Chapter 4

Hana mengusap air matanya, ia terdiam bingung apa yang harus dilakukannya kini. Seakan masih tak percaya jika kakaknya adalah seorang pemerkosa. Syok untuk ke dua kalinya di hari yang sama. Saat Syara menyatakan Mbak Arindra hamil dalam keadaan koma, kasus yang sangat langka ini tengah terjadi di hadapannya. Lebih syok lagi saat tahu, anak yang dikandung Mbak Arindra adalah keponakannya, anak buah hasil perkosaan kakak yang sempurna di matanya. Entah kejutan apalagi yang akan terjadi, Hana mengusap wajahnya kasar, mengucap istiqfar berulang kali dari bibirnya.

"Kak"

Panggilnya dan kembali memeluk kakaknya, ia masih penasaran cerita kakaknya hingga sampai menjadi peristiwa ini. Diusap-usapnya rambut kakaknya.

"Kakak taukan, Hana mencintai kakak, kagum sama kakak, sayang sama kakak, Hana selalu menganggap kakak adalah malaikatnya Hana. Apa alasan kakak melakukannya?, apakah kakak tidak sadar saat melakukannya hemm"

Hana berbicara selembut mungkin, meski hatinya hancur dan sakit. Dalam hatinya yakin bahwa kakaknya pasti tidak sadar, dijebak atau apapun yang memungkinkan kakaknya tidak bersalah.

"Kakak sadar Hana, sangat sadar saat melakukannya. Bahkan ketika ia menjerit kesakitan saat kakak tampar dan paksa pun kakak sadar Hana. Kakak emosi saat itu, Ceanna ada di hotel yang sama tapi dia mengkhianati kakak melakukan intim dengan pria lain. Padahal selama ini kakak sangat menjaganya, berharap bersanding dengannya di bulan ini namun kenyataan ini membuat kakak kalut, bingung. Hanya amarah yang ada di hati kakak, namun tak bisa kakak lampiaskan padanya. Kakak hanya mampu menahan emosi saat itu, namun ketika kakak meninggalkan kamar itu, di lorong hotel tak sengaja wanita itu menumpahkan kopi yang dibawanya di baju kakak. Emosi kakak makin menjadi, wanita itu jadi pelampiasannya Hana. Kakak menyeretnya dan melihat acces card dan ....."

Hans terdiam mengingat prilakunya yang brutal, menumpahkan kemarahannya pada wanita yang tak bersalah sama sekali. Hans benar-benar menyesal.

"Kakak menyesal Hana, sangat menyesal. Kakak salah, kakak salah"

"Kakak melakukannya dengan brutal?"

Hans mengangguk, hancur sudah hati Hana. Seketika ia melepaskan pelukan sang kakak, marah, ia ingin marah pada kakaknya bagaimana tidak saat ia memeriksa Mbak Arindra ditemukan ditubuhnya banyak bekas luka kekerasan, biru-biru dan bengkak. Sebagai wanita apalagi seorang dokter kejiwaan sepertinya jelas itu hal yang sangat tidak bisa diterima, belum sembuh luka kekerasan Mbak Arindra mendapatkan luka-luka akibat kecelakaan membuat psikis dan fisiknya kritis, kematian otak akibat kecelakaan yang membuatnya koma, entah membuatnya kapan akan terbangun. Dan jika terbangun, apakah dia bisa menerimanya akankah ia menjadi pasiennya yang harus di rawat di rumah sakit jiwa. Lalu bagaimana keluarganya, apakah akan menerimanya, nasib anak yang dikandungnya aahhh Hana meremas jilbab di kepalanya sendiri.

Hans mencoba menggapai adiknya yang mulai menjauh darinya, namun tangannya dihempaskan begitu saja.

"Han, jangan membenci kakak"

"Aku wanita kak, adikmu, momy wanita kak, kenapa kakak tega melakukan itu. Sungguh jika dia bukan perempuan luar biasa saat terbangun nanti apakah dia akan bisa menerima semua ini ataukah menjadi gila. Kenapa kakak tega sekali melakukan hal brengsek seperti ini kak"

"Kakak salah Hana, kakak siap bertanggungjawab. Tolong jangan benci kakak, momy mendiamkan kakak, daddy juga sama. Kakak tau kakak brengsek, kakak mohon maafkan sekali ini"

"Kak, wanita itu hamil kak"

"Kakak akan menikahinya"

"Dia koma Kak"

"Kakak tidak peduli, apapun keadaannya kakak akan tetap menikahinya"

"Siapa yang menabrak Mbak Arindra?"

Hans pasrah jika memang harus dibenci oleh keluarganya, ia memang salah sangat salah. Ia menatap adiknya meski masih bicara lembut namun sorot matanya memancarkan kemarahan dan kekecewaan yang teramat sangat. Dan Ia harus menambah kekecewaan lagi, saat fakta yang terjadi bahwa dirinyalah penyebab semua ini.

