Tak Sesuai Harapan

Meskipun masih siang hari, Amar yang terus merasa resah, memutuskan untuk pulang. Amar ingin supaya keresahan dihatinya cepat hilang dan kembali melakukan pekerjaannya dengan tenang.

Sesampainya di rumah, Amar merasa lebih ingin melihat Mahira terlebih dahulu daripada baby Emir seperti hari-hari biasanya.

"Bibi... dimana Mahira?" tanya Amar begitu masuk ke rumahnya.

"Nyonya Mahira sedang ke supermarket Tuan, katanya susu formula baby Emir habis."

"Dengan siapa dia pergi, kenapa tidak meminta izin dariku!?" Amar yang merasa kesal mengambil ponsel di sakunya lalu menghubungi nomor Mahira.

Cukup lama Amar menunggu sampai Mahira mengangkat panggilan teleponnya.

"Mahira kenapa pergi sendiri!?"

"Aku tidak sendiri, ada Supir yang mengantarku." saut Mahira dengan santai, sangat berbeda dari Amar yang nada bicaranya terdengar kesal.

"Tetap saja, Supir hanya mengantar mu kan, tidak menemanimu berbelanja?"

"Iya, tapi..."

"Sekarang katakan kamu di supermarket mana, aku akan menyusul mu."

"E-tidak usah, masih banyak yang harus ku cari nanti kamu bosan kelamaan."

"Katakan saja kamu di supermarket mana!" tegas Amar yang langsung menutup panggilan telponnya setelah Mahira memberitahu di supermarket mana Ia berbelanja. Tapi sebelum Amar pergi, Amar menyempatkan untuk melihat baby Emir yang tengah berada di penjagaan baby sitter.

"Ayah jemput Ibu dulu ya sayang." ujar Amar setelah cukup lama bermain dengan baby Emir.

Baby Emir yang sudah begitu lengket dengan Amar, menangis tidak mau di tinggal, tapi Amar tetap pergi dan meminta Mbak Lia untuk menenangkannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kurang dari tiga puluh menit, Amar sampai di supermarket yang Mahira katakan. Amar kembali menghubungi Mahira untuk memberitahu dimana posisinya saat ini. Setelah mendapat jawaban, Amar bergegas masuk menuju lokasi dimana Mahira berada. Namun begitu Amar melihat Mahira, seketika menghentikan langkahnya karena kembali merasakan keresahan di hatinya.

Ragu-ragu Amar memutuskan apakah Ia harus tetap maju menemani Mahira berbelanja atau mundur dan kembali pulang.

Cukup lama Amar memutuskan apa yang harus Ia putuskan sampai akhirnya Amar memilih mundur. Namun baru beberapa langkah, Mahira yang melihat Amar menghentikan langkahnya.

"Kak Amar..."

"E-iya..." Amar yang berpura-pura baru melihat Mahira, berbalik badan dan melihat Mahira yang melangkah kearahnya.

"Stok makanan dan beberapa keperluan rumah pada habis." ujar Mahira yang bersikap biasa saja, sangat berbeda dari hari-hari kemarin.

"E-eum... maaf jika aku tidak meminta izin terlebih dahulu kepada mu, dan maaf juga karena aku mengambil tugas Bibi, aku hanya merasa bosan dirumah jadi aku bilang sama Bibi biar aku saja yang berbelanja."

Amar hanya diam menatap Mahira yang terus berbicara tanpa henti. Entah kenapa kali ini hatinya merasa senang melihat Mahira banyak bicara, Padahal sebelumnya Ia paling tidak suka menghadapi orang banyak bicara.

"Kak Amar... Kak Amar..." Mahira melambaikan tangan di depan wajah Amar yang langsung tersentak mengalihkan pandangannya.

"E-ya." saut Amar singkat.

"Kak Amar kenapa, Apa kak Amar marah padaku?"

"E-tidak. Kamu bebas melakukan apapun, aku hanya merasa khawatir jika kamu pergi sendirian."

"Khawatir?" tanya Mahira memastikan.

"E-iya tentu saja aku merasa khawatir, kamu adalah Ibu Emir, bagaimana dengan Emir jika sesuatu terjadi kepada mu?"

Mendengar jawaban Amar, Mahira yang sebelumnya bersikap biasa saja. Kembali merasakan nyeri dihatinya karena lagi-lagi Amar mengkhawatirkannya karena baby Emir. Bukan dirinya secara pribadi.

"Mungkin aku yang terlalu banyak berharap." batin Mahira yang kemudian melanjutkan pencariannya dalam berbelanja.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

dia malu untuk kata kan

2025-03-17

0

sry rahayu

sry rahayu

masih gengsi ya mar...

2024-11-26

0

gia nasgia

gia nasgia

Next

2025-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!