Bab 5

Semenjak Pangeran datang berkunjung untuk urusan kenegaraan, pangeran sering terlihat bersama dengan Tuan Putri. Sama seperti hari ini Pangeran tampak sedang mengajari Putri Ana tentang tatanan kerajaan. Pangeran mengajari Tuan Putri dengan sabar dan sangat manis, sesekali Pangeran memperhatikan Putri Ana di hadapannya dengan tatapan lembut.

" Ana, kau salah mengejanya, sini aku perbaiki! Nanti jika kau menurunkan titah kepada instansi terkait dengan pengejaan yang salah kau akan di anggap bodoh tahu.. " ucap Pangeran lalu mengambil pena di tangan Putri Ana.

Putri Ana, terlihat malu dan memalsukan senyumnya.

" Hehe... Begitu ya. "

Pangeran selalu memanggil Putri Ana dengan hanya namanya saja saat mereka berdua saja, karena mereka sudah sangat dekat dari anak-anak, Putri Ana akan selalu mengikuti Pangeran kemanapun Pangeran pergi dan itu membuat mereka dekat. Karena saat masih Pangeran berusia 13 tahun, Raja Ayahanda Pangeran sering melakukan kunjungan ke kerajaan Savarant untuk tugas kenegaraan. Sekarang tugas itu di serahkan pada Pangeran Benedict.

Dan sekarang di usia pangeran yang menginjak 24 tahun, ia menjadi laki-laki tampan dan di sukai banyak wanita. Bukan hanya tampan ia juga berbakat di segala bidang dan baik hati. Namun tak satupun gadis bangsawan bisa mendapatkan hatinya. Namun berbeda dengan Tuan Putri Anastasia, ia seperti memiliki tempat istimewa di hati pangeran Benedict, Karana sering bersama dari usia Putri Ana 6 tahun dan Pangeran 13 tahun saat pertama kali mereka bertemu hingga saat ini mereka masih sangat dekat.

Dengan lembut, Pangeran mendekatkan bibirnya ke telinga Putri Ana dan berbisik lembut.

" Ana, aku... Mencintaimu, " ucap Pangeran berbisik di telinga Putri Ana lembut. Sontak Putri Ana terkejut mendengar pernyataan cinta Pangeran yang tiba-tiba.

" Hah!! Pa..Pangeran?! " Terkejut.

" Ada apa? Kenapa aku terkejut begitu?" Tanya Pangeran melihat reaksi Tuan Putri Ana.

" Pa...Pangeran.... A..aku.. " gugup.

" Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, aku akan menunggu jawaban darimu dengan sabar. Aku hanya ingin kau tahu aku mencintaimu lebih dari yang bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Aku tidak ingin kau pergi dariku. " Ungkap Pangeran penuh perasaan namun ia juga terlihat cemas.

Putri Ana, menatap lekat wajah Pangeran tanpa bisa berkata-kata. Tiba-tiba Pangeran mengusap lembut pipi Putri Ana, Pangeran mencium pelan bibir Putri Ana.

" Aku mencintaimu." Pangeran menyatakan perasaanya begitu tulus.

Tiba-tiba.....

Dominict masuk keruang belajar Putri Ana, dan melihat Pangeran di sana mencium bibir Tuan Putri. Sesaat ia merasa darahnya mendidih. Dominict merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Melihat Dominict masuk Pangeran menghentikan ciumannya. Dengan perasaan campur aduk, Dominict masih berusaha tak menunjukan emosinya. Lalu ia berlutut di hadapan Pangeran dan menyampaikan perintah Raja.

" Pangeran, Yang Mulia Raja menunggu anda di ruang rapat. " Ucap Dominict berlutut memberi hormat.

" Begitu, baiklah aku akan segara ke sana. " Jawab Pangeran. Lalu melihat kearah Tuan Putri sambil tersenyum lembut.

" Aku akan segera kembali. " Ucap Pangeran lembut pada Putri Ana. Namun berbeda dengan Dominict, ia menatap tajam Tuan Putri.

" I..iya.." jawab Putri Ana gugup, saat Dominict melirik nya tajam.

Lalu Dominict dan Pangeran meninggalkan ruang belajar Putri Ana, dengan Putri Ana yang tampak bingung dengan maksud tatapan Dominict tadi.

                            ~o0o~

Setelah kejadian itu, Dominict tampak uring-uringan di kantornya. Ia tak percaya akan merasakan hal seperti ini. Dominict merasa kesal dan marah saat ia melihat Putri Ana dengan Pangeran Benedict yang tampak begitu dekat. Ia mulai tidak fokus dengan pekerjaannya.  Namun semakin ia berusaha untuk menutupi perasaannya semakin ia berpikir yang aneh-aneh.

" Sial! Kenapa aku jadi seperti ini? " Bertanya pada dirinya sendiri, frustrasi.

" Kenapa aku bisa seperti ini oleh bocah seperti dia..." Berpikir keras.

Kemudian Dominict melihat gambar dirinya yang Tuan Putri gambar saat pelatihan militer. Dominict tersenyum sendiri membayangkan apa yang Putri Ana pikirkan saat itu sampai menggambar dirinya seperti ini.