"Jawab kak, apakah kakak juga yang menabraknya berharap ia mati"

"Kakak kalut Hana, kakak kalut saat itu. Setelah sadar akan apa yang kakak perbuat, kakak mencari wanita itu dengan menyetir sendiri. Wanita itu pergi tanpa bicara apa-apa, bahkan ia memakai pakaian yang buruk. Ia juga pasti syok dan kalut hingga ia keluar kamar dan berjalan keluar hotel tanpa menoleh kanan dan kiri. Saat di jalan raya, kakak juga mengebut sambil lihat kanan kiri namun sungguh hal tak terduga malah kakak menabraknya. Sungguh kakak tak ada niat ingin menabraknya apalagi membunuhnyakakak mencarinya untuk meminta maaf. Sungguh Hana, kakak tidak bohong"

Tubuh Hana menjadi kaku, tak bergerak sedikitpun dari sofa di kamar itu. Sorot matanya hanya memandang ke satu titik, yang tak lain adalah tubuh kakaknya. Tubuh sang kakak, dengan wajah tertunduk. Remuk redam tak berbentuk rasa hatinya kini. Tak terbayang lagi sesakit apa Mbak Arindra alami, Hana bergidik ngeri membayangkan posisinya jika berada pada kondisi Mbak Arindra.

Apakah orang tuanya tau, namun menutupi semuanya. Apa yang sekarang dilakukan Daddynya, kakak bukan mengurung diri namun di kurung di rumah ini. Daddy pasti melakukan itu, Hana tertunduk dan melangkah pergi meninggalkan kamar kakaknya. Hans hanya berani memandang kepergian adiknya itu hingga hilang di balik pintu.

Hana menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, menyembunyikan wajahnya dengan bantal. Apa yang dialami keluarganya saat ini, menghempaskan kenyataan bahwa keluarganya bukan keluarga yang selalu dibangga-banggakannya. Brengsek, itulah kata yang kini keluar dari bibirnya. Kata kasar yang sudah beberapa tahun ini tak pernah keluar dari bibir cantiknya.

Semenjak mengenal Syara dan Syara mengenalkan padanya tentang Islam, Hana tak lagi menjadi pribadi kasar yang selalu marah saat orang tuanya sibuk karena pekerjaan. Ia menjadi pribadi lembut, ceria dan hangat dan selalu belajar memahami orang tuanya yang sering tak di rumah. Namun Mom dan Daddynya selalu membuatnya bahagia jika akhir pekan, karena mereka akan menghabiskan waktu bersama dengan bermain ataupun berwisata bersama. Hingga ia selalu berfikir, ia hidup di keluarga yang sangat beruntung. Kasih sayang, perhatian, gelimang harta adalah bagian sempurna keluarganya, ditambah keberadaan sang kakak dengan segala sikapnya yang menyenangkan menambah kesempurnaan keluarganya.

Namun kesempurnaan itu nyatanya hanya sebuah kata keniscayaan. Dadanya sesak, peristiwa ini memberikan hantaman pada dirinya bahwa keluarganya bukan keluarga sempurna.

"Ya Robbku, apa yang sebenarnya yang Engkau rencanakan di keluargaku. Mengapa semenyakitkan ini, hambaMu ini sangat kecewa Ya Robb kecewa mengapa kakak yang sangat hamba kagumi berbuat hina seperti itu. Apa salah wanita itu Robb, sehingga ia menanggung penghinaan ini?, Robbku, sungguh hambaMu ini tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Bagaimana jika wanita sadar?, bagaimana bayinya, bagaimana Robbku, bagaimana?"

Hana menumpahkan keluh kesahnya di atas pembaringan, isak tangisnya kini terdengar lagi. Sampai ia lelah dengan tangisnya, hingga tertidur tanpa makan dan ganti baju sesuai permintaan momynya.

#**Up-up mumpung ada ide, mumpung ada waktu and semangat yuks lanjut....

makin seru guys,

langsung aja vote...vote...vote...vote.

vote.... and komen....komen....komen....

yang buanyak ya .....

siiiip dah makasih love-love muachhhhhj😍😆😆😆🤲❤❤**

Terpopuler

Comments

Tiwi Rahayu

Tiwi Rahayu

sediih banget Hana mengetahui kakak yang sangat disayangi dan dikagumi sanggup melakukan pemerkosaan dan yang hadir penyebab sikorban menjadi celaka 😭😭😭

2022-09-19

0

Mari ani

Mari ani

bagus ceritanya
m...bisa begadang sampai subuh ni

2021-04-10

1

Ferly Ina

Ferly Ina

lanjuut thor

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!