Chapter 2

"Tok-tok assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

"Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, kau mau pulang?"

Tanya Syara melihat Hana berlalu di depannya dan membereskan beberapa peralatan pribadinya. Ia mereka sekamar untuk beristirahat, ruangan kamar ada dua kasur. dan beberapa perlengkapan lainnya tersedia dengan lengkap. Hana dan Syara memang sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas, dan dari Syaralah Hana mengenal indahnya islam dan belajar berhijrah. Hana yang notabene anak orang kaya, seorang yang glamor dan hidup bebas. Namun secara perlahan tapi pasti, Syara berhasil mengetuk hatinya dan mengenalkan islam padanya, dan setelah bertahun-tahun hasilnya nampak seperti saat ini. Hana menjadi gadis yang bersama dirinya belajar mengenal Allah dan Islam.

"Ia, soalnya udah janji sama mom mau menemui kakak, tolong jaga mbak Arindra ya besok pagi Insyaa allah aku balik ke sini gantiin, kalo perlu bantuan hubungi aja dr Dea. Aku dah bilang kok tadi"

Hana menjabat tangan sahabatnya itu dan hendak melepaskannya, namun tangannya di tahan.

"Han, ada yang ingin aku omongin dan ini serius"

Hana malah tersenyum dan menepuk pundak sahabatnya itu.

"Kamu tadi juga ngomong gitu, tapi malah becanda. Udah ah aku mau pulang nanti kemaleman, kan gadis sholehah g baik pulang malam iya kan?"

"Han, aku serius ini terkait Mbak Arindra"

"Mbak Arindra, kenapa?, ada laporan yang belum kamu bilang ke aku tadi siang?"

Syara mengangguk, dan menepuk kasur di sisinya.

"Duduklah dulu"

Ujarnya

"Sesuatu yang gawatkah?, sehingga kamu seserius itu"

"Entah ini berita yang baik atau buruk untukmu, dan aku juga sampai sekarang nggak tau adakah hubungannya kakakmu dengan Mbak Arindra, namun yang pasti ada keajaiban Allah yang kutemukan hari ini pada diri Mbak Arindra"

"Maksudnya apa?"

"Han, kamu taukan saat Mbak Arindra datang ke rumah sakit ini, akulah yang pertama menanganinya, membersihkan luka-luka dan hingga menganti seluruh pakaian yang melekat pada pasien"

"Kamu udah menceritakan itu"

"Benar, kau tau kakakmu sangat pucat dan panik saat itu. Meski ia mampu membawa pasien itu ke rumah sakit, sangat terlihat di wajahnya jika ia sangat kalut. Dan memintaku memberikan perawatan dan pelayanan terbaik bagi pasien. Makanya aku segera menghubungimu untuk menenangkan kakakmu, dan setelah itu yang aku tau darimu kakakmu mengurung diri di kamar setelah pulang dari rumah sakit"

"Apa yang ingin kamu sampaikan sebenarnya Ra "

Syara menangkup tangan sahabatnya itu dan menatap dalam seolah memberi kekuatan.

"Han, semoga dugaanku salah"

"Jangan berputar-putar Aulia Syara Hanifa, jelaskan saja apa yang kamu bilang, yang kutahu dari Mom, kakak hanya menolong Mbak Arindra itu sebagai korban kecelakaan udah itu aja"

"Mbak Arindra tidak hanya korban kecelakaan Hana, tapi juga pemerkosaan"

Deg-deg

Jantung Hana berputar lebih cepat, ia memang selalu bertanya-tanya dengan perawatan yang diterima Mbak Arindra, tak ada satupun keluarga yang sejauh ini menjenguk atau mencarinya, ditambah pengawasan ketat yang diperintahkan Daddynya, dan hanya ia dan syara yang nota bene dokter muda di rumah sakit ini yang boleh menangani dan mengetahui perkembangan pasien, suster pun yang turut memantau perkembangannya adalah suster khusus, meskipun dr Dea tau, tapi dokter Dea adalah orang kepercayaan keuarganya.

