Chapter 3

Pukul delapan malam Hana sampai di rumahnya, menatap sekeliling rumah searah mata memandangnya namun rumah itu sunyi. Hana melangkah menuju kamar orang tuanya.

"Tok-Tok Mom, Assalamualaikum"

Tak lama pintu terbuka, terlihat wajah wanita paruh baya yang masih cantik di usianya. Momy Diana, begitulah Hana memanggilnya. Hana memeluknya, mencium punggung tangan mom, dan tak lupa pipi kanan dan kirinya.

"Putri kesayangan mom sepertinya sangat lelah, apa perlu mom pijitin hemm"

Mom Diana mengusap-usap punggung putrinya itu dan membawanya duduk di sofa kamarnya.

"Di mana Daddy Mom?"

"Daddy tidak pulang sayang"

"Kenapa Mom?"

"Ada masalah di perusahaan, sehingga Daddy harus menginap biar efisien katanya"

"Masalah apa Mom?"

"Tumben putri Mom ingin tau masalah perusahaan, biasanya cuek"

"Apa ada kaitannya dengan kakak Mom?"

"Sedikit"

"Apa Mom?"

"Sudah istirahat sana, kamu pasti capek, oh ya Mom tadi masak kesukaanmu ganti bajumu lalu turun makan, Mom temani ya"

"Mom, jangan tutupi apapun masalah yang ada di keluarga ini pada Hana. Hana bukan anak kecil lagi yang tak tau apa-apa, Hana sayang semuanya Mom. Mom, Hana ingin tau apa kaitan kakak dengan Mbak Arindra"

"Siapa Arindra?"

"Wanita yang ditolong kakak, Hana memberinya nama Syabila Arindra, karena tidak ada identitas atau informasi apapun tentangnya. Mom, Hana sudah dua puluh lima tahun Mom, jadi Hana mohon tolong ceritakan yang sesungguhnya"

"Wah-wah anak Momy dewasa ternyata, apakah sudah memiliki calon sayang, ayo kenalkan pada Momy. Seperti apa orangnya, bagaimana wajahnya tampankah?"

"Mooommm, jangan mengalihkan pembicaraan"

"Mom hanya ingin tau sayang, apakah salah. Ganti dulu bajunya, makan ya, mom tunggu oke"

Momy Diana memeluk erat putrinya, menatap wajah dan mengusap-usap punggungnya. Ia merindukan putrinya yang manja ini, karena kesibukannya sudah jarang sekali mereka bersama apalagi setelah hadir Syabila Arindra yang menuntut tanggungjawab penuh darinya.

"Momy sayang padamu nak"

"Hana juga sayang sama Momy"

Hana melepaskan pelukannya dan menatap momynya.

"Mom, janji ya cerita sama Hana"

"Sudah ganti baju dulu sana"

"Iya Momy"

Hana bangkit dan mencium pipi kiri momynya dan melangkah ke kamar menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti di pintu kamar, melihat kamar sebelahnya yang tak lain adalah kamar Sang Kakak. Tanpa mengetuk pintu, Hana mencoba memasuki kamar itu. Iya melihat kakaknya sedang duduk di atas ranjang dengan pandangan kosong.

"Assalamualaikum kak, apa kabarnya?"

Hana mendekat meraih tangan kakaknya dan mencium punggungnya, terlihat laki-laki itu terkejut dan melihat wajah adiknya.

"Han, kamu pulang?"

Hana mengangguk dan melihat wajah kakaknya, wajah yang sudah dua minggu ini tak dilihatnya. Wajah yang tampan itu tirus, tubuhnya mengurus sangat terlihat beban berat dari wajahnya yang kusut. Iya ingin menangis melihat kondisi kakak kesayangannya ini, Hana tak pernah melihat kakaknya sekacau ini. Di usia 30 tahun, Hadinata Hansel Wijaya adalah pribadi yang ramah, penuh dengan senyum dan sangat menyayanginya. Melihatnya seperti ini, membuat hati Hana meringis sakit, bagaimanapun kakaknya adalah pria terbaik, terhangat dan terhebat setelah Daddy bagi seorang Putri Hanaira Wijaya. Laki-laki yang sangat setia, teguh pada kata yang diucapkannya. Hana sangat merasakan betapa kasih sayang kakaknya ini sangatlah besar padanya. Tak jarang, ia tak malu untuk bermanja pada Hans meskipun dia sudah cukup dewasa. Meminta gendong, minta dibelikan ini itu bahkan tak jarang meminta suapan makanan dari tangannya, menjaili kekasihnya namun kakaknya tak pernah marah. Hans hanya akan tersenyum atau tertawa dengan tingkah laku adik satu-satunya ini.

"Bagaimana kabar kakak, kenapa jadi seperti ini kak?"

Tak kuasa lagi Hana menahan air matanya, dipeluknya dengan erat tubuh ringkih Sang Kakak. Ia tergugu di pundak Hans, menumpahkan segala resah dan gundah di hatinya dengan tangisan. Berharap sang kakak mengerti betapa Ia sangat mengkhawatirkan kondisinya.

