Chapter 8

"Daddy, apa yang Daddy katakan benar, tapi bukan berarti Hans harus lepas tanggungjawab begitu saja Dad. Kita tidak bisa menutup kemungkinan wanita itu dan bayi yang dikandungnya bisa bertahan meski kemungkinan itu kecil. Hans hanya tidak ingin, anak Hans disebut anak haram seperti Daddy memanggilnya karena sesungguhnya kelakuan Hanslah yang haram"

"Lalu apa menurutmu menikahinya adalah jalan terbaik, bagaimana dengan kelaurganya?, kau fikir mereka takkan berbuat ulah"

"Apakah Daddy sudah menemukan identitas Mbak Arindra?"

"Belum Hana, bahkan Daddy belum berfikir sampai sana. Daddy sibuk mengurus perusahaan dan masalah yang ditinggalkan kakakmu"

"Pa, apa yang dikatakan Hans benar, kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi meski itu sangat kecil sekalipun tingkat keberhasilannya"

"Baiklah, jika memang kemungkinan anak itu lahir perempuan itu meninggal, lalu bagaimana nasib anak itu. Anak itu tetap harus disembunyikan dan tidak akan menjadi bagian dari keluarga Wijaya, karena jika dipaksakan tetap akan merusak Wijaya group"

"Kenapa tidak bisa Dad, sudah Hans jelaskan sejak awal Hans akan menikahinya. Mengapa dipusingkan dengan status yang jelas-jelas dia bagian dari keluarga Wijaya"

"Mengapa kau tidak paham terhadap apa yang Daddy katakan hah"

Tuan Wijaya mulai kesal dengan putranya itu.

"Kau akan menggumumkan ke publik bahwa wanita itu kau nikahi dengan keadaan koma dan kemudian lahirlah yang kau sebut anakmu itu heh. Kau fikir musuh-musuh Daddy akan percaya begitu saja, bagaimana bisa membuat hami jika wanita itu koma. Kau mau ada pemberitaan seorang putra dari Wijaya group memaksa istrinya intim padahal sedang koma bahkan sampai melahirkan anak. Begitu hah"

"Tapi tetap saja Pa, Mama ingin Hans menikahinya agar cucu mama tidak disebut anak haram dan diakui sebagai cucu dari Wijaya"

"Bagaimana menurutmu Hana"

Hana menghela nafas panjang, dan menatap Daddynya.

"Hana tetap mendukung Kak Hans menikahi Mbak Arindra Dad, apapun resiko yang seperti Daddy bilang"

Tuan Wijaya menarik nafas dan menatap anak-anak dan istrinya. Dia masih tidak rela, putra yang ia banggakan menjadi duda di usia yang relatif muda. Baginya Arindra atau siapapun nama itu tak memberi harapan apapun, namun melihat kebahagiaan istrinya yang sudah lama mengidamkan cucu membuatnya harus memutar otak untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah saat ini.

"Baiklah, kalian begitu memiliki keyakinan kuat jika wanita dan bayinya itu harus dipertahankan. Maka dengarkan keputusan Daddy yang wajib kalian patuhi"

Sebelum memulai lagi pembicaraannya, Tuan Wijaya melihat ketiganya.

"Maksud Papa, Papa mengijinkan Hans menikahi Arindra kan?"

Hana dan Hans juga menatap Daddynya, berharap jawaban yang didengar tidak akan mengecewakan mereka.

"Iya, Daddy merestuinya dengan syarat pertama Hans menikahi wanita itu dengan siri dan rahasia karena jika wanita itu terbangun dan menuntut cerai maka dengan mudah menceraikannya tanpa ada proses pengadilan yang mengundang media, jikapun tidak bangun maka tidak akan menjadi masalah.

Ke dua setelah menikahi wanita itu di minggu yang sama kau juga harus menikahi wanita lain secara sah baik agama maupun negara untuk menutupi kemungkinan bayi yang lahir dari wanita itu agar bisa jadi bagian dari keluarga Wijaya. Sehingga orang-orang hanya akan mengira anak itu dari istri yang diketahui oleh mereka, jika pada akhirnya bayi itu tak selamat maka setidaknya Mommymu sudah memiliki menantu dan harapan memiliki cucu juga ada.

Ke tiga, Istri sahmu harus mau merawat dan menjaga wanita itu, hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan, dan mau menutup mulut atas apa segala rahasia di keluarga kita.

Ke empat pengobatan di luar negeri akan menjadi mungkin jika kondisi dan keadaan mendesak, itu syarat dari Daddy dan wajib kalian penuhi terutama untukmu Hans"

"Papa memang hebat, rencana Papa sempurna, Mama senang dan setuju, bagaimana menurut kalian"

"Hans setuju Dad dan bersedia mengikuti syarat yang Daddy ajukan"

Semua mata kini melihat ke Hana, Hana menggangguk tanda setuju. Senyum senang dan kelegaan menghias di wajah mereka.

"Lalu siapa wanita yang mau dinikahi kakak dalam waktu dekat ini, apa Daddy sudah ada kandidatnya?"

"Bagaimana dengan Syara, bagaimanapun dia terlalu banyak tau tentang keluarga kita?"

"Daddy, meski Hana berharap ia yang menjadi ipar tapi apakah pantas wanita sebaik dan seholehah Syara mendapatkan pria brengsek seperti kakak"

"Hei, kakakmu ini memang brengsek tapi tak perlu juga kau sebut. Apa kakakmu yang tampan ini tak pantas bersanding dengan sahabat cupumu itu"

Hans tidak terima mendengar adiknya meremehkannya. Jelas Syara baginya tak sebanding dengannya, penampilannya yang menurutnya sangat cupu telah menularkan ke adiknya sehingga terlihat cupu.

