Chapter 5

Hana berjalan gontai ke arah rumah sakit, mata bengkaknya tak mampu ia tutupi. Momy pergi tanpa tau kemana, Kak Hans entah di mana pria itu. Hana masih marah, kesal dan kecewa menjadi satu sehingga saat ini ia menghindari Hans.

Ia melihat keruangan itu, di balik kaca pintu, ada Syara di sana yang masih setia menunggu Mbak Arindra. Dari jauh, wajah Mbak Arindra masih sama seperti kemarin, masih dalam kesetiaan dengan tidur panjangnya. Tak terasa air matanya kembali bergulir,

"Maafkan kami Mbak, maafkan kak Hans. Aku janji pada diriku akan selalu ada untukmu Mbak apapun keadaanmu"

Hana bergumam dan isak, ia ingin membelai wajah pucat dan tirus itu. Wajah bengkaknya sudah tak lagi nampak, hanya luka jahitan di kepala yang masih terlihat. Arindra tak memiliki rambut, ia terpaksa di botak untuk proses operasi di kepalanya.

Syara melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, ia hendak beranjak menghubungi dr. Dea karena ia ingin bersih-bersih setelah membersihkan tubuh Mbak Arindra.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...."

Belum selesai operator berbicara, Syara mematikan ponselnya. Ia melangkah membuka pintu, namun alangkah terkejutnya saat melihat sahabatnya duduk menangkup wajah dengan isak tangis. Syara yang terkejut sontak langsung beristiqfar.

" اَسْتَغْفِرُاللهَ  الْعَظِيْمَ"

"Ra...."

Hana langsung memeluk sahabatnya itu dengan erat. Keheningan tercipta, hanya suara isak tangis yang terdengar. Baik Syara maupun Hana tak ada yang memulai pembicaraan. Syara hanya sedang menunggu, menunggu sahabatnya ini bercerita dengan sendirinya.

Setelah isak tangis Hana mereda, barulah Syara melonggarkan pelukannya dan mengajaknya masuk ke ruangan rawat Arindra.

"Ya Allah Han, sampai bengkak begini mata. Aku ambil air hangat dulu ya buat kompres"

Syara mengusap sisa-sisa air mata di wajah gadis itu, setelah di rasa cukup ia hendak bangkit untuk ke toilet mengambil air hangat. Namun tangannya di tahan oleh Hana, sehingga ia duduk kembali di sampingnya. Hana beranjak duduk di samping ranjang untuk melihat wajah Arindra. Ia memengang tangan pasiennya itu, bulir-bulir bening kembali mengalir. Syara menghampiri sahabatnya itu, memegang ke dua pundaknya dan memutar tubuhnya untuk menghadapnya.

"Kamu masih punya aku Han, jika memang beban di pundakmu ini tak sanggup kau pikul, maka berbagilah denganku. Aku selalu siap untuk menjadi tempat untuk kau berkeluh kesah dan selalu akan mendukung membantumu"

"Ra..."

"iya"

"Panggilkan dr Obgyn, aku ingin tau Mbak Arindra hamil sudah berapa minggu, dan pastikan ia orang yang bisa dipercaya Ra. Aku nggak mau informasi mengenai pasien ini banyak yang tau"

"Insya Allah, aku akan usahakan siang ini Mbak Arindra di periksa. Aku akan menemanimu"

"Kamu istirahat aja, kamu pasti lelah sudah full kemarin"

"Aku di sini juga enggak ngap-ngapain Han, aku juga istirahat kok nungguin eeh malah ketiduran di sofa. Alhamdulillah ga ada apa-apa, dan perkembangannya masih sama kayak kemarin, hanya luka-luka lebam sudah menghilang"

"Apa dia tak mau bangun ya Ra, apa dia sudah menyerah?"

"Syuuuut, kita usahakan yang terbaik, kita harus memberikan dia semangat agar dia bisa segera sadar"

"Aku takut Ra, saat dia bangun, takut ia tak bisa menerima kenyataan yang ada, takut depresi, takut cacat, ada indikasi kerusakan mata bukan, takut ia buta, takut ia ingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Aku berharap dia sembuh Ra, tapi di sisi lain aku juga ketakutan. Sungguh sangat malang nasip Mbak Arindra Ra..."

Tubuh Hana bergetar apa yang diucapkannya berpengaruh pada tubuhnya, wajah cantik itu memucat, Syara belum memahami apa yang membuat sahabatnya ini seperti ini, apakah ada kaitannya dengan Arindra, sungguh Syara selalu berusaha menepis semua buruk sangka yang selalu menghampirinya.

