Panik

Dengan perasaan panik, Amar meminta Mahira untuk duduk terlebih dahulu di mobilnya, kemudian meletakkan Emir di pangkuannya, setelah itu Amar bergegas masuk dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

"Kak Amar... berhati-hatilah," ucap Mahira yang badannya terhuyung karena kecepatan mobil yang Amar kendarai.

"Emir sakit kamu bilang aku harus berhati-hati!? lihat dia terus menangis!"

"Emir hanya panas, jadi wajar dia rewel."

"Mahira! Anakku sakit kamu bilang wajar!?" Amar terus marah-marah karena rasa khawatirnya. Hingga saat mereka sampai di rumah klik spesialis anak, dengan cepat Amar turun dan merebut Emir dari pangkuan Mahira, setelah itu tanpa mempedulikan Mahira, Amar berlari dengan berteriak-teriak memanggil Dokter. Sementara Mahira hanya bisa mengikuti Amar dari belakang tanpa bisa memberi pengertian pada Amar jika bayinya hanya panas biasa.

"Dokter-dokter... cepat selamatkan bayiku!" tegas Amar begitu melihat Dokter yang kebetulan melintas di depannya.

"Tenang Tuan, silahkan isi formulir terlebih dahulu untuk melakukan pendaftaran."

"Bayiku sudah menangis kesakitan seperti ini Anda masih memintaku untuk melakukan formalitas itu!?" teriak Amar memaksa Dokter untuk langsung memeriksa kondisi baby Emir.

"Tenanglah Tuan..." ucap Dokter mencoba menenangkan.

"E-Dokter, tolong periksa saja Anak kami, Aku yang akan melakukan pendaftaran."

Mendengar apa yang Mahira katakan, akhirnya Dokter mempersilahkan Amar masuk ke ruangannya.

"Silahkan baringkan di sini," ucap Dokter memberi instruksi.

Amar menuruti perintah Dokter lalu memperhatikan Dokter yang mulai memeriksa tubuh baby Emir.

"Bagaimana keadaannya Anakku Dokter?"

"Demam pada bayi di malam hari merupakan hal yang umum terjadi dan itu hal yang wajar. Demam merupakan respons alami tubuh untuk melawan infeksi seperti flu, pilek, atau infeksi telinga dan lain sebagainya." jelas Dokter.

"Apa Dokter yakin, tolong di periksa lagi Dok."

"Tuan Amar tenang saja, Anak Anda hanya perlu di kompres dengan air hangat, pakaikan baju yang tipis dan perbanyak minum ASI."

Mendengar itu Amar terdiam menoleh ke arah Mahira yang baru masuk ke ruangan. Ada perasaan menggelitik dalam hatinya saat mendengar kata itu. Karena bagaimanapun Amar adalah pria dewasa yang normal sehingga ada terbersit bayangan itu di pikirannya.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan sesuai keinginannya akhirnya Amar bernafas lega dan mau membawa baby Emir pulang.

Dengan berjalan beriringan, Amar melihat baby Emir yang kini tertidur dalam gendongan Mahira. Sepanjang langkahnya, Amar mengingat bagaimana Ia memarahi Mahira saat diperjalanan menuju klinik, membuat hatinya resah dan merasa bersalah.

Setelah masuk mobil, Amar tidak langsung menjalankan mobilnya seperti saat Ia ingin memeriksakan baby Amar, tapi Amar menatap Mahira yang tengah kesulitan memasang sabuk pengamannya.

Tanpa berkata-kata, Amar langsung membantu Mahira untuk memasangkan sabuk pengamannya. Kemudian kembali ke kursi kemudi dengan canggung.

"E-aku minta," ucap Amar membuka percakapan.

"Tidak papa, terimakasih," ucap Mahira.

"Bukan itu, Aku minta maaf karena sudah marah-marah kepadamu."

"Oh, tidak papa, kamu begitu mengkhawatirkan Emir jadi wajar kalau kamu marah."

"Ya, Aku sangat mengkhawatirkannya, sangat-sangat mengkhawatirkannya. Seluruh keluarga ku telah pergi meninggalkan ku, bahkan Amir hanya sakit satu minggu tapi bisa meninggal dunia. Jadi aku tidak ingin satu-satunya peninggalan Adik ku juga pergi meninggalkan ku."

Mendengar apa yang Amar katakan, entah kenapa Mahira merasa sedih. Bagaimana tidak, sebelum meninggal, Amir bukan hanya mewariskan bayinya untuk Amar, tapi istrinya juga.

"Kak Amar hanya menganggap baby Emir satu-satunya peninggalan Mas Amir, tidak dengan ku." batin Mahira menatap Amar yang yang masih menatap lurus ke depan dengan kesedihannya mengingat kembali seluruh keluarga yang telah meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Bersambung...

