Chapter 6

Di sebuah ruangan CEO, seorang pria paruh baya sedang memandang wajah istrinya. Jam di dinding ruangan itu bahkan masih menunjukkan pukul 5.45 menit sangat aneh menurutnya dan sulit dipercaya. Selama ia menikahi wanita itu, paling cepat dia akan terbangun pukul 7 pagi, namun saat ini wajahnya muncul tanpa senyuman.

Nyonya Wijaya atau Momy Diana, langsung memeluk suaminya yang baru bangun dari tidurnya, ia tak memedulikan tatapan wajah tak percaya keberdaan dirinya di ruangan kantor ini.

"Pa...."

"Mama kangen sama Papa sampai segitunya, kenapa hemm, tumben sudah cantik permaisurinya Papa, rindu berat ya beberapa malam enggak ditemani Papa tidur"

Wanita itu mengangguk membenarkan perkataan suaminya, ia memang merindukan sosok suaminya ini dan juga akan memberitakan berita penting lainnya.

"Papa belum mandi lho sayang, ni masih bau asem, *** mata ni di mana-mana hehee"

"Biarin, Mama memang kangen Pa"

"Uluh-uluhhhh yang jadi bucinnya Papa"

Tuan Wijaya menoel pipi istrinya dengan gemas.

"Papa mau mandi dulu sayang, enggak enak dari sore enggak sempet kepikiran mandi"

"Bentar lagi aja Pa, Mama pengen seperti ini"

"Ada kabar apa tentang wanita itu atau Hans?"

"Papa sudah mengetahui tentang wanita itu?"

"Setahu Papa dia masih koma sayang"

"Mama akan cerita, tapi Papa mandi dulu gih biar wangi. Daritadi Mama cium bau asem banget hehee"

"Kan Papa sudah bilang tadi sayang, ya udah kalau gitu Papa mandi dulu abis itu kita sarapan ya, Papa laper banget soalnya"

"Tenang Pa, mama orderin 😁"

"Ehhh kirain Mama masakin"

"Paaaa jangan ngeledek deh"

"Hahaa hahaaa"

Tuan Wijaya berlari dari kejaran istrinya yang kesal menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi terdengar teriakan dari suaminya.

"Maaaa, tolong ambilin anduk Papa lupa"

"Tunggu sebentar"

Mama Diana bergegas mengambilkan handuk suaminya dan mengetuk pintu kamar mandi.

Wajah suaminya nongol dibalik pintu,

"Ma, mandiin sekalian"

"Ogah"

"Ma sudah lama lhoo"

Ia tersenyum sambil memberi kode-kode pada istrinya, namun istrinya itu pergi.

"Mandi cepat sana, ada berita bahagia buat kita"

ucapnya setengah berteriak ke arah suaminya .

Mama Diana semalam mendengar apa yang diucapkan putrinya. Ada rasa sedih dan bahagia di waktu bersamaan mendengar berita tentang wanita itu. Mama Diana selalu berusaha membujuk putra putrinya menikah, namun belum satupun yang menyanggupinya.

Di usianya kedua anaknya yang sudah mapan, ia berharap segera mendapatkan cucu yang diidam-idamkan.

"Aku harus mempertahankan wanita itu, bagaimanapun dikandungannya adalah cucuku " Gumamnya.

Ia bertekad memberikan perawatan dan pengobatan terbaik meski selama ini sudah sangat baik perawatan yang diterima Arindra. Ia akan memaksa suaminya untuk membawa Arindra ke luar negeri jika memang diperlukan. Ia memandang wajah-wajah bayi-bayi mungil yang menggemaskan, di beberapa media sosial milik teman-temannya. Sungguh ia wanita yang sudah merindukan tangisan bayi dalam rumahnya.

Ada tangan melingkar di perutnya saat dia asik berselancar di media sosial, tangan siapa lagi jika bukan tangan kekar suami yang sangat dicintainya.