"Ada bercak sp*** dan air m*** pada saat aku membersihkan bagian intimnya yang saat itu juga terkena darah. Karena penasaran aku melihat secara keseluruhan, maaf, sepertinya pemerkosanya bertindak cukup kasar hingga daerah intim mbak Arindra bengkak yang lumayan, dan luka-luka lecet di beberapa bagiannya"

"Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku Ra"

"Aku ingin mengatakannya Hana waktu itu, tapi selalu saja waktunya tak sempat, dan sekarang bukan itu jua yang jadi masalah"

"Maksudnya masalah baru?"

"Aku sempet ragu mau melakukannya namun karena aku penasaran makanya aku beli tespack, dan mengecek tadi pagi dan hasilnya positif Han, Mbak Arindra hamil"

"Astaqfirullahaladzhim, lahaulawalakuwata illabillahil aliyil adzhim, kamu seruis Ra, dia lag koma Ra"

"Itu yang mau aku bilang tadi, ini keajaiban Allah Han, menunjukkan kuasanya pada kita tapi lebih baik periksa dr Obqyn dulu deh, siapa tau aku salah Han"

Hana benar-benar syok mendengar cerita sahabatnya itu. Berbagai pertanyaan berputar-putar di kepalanya yang sudah lama ia tanyakan pada orang tuanya namun hanya menolong itulah yang dikatakan orang tuanya. Ia setiap kali bertanya kenapa kakaknya sampai mengurung diri di kamar, momynya hanya beralasan karena ia baru diputuskan sang kekasih yang sangat ia cintai dan mereka telah berpacaran sudah tujuh tahun. Namun kekasih kakak itu pergi meninggalkannya bersama laki-laki lain.

Syara mengusap-usap punggung sahabatnya itu. Ia diapun memiliki banyak pertanyaan tentang siapa Arindra, apa yang terjadi padanya, mengapa orang tua Hana mengitu tertutup tentang informasi pasiennya ini. Mengapa hanya ia dan Hana yang dikhususkan menjaganya, dan siapa pelaku penambrak itu dan pemerkosa. Apakah orang yang sama ataukah berbeda.

"Apakah kak Hans ada kaitannya?"

Syara segera menggelengkan kepalanya, tidak mau menduga-duga.

"Ra, siapa aja yang tau informasi ini?"

"dr Dea tau karena tadi enggak sengaja aku memeriksa tespack pada saat dr Dea masuk. Aku memintanya datang karena mau mandi pagi Han, dan dia heran saat melihat aku pegang tespack yang bergaris dua merah itu dan bertanya punya siapa, dan maaf aku juga akhirnya menceritakannya karena tidak mau timbul fitnah ke aku Han"

"Syukron Ra, entahlah kenapa orang tuaku selalu mewanti-wanti berita perkembangannya hanya boleh aku dan kamu yang tau. Aku bener-bener enggak ngerti Ra, ada apa dan aku nggak mau suuzhon sama kakakku sendiri"

"Aku paham Han, maaf sebelumnya. Apapun yang terjadi tidak ada hal yang Allah berikan kepada hamba-hambanya kecuali ada hikmah di dalamnya. *L*ā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tuākhiżnā in nasīnā au akhṭanā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". Masih ingetkan itu surat apa?"

"Albaqoroh 286"

"Alhamdulillah sekarang yang kita lakukan adalah sabar dan sholat sebagai tanda mengingat Allah. Insyaa allah hati akan tenang"

"Iya Ra, syukron atas nasehatnya. Aku pulang dulu, Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

"Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, fii amanillah Han"

Hana mengangguk dan melangkah pergi, menuju rumah dan ingin segera bertanya tentang seorang Syabila Arindra pada kakaknya.

##*U*p-up nih frend-frend hehee

like, subscribe and komen ya meski bukan uotube 😆🤗🤗🤲 doa jangan lupa biar jadi novel favorite hehe

Terpopuler

Comments

Ita Murwanti

Ita Murwanti

Mulai baca,,,alurnya bagus

2021-07-04

0

Syakila adeeva

Syakila adeeva

"allah tidak akan membebani hamba ny melainkan sesuai dengan kemampuan ny.."

kalimt pengingat...

sambil bca smbil blajr..
mksih akak rini,nvel mu kreeen 👍👍👍

2021-01-23

1

Ezrahi

Ezrahi

Keesokan harinya Sinta dan kedua anaknya sudah bersiap-siap Untuk pulang kembali ke jakarta setelah satu minggu menikmati keindahan Bali.

2021-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!