📌 Dimohon untuk tidak tabung bab yah, tiap di up baca satu persatu biar Authornya semangat, tetap konsisten Update 3x sehari ☺️🙏

Terpopuler

Comments

cucu rosmalia

cucu rosmalia

itulah org yang kufur nikmat,, ga bersyukur makanya hidupnya gapernah bahagia kesepian dan penuh dg kekhawatiran..

2024-12-24

0

gia nasgia

gia nasgia

Saking paniknya Amar takut kehilangan ponakannya

2025-04-03

0

Ds Phone

Ds Phone

dia terlalu takut

2025-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Istri yang di wariskan
2 Melahirkan dihari Pemakaman
3 Menggantikan Peran Adik
4 Suara Misterius
5 Gunjingan Tetangga
6 Kesedihan dimasa Kecil
7 SAH
8 Panik
9 Satu Kamar
10 Kecewa
11 Merasa Bersalah
12 Gelisah
13 Tak Sesuai Harapan
14 Senyuman Pertama
15 Apa Yang Terjadi?
16 Kembali Merasa Bersalah
17 Resah
18 Kembali Kecewa
19 Makan Malam
20 Romantis
21 Mabuk
22 Pertengkaran
23 Berdebar
24 Mimpi
25 Trauma Masa Lalu
26 Berubah Sikap
27 Ngamuk
28 Kegaduhan
29 Kembali Bertengkar
30 Dalam Bahaya
31 Merasa Kotor
32 Menenangkan
33 Penyelidikan
34 Malu-malu Mau
35 Gagal
36 Flashback
37 Awal Baru
38 Pagi Pertama
39 Menggoda
40 Titik Terang
41 Menunggu Giliran
42 Pijat plus-plus
43 Terancam
44 Perkelahian
45 Teringat Kembali
46 Mulai terungkap
47 Terungkap
48 Bukti
49 Khawatir
50 Selamat
51 Hottie
52 Salah Paham
53 Ngambek
54 Sesal
55 Damai
56 Mengajak Keluar
57 Perjalanan
58 Malam Panas
59 Lagi
60 Wanita Dimasa Lalu
61 Memanas-manasi Mantan
62 Kata Cinta
63 Kembali Bertemu
64 Penghinaan
65 Bertengkar
66 Minta Maaf
67 Godaan Tetangga
68 Fitnah
69 Mencari Tau
70 Dilema
71 Ketegasan Amar
72 Terkejut
73 Khawatir
74 Ancaman
75 Tak Ambil Pusing
76 Siasat
77 Masuk Perangkap
78 Terungkap
79 TAMAT
80 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Istri yang di wariskan
2
Melahirkan dihari Pemakaman
3
Menggantikan Peran Adik
4
Suara Misterius
5
Gunjingan Tetangga
6
Kesedihan dimasa Kecil
7
SAH
8
Panik
9
Satu Kamar
10
Kecewa
11
Merasa Bersalah
12
Gelisah
13
Tak Sesuai Harapan
14
Senyuman Pertama
15
Apa Yang Terjadi?
16
Kembali Merasa Bersalah
17
Resah
18
Kembali Kecewa
19
Makan Malam
20
Romantis
21
Mabuk
22
Pertengkaran
23
Berdebar
24
Mimpi
25
Trauma Masa Lalu
26
Berubah Sikap
27
Ngamuk
28
Kegaduhan
29
Kembali Bertengkar
30
Dalam Bahaya
31
Merasa Kotor
32
Menenangkan
33
Penyelidikan
34
Malu-malu Mau
35
Gagal
36
Flashback
37
Awal Baru
38
Pagi Pertama
39
Menggoda
40
Titik Terang
41
Menunggu Giliran
42
Pijat plus-plus
43
Terancam
44
Perkelahian
45
Teringat Kembali
46
Mulai terungkap
47
Terungkap
48
Bukti
49
Khawatir
50
Selamat
51
Hottie
52
Salah Paham
53
Ngambek
54
Sesal
55
Damai
56
Mengajak Keluar
57
Perjalanan
58
Malam Panas
59
Lagi
60
Wanita Dimasa Lalu
61
Memanas-manasi Mantan
62
Kata Cinta
63
Kembali Bertemu
64
Penghinaan
65
Bertengkar
66
Minta Maaf
67
Godaan Tetangga
68
Fitnah
69
Mencari Tau
70
Dilema
71
Ketegasan Amar
72
Terkejut
73
Khawatir
74
Ancaman
75
Tak Ambil Pusing
76
Siasat
77
Masuk Perangkap
78
Terungkap
79
TAMAT
80
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!