Pembalasan Dendam

Selesai suara ancaman itu terdengar, Mpu Kartikabuana yang hendak bangkit dari tempat duduknya untuk menghentikan amarah Mpu Layang Si Rajawali Beralis Putih, tiba-tiba merasakan pusing pada kepalanya. Dia hampir saja jatuh dari kursinya andai Rara Kartikawati tidak cepat menyangga tubuh tua nya.

"Romo, apa yang terjadi?", tanya perempuan cantik itu segera.

"Kepala ku terasa pusing sekali, Kartikawati.. Kenapa mendadak sekali penyakit ini? ", keluh Mpu Kartikabuana sambil memegangi pelipis kanannya. Rara Kartikawati yang merasa curiga, buru-buru memeriksa denyut nadi sang ayah. Matanya melebar kala ia tahu apa yang sedang terjadi.

" Racun Kembang Jati?!!! Kenapa Romo tiba-tiba terkena racun keji itu? ", ungkap Rara Kartikawati yang membuat Mpu Kartikabuana kaget bukan main.

Saat yang bersamaan, kakak seperguruan Mpu Kartikabuana yang juga merupakan sesepuh Perguruan Pedang Perak, Ki Guninglaya bangkit dari tempat duduknya sambil bertepuk tangan. Rara Kartikawati dan Mpu Kartikabuana heran dengan ulah orang yang satu ini.

"Tak ku sangka Kartikabuana, kau masih sanggup berdiri setelah meminum Racun Kembang Jati yang ku campur ke dalam minuman mu itu. Kau sungguh-sungguh beruntung.. ", ucap Ki Guninglaya dengan santainya. Terkejut lah Mpu Kartikabuana dan Rara Kartikawati mendengar pengakuan dari sang sesepuh Perguruan Pedang Perak.

" Kakang Guninglaya, bajingan kau..!!

Apa salah ku hingga kau tega melakukan hal ini pada ku hah? Selama ini aku selalu baik pada mu dan menganggap mu seperti kakak kandung ku sendiri.. Uhuukkk uhuukkk hoooeeeeggghhh!! ", Mpu Kartikabuana muntah cairan bercampur darah setelah berbicara. Rara Kartikawati mencoba untuk menolong ayahnya dengan menotok beberapa jalan darahnya agar racun keji itu tidak segera mencapai jantung.

" Apa salah mu?! Apa salah mu hah?!

Kursi pimpinan Perguruan Pedang Perak ini seharusnya adalah milik ku. Segala kehormatan yang kau terima itu adalah hak ku yang kau rebut dengan menjilat pada Guru. Kau bukan pewaris sah kursi pimpinan Perguruan Pedang Perak ini, Kartikabuana. Tapi aku! Aku yang seharusnya menjadi penerus guru. Bukan kau!!

Maka sudah saatnya aku mengambil kembali hak atas kursi yang kau duduki secara tidak sah. Semuanya, bunuh orang ini untuk ku!! ", teriak Ki Guninglaya segera sambil melompat mundur.

Puluhan orang Padepokan Pandan Alas yang sedari tadi bersiaga di bawah panggung kehormatan langsung mengepung tempat itu dengan senjata terhunus. Sejumlah murid Perguruan Pedang Perak yang setia kepada Mpu Kartikabuana langsung membuat pagar betis untuk melindungi guru mereka. Di bawah perintah dari Ki Guninglaya, para murid Padepokan Pandan Alas menyerang ke arah Mpu Kartikabuana yang ada dalam perlindungan murid muridnya. Pertarungan antara mereka pun segera terjadi.

Sementara itu, di tengah arena sayembara Mpu Layang yang bernafsu untuk membalas kematian Sasongko menyerang Panji Rawit dengan seluruh kemampuan beladiri yang ia miliki. Tak tanggung-tanggung, pendekar tua yang mendapat julukan sebagai Si Rajawali Beralis Putih ini langsung mengerahkan ilmu silat puncak Padepokan Pandan Alas.

Shhhrrrraaaaaaakkkk shhhrrrraaaaaaakkkk!!

Dua cakaran tangan Mpu Layang merobek udara, menciptakan bilah angin tajam sebanyak 8 buah yang saling bersilangan menderu kencang ke arah Panji Rawit.