" Jendral, Tuan Putri ingin bertemu dengan anda."  Ucap penjaga dari luar kantornya, memberi tahu Dominict bahwa Putri Ana akan menemuinya.

Dengan cepat Dominict menyimpan kembali gambar itu di laci bersama beberapa alat gambar yang Tuan Putri tinggalkan di balkon.

" Baiklah! Biarkan dia masuk! " Ucap Dominict berusaha bersikap tenang.

" Ada apa? Tidak seperti bisanya anda ingin bertemu dengan saya, Yang Mulia? " Tanya Dominict datar, mencoba tetap menjaga sikapnya di hadapan Putri Ana.

" Aku... Aku ingin mengembalikan jubahmu, Je.. Jendral... " Kata Putri Ana menyerahkan jubah Dominict yang telah terlipat rapi.

Melihat ke arah jubahnya yang di pegang oleh Tuan Putri.

" Oh, tentu. Terimakasih. " Ucap Dominict datar, kemudian mengambil jubahnya dari tangan Putri Ana.

Tuan Putri, tampak mengusap lengannya. Dominict yang melihat hal itu tampaknya tahu ada hal yang ingin Putri Ana sampaikan padanya.

" Ada yang ingin kau katakan? " Tanya Dominict datar.

" Emmm... A..apa anda sibuk hari ini? " Tanya Tuan Putri, malu-malu.

" Kenapa? Tentu saja aku sibuk.. kenapa? Kau ingin menambah pekerjaanku lagi? " Ucap Dominict kesal.

Tuan Putri yang mendengar kata-kata Dominict juga ikut kesal olehnya.

" K..kau ini!! Jaga sedikit kata-katamu! Aku sudah berusaha bertindak sopan padamu, ya! " Kata Putri Ana, kesal.

" Benarkan! Jika kau menemuiku kau akan menambah pekerjaanku!! " Dominict tidak kalah galaknya.

" Aku belum bilang apa-apa, kau sudah menjawab! " Kata Tuan Putri lagi.

" Baiklah! Katakan apa yang kau inginkan! Dan cepatlah! " Kata Dominict, lalu mendengarkan dengan sabar

" Emm.. aku.. " Putri Ana tampak terbata-bata saat Dominict menatapnya menunggu apa yang Putri Ana ingin katakan.

" Katakan dengan jelas kau mau apa? " Tanya Dominict lagi.

" A..aku... aku ingin.... ja..jalan-jalan.... jadi.... temani aku, ya! " Ucapnya gugup dan malu.

" Jalan-jalan, ya. Memangnya kau mau pergi jalan-jalan kemana? " Dominict tampak berpikir sejenak.

" Kau mau mengantarku? " Bersemangat.

" Aku belum bilang aku setuju atau tidak. " Ucap Dominict, melihat Tuan Putri begitu bersemangat.

Putri Ana tampak sedikit kecewa dengan jawaban Dominict. Melihat Putri Ana yang terlihat kecewa, Dominict tampak berpikir.

" Apa ada tempat yang begitu bagus yang ingin kau kunjungi? " Tanya Dominict melembutkan kata-katanya. Tuan Putri menatap Dominict.

" I..iya... " Jawab Putri Ana singkat.

" Baiklah, katakan di mana? " Tanya Dominict.

" Aku..... ingin ke bukit di pinggir kota, dia sana ada Padang rumput yang luas.. aku ingin melihatnya. " Ucap Putri Ana.

" Dari mana kau tahu tempat itu? " Tanya Dominict.

" Dari para pelayan wanita yang bekerja di perpustakaan istana. " Jawab Tuan Putri.

" Baiklah, aku akan mengantarmu ke sana. Tapi jangan lama-lama saat di sana, aku punya banyak pekerjaan! " Jawab Dominict.

" Baiklah. "

Kemudian, Dominict menyiapkan kuda kesayangannya di gerbang istana. Dominict memiliki kuda hitam kesayangan yang tidak sebarang orang bisa menungganginya. Kuda itu memiliki tubuh yang besar dan kekar dan bulu hitam mengkilat. Dan kuda itu yang selalu Dominict tunggangi saat bertugas keluar istana atau berperang.

" Ulurkan tangan anda, Yang Mulia! " Ucap Dominict sambil mengulurkan tangannya dari atas kuda.

Lalu menarik Tuan Putri ke atas kuda dan duduk di depan Dominict yang akan mengendalikan kudanya.

Tak di sangka Pangeran Benedict melihat pemandangan itu. Perasaan menjadi campur aduk, sama saat ia memergoki Putri Ana diam-diam melihat Dominict berlatih di lapangan pelatihan waktu itu.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

@Secrets_Cha

@Secrets_Cha

Pilih mana ya? 🤔
Pangeran Benedict juga ok 🫨 bingung

2024-11-14

0

Haraa Boo

Haraa Boo

Haii thor, semangat nulisnya.
Jangan lupa mampir balik😍

2025-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!