Chapter 19

"Pusaran hidup hanya berputar menuju ketenangan dalam kematian"

Aroma makanan menguar di udara menebarkan aroma wangi, menuntun perut-perut lapar untuk segera menyantapnya. Namun meja yang telah dipenuhi makanan untuk sarapan itu masih sunyi. Pemiliknya seperti masih melepas lelah akibat pesta kemarin.

Hans yang merasa lapar, segera masuk kamar yang semalam ditinggali oleh Syara. Matany tertuju mencari-cari keberadaan istrinya itu, namun saat mendekati meja rias, secarik kertas tergeletak manis di sana.

"*Maaf Kak, tanpa pamit aku pergi ke rumah Abi. Beri aku waktu, untuk bisa menerima semua ini, jangan temui aku sampai aku memutuskan apa yang harus kuputuskan tentang pernikahan ini"

Syara*

Hans meremas kertas itu dan membuangnya ke kotak sampah. Ia tak peduli, untuk saat ini ia tidak peduli, Hans pun butuh waktu untuk bisa menerima semua ini, bagaimanapun statusnya saat ini adalah pria pemilik dua istri. Dua-duanya bukan wanita idaman dan dicintainya, baginya Arindra lebih penting saat ini karena sedang mengandung anaknya dalam keadaan koma.

Hans pun bergegas ke kamar mandi, sesudah rapi dengan pakaian kerjanya, Hans turun untuk sarapan.

"Lho kok rapi, mana Syara, apa dia masih tidur"

Mommy heran melihat putranya turun sendiri, yang memakai pakaian siap kerja. Hans acuh dan tetap memakan makanannya.

"Lihat lah pa, sudah belah duren, ehh malah istrinya mau ditinggalin kerja. Apa enggak keterlaluan anakmu ini Pa"

"Berapa ronde Hans, masih muda jangan mau kalah sama Daddy, Daddy masih kuat lho semalaman hahaaa"

"Daddy dan Mommy ngomongin apa sih, enggak ngerti ni Hana"

Hana yang baru turun duduk di samping Mommynya, dan mengambil sarapannya.

"Kamu cupu sih, makanya enggak ada yang lirik"

"Lho kok jadi Hana sih Kak, kan tadi Hana enggak tau yang diomongin"

"Sudah, nanti kamu ngerti kalo sudah menikah. Panggil Kakak iparmu buat sarapan sana"

Ucap Mommy menyuruh Hana ke kamar Hans.

"Tidak usah, lanjutkan saja sarapanmu"

Ucap Hans mencegah Hana yang hendak berdiri

"Cieeee romantis banget ya anak kita Pa, enggak nyangka ternyata secepat ini. Asik Mama mau punya cucu banyak ini hehee"

"Enggak lucu Mom"

Ucap Hans yang melihat Mommy tertawa senang

"Kamu yakin mau ke kantor hari ini Hans?"

Tuan Wijaya bertanya pada putranya dengan serius.

"Ya"

Jawab Hans dengan dingin.

"Kamu tidak ingin menikmati bulan madu begitu, Mommy sudah siapkan tempat untuk kalian mulai produksi😁😁"

"Tidak perlu"

Ucap Hans segera bangkit dari duduknya, yang lain terheran melihat sikap Hans yang begitu dingin. Tanpa pamit ia melangkah keluar menuju mobilnya yang sudah menunggu bersama Aldo.

Hana yang melihat itu mencoba bertanya pada orang tuanya dengan sorot matanya, namun dijawab oleh kedua bahu yang terangkat ke atas oleh keduanya.

Hana bangkit menuju kamar kakaknya, memanggil nama Hana tapi kamar itu kosong, ke kamar mandi pun tiada. Tanpa sengaja Hana terinjak kertas yang diremas dan dibuang sembarangan oleh Hans. Ia membuka dan membacanya.

Deg

"Jadi Syara pergi, sejak kapan?, apakah semalam?"

Gumam Hana, ia turun menuju ruang makan.

"Mom, Dad, Syara pulang jam berapa semalam"

"Ya semalam pulang bareng kakakmu, enggak lama dari kita"

Jawab Mommynya sambil mengunyah makanan, sedangkan Daddynya bangkit dan pergi meninggalkan ke duanya. Setelah mengecup kening istrinya dan Hana.

"Bukan pulang dari pesta Mom, tapi pulang ke rumah Abi"

"Apa?"

Ucap Mommy terkejut, karena ia menyangka Syara masih di kamar kelelahan akibat dikerjai oleh putranya semalam.

"Syara pergi, kapan?"

"Lho kok Mom balik nanya sih"

"Mom enggak tau sayang, soalnya Syara enggak bilang, apa dia juga tidak bilang padamu?"

Hana mengangguk,

"Jadi kamu darimana Syara pergi"

Hana menyerahkan surat yang ditinggalkan Syara. Mommy membacanya, ia terbelalak,

"Apakah Hans terlalu kasar, apakah Hans memaksa dan berbuat kasar, apakah Hans...apakah hans...?"

Banyak pertanyaan mengalir di benaknya, mengkhawatirkan menantunya itu.