"Kakak baik sayang, kakak tidak apa-apa"

Hans mengusap lembut kepala adiknya, kemudian mencium keningnya. Ia longgarkan pelukan, menghapus air mata yang ternyata kian deras di kedua pipi Hana.

"Kaaa, apa hubungan kakak dengan Mbak Arindra"

Di sela isak tangisnya Hana mencoba bertanya langsung pada kakaknya untuk mendapatkan jawaban yang masih rancu menurutnya dari orang tuanya.

"Siapa Mbak Arindra"

"Wanita yang dibawa kakak ke rumah sakit, Hana memberinya nama Syabila Arindra"

Hans masih mengingat jelas, wajah perempuan itu. Wajah yang membuat jiwanya terpukul oleh rasa bersalah yang teramat dalam.

"Kakak kenal sama Mbak Arindra?"

Hans menggeleng, Hanaira melihat sorot mata Hans untuk melihat kebohongan ataukah kejujuran. Namun sorot matanya menunjukkan jika kakaknya tidak berbohong.

"Kakak tidak tau apa-apa tentang wanita itu Han, yang kakak tau wanita itu kecelakaan parah dan kakak langsung membawanya ke rumah sakit"

"Apakah tidak ada identitas saat kakak membawanya?"

"Tidak ada Hana, sungguh kakak benar-benar tidak mengenalnya"

"Taukah kakak, wanita itu...."

Hana menghela nafas berat dan panjang, menatap wajah laki-laki yang di depannya. Haruskah ia mengatakan jika wanita itu korban perkosaan dan sekarang hamil. Wajah kakaknya menunjukkan kepanikan. Ke dua tangannya memegang pundak adiknya itu, suaranya menunjukkan kegusaran.

"Kenapa wanita itu Hana, apakah dia mati"

"Kak, jujur sama Hana apa yang sebenarnya terjadi. Hana seorang psikolog kak, Hana bisa membaca ekspresi apa yang sedang kakak hadirkan saat ini, jujur sama Hana kak, Hana sangat menyayangi kakak, Hana mohon"

Hana kembali terisak, serangkan Hans tertunduk.

"Kakak salah Hana, maafkan kakakmu ini, jangan pernah membenci kakak"

"Kak, Hana selalu menyayangi kakak, bagi Hana kakak adalah salah satu malaikat yang diturunkan Allah buat Hana di dunia ini. Kakak akan selalu di hati Hana terlepas apapun kesalahan kakak. Mbak Arindra masih koma kak, dan wanita itu kemungkinan hamil"

"Apa hamil, kau jangan bercanda Hana dia koma"

"Hana serius kak, meskipun koma wanita tetap bisa hamil kak, meskipun korban pemerkosaan"

"Apa"

Hans pun menangis pilu, ia menutup wajahnya di sela kedua lututnya.

"Tidak mungkin Hana, tidak mungkin"

Hans terus menangis, kini dua insan kakak beradik itu menangis. Hana memeluk kakaknya, mengusap kepalanya membiarkan kakaknya menumpahkan emosi hatinya.

"Kakak yang memerkosanya Han"

"Astaqfiullahaladzhim kak, kakak becanda kan"

Hans menggeleng,

"Anak yang dikandungnya pasti anak kakak"

"Kak, bisa jadi itu anak suaminya, siapa tau Mbak Arindra sudah bersuami"

Lagi-lagi Hans menggeleng

"Dia masih perawan saat kakak melakukannya"

Deg

Hana tak lagi bisa berkata apa-apa, apa yang menjadi keresahannya menjadi nyata. Kakak yang sangat dicintai dan dikaguminya ini melakukan tindakan di luar bayangannya selama ini. Bagaimana mungkin ia percaya juka tak mendengar sendiri dari ucapan sang kakak, kakaknya bukanlah laki-laki kaya kebanyakan, main club, mabuk ataupun judi, ia laki-laki yang tak mengenal itu semua bahkan merokok pun tidak. Meski ia bukan laki-laki yang taat agama, dan sholatnya bolong-bolong namun Hana sangat yakin kakaknya bukan laki-laki brengsek. Melihat Hana terdiam dan termangu lama, membuat tangan Hans meraih tangan Hana.

"Maafkan kakak Hana, maafkan kakak"

#####

**Alhamdulillah akhirnya chapter 3 kelar juga 😆😆

Vote komen vote komen vote komen ya guys.

Love-love-love forever deh

Tunggu Up selanjutnya penasarankan yaaayaaaa🤲🤲**

Terpopuler

Comments

Anggie Nifmala

Anggie Nifmala

CeritanyA bagus..

2021-08-01

0

Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐

Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐

bagus ceritanya

2021-07-11

0

Mari ani

Mari ani

gak komen dulu tor
mau bacafan nyimak dulu

2021-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!