuan awal ia berada di depan meja rias yang juga berfungsi sebagai meja belajar untuknya.

Syara mulai menulis apa yang ingin ia tulis, tentang Hans, Hana keluarga Wijaya. Ia bebas berekspresi, menorehkan tinta membentuk kata-kata menjadi kalimat-kalimat panjang yang memiliki arti.

Ia ingin berbagi rasa, rasa gelisahnya, tak suka, benci, kecewa, amarah, geram, kesal, ke dalam tulisan. Ia tidak ingin mencaci siapapun, ia hanya menumpahkan isi hatinya itu. Ia bisa sedikit lega jika sudah menuliskan gundah gulana hatinya itu.

"Tok-tok, sayang apakah kamu baik-baik saja nak"

Suara Umi menghentikan kegiatannya.

"Apakah Umi boleh masuk sayang?"

"Iya mi"

Umi Hasan masuk dan mendekati putrinya, ia tak pernah melihat putrinya itu terlihat tak ada semangat. Syara pribadi yang ceria, ia sangat dekat dengan Uminya. Hati ibu mana yang tidak trenyuh melihat kondisi putrinya itu.

"Sayang, kita pergi ke kampung nenek yuk"

Ucap Umi sambil membelai wajah putrinya. Syara terdiam, memandangi Uminya, ada sesuatu yang sangat ingin dikatakan olehnya.

"Katakanlah sayang, apa yang kamu katakan nak, ada umi, selalu ada umi untukmu nak"

Umi Hasan terisak lagi tak kuasa menahan bendungan air mata.

"Umiii"

Syara ikut menangis dan memeluk uminya, Umi Hasan membawa Syara ke pembaringan. Meletakkan kepala Syara di pangkuannya dan tangannya mengusap-usap rambut putrinya.

"Umi tau nak, ini berat untukmu. Umi juga merasakannnya nak, umi juga ga setuju dengan keputusan Abimu"

"Umi, kenapa harus Kak Hans mi yang jadi suami Syara"

"Mungkin sudah takdir nak"

"Bagaimana kalau Syara meminta cerai?"

"Astaqfirullahaladzim sayang, apa yang barusan anak umi ucapkan"

"Bukankah Umi juga tidak setuju dengan pernikahan ini"

"Umi memang tidak setuju sayang, tapi bukan berarti Umi akan mendukung perceraianmu nak"

"Umii, Syara enggak sanggup umi"

"Umi paham nak, berat memang tugas membimbing suami"

"Bukan itu saja umi, Kak Hans...."

Suara dia tercekat, haruskan ia memberitahu uminya bahwa ia adalah istri ke dua Hans, si pemer**** kejam, dan kini juga sedang menantikan anaknya.

"Kenapa sayang, jika kelak Hans berlaku kasar padamu maka pulanglah nak, pintu rumah ini selalu terbuka untukmu. Umi akan selalu berusaha melindungi anak Umi yang sholehah ini"

"Umiii, Syara...Syara...istri ke dua Kak Hans mi"

Akhirnya Syara tak bisa lagi menahannya.

"Astaqfirullah nak, jangan membuat fitnah meski kamu ingin bercerai darinya sayang"

"Syara tidak memfitnah Umi, Kak Hans itu sudah menikah sebelum dengan Syara"

"Jadi beneran"

Ucap Umi Hasan yang terkejut dan menanyakan kembali untuk menyakinkannya. Melihat ekspresi wajah putrinya, yang mengangguk dan kembali menangis membuatnya yakin.

"Kapan dia menikah dengan wanita itu?"

"Empat hari sebelum kami menikah umi"

"Astaqfirullahaladzhim, lahaulla walakuwata illa billahilaliyil adzhim, dalam seminggu punya dua istri"

Umi Hasan semakin terkejut mendengar fakta yang dikemukakan anaknya.

"Lalu di mana perempuan itu, apakah dia hadir saat pernikahanmu"

"Dia tidak ada Umi"

"Apakah hatinya tidak sakit, melihat suaminya menikah lagi dan beritanya kemana-mana. Tidak mungkin ia tidak akan tahu, kurang ajar ternyata keluarga Wijaya itu"

Geram Umi Hasan dan mengepalkan tangannya. Bagaimanapun ia tidak terima terlebih lagi anaknya jadi istri ke dua. Jika ia tahu sejak awal, ia akan meminta dibatalkan pernikahan Putrinya itu.

"Ia tidak tahu jika Kak Hans menikah lagi"

"Bagaimana bisa tidak tau, beritanya aja kemana-mana sayang?"

"Ia tidak tau umi, bahkan ia tidak tau dinikahi oleh Hans, diperkosa dan mengandung anaknya"

Batin Syara dalam hati, bagaimanapun ia masih istri dari laki-laki yang menikahinya dan tidak ingin memperburuh namanya di hadapan uminya.

"Istri pertama Kak Hans koma umi"

"Allahu akbar"

"Koma?"

Syara mengangguk

"Apakah dia pasienmu itu?"

Lagi-lagi Syara mengangguk menjawab pertanyaan Uminya itu.

"Ya Allah nak, apa yang sebenarnya terjadi pada hidupmu sayang"

Umi Hasan lagi-lagi bersedih melihat nasib anaknya. Anak satu-satunya yang ia jaga sepenuh jiwa, satu-satunya harapannya. Namun apalah daya, takdir sedang ingin bermain dengannya.

############

**Alhamdulillah chapter 20 sudah selesai

Ahh tidak menyangka bisa menulis sejauh ini,

Terima kasih Robbku.

Terima kasih pembaca setiaku,

Terima kasih semuanya

Doa dan dukungan selalu membuatku semangat buat Up lagi

yukslah

di Vote,

di coment

di like

di follow lesta lestari

di beri poin.

terima kasih

❤❤😍🤲🙏**

Terpopuler

Comments

Tiwi Rahayu

Tiwi Rahayu

nyesek banget kisah mu Syara tapi lebih miris dan nyesek Arindita yang tidak tau kalau sudah dinikahi dan hamil dari seorang pria pemerkosa dan parahnya lagi beristri 2 ...

2022-09-19

0

Asmariah III

Asmariah III

jgn sampai hubungan Hana dan Syara jd tdk baik gegara nikah paksa ini

2020-09-27

2

Kayla Azzahra

Kayla Azzahra

😭😭😭

2020-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!