Empat Berewok dari Lembah Trenggiling

Panji Rawit dan Pramodawardhani serta Pangkaja terus bergerak meninggalkan Perguruan Pedang Perak. Meskipun hanya dengan berjalan kaki, gerakan mereka bertiga seperti berlari di atas jalan berbatu. Dalam waktu singkat, mereka bertiga telah jauh meninggalkan tempat itu.

Di persimpangan jalan yang ada di tepi barat wilayah, Pangkaja menghentikan gerakan nya. Ini langsung membuat Panji Rawit dan Pramodawardhani ikut berhenti.

"Ada apa Kakang Pangkaja?", tanya Pramodawardhani sembari menatap heran pada kakak seperguruan nya itu.

" Sampai disini saja aku bersama mu, Pramodawardhani.. Aku tidak suka dengan hiruk pikuk dunia persilatan yang penuh dengan kekejaman dan tindakan sewenang-wenang. Aku akan pulang ke pertapaan, menemani guru mencapai kesempurnaan.

Jika ada waktu luang, tengoklah kami di pertapaan adik ku. Kakang pamit undur diri.. ", balas Pangkaja sambil tersenyum tipis.

" Kalau itu yang menjadi keinginan mu, aku tidak akan memaksa mu Kakang. Sampaikan salam hormat ku pada Guru Begawan Ciptaning. Kelak, saat aku sudah menemukan apa yang aku cari, aku pasti akan menengok kalian di Pertapaan Gunung Wilis.. ", Pramodawardhani menganggukkan kepalanya sebagai penghormatan pada Pangkaja. Mereka pun segera berpisah dengan mengambil jalan berbeda. Pangkaja ke arah selatan sedangkan Pramodawardhani dan Panji Rawit meneruskan niatnya untuk mendatangi Padepokan Pandan Alas.

Berita terbunuhnya Mpu Layang di tangan seorang pendekar muda yang bernama Panji Rawit langsung menyebar di kalangan para pendekar. Ini disebabkan karena Mpu Layang lebih terkenal sebagai dedengkot pendekar golongan putih yang punya nama baik di dunia persilatan. Kebanyakan dari para pendekar ini menjadi penasaran dengan seberapa tinggi kehebatan Panji Rawit. Tentu saja untuk menjajal kemampuan nya.

Sebagian kecil lainnya yang terdiri dari para sekutu maupun teman dekat Mpu Layang, ingin membalas dendam kepada Panji Rawit yang dianggap telah membunuh sekutu penting mereka.

Siang itu, di sebuah warung makan yang ada di tepi jalan raya dekat tapal batas wilayah Pakuwon Tanjungsari dan Pakuwon Gembol, beberapa orang sedang asyik bercakap-cakap sembari menikmati hidangan di bawah pohon beringin dekat warung kecil ini. Karena sangat ramai, para pengunjung terpaksa harus menikmati penganan mereka di luar warung.

"Seperti apa sebenarnya tampang Panji Rawit ini? Aku ingin sekali mencoba setinggi mana ilmu nya, apakah kulitnya begitu tebal dan mampu menahan tebasan golok ku ini? ", seorang lelaki berewok dengan mata tajam terus menggoyangkan bilah golok nya di depan kawan-kawan nya.

" Jangan sombong, Sudiro...

Kau saja bukan lawan sebanding untuk Mpu Layang. Sedangkan Mpu Layang saja tak mampu mengalahkan si Panji Rawit itu, jadi mana mungkin kau bisa mengalahkan nya? Hahahaha... ", ejek seorang laki-laki bertubuh gempal dengan kumis tebal mengenakan ikat kepala warna hitam di seberang tempat duduk lelaki yang bernama Sudiro, seorang pendekar yang berjuluk Si Golok Maut dari Lembah Trenggiling.

Bersama ketiga kawan nya, Sudiro adalah anggota kelompok pendekar yang menamakan dirinya sebagai Empat Berewok dari Lembah Trenggiling. Mereka menamakan dirinya sebagai pendekar golongan putih akan tetapi mereka sering menerima perintah dari orang untuk membunuh. Jadi bisa dikatakan bahwa mereka adalah sekelompok pendekar abu-abu.

" Aku mengakui bahwa Mpu Layang memang lebih jago dari ku. Tetapi kematiannya pasti bukan karena kehebatan si Panji Rawit itu.

