Bab 6

Selama perjalanan menuju ke padang rumput, Tuan Putri memetik bunga-bunga yang mekar di sisi jalan yang mereka lewati dari atas kuda, kemudian merangkainya menjadi sebuah mahkota bunga. Sambil malu-malu Tuan Putri merangkai bunga-bunga di tangannya.  Dominict tampak penasaran apa yang di buat oleh Tuan Putri.

Tiba-tiba saat Tuan Putri telah menyelesaikan mahkota bunga ia memasang mahkota bunga itu di kepala Dominict. Sontak Dominict terkejut.

" Yang Mulia?! " Terkejut dengan tindakan Tuan Putri.

" Ke..kenapa kau menatapku begitu? " Tanya  Putri Ana.

" Apa kau tidak suka dengan hadiahku? " Putri Ana sedikit kecewa.

Dominict melihat Tuan Putri kecewa, mendekatkan wajahnya di telinga Tuan Putri, lalu berbisik pelan.

" Tidak..... saya sangat menyukai hadiah dari anda, Yang Mulia. " Ucap Dominict lembut di telinga Tuan Putrinya.

Kemudian Dominict melanjutkan membawa kudanya ke Padang rumput yang Putri Ana maksud. Sepanjang perjalanan Dominict diam-diam memperhatikan Putri Ana dengan lembut.

" Wah! " Putri Ana, tampak terpana melihat Padang rumput yang membentang di hadapannya.

Tanpa peringatan tuan putri melepaskan sepatunya dan melemparkannya pada Dominict, sontak Dominict terkejut. Dengan kelabakan menatap sepatu yang di lempar Tuan Putri ke padanya.

" HE!!! HATI-HATI, PAKAI SEPATUNYA, NANTI KAKI ANDA BISA TERLUKA, YANG MULIA!!" teriak Dominict, yang melihat Tuan Putri berlarian di tengah Padang rumput.

" Dasar!.. kau ini... " Gumam Dominict dari kejauhan.

Namun, Dominict cukup senang melihat Tuan Putri bahagia dengan hal sederhana yang ia lakukan. Dominict berdiri di samping kudanya dan melihat Tuan Putri begitu senang di padang rumput.

Tak lama kemudian berjalan ke tempat Dominict mengawasinya.

" Dominict, terimakasih sudah mau menemaniku jalan-jalan. " Ucap Putri Ana, saat ia sudah berdiri di hadapan Dominict.

Dominict memberi hormat dengan sopan.

" Anda tidak perlu berterimakasih, Yang Mulia. Ini sudah bagian dari tugas saya. " Ucap Dominict dengan penuh penghormatan.

Lalu Tuan Putri menarik tangan Dominict kearahnya dan melingkarkan gelang di pergelangan tangan kanan Dominict.

" Yang Mulia?! " Dominict terkejut.

" Terimakasih sudah mengajariku selama ini, terimakasih sudah peduli padaku, dan terimakasih sudah marah padaku, dan terimakasih juga sudah mengajariku. " Ucap Putri Ana tulus. Dominict merasa aneh dengan sikap Tuan Putri.

" Yang Mulia.... apa ada yang mengganggu anda? Ada apa? " Tanya Dominict khawatir, karena Putri Ana menunjukan sikap yang berbeda padanya.

" Tidak ada. Aku hanya berterimakasih atas waktu yang sudah kau luangkan untukku, Dominict. " Ucapku Tuan Putri.

Dominict merasa situasi ini tidak wajar, ia merasa ada yang Tuan Putri rahasiakan darinya. Namun ia memilih untuk diam dan memendam pertanyaan itu dalam pikirannya.

Kemudian Dominict menarik napas panjang.

" Memangnya anda pikir ini cukup untuk membayar gajiku, Yang Mulia? " Kata Dominict meremehkan sambil melihat gelang yang Tuan Putri berikan padanya. Berusaha bersikap seperti biasa.

" Dasar!! Kau itu termasuk beruntung tau!! " Ucap Putri Ana merajuk. Dominict tersenyum tipis melihat Putri Ana merajuk.

Dominict tersenyum tipis, saat menerima hadiah dari Tuan Putri, namun sejujurnya dalam hati ia merasa bahagia.

               ~o0o~

Kemudian Dominict dan Tuan Putri memutuskan untuk kembali ke istana. Sepanjang perjalanan kembali ke istana Dominict dan Tuan Putri tak mengatakan sepatah katapun, hanya ada keheningan diantara mereka, namun mereka tampak saling mengerti tanpa harus mengungkapkannya dengan kata-kata.

" Kenapa anda tidak meminta Pangeran untuk menemani anda jalan-jalan, Yang Mulia? " Tanya Dominict, memulai pembicaraan.

" Memangnya aku boleh mengajak anak Raja pergi ke luar istana sesuka hati. " Jawab Tuan Putri.

Menggaruk kepalanya. " Benar juga, tapi bukannya anda dekat dengannya? " Ucap Dominict.

" Iya.. aku memang dekat dengannya, tapi...tidak sembarangan aku bisa mengajaknya pergi dari istana kan. Lagi pula...... " Kata Tuan Putri mengalihkan pandangannya dan terdiam sejenak.

" Lagi pula apa? " Tanya Dominict melihat Putri Ana menghentikan kalimatnya.

" A..aku...tidak tahu.. " Tuan Putri terlihat bingung dan cemas.

" Kenapa bukannya kau menyukainya, ku lihat kau senang saat bersamanya, bahkan kau sempat berciuman dengannya. " Ucap Dominict terang-terangan.

Hingga membuat Putri Ana tersentak.