"Lucu-lucu ya Pa"

Ia memperlihatkan beberapa foto cucu teman-temannya pada suaminya itu.

"Sabar Ma, suatu saat kita juga mendapatkannya sayang"

"Kita juga bentar lagi punya Pa, cucu kita"

"Maksud Mama?"

"Arindra Pa, wanita itu hamil"

"Arindra, wanita yang mana?"

"Wanita yang diperkosa putramu, kini dia hamil"

"Apa"

Tuan Wijaya sangat terkejut mendengar kabar itu, berita tentang Hans saja belum mereda hingga membuat image dan harga saham perusahaan turun, ditambah berita ini yang bisa membuat harga saham semakin menurun. Beruntung teamnya segera bergerak cepat, seminggu ini berita yang kini muncul adalah berita positif tentang putranya itu, namun masih ada kendala karena sesekali muncul pemberitaan yang merusak citra perusahaannya.

"Papa tidak suka mendengar kita akan memiliki cucu?"

"Papa sangat senang jika Hans akan memiliki anak dengan cara yang benar, Papa tidak akan membiarkan anak itu lahir"

"Apa maksud Papa, Papa mau jadi pembunuh?"

"Cucu yang Mama harapkan itu anak haram, Mama sadar itu"

"Tidak ada anak haram Pa, anak kita yang salah, bahkan wanita itu tak bersalah sama sekali. Cucu tetaplah cucu, bagaimanapun Papa berusaha Mama akan tetap mempertahankannya. Jika sampai terjadi apa-apa terhadap wanita itu maka Mama janji akan meninggalkan Papa"

"MA..."

"Mama kecewa sama Papa, Papa taukan betapa Mama sangat ingin memiliki cucu, usia kita tak lagi muda Pa. Usia Papa bahkan sudah enampuluh tahun, apakah Papa tidak ingin menggendong cucu sendiri"

"Sudahlah, Papa akan pulang hari ini. Perusahaan sudah stabil, pastikan berita kehamilan ini tak tersebar. Papa akan carikan solusi yang terbaik buat masalah ini"

"Mama sekarang pulanglah"

"Mama akan ke rumah sakit, ingin tau sudah berapa minggu wanita itu mengandung. Dan memberi tahu Hana dan Syara agar semakin memberi perawatan yang terbaik untuknya"

"Siapa saja yang tau berkenaan kehamilan wanita itu?"

"Mama belum tau pasti, tapi yang pasti Hana, Syara, Hans yang tau tentang berita ini"

"Katakan pada Hana dan Syara, jangan sampai ada yang tau lagi berita ini"

"Ingat Papa jangan macam-macam"

"Mama tenanglah, Papa janji akan mencarikan solusi yang terbaik untuk masalah kita"

"Ya sudah Mama pergi dulu, maaf Papa sarapan sendiri ya"

Tuan Wijaya mengangguk melihat kepergian istrinya itu hingga menghilang dibalik pintu. Segera ia menghubungi Jhon, orang kepercayaannya.

"Jhon, cepat cari di mana Putraku berada dan apa saja yang dia lakukan segera laporkan padaku"

"Siap Tuan"

Tuan Wijaya mengusap wajahnya dengan kasar, Ia kemudian ingat putrinya yang sudah lama tidak bertemu.

"Hallo sayang.."

"Assalamualaikum, bagaimana kabar Daddy?"

"Walaikumsalam sayang, kabar Daddy baik nak, bagaimana dengan putri Daddy"

"Hana Alhamdulillah baik Dad, kangen Daddy"

"Daddy juga kangen sayang, nanti malam pulang ke rumah kita berkumpul melepas rindu, sudah lama kita tidak berkumpul"

"Bukan Hana tidak mau Daddy, tapi semalam Hana sudah menginap di rumah, kasihan Syara"

"Oh ya Syara temanmu itu apakah sudah menikah"

"Kenapa Daddy menanyakan Syara?"