Aku mendengar kabar bahwa Si Panji Rawit ini melemparkan bubuk racun ke arah Mpu Layang sesaat sebelum ia membunuhnya. Kabar ini konon katanya dari para murid Padepokan Pandan Alas yang melihat langsung pertarungan itu.. ", jawab Sudiro segera.

" Benarkah itu Golok Maut?

Kalau benar itu adanya, kita pasti bisa membunuh nya dengan mudah. Aku dengar Adipati Aji Wiraprabhu dari Lwaram menawarkan hadiah besar bagi siapapun yang bisa membunuh si Panji Rawit ini", sahut seorang lelaki gempal berewok dengan tahi lalat di pipinya yang meletakkan sepasang kapak di samping tempat duduknya. Dia adalah Bethak atau yang lebih dikenal dengan sebutan Si Pendekar Kapak Bintang.

"Mengapa orang orang Kadipaten Lwaram sampai mengeluarkan perintah pembunuhan ini, Bethak? Apa kau tahu sesuatu? ", seorang laki-laki paruh baya bertubuh sedikit ceking dengan jambang putih yang seperti nya merupakan orang paling tua dalam kelompok itu. Lelaki paruh baya itu adalah Ki Banjar Keting yang tergolong sebagai seorang pendekar dengan julukan Si Jenggot Kambing Putih.

"Apa kau tak tahu Kakang Banjar kalau selir kesayangan Adipati Aji Wiraprabhu yang bernama Dewi Surtikanti adalah adik bungsu dari Mpu Layang?

Sudah pasti perintah pembunuhan itu adalah ulah dari Selir Dewi Surtikanti ini dan Adipati Aji Wiraprabhu hanya bisa mengikuti keinginan wanita kesayangan nya", sahut si lelaki berewok yang tadi mengejek Sudiro. Dia merupakan anggota termuda dari kelompok ini yaitu Renggong atau dunia persilatan mengenalnya sebagai Si Berewok Pedang Neraka.

"Memangnya seberapa besar hadiah yang diberikan oleh Adipati Aji Wiraprabhu untuk kepala Si Panji Rawit itu, Kakang Bethak? ", Sudiro yang penasaran langsung ikut berbicara.

" Aku dengar, Adipati Aji Wiraprabhu menyiapkan 200 kepeng emas beserta sebidang tanah seluas 1000 tombak di kawasan tepi Kota Lwaram, Diro..

Bukankah hadiah ini sangat menggiurkan? Kita bisa menjadi orang kaya raya hanya dengan membawa kepala Si Panji Rawit itu hah?", ucapan penuh semangat dari Bethak langsung membakar nafsu serakah dari keempat lelaki berewok ini.

"Tunggu apalagi? Kita cari si Panji Rawit itu sampai ketemu, jangan sampai keduluan orang lain. Kalaupun ada yang bisa memenggalnya lebih dulu, lebih baik kita merebutnya. Hadiah besar itu harus jatuh ke tangan kita", jawab Bethak dengan semangat berapi-api.

Percakapan Empat Berewok dari Lembah Trenggiling ini tak luput dari perhatian seorang lelaki tua yang duduk di belakang mereka. Sejak awal, lelaki tua berpakaian seperti seorang pendeta ini terus menguping pembicaraan keempat orang itu.

Selain lelaki tua itu, ada juga orang lain yang turut mendengar pembicaraan Empat Berewok dari Lembah Trenggiling ini. Mereka adalah satu orang lelaki paruh baya dan sepasang muda-mudi. Jelas terlihat bahwa sepasang muda-mudi ini adalah murid dari lelaki paruh baya itu.

"Guru, apa guru tidak tertarik untuk ikut memburu Si Panji Rawit ini?

Hadiah nya sangat besar guru, kita bisa tinggal di kota. Tak perlu lagi tinggal di pinggiran hutan seperti selama ini", bujuk si lelaki muda yang duduk di sebelah lelaki paruh baya ini setengah berbisik.

"Iya guru, aku sependapat dengan Kakang Danu. Aku bosan tiap hari hanya melihat hutan dan gunung saja. Hidup di kota pasti akan lebih menyenangkan", timpal si murid perempuan segera.

Belum sempat lelaki paruh baya itu menanggapi rengekan kedua muridnya, dari arah selatan sepasang muda-mudi yang tak lain adalah Panji Rawit dan Pramodawardhani berjalan ke arah warung makan itu. Kedatangan mereka sontak menarik perhatian para pengunjung warung makan ini. Alasannya tak lain adalah karena paras mereka yang rupawan.