" Kau!.. benar-benar mencari masalah denganku rupanya. " Putri Ana tampak mulai kesal.

" Aku tidak mencari masalah! Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat kan. " Jawab Dominict.

" Kenapa sih, kau tidak pernah bicara baik padaku? Kau selalu saja mencari-cari masalah dan kesalahanku. " Ucap Tuan Putri meninggikan suaranya, tanda ia kesal.

" Memang benar kan kau suka padanya? dan sepertinya Pangeran juga suka padamu! " Kata Dominict ikut meninggikan nada suaranya.

" Apa?! Memangnya dari mana kau tahu aku suka pada Pangeran? " Tuan Putri, kesal sambil melipat tangan di dada.

" Lalu menurutmu apa?! Jika kau tidak suka padanya, kenapa kau tidak menolak saat dia menciummu? Kau!! Malah menerima ciuman darinya! Menurutmu itu apa namanya? " Ucap Dominict tegas menegaskan ia cemburu namun berusaha agar ia tak terlihat seperti itu.

Sontak Tuan Putri tersentak kaget.

" Iya!! Aku memang menyukainya, kenapa?! " Bentak Putri Ana kesal.

" Jika aku tahu pergi denganmu hanya membuang-buang waktuku, aku tidak akan memintamu untuk pergi denganku! " Protes Tuan Putri, kesal.

" Apa?! Seharusnya aku yang berkata begitu! Kau pikir pekerjaanku mengasuhmu, apa?! Kau pikir.....aku tidak punya pekerjaan lain selain mengajakmu jalan-jalan?! Aku memiliki banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan!! Lain kali jika kau ingin jalan-jalan mintalah pada Pangeran untuk mengantarmu jalan-jalan!! " Ucap Dominict tampak marah.

" Kenapa sih?! Kau tidak pernah mencoba untuk membuatku senang satu hari saja? Kau selalu memicu pertengkaran saat bersamaku? " Ungkap Tuan Putri, kesal dan tampak ia juga kecewa dengan sikap Dominict padanya.

" Maaf saja ya, aku ingin kau berhenti....untuk melihatku, berhenti mencariku, dan berhenti peduli padaku! Aku sudah lelah menjadi pengasuh anak manja seperti mu, tahu!! " Kata Dominict, tanpa melihat kearah Putri Ana sedikitpun.  Sontak Tuan Putri menampar Dominict dengan keras.

Sesaat Dominict tersentak hingga terdiam saat Putri Ana menamparnya. Saat itu juga Dominict melihat Tuan Putri menangis dengan perkataannya. Dominict tahu Putri Ana patah tahi saat ia melontarkan kata-kata tadi.

" Kenapa aku tidak bisa melihatku senang? Setidaknya hanya untuk satu hari saja! Apa itu sulit bagimu?! Kau selalu saja memarahiku, menghinaku, apa kau tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku saat kau bicara buruk padaku!!" Ucap Putri Ana sedih dan patah hati .

Dominict, terdiam.

Tak tahu bagaimana harus merespon perkataan Tuan Putri, ia tahu yang Tuan Putri katakan semuanya benar, Dominict tak pernah berusaha berkata hal yang baik tentang Tuan Putri saat mereka bersama.

Yang ada dia dan Tuan Putri selalu bertengkar dan beradu argumen saat mereka bersama.

Tiba-tiba...

Dominict merangkul pinggang Putri Ana dan merapatkan tubuh Putri Ana ke arahnya.

" A..apa yang kau lakukan?! " Tuan Putri terkejut saat Dominict menyentuhnya.

" Aku akan membuatmu berhenti menangis!! " Kata Dominict, tanpa peringatan Dominict menghentikan langkah kudanya. Kemudian mengangkat dagu Tuan Putri dan mencium bibirnya intens, sontak Tuan Putri terkejut.

Dominict terus memaksa mencium dan enggan melepaskan ciumannya dari Putri Ana. Meski Tuan Putri berusaha mendorong tubuh Dominict yang terus memaksanya. Sampai Tuan Putri merasa sesak karena Dominict mencium bibir Tuan Putri dengan paksaan.

" Kau akan tetap menangis! " Tanya Dominict masih galak. Menghentikan ciumannya.

Sesaat Putri Ana terpaku dan berhenti menangis, Dengan apa yang dilakukan Dominict  hingga membuat wajahnya memerah seperti buah tomat. Tampak jelas Tuan Putri sangat malu di buatnya. Dengan cepat Tuan Putri memalingkan wajahnya dari Dominict.

" Jika kau menangis lagi aku akan melakukannya lagi! Asal kau tahu meskipun aku terbiasa memegang pedang, aku juga bisa melakukan sesuatu pada wanita!! " Kata Dominict lagi. Sontak Putri Ana terkejut mendengarnya.

Perjalanan yang lumayan jauh dari padang rumput menuju istana membuat Putri Ana lelah dan tampak menahan kantuknya hingga terhuyung. Melihat Tuan Putri yang tampak mulai kelelahan Dominict mengusap lembut pipi Tuan Putri, kemudian menyandarkan tubuh Tuan Putri di pelukannya dengan lembut. Sambil terus mengusap lembut rambut panjang Tuan Putri, Dominict memacu kudanya menuju istana.

Selama perjalanan dari padang rumput sampai di istana, Dominict memeluk tubuh mungil Tuan Putri di pelukannya. Ia merasa bersalah atas sikapnya pada Tuan Putri hari ini.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

@Secrets_Cha

@Secrets_Cha

Lanjut dong Mas Jendral

2024-11-14

1

@Secrets_Cha

@Secrets_Cha

romantis banget 😍

2024-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!