Tak ingin menjadi korban keganasan serangan lawan yang bernafsu ingin membunuhnya, Panji Rawit yang masih kelelahan setelah bertarung melawan Sasongko, cepat menjatuhkan dirinya ke tanah hingga delapan angin tajam yang sanggup memotong apa saja yang dilalui ny itu hanya lewat sejengkal diatas tubuh nya.

Melihat pembunuh putranya masih bisa selamat, Mpu Layang melesat cepat ke arah Panji Rawit yang masih berbaring di atas tanah sembari mengayunkan cakar tangan nya yang mirip dengan cakar rajawali.

Shhhrrrraaaaaaakkkk dhhaaaassshhh..

Shhhrrrraaaaaaakkkk dhhaaaassshhh!!

Panji Rawit yang mengandalkan Ajian Langkah Dewa Angin nya, menjejak tanah di bawah kaki nya hingga tubuhnya meluncur cepat di atas tanah. Mpu Layang terus mengejar seraya menyerang dengan cakar rajawali nya.

Cukup lama dalam posisi seperti ini, Panji Rawit yang menemukan kesempatan langsung menangkap pergelangan tangan Mpu Layang dan menendang tubuh pimpinan Padepokan Pandan Alas itu sekuat tenaga.

Dhhaaaassshhh dhhaaaassshhh!!

Ooouuuuuuugggghhhhhh...!!

Tubuh Mpu Layang mencelat ke udara. Tapi lelaki tua itu dengan cerdik memutar tubuhnya dan meluncur turun dengan cepat seperti seekor rajawali menyambar mangsanya sambil mengayunkan cakar tangan. Ini adalah gerakan andalan dari jurus Rajawali Menangkap Iblis yang merupakan bagian terakhir dari Ilmu Cakar Rajawali Melebur Gunung.

Panji Rawit segera membuat pijakan di atas tanah. Lalu dengan dengan mengerahkan separuh dari seluruh tenaga dalam dan menyalurkannya pada kedua kepalan tangannya dia memapak serangan musuh yang datang dari atas.

Shhrrraaaaaaaakkk...

Bllllaaaaaaaaaarrrrrrrrr!!!!

Mpu Layang terpental jauh ke belakang, tetapi lelaki tua itu dengan cepat merubah gerakan tubuhnya dan secepat kilat melesat ke arah Panji Rawit yang juga terhuyung-huyung mundur ke belakang. Pengalaman nya sebagai pendekar tua yang kenyang makan asam garam dunia persilatan Tanah Jawadwipa membuat nya mampu bertarung di dalam kondisi apapun.

Gerakan cepat Mpu Layang ini terlambat di ketahui oleh Panji Rawit. Saat Mpu Layang telah berada di samping kiri nya sembari mengayunkan cakar tangan kanannya, Panji Rawit hanya berusaha untuk menjauh sebisa mungkin akan tetapi cakar tangan kanan Mpu Layang yang berkuku tajam masih mampu merobek baju serta kulitnya.

Shhrrraaaaaaaakkk...

Aaaauuuuuuuggggghhhhh!!!

Menggunakan Ajian Langkah Dewa Angin, Panji Rawit secepat mungkin melompat mundur menjauhi Mpu Layang yang berdiri sejak penuh ejekan sambil menjilat darah di ujung kuku. Darah segar langsung merembes keluar dari luka cabikan di dada kiri sang pendekar muda.

"Kau boleh saja lebih hebat dari ku dalam urusan ilmu kanuragan, bocah!!

Tapi pengalaman bertarung mu tak lebih panjang dari kuku hitam di jemari tangan ku. Bersiaplah untuk menemani putra ku menghadap Dewa Yamadipati!!! ", ucap Mpu Layang sambil bersiap menyerang lagi.

Panji Rawit mendengus keras mendengar tantangan Mpu Layang. Dia yang baru saja menotok beberapa jalan darahnya untuk mengurangi pendarahan di tubuhnya, dengan cepat merapal mantra Ajian Panglebur Bumi. Cahaya hijau kebiruan pun segera menjalar di kedua tangannya.

