Kesedihan dimasa Kecil

"Untuk yang tadi kak Amar katakan didepan orang-orang..."

Amar yang sebelumnya berdiri membelakangi Mahira sambil menggendong Baby Emir berbalik badan menatap Mahira yang tengah berbicara padanya. Akan tetapi hal itu membuat Mahira tertunduk takut untuk meneruskan apa yang ia ucapkan.

"lanjutkan," ucap Amar dengan sikap datarnya.

"E-itu.... ucapan kak Amar tadi... E-maksudnya jika kak tidak siap..."

"Aku siap." Amar langsung memotong ucapan Mahira karena tak sabar mendengar Amira yang berbicara terbata-bata.

"Ya, seharusnya aku memang mengatakan ini terlebih dahulu kepadamu tapi tadi aku mencarimu tidak ada, dan ternyata kamu ada di luar bersama mereka yang mengatakan banyak hal tentang mu, jadi aku harus mengatakan itu di depan mereka."

Mendengar itu Mahira terdiam tak tahu harus menjawab apa, Ia sendiri pun tidak yakin dengan pernikahan yang mendiang suaminya wasiatkan. Tapi sama halnya dengan Amar, Mahira pun ingin memenuhi keinginan terakhir suaminya untuk menikah dengan Amar yang dulu menjadi kakak iparnya.

"Kamu merasa keberatan?" tanya Amar yang melihat wajah Mahira yang terlihat bingung.

"E-tidak, ini keinginan terakhir Mas Amir, jadi kita harus memenuhinya kan?"

"Ya, ini keinginannya, jadi kita akan menikah hanya untuk memenuhi keinginannya, tidak ada cinta dan tidak ada kewajiban tugas suami istri yang perlu kita jalani. Semua akan sama, hanya status saja yang berbeda."

Membayangkan apa yang Amar katakan, disudut hati Mahira terasa nyeri, bagaimana ia akan menjalani pernikahan tanpa cinta, tanpa tugas dan kewajiban sebagai istri sementara selama ia menikah dengan Amir saling mencintai, saling membantu pekerjaan masing-masing dan saling dalam segala hal.

"Apa kamu merasa keberatan dengan itu?"

"Hah!?" Pertanyaan Amar mengagetkan lamunan Mahira.

"Aku tau ini sulit, tapi kita harus melakukan demi Amir dan terutama demi Emir, dia harus memiliki figur seorang ibu dan Ayah yang lengkap, aku tidak ingin Emir mengalami hal yang sama dengan apa yang aku dan Amir alami selama ini."

Memang sejak usia Amar sembilan tahun, dan usia Amir empat tahun, Ayah mereka meninggal akibat kecelakaan kerja. Sementara sang ibu meninggal lebih dulu sesaat setelah melahirkan Amir. Dan sejak saat itu mereka tinggal bersama Nenek, tapi itupun tidak berlangsung lama karena lagi-lagi saat usia Amar menginjak dua belas tahun mereka harus kembali kehilangan satu-satunya keluarga mereka.

Sejak saat itulah Amar yang usianya masih sangat muda harus mengemban tugas sebagai ibu, Ayah sekaligus kakak bagi Amir. Meskipun ada beberapa peninggalan dari orang tuanya, tapi itu tidak cukup untuk mereka melanjutkan perguruan tinggi sehingga Amar harus bekerja keras untuk menyelesaikan pendidikannya. Baru setelah ia menjabat sebagai CEO di salah satu perusahaan besar di ibu kota, dengan mudah Amar membiayai Amir hingga perguruan tinggi terbaik, tapi sayangnya Amir tidak mau menyelesaikan pendidikannya setelah jatuh hati pada Mahira, wanita desa yang ia temui disaat liburan ke Dieng Wonosobo Jawa Tengah. Namun hal itu tidak membuat Amar marah maupun membenci Mahira yang menjadi penyebab utama Amir tak mau melanjutkan kuliah, karena yang terpenting bagi Amar, Amir hidup bahagia dengan pilihannya. Karena hanya Amir lah satu-satunya saudara yang ia miliki saat itu, tapi kini seluruh keluarga telah meninggal Amar untuk selamanya, hanya baby Emir lah yang tersisa, dimana didalam tubuh baby Emir mengalir darah Adiknya.

"Aku tidak akan membiarkan Emir kekurangan kasih sayang sedikitpun," ucap Amar mengingat kesedihan dimasa kecilnya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Dengan berjalannya waktu kurasa Amar pasti luluh

2025-03-28

0

Ds Phone

Ds Phone

dia tangun jawab tapi hati nya belum terima lagi

2025-03-17

0

🌹Mariana 🌹

🌹Mariana 🌹

ya awalnya memang begitu tidk saling cinta tpi aku yakin lama2 pasti Amar jdi bucin ma Mahira

2024-09-15

3

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!