Chapter 9

"Masalah Syara biar Daddy yang tangani, minggu depan persiapkan saja pernikahan Syara dan Hans Mam, lebih cepat lebih baik. Pernikahan Hans dengan wanita itu akan dilaksanakan lebih dulu"

"Papa yakin bisa membujuk Syara secepat itu dan menemukan keluarga wanita itu sekaligus membujuknya"

"Itu jadi urusan Papa Ma, kalian tinggal urus saja apa yang harus dipersiapkan. Ini sudah malam lebih baik kita semua istirahat. Hans, setelah masalah ini selesai Daddy harap kamu bisa kembali fokus pada perusahaan"

"Iya Daddy, terima kasih dan mohon maaf sekali"

Tuan Wijaya menepuk pundak Daddynya itu kemudian memeluknya dan berbisik.

"Besok Daddy tunggu di kantor, dan katakan pada Aldo untuk berhenti mencari keluarga wanita itu, jangan banyak bertanya patuhi saja perintah Daddy"

Hans sebenarnya ingin bertanya rencana apa yang akan Daddy lakukan dengan waktu sesingkat itu untuk mendapatkan persetujuan keluarga Syara dan Syara juga tentunya. Jika mengenai keluarga wanita itu Hans memiliki keyakinan Daddynya sudah mengetahui identitasnya. Namun kemudian dia hanya menganggukkan kepala, memilih untuk patuh karena bagaimanapun ia merasa sangat bersalah telah membuat keluarganya menghadapi masalah karena dirinya.

Tuan Wijaya dan istrinya beranjak meninggalkan ruangan, begitu juga Hana dan Hans menuju kamar masing-masing. Tak hanya Hans yang bertanya-tanya tentang bagaimana caranya Tuan Wijaya bisa membujuk keluarga Syara dan kesedian Syara untuk menikah dengan kakaknya.

Hana jelas sangat senang jika sahabatnya itu menjadi bagian dari keluarganya, artinya do'a-do'a yang ia panjatkan dikabulkan. Namun, dia tak bisa membayangkan reaksi Syara jika tahu orang yang akan dijodohkan dengannya adalah pemerkosa dan hampir membunuh orang yang sama, pasien rahasia yang mereka rawat selama ini.

Hana mengambil ponselnya, mencoba menghubungi Syara yang berada di rumah sakit.

"Assalamualaikum Ra"

"Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh Han, belum tidur"

"Belum, kamu lagi di ruangan Mbak Arindra?"

"Iya, kenapa Han ada sesuatu?"

"Di mana dr Dea, bukannya dia yang harusnya jaga"

"Oh dr Dea tadi jaga saat siang sampai magrib, soalnya malem ini dia ada perlu katanya. Jadinya aku yang jaga Mbak Arindra malam ini"

"Oh begitu, o ya Ra, kamu sudah ada calon suami atau sudah dijodohkan oleh ortu mungkin"

Syara di sebrang sana terdengar terkekeh mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu. Entah keberapa kalinya Hana menanyakan pertanyaan yang sama, dan hanya dijawab candaan saja olehnya.

"Aku serius Syara"

Hana kesal karena lagi-lagi dia hanya diberi jawabn senyuman ataupun candaan.

"Kalau udah kenapa, kalau belum kenapa"

"Ya Allah nih anak ya, selalu begitu tuh jawabannya bikin kesel. Enggak bisa apa ya sekali aja serius ditanya masalah ini"

"Heeheeee, duh yang ngebet banget mau jadiin aku kakak ipar, gemes deh"

"Serius Ra, udah punya belum"

"Masih proses Han, doakan saja"

"Jadi udah ada nih, beneran"

"Masih proses Han, kan belum tentu juga sebelum ada akad kan belum bisa dikatakan jodoh"

"Proses khitbah atau taaruf ini?"

"Duh yang penasaran banget ini, sahabat siapa sih"

"Ra, aku bener-bener serius ini, tolonglah"

"Deile yang sensi hehee, alhamdulillah Han besok acaranya, makanya besok aku ijin balik dulu"

"Acara khitbah apa ta'aruf?"

"Maaf Han enggak cerita, sebenarnya taarufnya sudah sebulan lalu, Insyaa Allah besok khitbahnya"

"Masya Allah Ra, kenapa berita sebesar itu enggak ngasih kabar ke aku. Kamu anggap apa aku ini hemm"

"Kamu lupa, kalo taaruf mah masih jadi rahasia buat jaga Izzah. Makanya aku belum bilang, kalo sudah mau khitbah barulah bilang. Tadi pagi sebenarnya mau bilang, tapi melihat kondisinya seperti belum memungkinkan makanya aku tunda. Eh malah malem-malem gini kamu telpon dan bertanya, apalah dayaku ini yang tak lagi bisa menghindar?"