Mpu Layang mundur selangkah ke belakang melihat hal itu. Bagaimanapun juga, dia tahu bahwa ajian itu sungguh mengerikan, melebihi kemampuan Ajian Cakar Geni yang merupakan ilmu pamungkas nya. Tetapi dia juga tidak akan mundur sedikitpun demi membalas dendam. Mulut Mpu Layang segera komat-kamit merapal mantra dan cahaya merah kehitaman langsung berpendar di telapak tangan lelaki tua itu.

Setelah ilmu kanuragan nya sempurna, Mpu Layang langsung melesat cepat ke arah Panji Rawit yang juga sudah selesai menyempurnakan Ajian Panglebur Bumi nya.

"Mampus kau bocah keparat..!!! "

Dengan sekuat tenaga, Mpu Layang mengayunkan Ajian Cakar Geni nya ke arah Panji Rawit. Pendekar muda murid Pertapaan Widarakandang itu menyambutnya dengan tapak tangan kiri yang berselimut cahaya hijau kebiruan.

Dhhhuuuuuuuuuuaaaaaaaaarrrrrrr!!!!

Ledakan maha dahsyat mengguncang halaman Perguruan Pedang Perak. Tubuh kedua pendekar yang mengadu ilmu kesaktian ini sama-sama mencelat jauh ke belakang dan menghantam tanah dengan keras. Darah segar muncrat keluar dari dalam mulut mereka berdua.

Akan tetapi, Mpu Layang segera bangkit meskipun dengan sempoyongan. Dengan langkah tertatih-tatih, dia mendekati Panji Rawit yang masih terduduk di tanah sambil ngos-ngosan mengatur nafas.

"Bocah busuk, matilah kauuuu..!! ", teriak Mpu Layang sambil mengayunkan cakar tangan kanan nya yang berselimut cahaya merah kehitaman.

Saat genting itu, Panji Rawit berguling ke samping kanan dan dengan cepat mencabut Keris Pulanggeni di pinggangnya dan menusukkan nya ke perut Mpu Layang yang hilang keseimbangan.

Jllleeeeeeeeepppppphhh...

Aaaaaaaaaarrrrrrrrggggggghhh!!!

Raungan tertahan terdengar di mulut Mpu Layang kala rasa panas menyengat menembus perut nya. Dia melihat keris pusaka di tangan kanan Panji Rawit telah terbenam hampir separuh ke dalam perutnya. Saat Panji Rawit mencabutnya, Mpu Layang langsung roboh dengan perut bolong dan segera mengucurkan darah segar.

"Ini adalah pembalasan dari Mpu Ranudaksa dari Wanua Jonggring, bajingan tua!", ucap Panji Rawit dengan nada dingin. Mata Mpu Layang semakin terbelalak mendengar hal itu.

" K-kau anak dari Ranudaksa? Ja-jadi itu adalah ke-ke-ris pusaka i-itu? ", tanya Mpu Layang dengan nafas tersengal-sengal.

" Tidak salah lagi. Aku akan memburu setiap orang terlibat dalam pembantaian keluarga ku, tua bangka. Termasuk keluarga mu dan seluruh anggota Padepokan Pandan Alas. Aku berjanji untuk mengantar mereka meminta ampun pada orang tua ku di alam keabadian.. ", jawab Panji Rawit sembari menyarungkan kembali keris Pulanggeni ke pinggangnya.

" Ba-ji-ngann lak-naaaaat....!!! ", itu adalah ucapan terakhir Mpu Layang sebelum akhirnya roboh dan tewas bersimbah darah.

Kematian Mpu Layang serta merta membuat para murid maupun penonton sayembara pun terkejut melihat nya. Mereka sama sekali tidak menduga bahwa seorang dedengkot dunia persilatan yang punya nama besar akan tewas di tangan pemuda yang baru turun gunung.

Beberapa murid Padepokan Pandan Alas yang semula mengepung Mpu Kartikabuana dan Rara Kartikawati langsung mengepung Panji Rawit. Meninggalkan Guninglaya dalam kepungan para murid Perguruan Pedang Perak.