Bethak yang langsung terpesona dengan kecantikan Pramodawardhani, buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Pramodawardhani dan Panji Rawit yang hendak memesan makanan.

"Gadis cantik, kau mau pesan apa? Sini biar kakang Bethak membelikan apa yang kau mau.. ", goda Bethak dengan suara lembut penuh rayuan. Tangan nya terjulur hendak menyentuh dagu Pramodawardhani akan tetapi belum sempat itu terjadi, tangan Panji Rawit langsung menangkap pergelangan tangan Bethak dan memelintir nya dengan cepat.

" Adudududuuu sakit sakit sakit...!!

Lepaskan tangan ku bajingan, cepat... ", teriak kencang Bethak meringis kesakitan.

" Kalau kau berani macam-macam, putus tangan mu, Orang Cabul!! ", Panji Rawit segera menyentakkan tangannya hingga membuat Bethak jatuh ke lantai warung makan. Keributan ini sontak memantik perhatian ketiga kawannya yang lain. Mereka bergegas mendekati tempat itu. Sudiro mendelik tajam sambil bertanya,

" Ada apa ini? "

Terpopuler

Comments

♣AviSa♣

♣AviSa♣

panji ngeluarin taring nya niih

2025-02-14

1

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Panji pakai ajian Malih rupa .bahaya.. mengancam