Hana terdengar menarik nafas panjang dan berat, ia bingung bagaimana menyampaikan ke orang tuanya dan kakaknya Hans jika Syara sydah memiliki calon.

"Kita akan tetap bersahabat Han, meskipun kemungkinan LDR heehee"

Syara tau Hana pasti kecewa, karena dia berkali-kali mengungkapkan agar Syara bersedia bertaaruf dengan kakaknya namun selalu ia tolak. Bagi Syara, keluarga Tuan Wijaya adalah keluarga dengan status sosial tinggi, ia bahkan menjadi dr karena bantuan keluarga Wijaya. Dan pondok pesantren yang dikelola Abinya semua dana awalnya dari keluarga Wijaya.

Syara hanya sadar diri akan status sosialnya yang tak sepadan. Dan Hans bukan juga tipe laki-laki yang diharapkan untuk bisa bersanding dengannya, meski dia ramah, dan bukan seperti pria kaya kebanyakan tapi secara pemahaman agama, keluarga Wijaya termasuk yang masih pemula.

Syara hanya ingin mendapatkan suami, yang mampu membimbingnya menjadi wanita sholehah dan bersama-sama belajar meraih jannahNYA.

"Ra, besok acaranya jam berapa?"

Pada akhirnya Hana percaya takdir, jodoh, rezeki, maut hanya Allah yang tau. Jika memang Syara jodoh kakaknya, meski apapun halangannya akan ada waktu yang tepat mereka bisa bersama. Namun jika tidak, sekuat apapun Daddy akan menikahkan Syara dengan Kak Hans, maka mereka takkan pernah disatukan.

Syara yang mendengar suara lemah sahabatnya itu juga tak enak hati. Tapi bagaimanapun hal seperti ini akan terjadi. Manusia hanya perencana dan berusaha baik dalam doa maupun kerja lainnya. Allahlah yang menentukan segalanya

"Jam sepuluhan agaknya Han, soalnya agaknya"

"Ya udah semoga sukses acaranya Ra, Insyaa Allah aku dateng besok"

"Syukron Han, aku tunggu lho kedatangannya, ya udah kamu istirahat sana gih besok dandan yang cantik, biar nanti ku bilang sama Abi buat nyariin calon untukmu"

"enggak kebalik, yang mau jadi pengantin siapa yang nyuruh dandan cantik siapa ihh"

"Hehee, semoga kau juga segera menyusul ya Han"

"Iya aamiin ya robbal alamin, Insyaa allah ketemu lagi besok di rumah. Aku mau tidur dulu, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

"Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, Insyaa allah Han met istirahat"

Di ruangan lainnya

Tuan Wijaya sedang berbicara dengan tangan kananya.

"Pastikan keluarganya tau Hans yang menabrak dan tak menuntut apa-apa paham. Dan bilang pada mereka Hans putraku akan menikahi putrinya. Berikan uang yang cukup untuk menutup mulut mereka, dan satu lagi siapkan dokumen-dokumen kematian dan segala sesuatunya paham"

"Baik Tuan, tapi bagaimana dengan mayat penganti Tuan, apakah kita harus merubah wajahnya dulu atau bagaimana?"

"Kau ini bodoh apa bagaimana, aku membayarmu mahal bukan untuk bertindak bodoh. Atur tentang mayat itu dengan dr. Dea, pastikan semua rapi dan tidak tercium oleh musuh-musuhku paham"

"Baik Tuan, ada lagi tuan?"

"Siapkan penerbangan Syara dan Hana ke negara A untuk tiket dua hari kedepan, dan biarkan biarkan mereka disana untuk dua hari"

"Baik Tuan"

Tuan Wijaya bergerak cepat, ia tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Semua rencananya harus sempurna fikirnya.

"Tinggal keluarga Syara, hemm haruskan aku bertindak sejauh ini" Gumamnya sendiri.

#########

**Alhamdulillah selesai chapter 9

Kira-kira apa ya yang direncanakan Tuan Wijaya pada keluarga Arindra dan Syara???

Hemmmmm patut ditunggu nih kelanjutan Upnya guys...kuylah kalo suka tak boleh lupa

jejak-jejakmu yang kusuka

votee, likeeee, comeneee follow and poineeee

makasih

❤❤❤❤❤😍😍😍😍

Love-love deh buat kalian semua**

Terpopuler

Comments

Dwi Puspa Rini

Dwi Puspa Rini

bapak nya Hana egois amat ya Thor 😤😤😤

2021-02-18

2

Ferly Ina

Ferly Ina

10 like meluncur thor

2021-01-10

1

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

duh thorrrr arindra n syara sama2 jadi korban walaupun beda kasus

2021-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!