"Eits Syara tidak cupu ya, kakak memang g sebanding dengannya. Dia itu baik luar dalam dan tidak diragukan lagi, sedang kakak hanya menang tampang dan kaya doang, nol akhlaq"

"Heh berani sekali kau mengolok kakak tampanmu ini "

Hans mendekati adiknya dan hendak menjitak kepalanya namun ia segera bangun dan berlari memutari ruangan dan tak jarang bersembunyi di belakang tubuh Daddy untuk meminta perlindungan.

"Dasar gadis manja"

Hans masih berusaha mengejar adiknya itu, meski memakai gamis dan jilbab lebar pada faktanya Hana gesit dalam berlari, meski sudah beberapa menit berlalu Hana belum juga berhasil ditangkapnya. Orang tuanya hanya tertawa melihat tingkah putra-putri mereka, seakan bernostalgia ke zaman di mana mereka masih anak-anak. Ah ya, bagi mereka Hans dan Hana adalah anak-anak yang tak pernah dianggap dewasa.

"Aku bukan gadis manja lagi Kak, aku wanita tangguh"

"Oh ya benarkah, baik kita lihat setangguh apa dirimu adikku sayang"

Hans senyum menyeringai ke wajah adiknya, namun Hana malah tersenyum mengejeknya.

Hans bersiap berlari kembali mengejar adiknya itu, namun kemudian langkahnya terhenti saat Mommy memegang tangannya dan memerintahkan dia duduk dengan tatapan matanya. Akhirnya ia menurut, dan kemudian duduk di samping Mommy dan Hana ikut duduk di samping Daddy.

"Kali ini kau lolos, lain kali kau takkan lolos Hanaira"

Hans berbicara sambil mengatur nafasnya yang habis berlari-lari.

"Heheeee Hana tidak takut tuh, dasar kakak rese"

Ujar Hana tak mau kalah

"Sudah-sudah, kita belum selesai membahas masalah ini, apakah tidak ada kandidat lain selain Syara Pa?"

Mommy menengahi keributan kecil antara ke dua anaknya, memfokuskan kembali pembahasan yang menurutnya belum tuntas.

"Iya Dad, Hana rasa Syara akan menolak kakak. Karena Hana tau seperti apa tipe suami yang diharapkan oleh Syara"

"Hei.. lagi-lagi kau meragukan pesona kakakmu ini hah"

"Asal kakak tau ya, Syara bukan tipe wanita matre dan terpesona dengan ketampanan fisik semata. Baginya fisik bagus hanya bonus, tapi akhlaq baik itu yang utama dan pastinya yang paham dan mampu menjadi imam dalam rumah tangganya. Dan kakak sangat jauh dari tipe Syara"

"Lihat saja nanti, kakak akan membuatnya bertekuk lutut pada kakak"

"Daddy jika menunggu kakak membuat Syara jatuh cinta, sepertinya mustahil Dad. Syara tidak pernah pacaran, bahkan tak pernah bersentuhan dengan laki-laki di luar keluarganya. Daddy yakin masih Syara yang jadi kandidatnya?, apalagi mengingat kandungan Mbak Arindra, keburu lahiran dulu sebelum Kakak berhasil bersanding dengannya. Hana rasa dr Dea cukup bisa menjadi kandidat, jika masalah usia sepertinya hampir sama dengan Mbak Arindra"

"Hei gadis manja, dr Dea cukup tua untuk kakak, lagian mana mau kakak dengan dr Dea yang hidupnya hanya untuk bekerja-bekerja dan bekerja, jika masalah wanita itu kasusnya beda, Daddy Hans tidak mau dengan dr. Dea"

Hans menanggkupkan kedua tangan di dadanya dan menampilkan wajah memelasnya, karena yang keluarganya ketahui dr. Dea memang sangat jobholic, sangking cintanya pada pekerjaan ia sangat jarang pulang dari rumah sakit.

"Iya Mama juga enggak setuju pa, jika dr Dea. Dia wanita penuh ambisi, dan juga terlalu tua untuk putra kita"

Tuan Wijaya yang sedari tadi diam, berfikir cara bagaimana agar Syara bersedia menikah dengan Hans. Bagaimanapun, jika secara normal benar kata Hana gadis itu tak mungkin menerima Hans, dan keluarganya juga pasti menolak. Apakah dia harus menggunakan cara yang lain?.

####

**Alhamdulillah sudah sampai Chapter 8 Guys.

Kira-kira cara apa ya yang dipakai Tuan Wijaya buat membujuk Syara agar bersedia menikah dengan Hans.

Akankah pernikahan itu benar-benar terlaksana??

hemmm patut ditunggu bukan lanjutan kisahnya.

kuylah pantengin terus dan pastikan

Voteeee

Comeneeeeee

and

Likeeeeeeee

plus poin ya heheeeee

yang buanyak deh.

Aku cinta kalian semua lovee loveeee loveeee

Forever 😍😍😁😁😁😁😁🤲🤲🤲**

Terpopuler

Comments

Tiwi Rahayu

Tiwi Rahayu

Gimana nih jadinya Arindra. apabila tersadar dari komanya mengetahui fakta dia hamil dan lebih parahnya , orang yang harusnya bertanggung jawab malah menikahi orang lain.

2022-09-19

0

Asih Budiarti

Asih Budiarti

harga diri perempuan gak ada artinya dah di perkosa ,mau di bunuh hamil malah nikah siri ,papanya itu gak lahir dari perempuan x y

2021-06-07

0

Mari ani

Mari ani

komen tak tunda gemes aku sama dady eong hans itulo mau tanggung jawab kok gede in gengsi dan egonya dunia2.....

2021-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!