Akan tetapi, Pramodawardhani dan Pangkaja yang berada di tengah kerumunan penonton tak tinggal diam. Mereka langsung berdiri di samping Panji Rawit yang sudah terlalu letih setelah menguras tenaga menghadapi Mpu Layang. Dengan congkak, Pangkaja langsung berkata,

"Mau mengeroyok calon suami adik seperguruan ku ya kroco kroco keparat??!!

Langkahi dulu mayat ku..!! "

Terpopuler

Comments

♣AviSa♣

♣AviSa♣

dasar pecundang beraninya main bokong pakai racun huh

2025-02-12

3

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Pangkaja, Panji sama Ragil Kuning hanya berteman belum bilang jatuh cinta hehehe..calon suami.

2025-01-15

0

arumazam

arumazam

juosdd

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Berdarah Wanua Jonggring
2 Berebut Ayam Panggang
3 Warung Makan
4 Sepasang Pendekar Muda
5 Sayembara
6 Kakak Seperguruan
7 Pertarungan Mencari Jodoh
8 Melawan Sasongko
9 Pembalasan Dendam
10 Saingan
11 Obat Mujarab
12 Hutang Budi
13 Empat Berewok dari Lembah Trenggiling
14 Empat Berewok dari Lembah Trenggiling 2
15 Mustika Naga Api
16 Separuh Kitab Ajian Waringin Sungsang
17 Wasiat Terakhir Maharesi Girinata
18 Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 1 )
19 Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 2 )
20 Incaran Selanjutnya
21 Sepasang Gembel
22 Gelora Asmara Janda Kembang
23 Utusan Tumenggung Brajapati
24 Rahasia Cincin Permata Merah
25 Dewa Niskala
26 Desas-desus
27 Pendekar Tapak Petir
28 Pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro
29 Racun Asmara Dahana
30 Paman Guru
31 Batu Langit Hitam
32 Sekar Kedaton Medang
33 Orang Dalam Mimpi
34 "Biyung, Aku Pulang... "
35 Gerombolan Hantu Merah
36 Gerombolan Hantu Merah 2
37 Akhir Hayat Mpu Wendit
38 Pertemuan Kedua
39 Rencana Pemberontakan Sang Sepupu
40 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 1 )
41 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 2 )
42 Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 3 )
43 Tukang Ngarit Ganteng
44 Tiga Wanita
45 Sepuluh Setan Bayangan
46 Rebutan
47 Jati Diri Panji Rawit
48 Berguru Lagi
49 Berguru Lagi ( bagian 2 )
50 Apakah Kau Merindukanku?
51 Utusan Kerajaan Medang
52 Pedang Naga Api
53 Pakuwon Ketawang
54 Sang Penculik Anak-anak
55 Gemerincing Lonceng di Tengah Malam
56 Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 1 )
57 Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 2 )
58 Situasi Kota Kadipaten Kalingga
59 Musuh Baru
60 Geger Kalingga ( bagian 1 )
61 Geger Kalingga ( bagian 2 )
62 Geger Kalingga ( bagian 3 )
63 Geger Kalingga ( bagian 4 )
64 Lokapala
65 Dampar Ablah
66 Harapan
67 Selir Ketiga
68 Pembawa Benih Para Raja Jawa
69 Pertapaan Lempewangi
70 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 1 )
71 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 2 )
72 Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 3 )
73 Rencana Penyerbuan Kerajaan Sriwijaya
74 Derita Rakyat Jelata
75 Akibat Pertarungan
76 Kecurigaan Panji Rawit
77 Jawaban
78 Menuju Perang Besar
79 Desir Angin Selatan
80 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 1 )
81 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 2 )
82 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 3 )
83 Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 4 )
84 Situasi Istana Tamwlang
85 Situasi Istana Tamwlang 2
86 Akhir Hayat Adipati Lwaram
87 Pernikahan Panji Rawit dan Dewi Widowati
88 Malam Pertama
89 Bantaran Kali Kunta
90 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 1 )
