Senyuman Pertama

Amar terus mengikuti Mahira yang tengah memilah memilih berbagai macam buah-buahan segar, turut memegang apapun yang Mahira pegang seperti anak kecil tanpa ikut memasukkan ke kantong plastik yang tengah Mahira pegang.

Mahira yang melihat Amar demikian mencebikkan bibirnya sembari mengangkat kedua bahunya lalu beralih ke aneka macam sayuran.

"Entah apa yang dia pikirkan." gumam Mahira yang kemudian memasukkan selada air dan berbagai macam sayuran lainnya ke troli belanjanya.

"Hagh!" seketika Mahira terkejut ketika tiba-tiba Amar berdiri di belakangnya sambil menunjukkan buah durian tepat didepan wajahnya.

"Kamu tidak membeli ini?" tanya Amar dengan tatapan khasnya. Seolah tak mempedulikan Mahira yang masih berdebar karena kaget.

Belum juga mendapatkan jawaban dari Mahira, Amar melangkah dan berdiri di depan Mahira menunggu Mahira menjawab pertanyaannya sambil menunjuk buah durian yang Ia pegang.

"Aku tidak suka, jika kak Amar suka beli saja."

Tidak menjawab apa yang Mahira katakan, Amar kembali meletakkan buah durian itu ke tempatnya.

Amar melangkah kembali melangkah sambil melihat kesana kemari sampai tak sadar sudah sampai dimana Mahira berdiri hingga menabraknya. Reflek Amar berbalik badan dan mendekap tubuh Mahira yang hampir terjatuh.

"Mahira!"

Tubuh keduanya melengkung kebawah, dimana posisi keduanya saling berhadapan dengan jarak wajah yang begitu dekat.

Karena rasa gugupnya, Mahira yang berpegangan lengan Amar, semakin mencengkram kuat genggamannya hingga membuat Amar tersentak dari tatapan matanya begitu dalam. Amar menarik tubuh Mahira hingga posisi keduanya kembali berdiri dengan benar.

"Maaf," ucap Amar sambil mengelus-elus lengannya yang terasa perih.

"Aku juga minta maaf, Apa lengan mu perih?" tanya Mahira yang langsung menarik tangan Amar untuk melihat apa yang sudah ia lakukan, tapi Amar menolak dengan membalikkan badan, menyembunyikan rasa sakitnya.

Tidak mau kalah dengan Amar, Mahira juga memaksa untuk melihatnya sehingga tarik ulur pun terjadi.

"Biar aku lihat..."

"Tidak perlu."

"Aku cuma ingin lihat, jika memang terluka kita sekalian beli obat."

"Aku bilang tidak perlu Mahira."

Tidak mau mendengar apa yang Amar katakan, Mahira seperti anak kecil melompat-lompat untuk menggapai tangan Amar yang diangkat keatas.

Melihat sisi lain Mahira yang bersikap kekanak-kanakan, tanpa disadari Amar tersenyum menikmati pemandangan itu. Amar terus menatap wajah Mahira yang terus berusaha meraih tangannya. Hingga pada akhirnya Mahira berhasil meraih tangan Amar yang turut membiarkan Mahira melakukan apa yang dia inginkan.

Amar terus menatap Mahira yang langsung menggulung lengannya ke atas sambil melirik kepadanya dan mengatakan sesuatu yang entah tak dapat Amar denger karena terlalu fokus menatap wajahnya.

"Cantik." kata itu terucap dari hatinya seakan baru menyadari kecantikan yang Mahira miliki.

"Hagh! Kak Amar..."

Akhirnya Amar mendengar apa yang Mahira katakan ketika melihat ekspresi wajah Mahira yang terkejut melihat lengannya.

Amar mengalihkan pandangannya ke arah lengannya dimana terdapat beberapa goresan kuku akibat cengkraman tangan Mahira.

"Kak Amaaar... aku benar-benar minta maaf,"

"Ah sial, kenapa dia terlihat begitu imut saat merengek seperti itu." umpat Amar dalam hatinya.

"Kak Amar kenapa diam saja, katakan sesuatu."

"E-tidak tidak papa, ini hanya luka kecil." saut Amar yang kembali membenarkan lengan kemejanya.

"Beneran kak Amar gak papa, nanti kalau rabies gimana?"

Mendengar apa yang Mahira katakan Amar tak dapat menahan tawanya. Dengan menundukkan kepalanya Amar tertawa lepas untuk pertama kalinya. Hal itu membuat Mahira melongo mengingat Amar yang selalu bersikap dingin bagaikan puncak Dieng, kini tertawa lepas dihadapannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Kenapa rabies emang gigit..... 🤭

2025-04-03

0

Ds Phone

Ds Phone

benda yang tak selalu dibuat

2025-03-17

0

sry rahayu

sry rahayu

pasti manis sekali kan...

2024-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!