Gelisah

Semakin dalam tatapan mereka semakin berdegup kencang pula yang Mahira rasakan. Terasa sangat kencang bahkan mungkin Amar juga mampu merasakannya.

"Kak-Amar..." lirih Mahira membuat Amar tersentak dan langsung mengalihkan pandangannya. Menyadari posisinya saat ini, Amar bergegas bangkit dan duduk membelakangi Mahira. Kemudian pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Mahira meletakkan tangannya di atas dada menenangkan nafasnya yang masih tak beraturan.

"Hhhuuuffff...." Mahira mengembuskan nafasnya perlahan sambil terus mengelus-elus dadanya.

"Kamu harus bisa mengendalikan dirimu Mahira, ingat... pernikahan ini hanya sebatas status diatas kertas. Bukan pernikahan seperti yang kamu jalani bersama Mas Amir." ujar Mahira mengingatkan diri sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi harinya setelah selesai sarapan, Amar melihat ke arah dapur dimana biasanya Mahira tengah sibuk menyiapkan bekal untuk dirinya, tapi kali ini Amar tidak melihatnya sehingga merasa ada yang kurang.

"Ayo salim dulu sama Ayah, Ayah sudah mau berangkat."

Ucapan Mahira di dengar oleh Amar yang langsung bangkit menyambut baby Emir. Rutinitas setiap pagi sebelum Amar berangkat bekerja.

"Udah yuk, nanti Ayah terlambat." ujar Mahira sambil mengulurkan kedua tangannya.

"Sebentar lagi Mahira," ucap Amar menawar.

"Baiklah kalau begitu aku sambil beresin meja makan ya."

Seolah tidak ingin berlama-lama dengan Amar, Mahira bergegas pergi merapikan meja makan. Sementara Amar terus mengikuti pergerakan Mahira yang kesana kemari karena merasakan ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Udah mau berangkat yah?" tanya Mahira yang melihat Amar terus mengikutinya.

"E-iya." dengan berat Amar mengiyakan pertanyaan Mahira meskipun sebenarnya Ia masih belum ingin berangkat.

"Baiklah, kemari sayang... Ayah berangkat dulu." ujar Mahira mengambil baby Emir dari gendongan Amar. Setelah itu meminta Amar untuk berhati-hati lalu masuk kedalam tanpa menunggu Amar meninggalkan rumah seperti biasanya.

"Apa Mahira marah padaku?" batin Amar yang kemudian dengan langkahnya yang berat meninggalkan rumah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ditengah pekerjaannya Amar tidak bisa tenang karena terus memikirkan sikap Mahira yang berubah, ditambah bayangan saat Ia berada diatas tubuh Mahira selalu terlintas di pikirannya, semakin membuat Amar tak bisa berkonsentrasi.

"Argh! Ada apa dengan ku kenapa aku terus saja memikirkan hal itu!" Amar memukul mejanya dan segera bangkit dari duduknya. Ia merasa kesal pada diri sendiri karena sejak pagi tak bisa berhenti memikirkan Mahira.

Amar kembali termenung melihat kotak bekal makan siang kemarin yang belum sempat ia bawa pulang, membuat Amar kembali teringat saat Mahira menyaksikan dirinya saat memberikan bekal itu kepada orang lain.

Perlahan Amar membuka kotak bekal itu dan melihat masih ada sedikit makanan yang tersisa. Entah apa yang ada dalam pikirannya, Amar mencicipi bekal sisa itu, padahal makanan itu bukan hanya sisa kemarin, tapi juga bekas petugas kebersihan.

Tidak tahan lagi dengan apa yang ia rasakan, Amar bergegas meninggalkan ruangannya. Para staf kantor dan pekerja lainnya yang menyapanya dengan ramah semua diabaikannya.

"Tuan..." sapa petugas kebersihan begitu melihat Amar keluar dari kantornya, seperti yang biasanya Ia lakukan.

"Maaf Pak, mulai sekarang tidak ada lagi makan siang dariku."

Mendengar itu, petugas kebersihan menunduk sedih.

"Tapi jangan khawatir, mulai besok Asisten ku yang akan menjamin makan siang Bapak, begitu juga dengan bantuan untuk keluarga yang selama ini Bapak terima." jelas Amar yang kemudian meninggalkan petugas kebersihan itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Amar sebenarnya pria yg baik

2025-04-03

0

Ds Phone

Ds Phone

dia tak tahu

2025-03-17

0

Nandi Ni

Nandi Ni

emang yah apapun baru terasa,setelah tak ada.

2024-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!