"Tidak, Daddy hanya bertanya sayang, masalah wanita itu nanti Daddy bicara dengan dr Dea, biar dia membantu Syara di sana"

"Baiklah Dad, oh ya Dad, ada yang ingin Hana sampaikan berkenaan dengan Mbak Arindra"

"Sampaikan nanti di rumah, Mom sudah sampai di rumah sakitkah?"

"Mom, apakah Mom ke rumah sakit"

"Iya baru sudah beberapa menit berlalu"

"Belum Dad, insyaa Allah Hana nanti kasih kabar jika Mom sudah sampai di rumah sakit"

"Terima kasih sayang, makan yang teratur nak, jaga kesehatan dan pastikan apapun berita tentang wanita itu jangan sampai keluar. Cukup orang-orang kita tugaskan yang tau, paham sayang"

"Iya Dad, Hana mengerti"

"Ya sudah, Daddy akan menelpon kakakmu dulu"

"Apakah kakak keluar hari ini Dad?"

"Sepertinya ia keluar, bertemu dengan Aldo"

"Tolong maafkan Kak Hans Dad, ia juga sangat terpukul dan menyesal"

"Tenang saja sayang, bagaimanapun Hans putra Daddy, pasti Daddy akan melakukan apapun yang terbaik untuk kalian"

"Makasih Dad"

"Daddy matikan ya telponnya"

"Iya Dad, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

##########

**Alhamdulillah chapter 6 selesai...

hemmm kira-kira apa ya rencana Tuan Wijaya????

Apa ada hubungannya dengan Syara????

Patut ditunggu kelanjutan kisah Arindra ini ya guys,

kuy pantengin terus ya....

Dang lupo

Voooteeee......

Voooteeee.....

Vooteeee.....

Comennnnnn

Comeeennnnn

and

Likeeeeeee

Syukron❤❤❤❤🤲🤲🤲🤲😍**

Terpopuler

Comments

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

kasihan Arindra

2021-01-08

1

ʰˢDianova🌱Mahahiya🐛

ʰˢDianova🌱Mahahiya🐛

kayanya Hans disuruh nikah sm syara ya.

2020-12-12

3

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Maaf baru mampir kak...🙏🙏🙏😁


sekalian ijin promo ya,


jgn lupa mampir jg di novelku berjudul "HITAM" 🖤


kisah tentang pernikahan yang tak diinginkan 🖤🖤🖤

jgn lupa tinggalkan like and comment ya 🙏😁

2020-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chaptee 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 PENGENALAN TOKOH
48 PENGENALAN TOKOH 2
49 Chapter 47
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chaptee 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Chapter 98
101 Chapter 99
102 Chapter 100
103 Chapter 101
104 Chapter 102
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Chapter 105
108 Chapter 106
109 Chapter 107
110 Chapter 108
111 Chapter 109
112 Chapter 110
113 Chapter 111
114 Chapter 112
115 Chapter 113
116 Chapter 114
117 Chapter 115
118 Chapter 116
119 Chapter 117
120 Chapter 118
121 Chapter 119
122 Chapter 120
123 Chapter 121
124 Chapter 122
125 Chapter 123
126 Q N A Novel Arindra
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chaptee 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
PENGENALAN TOKOH
48
PENGENALAN TOKOH 2
49
Chapter 47
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chaptee 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Chapter 98
101
Chapter 99
102
Chapter 100
103
Chapter 101
104
Chapter 102
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Chapter 105
108
Chapter 106
109
Chapter 107
110
Chapter 108
111
Chapter 109
112
Chapter 110
113
Chapter 111
114
Chapter 112
115
Chapter 113
116
Chapter 114
117
Chapter 115
118
Chapter 116
119
Chapter 117
120
Chapter 118
121
Chapter 119
122
Chapter 120
123
Chapter 121
124
Chapter 122
125
Chapter 123
126
Q N A Novel Arindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!