2025-01-15

0

arumazam

arumazam

galak jg panji

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Berdarah Wanua Jonggring
2 Berebut Ayam Panggang
3 Warung Makan
4 Sepasang Pendekar Muda
5 Sayembara
6 Kakak Seperguruan
7 Pertarungan Mencari Jodoh
8 Melawan Sasongko
9 Pembalasan Dendam
10 Saingan
11 Obat Mujarab
12 Hutang Budi
13 Empat Berewok dari Lembah Trenggiling
14 Empat Berewok dari Lembah Trenggiling 2
15 Mustika Naga Api
16 Separuh Kitab Ajian Waringin Sungsang
17 Wasiat Terakhir Maharesi Girinata
18 Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 1 )
19 Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 2 )
20 Incaran Selanjutnya
21 Sepasang Gembel
22 Gelora Asmara Janda Kembang
23 Utusan Tumenggung Brajapati
24 Rahasia Cincin Permata Merah
25 Dewa Niskala
26 Desas-desus
27 Pendekar Tapak Petir
28 Pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro
29 Racun Asmara Dahana
30 Paman Guru
31 Batu Langit Hitam
32 Sekar Kedaton Medang
33 Orang Dalam Mimpi
34 "Biyung, Aku Pulang... "
35 Gerombolan Hantu Merah
36 Gerombolan Hantu Merah 2
37 Akhir Hayat Mpu Wendit
38 Pertemuan Kedua
39 Rencana Pemberontakan Sang Sepupu
40 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 1 )
41 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 2 )
42 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 3 )
43 Tukang Ngarit Ganteng
44 Tiga Wanita
45 Sepuluh Setan Bayangan
46 Rebutan
47 Jati Diri Panji Rawit
48 Berguru Lagi
49 Berguru Lagi ( bagian 2 )
50 Apakah Kau Merindukanku?
51 Utusan Kerajaan Medang
52 Pedang Naga Api
53 Pakuwon Ketawang
54 Sang Penculik Anak-anak
55 Gemerincing Lonceng di Tengah Malam
56 Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 1 )
57 Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 2 )
58 Situasi Kota Kadipaten Kalingga
59 Musuh Baru
60 Geger Kalingga ( bagian 1 )
61 Geger Kalingga ( bagian 2 )
62 Geger Kalingga ( bagian 3 )
63 Geger Kalingga ( bagian 4 )
64 Lokapala
65 Dampar Ablah
66 Harapan
67 Selir Ketiga
68 Pembawa Benih Para Raja Jawa
69 Pertapaan Lempewangi
70 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 1 )
71 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 2 )
72 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 3 )
73 Rencana Penyerbuan Kerajaan Sriwijaya
74 Derita Rakyat Jelata
75 Akibat Pertarungan
76 Kecurigaan Panji Rawit
77 Jawaban
78 Menuju Perang Besar
79 Desir Angin Selatan
80 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 1 )
81 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 2 )
82 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 3 )
83 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 4 )
84 Situasi Istana Tamwlang
85 Situasi Istana Tamwlang 2
86 Akhir Hayat Adipati Lwaram
87 Pernikahan Panji Rawit dan Dewi Widowati
88 Malam Pertama
89 Bantaran Kali Kunta
90 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 1 )
91 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 2 )
92 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 3 )
93 Orang Yang Ditunggu-tunggu
94 Perempuan Bermata Merah
95 Persaingan
96 Situasi Dalam Istana
97 Si Racun Sesat
98 Berita Yang Mengejutkan
99 Si Penyihir Putih
100 Selir Keempat
101 Fitnah Keji Ibu Tiri
102 Persekongkolan Jahat
103 Hukum Karma
104 Raja Tanpa Mahkota
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tragedi Berdarah Wanua Jonggring
2
Berebut Ayam Panggang
3
Warung Makan
4
Sepasang Pendekar Muda
5
Sayembara
6
Kakak Seperguruan
7
Pertarungan Mencari Jodoh
8
Melawan Sasongko
9
Pembalasan Dendam
10
Saingan
11
Obat Mujarab
12
Hutang Budi
13
Empat Berewok dari Lembah Trenggiling
14
Empat Berewok dari Lembah Trenggiling 2
15
Mustika Naga Api
16
Separuh Kitab Ajian Waringin Sungsang
17
Wasiat Terakhir Maharesi Girinata
18
Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 1 )
19
Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 2 )
20
Incaran Selanjutnya
21
Sepasang Gembel
22
Gelora Asmara Janda Kembang
23
Utusan Tumenggung Brajapati
24
Rahasia Cincin Permata Merah
25
Dewa Niskala
26
Desas-desus
27
Pendekar Tapak Petir
28
Pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro
29
Racun Asmara Dahana
30
Paman Guru
31
Batu Langit Hitam
32
Sekar Kedaton Medang
33
Orang Dalam Mimpi
34
"Biyung, Aku Pulang... "
35
Gerombolan Hantu Merah
36
Gerombolan Hantu Merah 2
37
Akhir Hayat Mpu Wendit
38
Pertemuan Kedua
39
Rencana Pemberontakan Sang Sepupu
40
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 1 )
41
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 2 )
42
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 3 )
43
Tukang Ngarit Ganteng
44
Tiga Wanita
45
Sepuluh Setan Bayangan
46
Rebutan
47
Jati Diri Panji Rawit
48
Berguru Lagi
49
Berguru Lagi ( bagian 2 )
50
Apakah Kau Merindukanku?
51
Utusan Kerajaan Medang
52
Pedang Naga Api
53
Pakuwon Ketawang
54
Sang Penculik Anak-anak
55
Gemerincing Lonceng di Tengah Malam
56
Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 1 )
57
Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 2 )
58
Situasi Kota Kadipaten Kalingga
59
Musuh Baru
60
Geger Kalingga ( bagian 1 )
61
Geger Kalingga ( bagian 2 )
62
Geger Kalingga ( bagian 3 )
63
Geger Kalingga ( bagian 4 )
64
Lokapala
65
Dampar Ablah
66
Harapan
67
Selir Ketiga
68
Pembawa Benih Para Raja Jawa
69
Pertapaan Lempewangi
70
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 1 )
71
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 2 )
72
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 3 )
73
Rencana Penyerbuan Kerajaan Sriwijaya
74
Derita Rakyat Jelata
75
Akibat Pertarungan
76
Kecurigaan Panji Rawit
77
Jawaban
78
Menuju Perang Besar
79
Desir Angin Selatan
80
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 1 )
81
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 2 )
82
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 3 )
83
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 4 )
84
Situasi Istana Tamwlang
85
Situasi Istana Tamwlang 2
86
Akhir Hayat Adipati Lwaram
87
Pernikahan Panji Rawit dan Dewi Widowati
88
Malam Pertama
89
Bantaran Kali Kunta
90
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 1 )
91
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 2 )
92
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 3 )
93
Orang Yang Ditunggu-tunggu
94
Perempuan Bermata Merah
95
Persaingan
96
Situasi Dalam Istana
97
Si Racun Sesat
98
Berita Yang Mengejutkan
99
Si Penyihir Putih
100
Selir Keempat
101
Fitnah Keji Ibu Tiri
102
Persekongkolan Jahat
103
Hukum Karma
104
Raja Tanpa Mahkota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!