Chapter 16

Hana dan Syara setelah pulang dari negara A, langsung menuju rumah sakit. Menuju ruangan Arindra, saat mereka masuk terlihat Hans tertidur sambil duduk dengan tangan

masih menggenggam erat tangan Arindra.

"Kak bangun, kak Hans"

Hans mengeliat dan melihat Hana dan Syara duduk di sofa. Kemudian Hana terbangun untuk memeriksa keadaan Arindra.

"Kalian sudah pulang?"

"Sudah dari siang, tadi langsung ke sini tapi istirahat di ruangan, kakak dari kapan di sini?, itu tangan Mbak Arindra dipegang-pegang bukan mahrom tau"

"Kakak dari pagi di sini, jam berapa sekarang?"

"Pukul lima sore kak, lho jari Mbak Arindra ada cincinnya?"

Syara bangkit melihat apa yang baru diucapkan oleh Hana.

"Kakak sudah menikahinya tadi pagi, oh ya Ra apa kabar"

Hans melirik Syara yang juga ikut memperhatikan jari tangan Arindra.

"Aku baik kak, alhamdulillah. Kakak sudah menikah sama Mbak Arindra?"

Hans mengangguk,

"Hemm adiknya g ditanyain kabar nih, Syara aja yang ditanya, oh ya keluarganya Mbak Arindra dateng dong kak, mana ada fotonya enggak"

"G ada Han, tadi pake wali hakim nikahnya soalnya ternyata dia anak yatim piatu. Tinggal dipanti katanya gitu"

"Jadi nama aslinya siapa?, dan selamat ya tolong bantuin kami menjaga dan merawat Mbak Arindra"

Syara tersenyum ke Hans tak lama kemudian langsung menundukkan kepalanya. Hans hanya tersenyum balik melihatnya.

"Apakah nanti kamu juga akan tersenyum di hari pernikahan kita Ra"

Ucap Hans dalam hati.

"Makasih ra, kamu enggak ngucapin selamat buat kakak, sekarang kakak enggak jomblo lho"

Hans mencolek hidung adiknya itu.

"Idih yang enggak jomblo pamer hehee, kak beneran enggak di foto atau vidio tadi pas akad nikah, oh ya dari rumah yatim piatu mana kak asal Mbak Arindra"

"Enggak ada foto or vidio Han, soalnya dadakan banget. Semua Daddy yang atur, mengenai nama kata Daddy biarkan identitasnya sesuai nama yang kamu beri, nama asli dan lainnya kakak enggak tau soalnya Daddy semua yang urus. Kakak terima beres"

"Kakak yakin enggak bohong sama Hana"

Hana berbicara sambil memutari punggung kakaknya itu dan kemudian menatap sorot matanya.

"Lebay banget ni jomblo akut satu ini, kakak sendiri enggak dipercaya"

"Bukannya enggak percaya si kak, cuma Hana mencium aroma-aroma"

"Aroma apa maksudmu?"

"Aroma sandiwara"

"Kayak cenanyang aja kamu ini, udah kebanyakan nonton horor sih jadi udah berasa kayak dukun aja"

"Idih mit amit deh Kak, Hana itu psikolog jadi roman-roman yang kakak tampilin nih enggak menyakinkan"

"Udahlah ngomong sama kamu memang maunya ngajak ribut mulu, enggak ada manis-manisnya. Untung ada Syara yang manis"

"Ehh kok Syara dibawa-bawa"

Syara yang sejak tadi diam menyimak dan melihat adegan kakak adik itu bersuara tak terima.

"Deile, masih jadi penganten baru aja dah godain cewek lain, dasar playboy katak lo"

"Pletakk"

"Aduuhh kenapa kepala Hana dijitak sih Kak"

"Habisnya kamu bawel pake banget, enggak tau apa kakaknya laper. Kakak pulang dulu bye"

"Ehh pulang bukannya salam kek, main bye-bye aja"

Hans sudah tak peduli protesan adiknya itu. Ia melangkah keluar untuk pulang ke rumah.

"Ra, kamu percaya enggak kalo Mbak Arindra itu yatim piatu"

"Enggak tau Han, mungkin benar kata kakakmu"

"Kalo mereka tau Mbak Arindra yatim, pasti mereka udah nyari tau asal usulnya dong. Harusnya tau nama aslinya dong, iya enggak sih"

"Harusnya sih, tanyain aja sama Daddy kalau kamu penasaran, oh ya kok sampai Kak Hans sampai nikahin Mbak Arindra sih. Memangnya anak yang di kandung Mbak Arindra anak Kak Hans?"

"Dugaan kita selama ini benar, Kak Hans yang sudah memperkosanya"

Ucap Hana lemah, ia takut membayangkan reaksi sahabatnya itu jika tau Kakaknya juga yang sudah menabrak, dan calon suami dirinya.