91 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 2 )
92 Pertarungan di Candi Palah ( bagian 3 )
93 Orang Yang Ditunggu-tunggu
94 Perempuan Bermata Merah
95 Persaingan
96 Situasi Dalam Istana
97 Si Racun Sesat
98 Berita Yang Mengejutkan
99 Si Penyihir Putih
100 Selir Keempat
101 Fitnah Keji Ibu Tiri
102 Persekongkolan Jahat
103 Hukum Karma
104 Raja Tanpa Mahkota
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tragedi Berdarah Wanua Jonggring
2
Berebut Ayam Panggang
3
Warung Makan
4
Sepasang Pendekar Muda
5
Sayembara
6
Kakak Seperguruan
7
Pertarungan Mencari Jodoh
8
Melawan Sasongko
9
Pembalasan Dendam
10
Saingan
11
Obat Mujarab
12
Hutang Budi
13
Empat Berewok dari Lembah Trenggiling
14
Empat Berewok dari Lembah Trenggiling 2
15
Mustika Naga Api
16
Separuh Kitab Ajian Waringin Sungsang
17
Wasiat Terakhir Maharesi Girinata
18
Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 1 )
19
Banjir Darah di Padepokan Pandan Alas ( bagian 2 )
20
Incaran Selanjutnya
21
Sepasang Gembel
22
Gelora Asmara Janda Kembang
23
Utusan Tumenggung Brajapati
24
Rahasia Cincin Permata Merah
25
Dewa Niskala
26
Desas-desus
27
Pendekar Tapak Petir
28
Pinggiran Kota Pakuwon Bojonegoro
29
Racun Asmara Dahana
30
Paman Guru
31
Batu Langit Hitam
32
Sekar Kedaton Medang
33
Orang Dalam Mimpi
34
"Biyung, Aku Pulang... "
35
Gerombolan Hantu Merah
36
Gerombolan Hantu Merah 2
37
Akhir Hayat Mpu Wendit
38
Pertemuan Kedua
39
Rencana Pemberontakan Sang Sepupu
40
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 1 )
41
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 2 )
42
Pralaya Kotaraja Tamwlang ( bagian 3 )
43
Tukang Ngarit Ganteng
44
Tiga Wanita
45
Sepuluh Setan Bayangan
46
Rebutan
47
Jati Diri Panji Rawit
48
Berguru Lagi
49
Berguru Lagi ( bagian 2 )
50
Apakah Kau Merindukanku?
51
Utusan Kerajaan Medang
52
Pedang Naga Api
53
Pakuwon Ketawang
54
Sang Penculik Anak-anak
55
Gemerincing Lonceng di Tengah Malam
56
Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 1 )
57
Perebutan Kekuasaan di Dharmadhyapaksa Sangguran ( bagian 2 )
58
Situasi Kota Kadipaten Kalingga
59
Musuh Baru
60
Geger Kalingga ( bagian 1 )
61
Geger Kalingga ( bagian 2 )
62
Geger Kalingga ( bagian 3 )
63
Geger Kalingga ( bagian 4 )
64
Lokapala
65
Dampar Ablah
66
Harapan
67
Selir Ketiga
68
Pembawa Benih Para Raja Jawa
69
Pertapaan Lempewangi
70
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 1 )
71
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 2 )
72
Petaka Padepokan Alas Kaliwungu ( bagian 3 )
73
Rencana Penyerbuan Kerajaan Sriwijaya
74
Derita Rakyat Jelata
75
Akibat Pertarungan
76
Kecurigaan Panji Rawit
77
Jawaban
78
Menuju Perang Besar
79
Desir Angin Selatan
80
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 1 )
81
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 2 )
82
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 3 )
83
Pertempuran Anjuk Ladang ( bagian 4 )
84
Situasi Istana Tamwlang
85
Situasi Istana Tamwlang 2
86
Akhir Hayat Adipati Lwaram
87
Pernikahan Panji Rawit dan Dewi Widowati
88
Malam Pertama
89
Bantaran Kali Kunta
90
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 1 )
91
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 2 )
92
Pertarungan di Candi Palah ( bagian 3 )
93
Orang Yang Ditunggu-tunggu
94
Perempuan Bermata Merah
95
Persaingan
96
Situasi Dalam Istana
97
Si Racun Sesat
98
Berita Yang Mengejutkan
99
Si Penyihir Putih
100
Selir Keempat
101
Fitnah Keji Ibu Tiri
102
Persekongkolan Jahat
103
Hukum Karma
104
Raja Tanpa Mahkota

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!