Kembali Kecewa

Setelah Amar pergi, Mahira masih tercengang mengingat kata-kata yang baru Amar katakan. Kemudian Mahira tersenyum bahagia karena untuk pertama kalinya Amar mengajaknya keluar untuk makan malam.

"Kamu dengar itu Emir, Paman sekaligus Ayahmu itu mengajak ibu makan malam," ucap Mahira mencubit pipi Emir dengan gemas karena saking bahagianya. Hal itu membuat baby Emir menangis karena cubitan Mahira cukup kencang hingga meninggalkan bekas merah di pipinya.

"Oh... maafkan ibu sayang... ibu terlalu bahagia," ucap Mahira yang kemudian menciumi baby Emir berkali-kali sampai baby Emir kembali tertawa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sejak siang hari Mahira sudah mempersiapkan diri untuk makan malam bersama Amar. Melakukan berbagai macam perawatan seperti creambath, facial treatment, menicure, pedicure dan berbagai macam perawatan lainnya. Tidak ketinggalan juga Mahira membeli sebuah gaun dari salah satu brand ternama untuk menyempurnakan penampilannya.

Semenjak Mahira menikah dengan Amar, memang sudah beberapa pegawai dari brand ternama menawarkan barang mereka. Namun baru kali ini Mahira membeli barang mereka. Itupun hanya untuk mengimbangi Amar. Meskipun ini hanya makan malam biasa, tapi Mahira tidak ingin membuat Amar malu dengan penampilannya yang apa adanya sebagaimana penampilannya selama ini.

"Sempurna," ucap Mahira begitu melihat penampilannya di depan cermin raksasa di depannya. Kemudian Mahira beralih ke rak sepatu memilah milih sepatu mana yang cocok dipadu padankan dengan gaunnya. Cukup lama Mahira menentukan pilihan sampai pada akhirnya Mahira menentukan pilihannya pada high heels dengan satu tali berwarna silver.

Setelah dipersiapkan semua dengan baik, Amira kembali duduk menunggu Amar sambil membuka ponsel pintarnya melihat aplikasi bernama ungu dan mulai berselancar di dunia maya. Mahira terus menatap layar ponsel yang di penuhi oleh berita viral yang tak ada faedahnya.

"Heum, membosankan sekali." ujar Mahira yang kemudian bangkit melihat keluar jendela.

Melihat jam ditangannya menunjukkan pukul delapan kurang lima menit, Mahira mengambil handbag nya turun kebawah mengingat biasanya Amar pulang jam delapan malam.

Mahira mondar-mandir melihat ke ujung gerbang berharap mobil Amar segera tiba di rumah. Namun hingga beberapa menit berlalu, mobil Amar tak kunjung kelihatan.

"Apa aku harus menghubunginya?" batin Mahira yang kemudian mencari nama Amar di kontak ponselnya.

"Ah tidak-tidak apa yang akan kak Amar pikirkan tentang ku." Mahira menutup ponselnya dan kembali melihat keujung gerbang. Namun sampai tiga puluh menit berlalu, Amar tidak juga menampakkan batang hidungnya.

Mahira yang merasa lelah, kembali masuk kedalam, menunggunya di ruang tamu dan kembali berselancar di dunia maya.

Detik berganti menit, menit berganti jam sampai jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Amar tidak kunjung datang.

Akhirnya setelah jam menunjukkan pukul sebelas malam, Amar sampai dirumah, dimana saat Amar masuk terkejut melihat Mahira yang tertidur di sofa.

Amar menelisik tubuh sang istri dimana dari ujung rambut hingga ujung kakinya terlihat cantik tak seperti biasanya. Membuat Amar seketika ingat dengan janji yang Ia buat tadi pagi kepada Mahira.

"Astaga! Aku melupakan janjiku pada Mahira." batin Amar memegang kepalanya.

Karena banyaknya pekerjaan, dan belum terbiasanya Ia memiliki istri membuat Amar benar-benar melupakan janji yang ia buat sendiri.

"Sekarang apa yang harus kulakukan, Mahira pasti sangat kecewa kepadaku." sesal Amar.

Dengan mengumpulkan keberanian ragu-ragu Amar mengusap kepala Mahira. Dan hanya dengan sekali sentuhan Mahira terbangun sehingga Amar menjadi gugup dan cepat-cepat menarik kembali tangannya.

"Kak Amar... kak Amar sudah pulang... Maaf aku ketiduran," ucap Mahira yang langsung merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat tertidur di sofa.

"Kita jadi pergi?"

Amar hanya diam dengan perasaan bersalahnya.

Kemudian Mahira tanpa sengaja melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas lebih dua puluh menit. Seakan tak percaya dengan apa yang Ia lihat, Mahira mendekatkan jam tangannya ke mata memastikan apakah jam ditangannya juga menunjukkan waktu yang sama.

"Oh... sudah mau setengah dua belas yah, kak Amar pasti capek baru pulang. Kalau begitu kak Amar istirahat saja."

Setelah mengatakan itu, Mahira langsung berlari meninggalkan Amar, Tak mempedulikan Amar yang berusaha menghentikannya.

"Mahira.... Mahira..."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

kecawa betul

2025-03-17

0

dewi

dewi

PHP 🥺🥺🥺🥺

2024-12-27

0

Mommy El

Mommy El

ha ha ha tarik ulur antara gengsi dan cinta Amar.
awas ya Mar klo ngecewain Mahira lagi.
Nanti Mahira ku jodohkan sama sohibku yg wes duda anak 2 dari kota Malang.😀😀

2024-09-08

3

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!