"Astaqfirullahaladzhim, tapi aku salut sama Kakakmu, dia mau bertanggungjawab meskipun dia enggak kenal sama sekali dengan Mbak Arindra"

"Kamu enggak marah sama Kak Hans?"

"Marah sih dulu, geram banget saat pertama kali melihat kondisi Mbak Arindra. Kamu juga kan tau kondisinya seperti apa"

"Sekarang saat kamu tau Kak Hans pelakunya menurutmu bagaimana?"

"Hemm...sejauh yang aku lihat, Kakakmu menyesal dan memperbaikinya. Aku rasa itu bagus, artinya ia bertanggungjawab atas apa yang sudah dilakukan dan memperbaikinya"

"Menurutmu kakakku orang baik"

"Hehee kamu ini lucu sekali, pastinya orang baik. Kalo enggak baik mana mungkin aku berteman denganmu"

"Hehee, jadi kamu mau jadi kakak iparku dong"

"Lho kok jadi kesana, aku aja masih bingung Han, siapa laki-laki yang akan menikahi, bentar lagi dan aku takut. Aku enggak bisa jadi istri yang baik baginya, hatiku saat ini masih dipenuhi harapan pernikahan dengan Afdan"

Syara terdiam dan kembali termenung.

"Maaf ya, menikah dengan orang yang kita cintai memang impian. Tapi kadang kita tak bisa melawan takdir"

"Kamu benar Han, hati ini masih sakit atas keputusan Abi. Abi tak pernah seperti ini sebelumnya"

"Maafin aku ya Ra, jangan pernah membenciku ya sampai kapanpun"

Hana memeluk sahabatnya itu

"Kok kamu yang melow sih Han, emang kamu ada salah sama aku"

"Salah enggak salah, aku minta maaf selama ini banyak menyusahkanmu"

"Enggak kebalik nih"

Mereka tertawa bersama pada akhirnya.

"Kuasa Allah ya Han, mungkin inilah hikmah untuk Mbak Arindra. Mendapatkan suami saat ia masih koma. Kita malah jomblo meski sehat"

"Eh iya juga ya, enggak sadar aku"

"Kamu kebanyakan nolak sih Han, padahal banyak tuh yang antri pingin jadiin kamu istri"

"Alah kayak situ aja enggak banyak nolak, gegara cari sosok Afdan yang lain dilupakan"

Ups, Hana langsung menepuk bibirnya, melihat perubahan wajah Syara.

"Sorry Ra, bukan maksud aku..."

"Kita siap-siap sholat Magrib aja, aku ambil mukena di kamar. Kita sholat berdua di sini"

"Sekali lagi maaf ya Ra"

"Lupakan Han"

Syara bergegas pergi meninggalkan Hana yang masih dengan wajah bersalahnya. Bagaimanapun Syara masih sangat sensitif tentang batalnya acara khitbahnya dengan Afdan. Ia masih belum ridho dengan apa yang sudah terjadi, baginya ini terlalu mendadak.

Belum jua rasa hatinya sembuh, ia harus menerima fakta empat hari lagi ia harus menikah dengan laki-laki yang bahkan ia tidak tau siapa.

Sepanjang perjalanan ke kamar rumah sakit, ia tertunduk, berusaha untuk tidak lagi mengeluarkan air mata.

"Brukk"

Kotak makanan itu terjatuh, Syara menoleh terlihat sosok laki-laki tersenyum padanya.

"Maaf, enggak sengaja"

Karena berjalan tertunduk tak sadar Syara menabrak laki-laki ini.

"Its oke, kamu enggak pa-pa?"

"Oh enggak aku baik, untung enggak tumpah"

Ucapnya sambil menyodorkan kotak nasi itu.

"Thanks, kalo jalan lihat ke depan biar enggak nabrak"

"Sekali lagi maaf, apa perlu saya ganti kotak makannya"

"Tidak usah ini masih bisa di makan, Dokter Syara sepertinya terburu-buru"

"Oh iya, kok tau nama saya"

Laki-laki menunjuk nama yang tertera di jas dokternya.

"Oh, kalo begitu saya permisi dulu"

"Oke"

Syara pun bergegas pergi, sedangkan laki-laki itu memandangi punggung Syara hingga menghilang.

#######

**Alhamdulillah selesai chapter 16

Hemmm mau bilang apa ya

seng pastine sih tetep doa dan dukungannya hehee berasa lagi kontes aku ya

votee

likee

komen

poin

and follow lesta lestari

bagi yang udah trims,bagi yang belum ditunggu

love

love

love❤❤❤❤❤**

Terpopuler

Comments

dar yuni

dar yuni

kok mnggilnya mbak padahal dah nikah panggil kamu aja

2020-09-15

1

Arrek Onyen

Arrek Onyen

semangat thorr

2020-09-14

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!