"Coba kamu telpon"

"Mommy saja ya, Hana lagi enggak enak sama Syara. Kemarin saja Syara diam saat Hana ajak bicara Mom"

"Dia marah padamu"

"Tentu saja dia marah pada kita semua Mom"

"Kenapa begitu, bukannya dia harusnya bangga dinikahi Hans yang tampan dan kaya raya?"

"Syara wanita bukan tergila-gila pada hal seperti itu Mom, dia sakit hati karena kitalah yang membuat ia gagal menikah dengan laki-laki pujaannya"

"Dia punya kekasih, bukannya kalian berdua tidak punya pacar ya"

"Kami memang tidak memiliki pacar, tapi bukan berarti Syara tidak boleh menyukai laki-laki. Ia akan menikah juga Mom bulan ini dengan laki-laki yang sudah disukainya sangat lama, tapi gagal disaat proses lamaran karena Abi Hasan menolak saat proses lamaran berlangsung. Padahal sebelumnya mereka bahagia dan baik-baik saja"

"Astaga, apakah kakakmu tau akan hal ini?"

"Sepertinya Mom, maka dari itu Hana sedih melihat Syara terluka seperti itu"

"Ya, Mom mengerti sekarang mengapa ia sampai histeris saat tau nama kakakmu disebut sebagai suaminya"

"Ya udah, sekarang Mommy telpon Umi Hasan, tanyakan Syara di mana sekarang dan bagaimana kondisinya. Jujur Hana khawatir Mom"

"Ya sabar sayang, Mom ambil dulu di kamar ponselnya "

Mommy segera bergegas ke kamar diikuti oleh Hana yang penasaran akan nasib sahabat terbaiknya itu.

"Aduh kamu ngagetin Mom saja"

Mommy terkejut saat tiba-tiba ia berbalik namun tepat Hana di depannya.

"Udah Mom, cepat telpon"

Ucap Hana mengoyanh-goyangkan tangan Mommya persis seperti anak kecil yang meminta jajan.

"drettt, dreettt"

Tak ada jawaban, dicoba lagi untuk ke dua kalinya tetap tak ada jawaban.

"Coba lagi Mom"

Ucap Hana memohon, setelah panggilan ke lima barulah ada suara yang menyapa disana.

"Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh, hallo "

"Bu, apa Syara di sana"

Ucap Mommy tanpa basa basi

"Mommy jawab salamnya dulu"

"Iya, iya cerewet banget sih kamu"

Mommy menjawab salam dan menunggu jawaban dari sebrang sana.

"Hallo, hallo ada orang"

"Iya, Syara ada di rumah"

"Syukurlah, kami mengkhawatirkannya terutama Hana. Besok-besok kalau mau pergi pamit, dia sudah bersuami tak baik begini"

"Mom, kenapa malah bicara seperti itu"

Ucap Hana yang tak terima sahabatnya itu dimarahi meskipun oleh Mommynya sendiri.

"Emang kenyataannya begitu kan"

Jawab Mommy dengan acuhnya

"Mohon maaf jika Syara tidak pamit, saya akan ingatkan anak saya nanti, dan ingatkan juga pada putra nyonya jangan berbuat kasar pada putriku. Aku sebagai ibunya tidak terima jika ia diperlakukan seenaknya saja"

Jawab Umi Hasan kesal karena mengingat perlakukan Hans kemarin di pesta, dan menarik paksa anaknya saat Syara ingin bertemu ke dua orang tuanya. Dan melihat Syara yang pulang dengan wajah ketakutan dan luka di leher, semakin membuatnya salah paham.

"Ya sudah, saya biarkan dia di sana selama Hans tidak mempermasalahkannya. Tapi ingat dia wanita bersuami, tak seharusnya meninggalkan suaminya apalagi baru kemarin mereka menikah. Apa kata dunia jika tau putra Wijaya Gruop ditinggalkan wanita seperti putri ibu. Saya pastikan tidak boleh ada seorangpun yang mempermalukan keluarga Wijaya"

Hana mengkerutkan wajahnya, Mommynya malah memperkeruh suasana. Ia kesal dan kemudian pergi meninggalkan Mommynya yang memandang acuh protes putrinya itu.

##########$#

**Alhamdulillah chapter 19 done

Buah Duku Buah Semangka

cekeeppp

Dukung aku wahai pembaca setia 😁😁❤❤❤🤲🤭

Vote

Coment

Follow Lesta Lestari

Like

Poin

Trims muachhh❤❤❤😍😍😍**

Terpopuler

Comments

Mari ani

Mari ani

hm....na lo kelusr kan ke egoisan dan kelakuan momy yang seenaknya
ayo ..syara jangan mau d buat seenaknya
kok d episode ini jd nu njukin sifat2 keluarga wijaya y...
bacanya jd juengkel hiiiii.....

2021-04-11

0

سافيرا ريسكا

سافيرا ريسكا

hadeeee

semangat thor aku nyicil lagi

salam BUKTI CINTA KANG SANTRI

2020-11-07

1

Oci Sabila

Oci Sabila

keluarganya cuma mentingin reputasi

2020-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!