"Hana... Aku tak tau apa masalah yang menimpa keluargamu, pun dengan Mbak Arindra yang berada dikondisi seperti ini. Apa yang terjadi pada Mbak Arindra ataupun keluargamu meski kau ingat ini tidak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.

Kau tau surat ar-Ra'd ayat 2

"Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)"

Dalam surat Al- An'aam ayat 59 juga berkata

" dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)...."

Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir, ini adalah sebuah ketetapan yang Allah karuniakan pada Mbak Arindra, ia tidak bisa menghindari, memaju ataupun memundurkannya.

Apa yang akan terjadi di masa depan, biarlah terjadi di masa depan, ada Allah yang sangat setia mendengar lantunan do'a-do'a kita. Apa yang harus kita lakukan hari ini, maka lakukan yang terbaik hari ini. Karena sesungguhnya hari inilah kita masih diberi anugrah hidup, nikmatnya menghirup udara tanpa kesusahan, untuk esok kita hanya sebagai perencana, hanya perencana.

Apa yang terjadi pada Mbak Arindra, apapun keadaannya saat ini semoga menjadi berkah baginya di masa yang akan datang ketika Rasulullah Saw sakit menjelang wafatnya, beliau bersabda … Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu rasa sakit dengan duri atau apa saja, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.”(HR Bukhari).

Menjadi penggugur dosa-dosa dari Mbak Arindra, dan kita juga bisa belajar dari keajaiban-kejaiban yang Allah sampaikan di hadapan kita lewat Mbak Arindra " 

"Ra, apa yang kamu bilang benar adanya, namun aku berfikir jika aku berada di posisinya betapa hancur perasaannya, betapa terlukanya dia fisik dan psikisnya bahkan aku sendiri tak sanggup membayangkannya"

"Hanaira..., yakinlah Mbak Arindra adalah hamba pilihan. Allah telah memilihnya karena Allah tau ia sanggup untuk menanggungnya. Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang tanpa kecuali dengan ijin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tertuang dalam surat At Taqhabun 11-13, aku yakin Mbak Arindra bisa melewati ini semua, selama ia masih dalam pengawasan kita, insyaa allah kita berusaha memberikan dukungan untuk kesembuhannya"

"Syukron Ra, aku bersyukur dipertemukan Allah denganmu, dan berdoa semoga kaulah yang menjadi kakak iparku"

"Apa-apa aku enggak denger tadi barusan, coba ulangi, soo sexy"

Syara berjalan seorang model namun pada akhirnya dia terpeleset karena sendalnya sedikit tinggi.

"Oops maaf-maaf, kamu selalu bisa membuatku tertawa Ra"

"Kau semakin cantik dan bersinar jika tertawa seperti ini"

Hana dan Syara kembali berpelukan,

"Thanks ya Ra, kayaknya aku nggak bakal sanggup deh kalo kamu pergi jauh"

"Cee ceeee bahagianya aku, kau bukan bucinku ya hehee, ingat itu"

"Siapa yang mau jadi bucinmu, iiihhhh ngeri "

"Hahahaa, Kau ini, ya sudah aku mau mandi dan sarapan, akan kupesankan sekalian nanti kubawa ke sini. Oh ya dont forget dr obqyn di hubungi, soalnya aku penasaran sudah berapa minggu calon ponakanku itu hehee"

"Iya Ra, siap dokter ustadzah"

"Kalau ada apa-apa, langsung hubungi aku aja insyaa allah siap sedia, ya udah aku pergi dulu Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

"Insyaa allah Walaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh"

####

**Alhamdulillah chapter 5 kelar juga,

hemmmm bagaimana-bagaimana......

makin suka atauuuuu?????

apapun itu sooooo

selalu aku tunggu...like, comen-comen and vooooteeeeenya

yang buanyak ya 😆😆😁🤲🤲🤲**

Terpopuler

Comments

silviaanugrah

silviaanugrah

haii thor, 5 like buat karyamu.
semangat up dan smg karyanya sukses.
aku tunggu feedback nya dicerita ku ya 😍❤

2021-01-09

1

Queeni

Queeni

Aku sudah bintang lima. baru lima like.. besok aku mampir lagi.. 😉

2020-12-15

1

umi_abangzie

umi_abangzie

suka makin penasaran

2020-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!